”Maafkan kami, Tuan abadi. Tapi, murid Anda sekarang ini memang sudah tidak ada.” ucap seorang tabib tua yang berbicara dengan penuh ketakutan di depan Qing Zhaoyua.
Tatapan Qing Zhaoyua terlihat sangat marah. Seketika, semua orang menunduk, tak berani menatap wajah Gurunya sendiri.
”Aku memintamu untuk mengobatinya! Bukan untuk memberikan kabar buruk padaku!” bentak Qing Zhaoyua sambil membanting sarung pedangnya ke lantai.
Tabib tua itu langsung berlutut di depannya. Dia mencoba untuk sopan saat berkata, ”Maaf, Tuan abadi. Kami sudah berusaha semampu kami. Kami merasa aneh saat memeriksa keadaan murid Anda. Dia tidak memiliki jantung dalam tubuhnya.”
”Apa maksudmu tidak memiliki jantung? Jelas-jelas tubuhnya tidak terluka sedikitpun!” tegas Qing Zhaoyua.
”Itu dia masalahnya, Tuan abadi.” jawab tabib tua dengan cepat. ”... Kemungkinan besar, orang yang menyerang murid Anda adalah pengguna sihir gelap dan satu-satunya orang yang bisa melakukannya adalah Yu Zhang.”
Qing Zhaoyua mengernyit heran. Dia menarik kerah pakaian tabib tua lalu menatapnya dengan sangat marah. ”Siapa yang kau katakan tadi? Orang itu sudah mati seratus tahun lalu! Siapapun yang menyebutkan nama itu, aku akan langsung membunuhnya!” ucapnya dengan dingin.
”Guru besar! Tenang sebentar. Sebaiknya dengarkan penjelasan tabib ini dulu.” ucap Qing Luyan yang juga menyaksikannya saat itu. Dia menghampiri Qing Zhaoyua dan mencoba menenangkannya.
Qing Zhaoyua langsung melepaskan cengkraman tangannya lalu membantingnya. ”Cepat! Jelaskanlah!” singkatnya.
Dengan cepat, tabib tua segera menjelaskannya, ”Saya dengar dari para pendeta yang ada di pegunungan kalau mereka merasakan sihir gelap yang sangat besar dari pegunungan Taoyue. Mereka mengatakan kalau Yu Zhang sampai saat ini belum mati. Dia tertidur selama seratus tahun sebelum akhirnya dia terbangun karena dia merasakan pecahan Heguo yang semakin kuat. Dan murid Anda, mungkin baru saja bertemu dengan Yu Zhang dan dia langsung memakan jantungnya.”
”Kata siapa aku akan memakan jantungnya?” ucap Xiao Zhang yang muncul secara tiba-tiba di atas tempat tidur Yu Zhouchen. Saat ini dia sedang duduk di sana sembari menatap mereka dengan tatapan sinis.
”Keluarkan pedang kalian!”
Seketika beberapa murid yang ada di sana langsung menghunuskan pedangnya dan mengira kalau Xiao Zhang adalah orang yang diceritakan oleh tabib tua meskipun, perkiraan mereka memang benar.
”Mengganggu saja. Aku hanya ingin berbicara dengan Guru kalian. Baiknya, kalian tidur saja.” ucap Xiao Zhang sembari menjentikkan jarinya. Dan tepat setelah itu, semua orang seketika terjatuh ke lantai seperti tubuh tanpa nyawa. Tak ada satupun yang berdiri di ruangan itu selain Xiao Zhang dan Qing Zhaoyua.
”Dengan begini, tidak ada yang mendengar maupun yang berbicara. Aku ke sini memang untuk berbicara denganmu. Qing Zhaoyua atau mungkin aku panggil saja reinkarnasi Pendeta Qing Du.” ucap Xiao Zhang, menatap Qing Zhaoyua dengan mata merahnya yang menyala.
***
”Ayah! Bukan aku yang membunuh Ibu!”
Suara teriakan seorang anak muda berhasil membangunkan Yu Zhouchen yang tertidur di sembarang tempat. Di dalam sebuah ruangan luas dan besar yang terbuat dari kayu, Yu Zhouchen mencoba mengangkat kepalanya lalu, menatap pemandangan yang ada di depannya.
”Apa ini? Konflik keluarga? Perceraian? KDRT?” gumam Yu Zhouchen sembari mengubah posisi duduknya.
Saat dia benar-benar sudah bangun, dia menatap dua orang laki-laki yang saling berhadapan. Posisinya mirip sekali dengan Ayah dan anak dengan beberapa orang saksi yang berbaris di sayap kiri dan kanan.
Seorang pemuda duduk berlutut dengan punggung yang mendapatkan cambukan berkali-kali dan wajah yang penuh memar. Di depannya saat ini, ada seorang pria tua yang memakai jubah abu, sedang menatapnya dengan sangat marah.
”Anak itu, mirip sekali dengan Xiao Zhang. Apa mungkin aku secara tidak sengaja masuk ke dalam alam bawah sadarnya dan melihat masa lalunya?” batin Yu Zhouchen yang memikirkannya.
”Kau pembohong yang kejam! Siapa yang akan percaya dengan ucapanmu!” bentak Ayahnya sembari menampar wajah Xiao Zhang sampai membuatnya tersungkur di lantai yang keras.
”Uhh! Orang tua zaman dulu kejam sekali. Kalau aku yang mendapatkannya, mestinya aku sudah kabur ke ujung dunia naik sapi dan tak akan kembali lagi sampai mereka pensiun menjadi orang tuaku.” batin Yu Zhouchen yang memperhatikan. Dirinya saat ini tidak bisa dilihat oleh siapapun kecuali Xiao Zhang yang terus menatapnya saat sedang tersungkur.
”Apa Ayah lebih percaya dengan yang dikatakan orang luar daripada yang dikatakan anak Ayah sendiri? Selama ini aku percaya dengan ucapan Ayah tapi, Ayah tidak pernah percaya dengan ucapanku!” bentak Xiao Zhang, mencoba untuk berlutut di depan Ayahnya dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
”Buktinya sudah jelas! Hanya kau yang bersama Ibumu sejak pagi! Mestinya kaulah yang sudah membunuhnya!” Ayahnya tetap bersikeras menuduh Xiao Zhang yang melakukannya.
Xiao Zhang mencoba berdiri menghadap Ayahnya sembari menatapnya dengan sangat marah. ”Apakah Ayah tidak pernah berpikir dua kali mengenai aku yang sudah melakukannya?!” teriaknya.
”Beraninya kau berteriak pada orang tuamu sendiri!” bentak Ayahnya sembari meletakkan telapak tangannya di dada kiri Xiao Zhang. Cahaya emas itu muncul dan Ayahnya menghancurkan dantian milik Putranya sendiri.
Xiao Zhang langsung jatuh berlutut seperti orang yang kehilangan kakinya. Dia memegangi dadanya dengan wajahnya yang terlihat sangat terkejut melihat Ayahnya sendiri yang melakukan hal ini.
”Masih untung aku tidak membunuhmu dan hanya menghancurkan seluruh pelatihanmu. Mulai sekarang, hiduplah dengan penuh penyesalan!” ucap Ayahnya dengan dingin sembari berjalan meninggalkannya bersama dengan orang-orang yang berdiri di sekitarnya.
Hanya tersisa Xiao Zhang di sana dan tidak termasuk Yu Zhouchen yang dianggap tidak ada. Yu Zhouchen memperhatikan tekanan kesedihan yang dialami oleh Xiao Zhang saat ini. Di sabuk kanannya, tergantung sebuah plat klan Yu. Jadi, selama ini Xiao Zhang hanyalah nama yang dibuat-buat untuk menghapus nama Yu Zhang dari dunia selain memanipulasi kematiannya sendiri pada seratus tahun ke depan.
”Aku melihatmu sejak tadi berdiri di sana. Apa yang kau lakukan?” tanya Yu Zhang sembari melirik ke arah Yu Zhouchen di belakangnya.
Yu Zhouchen merasa terpanggil. Namun, ternyata di belakangnya saat ini masih ada Yu Xing, kakak laki-laki dari Yu Zhang.
”Huhh! Untunglah dia tidak melihatku. Bisa gawat kalau aku merusak masa lalunya.” batin Yu Zhouchen sambil menghela nafasnya dan dia pun sadar dengan apa yang dikatakannya tadi. ”Benar juga! Jika aku bisa dilihat olehnya dan menjadi satu-satunya penolong dirinya di masa lalu, mungkin saja dia tidak jadi membunuhku kan?”
Yu Xing berjalan menghampiri Yu Zhang. Tatapannya terlihat sedih saat dia menyentuh pundaknya. Yu Xing menjadi orang yang cukup dekat dengan Yu Zhang setelah Ibunya. Yu Xing juga yang mengajarinya berkultivasi. Namun, semua pelatihannya dihancurkan begitu saja oleh Ayahnya sendiri.
”Kemarilah, aku akan mengajakmu ke suatu tempat untuk memulihkan Kultivasimu.” ucap Yu Xing sembari mengulurkan tangannya.
Yu Zhang menatapnya lalu berdiri tepat di depannya. Keduanya saling berpegangan tangan sebelum akhirnya Yu Xing menggunakan mantra teleportasi untuk pergi ke suatu tempat.
Setelah memejamkan matanya selama beberapa saat, Yu Zhang mencoba untuk membuka matanya perlahan. Dia terlihat terkejut menatap bukit-bukit hitam yang dipenuhi dengan hawa kebencian. Langit pun terlihat mendung dan ada banyak suara burung gagak yang terdengar di setiap bukit, sedang memperhatikan mereka dengan mata tajamnya.
”Kenapa kita ada di sini?” tanya Yu Zhang sembari memperhatikan sekitar.
”Di sinilah, kau akan memperbaiki Kultivasimu.” ucap Yu Xing pelan.
”Tapi, semua pelatihanku sudah dihancurkan. Tidak mungkin, bisa diperbaiki.” ucap Yu Zhang ragu.
Yu Xing berdiri menghadap Yu Zhang sembari berkata, ”Kau pasti bisa memperbaikinya sendiri.” ucapnya lalu mendorong jatuh Yu Zhang ke dalam jurang tanpa ujung yang ada di belakangnya. Jurang itu dipenuhi dengan Iblis yang kelaparan. Jadi, bukan tidak mungkin Yu Zhang akan bisa keluar hidup-hidup.
Di sisi lain, Yu Zhouchen tampak sedang memperhatikan. Dia berpikir bahwa inilah awal mula sihir gelap muncul di dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Aliz
Zhou orang Indonesia yg pindah isekai😅ada kata kdrt
2022-09-14
0
Oto-san create
mantul, mangan muntul eh 🤔🤭
2022-09-14
0