Bab 13 ~ Camping

"Pak, tidak mau mampir dulu?" tawar Alice setelah mobil Edric sampai di halaman mansionnya.

"Tidak," jawab Edric singkat tanpa memandang.

"Baiklah, sebelumnya terima kasih sudah mengantar saya."

"Hmm." Sebuah deheman acuh tak acuh Edric gunakan sebagai jawaban, Alice pun menjadi kikuk dan malu sendiri.

Dengan cepat ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil pria tua kaku itu. Baru saja ia menutup pintu, mobil sudah langsung melaju meninggalkan mansion keluarga Lawrence. "Dasar bapak tua, kaku, sombong, pelit ... apalagi ya, ah sudahlah!" umpatnya geram, setelah itu ia segera masuk ke dalam mansion.

"Alice," pekik Lucy setelah melihat Alice di depan pintu.

"Maafkan aku, aku tadi mencarimu kemana-mana tapi tidak ketemu. Aku tidak tahu kalau kamu tidak bersama tuan Aldric, aku ... aku ..." lirih Lucy dengar air mata yang menggenang di kedua matanya, membuat Alice yang awalnya ingin marah menjadi urung tidak tega.

"Sudahlah," jawab Alice akhirnya sembari memegang kedua bahu sahabatnya itu.

"Yang penting aku tidak papa," lanjutnya dengan tersenyum, senyum yang merambat pada Lucy dibalik tangisnya. "Maaf," sesalnya lagi sembari memeluk erat sang majikan sekaligus sahabatnya.

.

.

.

Tiga hari telah berlalu, hari ini adalah hari keberangkatan camping. Semua mahasiswa baru akan berkumpul di aula kampus untuk kemudian diarahkan ke bus masing-masing.

"Alice, ayo cepat! Nanti kita terlambat," pekik Lucy di luar kamar mandi, dari pagi-pagi sekali dia sudah repot seperti ibu-ibu yang mengurus anak-anaknya. Mulai dari perlengkapan, makanan, pakaian, semua sudah ia persiapkan.

"Iya, Cy. Sabar dulu!" balas Alice ogah-ogahan, ia memang tidak begitu semangat mengikuti acara ini. Kalau terlambat ya tidak usah pergi, begitu pikirnya.

.

.

.

"Yah, ini karena kamu. Kita hampir telat nih," gerutu Lucy membuat Alice mengembangkan senyumnya, akhir-akhir ini Lucy memang sudah lebih berani padanya. Sekarang saja sudah berani mengomel.

Alice menghentikan tangan Lucy yang sedari tadi menarik lengannya, "Kamu udah berani ngomelin aku?" tanya Alice dengan wajah yang dibuat galak.

"Eh, ti-tidak berani Nona." Lucy menunduk, menyadari kalau dirinya sudah kelewat lancang. Alice yang melihat itu meledakkan tawanya, kini ia pun sudah tidak jaim lagi pada gadis kecil pengikutnya ini.

Lucy yang awalnya merasa bingung pun ikut tertawa, hingga tanpa sadar mereka menghentikan perjalanan mereka selama beberapa menit hanya untuk bercanda. Membuat mereka yang awalnya terlambat semakin terlambat.

"Hey, kalian sedang apa di sana?" teriak seorang satpam menyadarkan mereka.

"Semuanya sudah masuk ke bus masing-masing, kalian masih di sini?" lanjutnya dengan kedua tangan di pinggang, tidak tahu saja dia kalau yang di marahi adalah putri pemilik kampus.

"Lice, ayo! Kita sudah benar-benar terlambat," kata Lucy panik, ia kemudian menggenggam lengan Alice dan menariknya untuk berlari bersama.

Hati Alice menjadi hangat, inilah persahabatan yang sesungguhnya. Yang tak pernah Alice dapatkan dulu, begitu juga dengan Ayla di kehidupannya. Diam-diam dia tersenyum, senyuman teduh yang mampu menghipnotis salah satu penghuni bus saat Alice dan Lucy melewatinya.

...

Alice dan Lucy berada di bus yang berbeda, karena terlambat, Alice pun terpaksa duduk di samping dosen pembina mereka. Di barisan paling depan, dibelakang sopir.

'Ah, sial. Kenapa ketemu pria tua ini lagi?' sungutnya di dalam hati. Ia pun mengalihkan pandangan, berharap ada tempat kosong yang lain namun semua benar-benar penuh. Ia menarik napasnya, kemudian dengan terpaksa berkata, "Permisi, Pak. Boleh saya duduk di sini?"

Edric menatapnya, kemudian memberi kode dengan mendelik kesebelahnya.

'Selain pelit makanan, juga pelit suara. Seperti berbicara sedikit bisa membuat suaranya habis saja,' gerutunya kembali, hanya berani di dalam hati.

Ia pun duduk di sana dengan sebal, dan lebih sebal lagi ia harus duduk seperti patung selama perjalanan. Karena bergerak sedikit saja, maka pria tua itu akan mendecak. Seakan-akan Alice sangat mengganggu ketenangannya.

Dan jangan di sangka akan ada adegan manis seperti di drama Korea. Dimana saat sang gadis merasa kantuk, maka sang pria akan meminjamkan bahunya. Karena pada kenyataannya, Alice sama sekali tidak membiarkan matanya tertutup, begitu juga dengan Edric. Keduanya tetap terjaga meski perjalanan memakan waktu hampir tiga jam lamanya.

.

.

.

Alice sedang meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena duduk bersama manusia kaku. Saat ini mereka telah tiba di lokasi camping. Pegunungan yang asri, pemandangan yang indah, juga ada danau yang menghiasi.

Para mahasiswa tampak terpana dengan pemandangan asri ini, tidak sedikit yang sudah berpose dan berswafoto bersama teman-temannya.

"Alice," panggil Lucy yang datang bersama Kiara.

"Ayo, kita diriin tenda," ajak Kiara yang sudah mulai mengeluarkan berbagai peralatan. Mereka pun bersama-sama saling membantu, namun entah apa yang salah. Mendirikan tenda termasuk pekerjaan sulit untuk ketiga gadis ini, sudah satu jam berlalu dan tenda mereka belum berdiri membuat ketiga gadis itu kewalahan.

"Ada yang bisa ku bantu?" Sapaan dari belakang mereka mengalihkan pandangan lelah ketiga gadis itu. Dan seketika senyum mereka mengembang.

"Tentu saja," jawab Alice dengan semangat. Bersama Haven ia tidak akan sungkan.

Haven pun dengan segera membantu mereka, tidak lama kemudian juga datang Aldric dan Malvin yang tanpa bertanya langsung membantu.

Dalam waktu singkat tenda mereka telah berdiri sempurna. "Terima kasih," ujar Alice sembari melempar sebotol minuman yang ia bawa pada Haven. Aldric yang melihatnya merasa sedikit panas, tanpa kata ia pergi dari sana tanpa menoleh sedikitpun. Sementara Alice memilih untuk tidak mengacuhkannya.

.

.

.

Malam tiba, para peserta camping telah masuk ke dalam tenda-tenda masing-masing. Tadi mereka telah dibagi menjadi belasan kelompok, dan kegiatan akan dimulai esok hari.

"Lucy," bisik Kiara sembari mendorong pelan lengan Lucy.

"Ngg, ada apa?" tanya Lucy di antara sadar dan tidak sadar.

"Temani aku ke toilet, aku kebelet."

"Ngg, ajak Alice saja."

"Hey, mana mungkin aku membangunkannya." Walau sudah bersahabat baik, tapi tetap saja Kiara masih segan pada Alice.

"Ya sudahlah, aku keluar sendiri saja."

Ia pun mengulurkan tangannya, membuka perlahan resleting tenda dan mengintip keluar. Suasana malam yang gelap membuatnya bergidik, lebih baik ditahan saja pikirnya.

Tapi setelah beberapa saat ia tidak tahan lagi, dengan terpaksa ia mulai membangunkan Alice karena takut jika harus pergi sendiri. "Lice ... Alice."

"Hmm," gumam Alice dengan membuka sedikit kelopak matanya.

"Temani aku ke toilet dong, aku kebelet banget nih," melasnya membuat Alice tidak tega.

Ia pun perlahan bangun, menetralkan dulu kesadarannya baru menemani Kiara keluar. Padahal ia sudah berjanji pada diri sendiri tidak akan keluar di malam hari untuk menghindari sepenggal alur novel Belenggu Cinta.

Di sisi lain, Olivia sedang berjalan-jalan di tepi danau. Tangannya sedang memegang ponsel yang menempel di telinga.

"Iya, Ma. Mama tenang aja, aku pasti bisa jaga diri kok."

"... ."

"Oke Ma, sudah dulu ya. Aku sudah mau istirahat, Mama juga istirahat ya."

Oliv menyimpan ponselnya di saku celana kemudian menatap keindahan danau yang alami. Pancaran sinar bulan membuat danau itu terlihat indah.

Tiba-tiba.

Byurrr...

Tbc.

🌼🌼🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

lucy tu gak tau diri banget, di kasih enak malah ngelunjak😤

2022-12-04

3

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Ntar ujung2nya yg difitnah Alice lagi..

2022-11-05

2

rm_zzreinhart666ry

rm_zzreinhart666ry

lanjut thor semangat

2022-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Ayla Navara
2 Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3 Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4 Pengumuman
5 Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6 Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7 Bab 6 ~ Merasa Diremas
8 Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9 Bab 8 ~ Alergi Ayla
10 Bab 9 ~ Cara Lain
11 Bab 10 ~ Ternyata Imut
12 Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13 Bab 12 ~ Nyasar
14 Bab 13 ~ Camping
15 Bab 14 ~ Perburuan Barang
16 Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17 Bab 16 ~ Diterkam
18 Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19 Bab 18 ~ Kembali Jahat
20 Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21 Bab 20 ~ Virtual Life
22 Bab 21 ~ Benang Merah
23 Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24 Bab 23 ~ Apes
25 Bab 24 ~ Topi Hijau
26 Bab 25 ~ Speechless
27 Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28 Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29 Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30 Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31 Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32 Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33 Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34 Bab 33 ~ Pis
35 Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36 Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37 Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38 Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39 Bab 38 ~ Skandal
40 Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41 Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42 Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43 Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44 Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45 Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46 Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47 Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49 Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50 Bab 48 ~ Mencari Tahu
51 Bab 49 ~ Dibius
52 Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53 Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54 Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55 Bab 53 ~ Menemukannya
56 Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57 Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58 Bab 56 ~ Menangis Pilu
59 Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60 Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61 Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62 Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63 Bab 61 ~ Drama Kecil
64 Bab 62 ~ Masih Awam
65 Bab 63 ~ Berhasil
66 Bab 64 ~ Mengecoh
67 Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68 Bab 66 ~ Akhir
69 Epilog
70 Akhir Kata
71 Fake Antagonist Season 2
72 Karya Baru.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 ~ Ayla Navara
2
Bab 2 ~ Kehidupan Kedua
3
Bab 3 ~ Memberantas Benalu
4
Pengumuman
5
Bab 4 ~ Kau Harus Memberi Pelajaran pada Mereka
6
Bab 5 ~ Senyuman Aneh
7
Bab 6 ~ Merasa Diremas
8
Bab 7 ~ Alice Yang Sangat Berubah
9
Bab 8 ~ Alergi Ayla
10
Bab 9 ~ Cara Lain
11
Bab 10 ~ Ternyata Imut
12
Bab 11 ~ Lucy Yang Usil
13
Bab 12 ~ Nyasar
14
Bab 13 ~ Camping
15
Bab 14 ~ Perburuan Barang
16
Bab 15 ~ Mencari Keberadaannya
17
Bab 16 ~ Diterkam
18
Bab 17 ~ Pria Tak Bertulang
19
Bab 18 ~ Kembali Jahat
20
Bab 19 ~ Aku Menyukaimu
21
Bab 20 ~ Virtual Life
22
Bab 21 ~ Benang Merah
23
Bab 22 ~ Tabir Masa Lalu Ayla
24
Bab 23 ~ Apes
25
Bab 24 ~ Topi Hijau
26
Bab 25 ~ Speechless
27
Bab 26 ~ Tertawa Lepas
28
Bab 27 ~ Hiduplah Dengan Bahagia
29
Bab 28 ~ Pulangnya Orangtua Alice
30
Bab 29 ~ Obrolan Group Yang Menenangkan
31
Bab 30 ~ Membuat Meradang Hati Calon Mertua
32
Bab 31 ~ Sebuah Toko Buku
33
Bab 32 ~ Bertarung Bersama
34
Bab 33 ~ Pis
35
Bab 34 ~ Malaikat Pencabut Nyawa
36
Bab 35 ~ Butuh Sandaran
37
Bab 36 ~ Darier Si Mood Booster
38
Bab 37 ~ Seperti Kata Pepatah
39
Bab 38 ~ Skandal
40
Bab 39 ~ Tentang Pemeran Utama Sebenarnya
41
Bab 40 ~ Seperti Terpedaya Namun Penuh Tipu Daya
42
Bab 41 ~ Dasar Bos Cemburuan
43
Bab 42 ~ Kamu Calon Cucu Menantuku?
44
Bab 43 ~ Queen Of Antagonist
45
Bab 44 ~ Hukuman Untuk Kiara
46
Bab 45 ~ Jangan Harap Orang Lain Bisa Memilikimu
47
Bab 46 ~ Bermain Mobil-mobilan
48
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
49
Bab 47 ~ Kenangan Langka Versi Darier
50
Bab 48 ~ Mencari Tahu
51
Bab 49 ~ Dibius
52
Bab 50 ~ Gedung Tua Mangkrak
53
Bab 51 ~ Sulit Tapi Tidak Boleh Menyerah
54
Bab 52 ~ Kakak Rindu Padaku?
55
Bab 53 ~ Menemukannya
56
Bab 54 ~ Siapa Tigle?
57
Bab 55 ~ Mengapa Memiliki Tanda Yang Sama
58
Bab 56 ~ Menangis Pilu
59
Bab 57 ~ Memilih Untuk Kembali
60
Bab 58 ~ Dua Bayi Besar Sedang Mencari Perhatian
61
Bab 59 ~ Menegangkan Namun Menyenangkan
62
Bab 60 ~ Bermain Sebentar
63
Bab 61 ~ Drama Kecil
64
Bab 62 ~ Masih Awam
65
Bab 63 ~ Berhasil
66
Bab 64 ~ Mengecoh
67
Bab 65 ~ Mengecoh (2)
68
Bab 66 ~ Akhir
69
Epilog
70
Akhir Kata
71
Fake Antagonist Season 2
72
Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!