Bab 12 ~ Nyasar

"Aku tidak papa, bantu saja dia! Sepertinya ia akan mati jika dibiarkan lebih lama lagi." Ucapan Alice berhasil membuat Sylvia membulatkan kedua matanya, jika tidak sedang bersandiwara ia sudah pasti akan menabok mulut tidak tahu diri itu.

"Baiklah," jawab Aldric akhirnya.

.

.

.

Setelah kepergian Edric dan Sylvia, Alice dengan bingung mencari keberadaan ponselnya yang terpental entah kemana. Setelah beberapa menit ia melihat ponselnya telah hancur berkeping-keping di parkiran, mungkin karena terlindas mobil.

Ia menghela napas, berusaha menutupi kekesalannya. Kini ia sungguh seperti anak ayam yang terbuang, mau pulang tidak tahu arah, uang tak punya, ponsel tak punya, hanya punya diri seorang.

Ia lalu berjalan tak tentu arah, mungkin saja di jalan bisa bertemu seseorang yang dikenal. Walau wajahnya masih terlihat acuh tak acuh, tapi tidak dapat di pungkiri bahwa hatinya kini mulai gundah.

Satu jam sudah ia bergoyang lutut, tetapi tujuannya masihlah abu-abu. Ia merasa salah arah, jalan yang ia tempuh serasa semakin naik, seperti naik ke sebuah pegunungan.

Ia lalu berbalik, memutuskan ingin kembali ke supermarket tadi. Ia akan menebalkan muka sekali ini untuk meminta bantuan orang lain.

Namun, baru saja berbalik ia sudah berhadapan langsung dengan beberapa pria yang berpakaian serba hitam. Tiba-tiba tubuhnya bergetar, ini bukan lagi reaksi alami tubuh Alice. Tapi ini adalah ketakutan dari jiwa Ayla sendiri.

Sepenggal demi sepenggal peristiwa itu memenuhi pikirannya. Ia dibunuh dengan sadis, disiksa, bahkan nyaris dilecehkan oleh orang-orang yang berpenampilan seperti ini.

"Hey, siapa kau!" Teriakan salah satu dari mereka berhasil membuat Alice sadar.

Ia lalu mundur perlahan beberapa langkah, lalu berbalik dan berlari dengan cepat. "Hey, jangan lari!" Teriak salah satu dari mereka namun tidak Alice hiraukan.

Ia terus berlari tanpa menoleh sedikitpun. Sementara beberapa pria itu pun mulai mengejarnya. Awalnya mudah, namun karena jalan yang menanjak, tenaga Alice mulai terkuras. Kedua kakinya terasa lemas tak bertenaga.

"Hey, mau kemana kau?" Pekik salah satu pria sembari terus berlari mengejarnya.

'Ayla, kau tidak boleh menyerah kali ini. Jangan sampai mati sia-sia lagi. Terlebih tanpa alasan seperti ini,' batin Alice menyemangati diri.

Namun apa daya, sekuat apapun ia menyemangati diri tapi daya tahan tubuhnya tidaklah sinkron. Saat ini ia merasa lelah sekali, sedangkan para pria itu masih tetap mengejar.

Di antara keputusasaannya, terlihat sebuah rumah mewah berdiri kokoh di tengah pegunungan. Bagai mendapat setetes air di gurun pasir, Alice sangat menghargai itu. Kini semangatnya mulai bangkit lagi, sebab sudah ada secercah harapan untuk selamat.

Ia menyeret kedua kakinya.

Sebentar lagi...

Sedikit lagi...

Ayo Ayla...

Batinnya menyemangati diri, sedangkan beberapa pria di belakang juga mulai kewalahan. Tadi, jarak mereka memang agak jauh dari gadis itu sedangkan kini sedikit lagi mereka bisa meraih gadis bodoh yang telah masuk ke daerah kekuasaan bosnya.

Tapi gadis itu malah masuk ke rumah sang bos. Saat mereka masuk dan ingin melanjutkan penangkapan, sang bos malah memberi kode agar mereka pergi.

...

Alice terus berlari.

Sedikit lagi...

Akhirnya ia masuk ke pekarangan rumah mewah itu, beruntung sekali pagarnya tidak dikunci. Ia lalu bersembunyi di balik sebuah pohon rindang, kemudian mengatur napasnya dan meraup udara sebanyak-banyaknya.

Namun, tiba-tiba ada yang menepuk punggungnya.

Deg...

"Sedang apa kamu di rumah saya?" Sebuah suara yang rasanya ia kenal bertanya, kemudian dengan berani ia berbalik.

"Bapak?"

"Ini rumah Bapak?"

"Ya."

"Huft ..." Alice menghela napasnya, ia lega akhirnya bertemu seseorang yang ia kenal.

"Pak, saya butuh air," ujar Alice spontan, ia tidak peduli lagi dengan citranya yang cuek. Yang kini ia inginkan adalah menyegarkan dahaganya.

Edric menaikkan sebelah alisnya, kemudian berucap, "Ayo masuk!"

Alice pun mengikuti langkah besar pria itu dari belakang. Jika dilihat, postur mereka sangatlah lucu, seorang pria dengan badan tinggi besar dan dibelakangnya seorang gadis kecil dengan tubuh mungil.

Para pria yang masih mengintip di depan pagar saja merasa heran akan kelakuan sang bos yang tidak pernah menerima tamu itu, kini membawa masuk gadis kecil yang mereka kejar.

.

.

.

"Duduk dulu disini!" pinta Edric setelah mereka masuk ke ruang tamu rumah mewah itu. Alice pun dengan patuh duduk di sana, kemudian berkata, "Pak, minuman saya mana?"

Edric menatapnya, kemudian berjalan ke sebuah arah tanpa berkata apapun. Alice yang melihat itu ingin mengikuti.

"Tetap disitu! Ingat, jangan sentuh apapun!" pintanya membuat Alice yang sudah hampir bangun dari duduknya menjadi diam seakan seperti patung yang sedang membungkuk.

Setelah Edric melanjutkan langkah, Alice baru bisa bernapas lega dan duduk kembali. "Huft, jika tidak sedang dalam masalah aku juga tidak sudi minta bantuan dosen kaku itu," gumamnya seorang diri dengan cemberut.

Tidak lama kemudian, Edric kembali dengan segelas jus jeruk segar. Baru dilihat saja, Alice sudah menelan ludah. 'Tenggorokanku, sebentar lagi kamu akan mendapatkan pawangmu,' pikirnya dengan mata yang fokus pada jus jeruk yang masih berada di tangan Edric.

"Ini," kata Edric sembari menyodorkan tangan kanannya. Alice pun mengangguk, kemudian tangannya terangkat untuk mengambil jus jeruk.

"Eh, ini punya saya! Punyamu yang ini!" ujar Edric sembari menyodorkan kembali tangan kanannya yang memegang segelas air putih.

"Hah? Ta-tapi saya kan butuhnya yang di tangan kiri bapak," protes Alice.

"Saya yakin kau cukup pintar untuk mengetahui kalau minum es saat lelah itu bisa membuatmu semakin haus. Jadi minum saja air putih ini! Atau tidak sama sekali," sahut Edric tanpa perasaan, ia bahkan langsung meletakkan air putih di atas meja.

Kemudian ia mengambil posisi duduk di depan Alice sembari menyedot es jeruk segarnya. 'Dasar bapak tua killer, kaku, jelek, cuek, pelit lagi,' umpatnya, hanya berani di dalam hati.

Mau tidak mau, ia mengambil segelas air putih itu kemudian meminumnya dengan wajah tertekuk cemberut. Edric yang melihat itu bahkan harus berusaha menahan tawanya.

.

.

.

Di sisi lain, Malvin dan Lucy sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Kiara. "Menurutmu apa mereka sudah baikan sekarang?" tanya Lucy sembari memandang Malvin di sebelahnya.

"Entahlah, dengan temperamen keduanya yang keras kepala itu, aku tidak begitu yakin ini akan berhasil," jawab Malvin sembari mengangkat kedua bahunya.

"Aku harap ini berhasil, atau kita akan dijadikan daging panggang." Lucy bergidik ngeri.

"Itu tuanmu, kalau tuanku itu berbaik hati," sahut Malvin sembari tertawa kecil.

"Ish, jangan berkata buruk tentang nona Alice ya! Sejak sadar dari koma dia sungguh sangat berubah," pekik Lucy tidak terima, sementara Malvin hanya mengangkat kedua bahunya sembari tertawa meledek.

.

.

.

"Katakan, kenapa kau bisa sampai berada di rumah saya?" tanya Edric mulai menginterogasi.

"Jika diceritakan akan panjang ceritanya, intinya saya ditinggal teman-teman saya di supermarket kemudian saya nyasar kemari. Dan tadi saya dikejar oleh beberapa orang berpakaian hitam, hiih ... seram sekali," jelas Alice tanpa sadar bergidik.

Edric yang mendengar, malah menatapnya intens hingga membuat Alice salah tingkah. 'Eh, kenapa aku jadi banyak bicara?' gerutunya di dalam hati.

"Kalau begitu biar saya yang antar kamu pulang!" titah Edric, kemudian ia nyelonong begitu saja. "Ayo!" pekik Edric yang sudah ada di depan pintu.

"Eh, i-iya, Pak."

Tbc.

🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

udah sih sama edric aja

2023-01-07

3

Miyura Rajati

Miyura Rajati

semangat up nya thor..klau bisa crazy up..

2022-09-30

1

rm_zzreinhart666ry

rm_zzreinhart666ry

lanjut thor semangat

2022-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Ayla Navara
2 Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3 Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4 Pengumuman
5 Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6 Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7 Bab 6 ~ Merasa Diremas
8 Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9 Bab 8 ~ Alergi Ayla
10 Bab 9 ~ Cara Lain
11 Bab 10 ~ Ternyata Imut
12 Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13 Bab 12 ~ Nyasar
14 Bab 13 ~ Camping
15 Bab 14 ~ Perburuan Barang
16 Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17 Bab 16 ~ Diterkam
18 Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19 Bab 18 ~ Kembali Jahat
20 Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21 Bab 20 ~ Virtual Life
22 Bab 21 ~ Benang Merah
23 Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24 Bab 23 ~ Apes
25 Bab 24 ~ Topi Hijau
26 Bab 25 ~ Speechless
27 Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28 Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29 Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30 Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31 Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32 Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33 Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34 Bab 33 ~ Pis
35 Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36 Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37 Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38 Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39 Bab 38 ~ Skandal
40 Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41 Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42 Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43 Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44 Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45 Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46 Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47 Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50 Bab 48 ~ Mencari Tahu
51 Bab 49 ~ Dibius
52 Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53 Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54 Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55 Bab 53 ~ Menemukannya
56 Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57 Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58 Bab 56 ~ Menangis Pilu
59 Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60 Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61 Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62 Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63 Bab 61 ~ Drama Kecil
64 Bab 62 ~ Masih Awam
65 Bab 63 ~ Berhasil
66 Bab 64 ~ Mengecoh
67 Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68 Bab 66 ~ Akhir
69 Epilog
70 Akhir Kata
71 Fake Antagonist Season 2
72 Karya Baru.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 ~ Ayla Navara
2
Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3
Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4
Pengumuman
5
Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6
Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7
Bab 6 ~ Merasa Diremas
8
Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9
Bab 8 ~ Alergi Ayla
10
Bab 9 ~ Cara Lain
11
Bab 10 ~ Ternyata Imut
12
Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13
Bab 12 ~ Nyasar
14
Bab 13 ~ Camping
15
Bab 14 ~ Perburuan Barang
16
Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17
Bab 16 ~ Diterkam
18
Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19
Bab 18 ~ Kembali Jahat
20
Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21
Bab 20 ~ Virtual Life
22
Bab 21 ~ Benang Merah
23
Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24
Bab 23 ~ Apes
25
Bab 24 ~ Topi Hijau
26
Bab 25 ~ Speechless
27
Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28
Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29
Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30
Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31
Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32
Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33
Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34
Bab 33 ~ Pis
35
Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36
Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37
Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38
Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39
Bab 38 ~ Skandal
40
Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41
Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42
Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43
Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44
Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45
Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46
Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47
Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50
Bab 48 ~ Mencari Tahu
51
Bab 49 ~ Dibius
52
Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53
Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54
Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55
Bab 53 ~ Menemukannya
56
Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57
Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58
Bab 56 ~ Menangis Pilu
59
Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60
Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61
Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62
Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63
Bab 61 ~ Drama Kecil
64
Bab 62 ~ Masih Awam
65
Bab 63 ~ Berhasil
66
Bab 64 ~ Mengecoh
67
Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68
Bab 66 ~ Akhir
69
Epilog
70
Akhir Kata
71
Fake Antagonist Season 2
72
Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!