Bab 16 ~ Diterkam

Ia tidak memiliki hubungan apapun dengan gadis ini, tidak mungkin kan ia boleh melucuti pakaian orang seenaknya. Tapi jika terus dibiarkan maka bisa membuat gadis itu sakit nantinya.

Di antara kebimbangan yang melanda, Edric mengedarkan pandangannya. Matanya seketika tertuju pada sebuah cardigan yang terlentang di atas sebuah batu. Dapat dipastikan kalau sebelum terlelap Alice masih sempat mengeringkan cardigan itu.

Dengan cepat Edric meraihnya, meski belum terlalu kering namun ini lebih baik dibanding pakaian yang gadis itu kenakan saat ini. Ia letakkan senter dan cardigan itu disebelah Alice, memejamkan kedua matanya dan mulai meraba untuk melepas atasan gadis itu.

Namun, kedua tangannya malah dengan lancang memegang dua benda kenyal dan empuk yang sontak membuatnya kedua matanya mendelik. Sedangkan Alice tampak mengernyit tidak tenang.

Dan Edric, bukannya melepaskan ia malah tampak linglung, nampak sekali meski sudah tua ia sama sekali tidak ada pengalaman dalam bidang ini.

Setelah sadar, ia buru-buru menarik kedua tangannya dan mengatur napasnya yang tiba-tiba tertahan. Setelah itu mencoba berpikir dengan jernih. Mencari cara yang lebih efektif dan efisien.

Akhirnya ia mematikan senter dan berusaha melepas hoodie yang Alice pakai. Setelah lepas ia mengambil cardigan, dan menutup tubuh Alice. Baru ia hidupkan kembali senternya.

Akhirnya ia bisa bernapas lagi. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya berulang kali. Lalu menatap sekeliling dan menemukan beberapa ranting kayu dan daun-daun kering yang berserakan. Entah dari mana asalnya, sepertinya ada orang yang berkunjung ke gua ini sebelumnya.

Edric lalu mengumpulkannya menjadi satu dan membuat sebuah api unggun kecil menggunakan batu. (note : dari kecil othor penasaran sama buat api dari batu, dan udah coba berulang kali tapi belum pernah berhasil😭. Ada yang sama?)

Untuk sekarang ia hanya bisa bertahan, ia tidak mungkin membawa Alice kembali dengan cuaca seperti ini. Selain itu, posisi mereka terlalu dalam ke tengah hutan. Bukan mustahil jika akan ada binatang buas yang mengintai.

Ia lalu duduk di samping Alice, merapatkan tubuhnya agar bisa saling berbagi kehangatan.

.

.

.

Keesokan harinya.

"Bos, tunggu!" pekik Malvin ketika Aldric ingin kembali ke hutan pagi-pagi sekali.

Ya, semalam Malvin dan Haven berhasil menarik pria itu kembali. Mereka khawatir jika bukan hanya Alice yang celaka, melainkan Aldric juga akan ikutan bila melanjutkan pencarian.

"Apa? Kau tidak bisa menahanku lagi!" tegas Aldric dengan tatapan tajam, semalaman ia tidak bisa terlelap memikirkan nasib sang tunangan yang seorang diri di dalam hutan. Ia bahkan tidak sadar jika sang kakak juga belum kembali.

Sementara di dalam gua, Alice mengernyit kemudian membuka matanya perlahan. Tubuhnya terasa berat, seperti di dekap erat oleh seseorang. Dan benar saja, Edric masih terlelap dengan berbagi cardigan dengannya.

Sontak Alice melebarkan kedua matanya dan berteriak. "Akkhhh ... Bapakkk!" teriaknya membuat Edric seketika terlonjak kaget.

"Ada apa?"

"Apa yang Bapak lakukan?" tanya Alice merebut cardigannya, kemudian menoleh ke arah lain dengan kesal ketika menyadari pria itu bertelanjang dada.

"Kau bisa lihat sendiri apa yang sudah saya lakukan." Bukannya menjelaskan, Edric malah menggodanya seakan apa yang dipikirkan gadis itu adalah nyata.

Alice menarik napasnya kasar, ia masih memakai tank top dan tidak merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Jadi pria ini pasti hanya melepas hoodienya saja.

Di saat masih melamun, tiba-tiba sesuatu sudah melayang ke wajahnya. "BAPAK..." pekiknya kesal.

Sementara Edric hanya menarik sudut bibirnya, "Cepat pakai bajumu! Hujan sudah reda, kita harus kembali ke perkemahan."

"Bapak, hadap ke sana!"

"Untuk apa? Saya sudah lihat ukuran kamu yang kecil itu semalam," ujar Edric dengan wajah menyebalkan, membuat Alice kembali membulatkan kedua matanya.

Seandainya jika ia tahu Edric bahkan sempat meremas miliknya yang kecil itu maka entah apa yang akan gadis itu lakukan.

"Haha, baiklah. Saya tunggu kamu di luar gua. Yang cepat!" lanjut Edric sembari terkekeh, membuat Alice yang sebelumnya kesal dan marah seketika merasa aneh melihat pria itu bisa tertawa.

Setelah beberapa menit, Alice keluar dari gua dan mereka segera pergi dari sana. Perjalanan akan cukup panjang mengingat mereka berada di tengah hutan. Keduanya juga hanya diam selama perjalanan, tidak ada yang berinisiatif untuk memulai pembicaraan.

Sementara di sisi lain, Aldric dan teman-temannya berserta salah seorang pembina yang bernama Nico dan beberapa orang masyarakat setempat termasuk di antaranya ada dua orang pawang hewan telah memulai pencarian kembali.

Mereka telah melapor pada tim SAR, dan tim sudah dalam perjalanan.

Masing-masing dari mereka meneriakkan nama Alice dan Edric berulang kali. Ya, dari Nico mereka tahu kalau Edric belum kembali dari semalam. Dan ini semakin menambahkan keresahan seorang Aldric.

.

.

.

Alice dan Edric mulai lelah, lama berjalan tapi mereka serasa berputar-putar saja. Inilah yang Alice alami semalam, karena itu ia memutuskan menyerah dan berteduh di dalam gua.

Sudah belum makan, kedinginan sepanjang malam, tampang compang-camping, benar-benar menambah kesan lelah mereka. Edric yang melihat kondisi Alice yang lelah memutuskan untuk rehat sejenak.

Mereka duduk di bawah pohon besar. Alice mengeluarkan air mineral dari ransel kecilnya dan meneguk beberapa. "Pak, mau minum?" tawar Alice sembari menyodorkan botol minumnya.

Edric menerimanya dan menenggak langsung dari botol tersebut yang seketika membuat Alice berdehem. Secara tidak langsung mereka telah berciuman, dan itu membuat Alice merasa tidak nyaman. Sedangkan Edric terlihat biasa saja, entah ngerti atau tidak tapi sudut bibir sekilas terangkat.

Tiba-tiba dari arah samping Alice, terdengar suara kedatangan sesuatu. Keduanya merasa waspada, dan menoleh perlahan secara bersamaan. Terlihat seekor serigala sedang menatap nyalang kedua manusia di hadapannya.

Refleks Alice dan Edric bangkit dan mundur beberapa langkah. Edric segera pasang badan di hadapan Alice. Padahal Alice tidak merasa takut, ia bahkan tahu ini akan terjadi. Karena di cerita yang asli Olivia dan Aldric juga dihadang oleh serigala.

Dan dahulu saat membaca bagian itu, dengan penasarannya Ayla melakukan pencarian bagaimana seharusnya cara yang baik melawan binatang buas seperti ini. Bukan dengan melarikan diri, tapi tunjukkan padanya bahwa kau akan jauh lebih kuat dan besar darinya.

Dengan perlahan Alice mendekat, menatapnya dengan tajam namun tidak menatap langsung ke matanya, lalu merentangkan cardigan yang ia pakai. Kemudian berteriak sekuat tenaga, agar serigala itu merasa terintimidasi.

"Hey, apa yang kau lakukan?" marah Edric, wajahnya terlihat sedikit tegang dengan keberanian gadis ini. Dengan tidak sabarnya ia kembali menghadang serigala dan menyembunyikan gadis itu dibelakangnya. Tentu saja Alice kesal, padahal tadi serigala itu sudah tampak mundur.

Namun ia tidak menyerah, ia terus berteriak dan merentangkan cardigannya dibelakang tubuh Edric. Kemudian menarik Edric untuk mundur perlahan, "Ayo!" ajak Edric ingin mereka berlari bersama.

"Kita tidak boleh membelakanginya, atau dia akan mengejar kita. Cukup mundur saja," ujar Alice tenang, sebenarnya ia juga mulai takut tapi takut tidak akan berguna jika ia lestarikan saat ini.

Sementara Edric yang melihat itu justru merasa semakin terpanah dengan gadis ini. Meski masih muda dan bertubuh kecil tapi sangat berani dan tenang.

Dengan perlahan mereka mundur, "Pak, ayo bantu saya berteriak!"

"Apa? Mana mungkin saya berteriak?"

"Suaraku sudah serak karena berteriak dari tadi."

Dengan terpaksa Edric membuka mulutnya dan mulai mengeluarkan suara. Suara serak yang kaku dan datar membuat Alice sontak tertawa keras.

"Kau menertawakan saya?"

"Haha, ti-tidak, Pak."

"Awas ya kamu!" ancamnya yang membuat Alice seketika menahan tawanya.

Setelah agak jauh mereka baru bisa bernapas lega, namun keberuntungan tidak berpihak. Dari arah belakang tiba-tiba seekor serigala melompat dan menerkam. Edric yang menyadarinya segera mendorong Alice dan ia sendiri juga menghindar.

Serigala memang sering berburu secara bergerombol, jadi lepas dari satu tidak dapat dipastikan sudah aman. Alice berteriak ketakutan.

Sementara Edric, walau menghindar namun tetap terluka di lengan, ia berhasil lepas dari serigala namun sang predator tidak mau pergi dan ingin kembali menyerang. Tidak ada cara lain, Edric mengeluarkan sebuah senjata api yang selalu ia bawa kemanapun dan mengarahkannya pada serigala.

DORRR...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tbc.

🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

MashMellow🍭

MashMellow🍭

dor dor dor dor
tembak tembak tembak
🤣🤣🤣

2025-02-04

0

Lyfita Official

Lyfita Official

Sama :)

2023-07-09

1

Noor Hayati

Noor Hayati

api maksudnya

2023-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Ayla Navara
2 Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3 Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4 Pengumuman
5 Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6 Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7 Bab 6 ~ Merasa Diremas
8 Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9 Bab 8 ~ Alergi Ayla
10 Bab 9 ~ Cara Lain
11 Bab 10 ~ Ternyata Imut
12 Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13 Bab 12 ~ Nyasar
14 Bab 13 ~ Camping
15 Bab 14 ~ Perburuan Barang
16 Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17 Bab 16 ~ Diterkam
18 Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19 Bab 18 ~ Kembali Jahat
20 Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21 Bab 20 ~ Virtual Life
22 Bab 21 ~ Benang Merah
23 Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24 Bab 23 ~ Apes
25 Bab 24 ~ Topi Hijau
26 Bab 25 ~ Speechless
27 Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28 Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29 Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30 Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31 Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32 Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33 Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34 Bab 33 ~ Pis
35 Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36 Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37 Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38 Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39 Bab 38 ~ Skandal
40 Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41 Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42 Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43 Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44 Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45 Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46 Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47 Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50 Bab 48 ~ Mencari Tahu
51 Bab 49 ~ Dibius
52 Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53 Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54 Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55 Bab 53 ~ Menemukannya
56 Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57 Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58 Bab 56 ~ Menangis Pilu
59 Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60 Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61 Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62 Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63 Bab 61 ~ Drama Kecil
64 Bab 62 ~ Masih Awam
65 Bab 63 ~ Berhasil
66 Bab 64 ~ Mengecoh
67 Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68 Bab 66 ~ Akhir
69 Epilog
70 Akhir Kata
71 Fake Antagonist Season 2
72 Karya Baru.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 ~ Ayla Navara
2
Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3
Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4
Pengumuman
5
Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6
Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7
Bab 6 ~ Merasa Diremas
8
Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9
Bab 8 ~ Alergi Ayla
10
Bab 9 ~ Cara Lain
11
Bab 10 ~ Ternyata Imut
12
Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13
Bab 12 ~ Nyasar
14
Bab 13 ~ Camping
15
Bab 14 ~ Perburuan Barang
16
Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17
Bab 16 ~ Diterkam
18
Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19
Bab 18 ~ Kembali Jahat
20
Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21
Bab 20 ~ Virtual Life
22
Bab 21 ~ Benang Merah
23
Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24
Bab 23 ~ Apes
25
Bab 24 ~ Topi Hijau
26
Bab 25 ~ Speechless
27
Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28
Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29
Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30
Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31
Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32
Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33
Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34
Bab 33 ~ Pis
35
Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36
Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37
Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38
Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39
Bab 38 ~ Skandal
40
Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41
Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42
Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43
Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44
Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45
Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46
Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47
Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50
Bab 48 ~ Mencari Tahu
51
Bab 49 ~ Dibius
52
Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53
Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54
Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55
Bab 53 ~ Menemukannya
56
Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57
Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58
Bab 56 ~ Menangis Pilu
59
Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60
Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61
Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62
Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63
Bab 61 ~ Drama Kecil
64
Bab 62 ~ Masih Awam
65
Bab 63 ~ Berhasil
66
Bab 64 ~ Mengecoh
67
Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68
Bab 66 ~ Akhir
69
Epilog
70
Akhir Kata
71
Fake Antagonist Season 2
72
Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!