'Ya ampun sayang, ini banyak banget. Nanti gimana aku bisa gantinya.' ucap Diandra memangil cowoknya dengan sebutan sayang.
'Udah gak papa ambil aja, nanti juga kamu akan jadi istri aku.' balas si cowok dengan pede.
Diandra yang mendengar itu pun menampilkan raut wajah yang seperti orang muntah muntah.
'Makasih ya, kamu baik banget sama aku.'
'Iya sama sama, sana gih kamu cepat siap siap biar cepat di periksa terus dapat obat dari dokter.' suruh si cowok.
'Iya sayang, aku matiin dulu ya, daaa....'
'Da... sayang, semoga cepat sembuh ya.' balas si cowok dan panggilan pun di akhiri oleh Diandra.
"Hufft... akhirnya selesai juga nih telfon. Oke saat nya kita buang nih kartu, terus beli kartu HP baru."
Diandra langsung mengambil SIM card dalam handphonenya dan mematahkannya jadi dua. Tak lupa dia juga memblokir kontak si cowok dari handphone miliknya.
"Uang segini enaknya buat apa ya...." Diandra mengetuk ketukan jarinya di dagu.
"Ke mall aja kali ya, sambil sekalian cari SIM card baru." lanjutnya.
Diandra pun bersiap siap untuk pergi ke mall, dia berencana akan shoping menggunakan uang yang baru saja dia dapat dari menipu mantan pacarnya. Iya mantan pacar, karena Diandra sudah mengganggap putus hubungan mereka sebelumnya.
Selain uang hasil menipu mantan pacarnya, Diandra juga tadi mendapatkan banyak uang dari hasil menipu banyak orang yang ingin membeli tas yang dia jual.
"Kalau hasilnya kayak gini terus, gw bisa cepat kaya tanpa harus capek capek kerja nih." monolog Diandra di depan cermin meja riasnya.
Diandra memoles wajahnya senatural mungkin dan memakai pakaian yang sangat sopan agar nanti dapat menarik perhatian laki laki lain.
Selain shoping dan mencari kartu handphone baru, Diandra juga nanti berniat mencari gebetan baru untuk dia tipu seperti sebelum sebelumnya. Atau kalau bisa nanti dia jadikan ATM berjalan.
Setelah siap, Diandra keluar dari kontrakan miliknya dan berjalan menghampiri mobil taksi online yang sudah dia pesan tadi.
...**...
Pesawat pribadi milik Richard mendarat sempurna di bandara Soekarno Hatta. Richard turun dari pesawat di kawal banyak orang berjas hitam dan memakai kaca mata hitam di samping dan di belakangnya.
Banyak orang yang memotret kedatangannya Richard di Indonesia. Siapa yang tidak tahu Richard, si pengusaha sukses asal Amerika.
Mereka semua bertanya tanya, ada apakah kedatangan Richard ke Indonesia? Apakah Richard ingin memperluas perusahaannya di negara ini? Ataukah dia ingin berwisata atau kan apa?
"Bereskan semuanya." ucap dingin Richard pada Ethan.
"Baik tuan." jawab Ethan yang mengerti apa kemauan tuannya.
Richard masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu dari tadi, sedangkan Ethan entah pergi ke mana tadi.
"Kita ke apartemen sekarang." perintah Richard pada sopirnya.
"Baik tuan."
Mobil yang di naiki Richard pun mulai berjalan meninggalkan bandara internasional Soekarno-Hatta.
Dalam perjalanan Richard memandangi jalanan ibu kota Jakarta yang padat siang ini.
"Apakah tidak ada jalan lain?" tanya Richard tanpa menatap ke arah sopirnya.
"Tidak ada tuan, karena jalan pintas yang biasanya di gunakan orang orang sedang dalam perbaikan." jawab si sopir.
"Hufft...." hela nafas Richard.
Richard memandangi kemacetan yang menghiasi ibu kota Jakarta siang ini. Banyak gedung gedung yang menjulang tinggi di sana. Hingga pandangan Richard jatuh ke salah satu gedung yang ada di sana.
"Kita belok ke mall itu aja, dan carikan alat penyamaran buat saya." perintah Richard yang merasa bosan di tengah kemacetan.
"Baik tuan." patuh si sopir.
Sopir mobil Richard pun mencari jalan untuk belok ke arah mall. Setelah sampai di depan mall sopir Richard turun dan pergi masuk duluan ke dalam mall untuk mencarikan alat penyamaran buat tuannya.
Setelah beberapa saat menunggu, sopir Richard datang sambil membawa jaket hitam, masker hitam dan juga topi hitam. Sopir memberikan semuanya pada Richard dan langsung di pakai oleh Richard.
"Gak usah menunggu saya, kamu pergi saja dari sini." ucap Richard sebelum keluar dari dalam mobil.
"Tapi tuan...." pak sopir itu ingin membantah, karena tadi dia di berikan amanah oleh Ethan untuk menjaga tuan Richard.
"Saya tuan kamu, bukan Ethan." setelah mengucapkan itu, Richard keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam mall.
"Aduh gimana ini, bisa habis nanti aku di tangan bos Ethan." gumam pak sopir takut.
Pak sopir pun segera menghubungi Ethan untuk memberitahukan di mana keberadaan Richard sekarang. Meskipun awalnya pak sopir itu terkena amarah dari Ethan tapi setelah itu dia dapat bernafas lega karena tidak terlalu khawatir lagi tentang keberadaan tuannya.
Pak sopir itu pun segera pergi dari sana dan kembali ke kemacetan lagi seperti sebelumnya.
...**...
Sementara itu, Diandra dengan tangan yang sudah penuh akan barang belanjaannya tengah berjalan menuju restoran yang ada di dalam mall untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.
"Mau pesan apa mbak?" tanya pelayan restoran pada Diandra yang sudah duduk di kursi restoran.
Diandra diam memilih apa yang akan dia makan siang ini. Karena dia tengah kelaparan banget, maka Diandra memilih makanan yang berbahan dasar nasi.
"Saya mau nasi goreng seafood sama minumannya greentea." ucap Diandra menyebutkan makan yang dia pesan.
"Baik kak, silahkan di tunggu lima menit lagi."
Setelah kepergian pelayan tadi, Diandra mengambil handphonenya dari dalam tas, dan memasukkan SIM card yang baru saja dia beli tadi ke dalam handphonenya.
Setelah itu dia mendaftarkan ponselnya. Karena daftar SIM card harus pakai nomor induk kependudukan, maka Diandra mengunakan NIK milik orang orang yang entah siapa, yang pasti Diandra tidak kenal.
Jika kalian bertanya dari mana Diandra mendapatkan nomor induk kependudukan itu, maka jawabannya adalah dari tempat sampah yang ada di tempat foto copy.
Atau kalau tidak dapat dari sana, dia dapat dari bekas bungkus gorengan yang biasanya dia beli di pinggiran jalan.
Maka dari itu, jika kalian memfoto copy surat surat penting jangan sampai ada yang tertinggal meskipun itu rusak kalian ambil aja, biar nanti tidak di salah gunakan oleh orang orang.
"Dah beres." monolog Diandra setelah menyelesaikan registrasi SIM card baru miliknya.
"Ini NIk nya udah habis tinggal satu ini doang, cari di mana lagi ya...." gumam Diandra sambil berfikir.
"Nanti lah aku beli gorengan, siapa tahu kan nanti yang buat bungkus itu foto copy kartu keluarga seseorang." lanjut Diandra.
"Permisi kak, ini makanannya." ucap pelayan yang tadi mengantarkan pesanan Diandra.
"Iya, terimakasih ya." balas Diandra sambil tersenyum seramah mungkin.
"Iya kak, sama sama." balas si pelayan restoran dan pergi meninggalkan Diandra.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
🥶🥶🥶🥶
Makasi saran nya thor
2023-09-23
1
💞 NYAK ZEE 💞
nah ini nih....jangan pada buang bekas data diri sembarangan....bisa buat alat kaya si Diandra.... berabe....
2022-08-07
1