SPPTP#5

"Mana data cewek kemaren?" tanya Richard meminta data Diandra pada Ethan.

"Ada di dalam tas, entar habis makan aku kasih." jawab Ethan sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Ya, mereka berdua tengah melakukan makan siang di sebuah ruangan private di restoran bintang lima. Tadi setelah bertemu klien, mereka berdua memutuskan untuk makan, karena mereka sudah merasa perutnya keroncongan.

"Oh iya apa gak ada mangsa buat saya, saya udah lama gak bunuh orang." tanya Richard frontal.

"Uhuk uhuk uhuk...." Ethan tersedak mendengar pertanyaan Richard.

Bagiamana bisa Richard dengan mudahnya bertanya seperti itu, bagaimana nanti kalau ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Makanya kalau makan tuh hati hati, jangan buru buru." ucap Richard menyodorkan minuman buat Ethan.

Ethan pun menerima minuman itu dan segera meneguknya untuk membasahi tenggorokannya.

Ini lah yang membuat Ethan tetap setia pada Richard, meskipun Richard orangnya suka membunuh dan kejam, tapi Richard tak pernah berbuat kasar kepadanya. Bahkan Richard terkadang memberikan perhatian, seperti tadi contohnya.

"Thanks...."

"Hmm." balas Richard.

"Gimana ada mangsa gak?" tanya Richard lagi.

"Entar saya cari dulu." jawab Ethan.

Entahlah nanti dia harus mencari mangsa tuannya ke mana. paling tidak seminggu satu bulan harus ada satu mangsa buat tuannya. Kalau tidak nanti dia akan mengamuk dan menghancurkan semua benda yang ada di sekitarnya.

Bahkan bisa juga Richard membunuh orang terdekatnya kalau tidak di awasi.

"Bisa agak cepat, soalnya tangan saya udah gatal."

"Iya nanti saya cari secepatnya." balas Ethan malas.

"Emang gak sia sia aku jadikan kamu tangan kananku. Kamu tahu apa yang aku butuhkan." puji Richard.

"Terimakasih atas pujiannya tuan,"

"Tapi sepertinya ini sangatlah tidak baik." lanjut Ethan dalam hati.

"Habis ini kita kemana lagi?" tanya Richard.

"Cari mangsa buat tuan, sekalian kita cari bahan untuk memajukan perusahaan yang akan tuan dirikan di negara ini." jawab Ethan.

"Ide bagus. Ayo cepat saya udah selesai." ajak Richard tidak sabar.

"Iya tuan." balas Ethan, padahal sebenarnya dia masih ingin menghabiskan makanannya, tapi apalah daya kalau tuan besar sudah bicara begitu ya dia harus mengikutinya.

Mereka pun pergi meninggalkan restoran Sama seperti biasanya, banyak pasang mata yang menatap Richard dan Ethan seperti ingin memangsa keduanya. Terutama kaum cewek, banyak di antara mereka sampai melongo melihat Richard dan Ethan karena saking tampannya.

...**...

"Lumayan, siang siang gini udah dapat tiga juga. Bisa kirim uang ke kampung nih gw." monolog Diandra setelah menjumlahkan uang yang masuk ke rekening miliknya.

"Tapi seandainya kalau nipu cowok pasti bakal dapat banyak deh, secara kan mereka sangat loyal banget." lanjutnya.

"Cari nomor cowok ahh."

Jika kalian berfikir Diandra akan mencari nomor cowok di media sosial kalian salah, Diandra asal mengetikkan satu persatu nomor ke handphonenya.

Dan mencoba menghubunginya, kalau nanti yang angkat perempuan maka akan langsung dia blokir, tapi kalau yang angkat cowok bakal dia deketin.

Tut... Tut... Tut....

panggilan di nomor pertama tak kunjung di angkat, begitupun di nomor yang kedua malah yang jawab mbak mbak operator. Tapi saat di nomor ke tiga Panggilan langsung di angkat oleh seorang cowok. Ya meskipun tadi harus nunggu agak lama sih.

'Halo.' suara seorang laki laki. Terdengar dari suaranya saja sudah menandakan kalau orang ini orang yang ganteng.

Entahlah kenapa Diandra menyimpulkan ketampanan dari suaranya, padahal kan beda jauh.

...**...

Richard dan Ethan dalam perjalanan menuju sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota Jakarta. Richard dan Ethan berencana untuk ngambil hati direktur perusahaan agar membantu dirinya dalam menjalankan perusahaan yang ada di Indonesia.

Tapi saat dalam perjalanan, tiba tiba handphone Richard berdering menandakan ada telefon masuk.

"Siapa ini, kok gak ada namanya?" tanya Richard setelah melihat handphonenya dan yang menelfonnya ternyata nomor yang tidak di kenal.

"Ada apa tuan?" tanya Ethan penasaran.

"Ini ada nomor tanpa nama yang telfon saya." jawab Richard.

"Ooh, angkat saja tuan, siapa tahu itu penting." suruh Ethan.

"Bener juga kata kamu,"

Richard pun segera memencet tombol hijau yang ada di layar handphonenya, dan Panggilan pun tersambung.

'Halo.' sapa Richard.

...**...

'Ha-halo juga.' balas Diandra gagap.

Entah kemana keberanian dia selama ini. Kenapa sekarang dia jadi gugup, padahal dia sudah terbiasa melakukan ini.

'Ada apa?' tanya Richard dingin.

'Oh ini tadi ada nomor nyasar, jadi karena aku penasaran aku coba telfon. Ehh taunya malah tersambung.' jelas Diandra bohong.

'Ooh,'

'Tunggu tunggu, jangan di matiin dulu.' tahan Diandra agar Richard tidak memutuskan sambungan telefon.

'Ada apa?' tanya Richard.

'Boleh kenalan gak?'

'Kenalin nama aku Diandra, kalau kamu?' lanjut Diandra memperkenalkan dirinya.

Ciitttt....

Ethan mengerem mobilnya dengan mendadak, untung saja di belakang mereka sedang tidak ada kendaraan. Bisa celaka mereka kalau sampai ada kendaraan lain di belakang.

"Ais... kami kenapa sih." decak Richard pada Ethan.

"Siapa tadi nama dia?" tanya Ethan pada Richard.

"Diandra." jawab Richard.

"Sini deh, jauhin telfonnya saya kasih tahu anda sesuatu." perintah Ethan dan langsung di lakukan oleh Richard.

Richard membisukan Panggilan telefon dan mendekat pada Ethan.

"Apa?" tanya Richard.

"Nih anda baca." Ethan menyodorkan berkas yang baru saja dia ambil dari dalam tas kerja miliknya yang ada di bangku belakang.

"Apaan sih ini." Richard membuka berkas itu dan membacanya dengan teliti.

"Diandra Safaluna." ucap Richard.

"Saya jadi curiga, kalau yang sekarang lagi telfonan sama anda itu dia." sambung Ethan.

"Bisa jadi sih, ehh tapi kan nama Diandra bukan cuma dia aja." sangkal Richard.

"Ya gak tahu juga sih, tapi bisa jadi dia kan."

"Iya juga sih, ya udah coba saya tanya siapa nama panjangnya." balas Richard dan di angguki oleh Ethan.

Ethan pun menjalankan mobilnya kembali.

'Halo, masih ada orang kan?' pangil Diandra karena tak ada suara dari Richard.

'Iya halo, sorry tadi ada masalah di jalan.' balas Richard meminta maaf.

'Oh itu gak papa kok, oh iya, nama kamu siapa?' tanya Diandra lagi.

'Nama saya Richard.' jawab Richard.

Richard berusaha bersikap manis agar bisa menarik perhatian Diandra. Kalau dia bersikap seperti biasanya ketika dia di hadapan wanita lain, maka Richard takut nanti Diandra akan kabur.

'Wah nama yang bagus, sepertinya kamu bukan berasal dari negara sini ya?'

'Saya berasal dari Amerika.' jawab Richard.

Diandra yang ada di seberang sana pun kaget mendengar kalau orang yang sedang telfonan sama dia ternyata berasal dari negara lain. Diandra semakin yakin kalau Richard ini sangatlah ganteng plus kaya. Karena tidaklah mungkin orang gak punya bisa pergi sejauh ini sampai di negaranya.

...***...

Episodes
1 SPPTP#1
2 SPPTP#2
3 SPPTP#3
4 SPPTP#4
5 SPPTP#5
6 SPPTP#6
7 SPPTP#7
8 SPPTP#8
9 SPPTP#9
10 SPPTP#10
11 SPPTP#11
12 SPPTP#12
13 SPPTP#13
14 SPPTP#14
15 SPPTP#15
16 SPPTP#16
17 SPPTP#17
18 SPPTP#18
19 SPPTP#19
20 SPPTP#20
21 SPPTP#21
22 SPPTP#22
23 SPPTP#23
24 SPPTP#24
25 SPPTP#25
26 SPPTP#26
27 SPPTP#27
28 SPPTP#28
29 SPPTP#29
30 SPPTP#30
31 SPPTP#31
32 SPPTO#32
33 SPPTP#33
34 SPPTP#34
35 SPPTP#35
36 SPPTP#36
37 SPPTP#37
38 SPPTP#38
39 SPPTP#39
40 SPPTP#40
41 SPPTP#41
42 SPPTP#42
43 SPPTP#43
44 SPPTP#44
45 SPPTP#45
46 SPPTP#46
47 SPPTP#47
48 SPPTP#48
49 SPPTP#50
50 SPPTO#51
51 SPPTP#52
52 SPPTP#53
53 SPPTP#54
54 SPPTP#55
55 SPPTP#56
56 SPPTP#57
57 SPPTP#58
58 SPPTP#59
59 SPPTP#60
60 SPPTP#61
61 SPPTP#62
62 SPPTP#63
63 SPPTP#64
64 SPPTP#65
65 SPPTP#66
66 SPPTP#67
67 SPPTP#68
68 SPPTP#69
69 SPPTP#70
70 SPPTP#71
71 SPPTP#72
72 SPPTP#73
73 SPPTP#74
74 SPPTP#75
75 SPPTP#76
76 SPPTP#77
77 SPPTP#78
78 SPPTP#79
79 SPPTP#80
80 SPPTP#81
81 SPPTO#82
82 SPPTP#83
83 SPPTP#84
84 SPPTP#85
85 SPPTP#86
86 SPPTP#87
87 SPPTP#88
88 SPPTP#89
89 SPPTP#90
90 SPPTP#91
91 SPPTP#92
92 SPPTP#93
93 SPPTP#94
94 SPPTP#95
95 SPPTP#96
96 SPPTP#97
97 SPPTP#98
98 SPPTP#99
99 SPPTP#100
100 SPPTP#101
101 SPPTP#102
102 SPPTP#103
103 SPPTP#104
104 SPPTP#105
105 SPPTP#106
106 SPPTP#107
107 SPPTP#108
108 SPPTP#109
109 SPPTP#109
110 SPPTP#110
111 SPPTP#111
112 SPPTP#112
113 SPPTP#113
114 SPPTP#114
115 SPPTP#115
116 SPPTP#116
117 SPPTP#117
118 SPPTP#118
119 pengumuman giveaway
120 SPPTP#119(TAMAT)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
SPPTP#1
2
SPPTP#2
3
SPPTP#3
4
SPPTP#4
5
SPPTP#5
6
SPPTP#6
7
SPPTP#7
8
SPPTP#8
9
SPPTP#9
10
SPPTP#10
11
SPPTP#11
12
SPPTP#12
13
SPPTP#13
14
SPPTP#14
15
SPPTP#15
16
SPPTP#16
17
SPPTP#17
18
SPPTP#18
19
SPPTP#19
20
SPPTP#20
21
SPPTP#21
22
SPPTP#22
23
SPPTP#23
24
SPPTP#24
25
SPPTP#25
26
SPPTP#26
27
SPPTP#27
28
SPPTP#28
29
SPPTP#29
30
SPPTP#30
31
SPPTP#31
32
SPPTO#32
33
SPPTP#33
34
SPPTP#34
35
SPPTP#35
36
SPPTP#36
37
SPPTP#37
38
SPPTP#38
39
SPPTP#39
40
SPPTP#40
41
SPPTP#41
42
SPPTP#42
43
SPPTP#43
44
SPPTP#44
45
SPPTP#45
46
SPPTP#46
47
SPPTP#47
48
SPPTP#48
49
SPPTP#50
50
SPPTO#51
51
SPPTP#52
52
SPPTP#53
53
SPPTP#54
54
SPPTP#55
55
SPPTP#56
56
SPPTP#57
57
SPPTP#58
58
SPPTP#59
59
SPPTP#60
60
SPPTP#61
61
SPPTP#62
62
SPPTP#63
63
SPPTP#64
64
SPPTP#65
65
SPPTP#66
66
SPPTP#67
67
SPPTP#68
68
SPPTP#69
69
SPPTP#70
70
SPPTP#71
71
SPPTP#72
72
SPPTP#73
73
SPPTP#74
74
SPPTP#75
75
SPPTP#76
76
SPPTP#77
77
SPPTP#78
78
SPPTP#79
79
SPPTP#80
80
SPPTP#81
81
SPPTO#82
82
SPPTP#83
83
SPPTP#84
84
SPPTP#85
85
SPPTP#86
86
SPPTP#87
87
SPPTP#88
88
SPPTP#89
89
SPPTP#90
90
SPPTP#91
91
SPPTP#92
92
SPPTP#93
93
SPPTP#94
94
SPPTP#95
95
SPPTP#96
96
SPPTP#97
97
SPPTP#98
98
SPPTP#99
99
SPPTP#100
100
SPPTP#101
101
SPPTP#102
102
SPPTP#103
103
SPPTP#104
104
SPPTP#105
105
SPPTP#106
106
SPPTP#107
107
SPPTP#108
108
SPPTP#109
109
SPPTP#109
110
SPPTP#110
111
SPPTP#111
112
SPPTP#112
113
SPPTP#113
114
SPPTP#114
115
SPPTP#115
116
SPPTP#116
117
SPPTP#117
118
SPPTP#118
119
pengumuman giveaway
120
SPPTP#119(TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!