CHAPTER. 17 - KEMBALI KE AWAL

”Aku cukup terkejut. Setelah kejadian kemarin, mereka tetap mengizinkanku tinggal di kediaman Qing Zhaoyua. Untungnya Qing Zhaoyua masih tak sadarkan diri sejak Xiao Zhang memukulinya sampai nyaris babak belur.” gumam Yu Zhouchen sembari berjalan meninggalkan kamarnya.

Tampaknya dia mendapatkan begitu banyak perhatian dari semua orang. Murid-murid yang sedang berlatih seketika berhenti saat Yu Zhouchen melintas di dekat mereka. Tatapan mereka terlihat kesal setelah mendengar kabar kalau Yu Zhouchen adalah putra dari Rong Shuan, musuh bebuyutan Qing Zhaoyua dan semua sekte yang ada di sini.

”Jadi begini rasanya diperhatikan oleh banyak orang. Kupikir, gas beracun yang aku keluarkan dari tubuhku lebih berarti daripada kebaikan yang aku lakukan. Tak ku sangka begitu merepotkan. Biasanya orang terkenal menggunakan jasa pria botak untuk melindunginya dari orang-orang yang terlalu terobsesi padanya. Tapi, di zaman ini aku tidak bisa menemukan satupun orang yang mirip.” batin Yu Zhouchen memikirkannya.

Wahh!

Yu Zhouchen terbanting ke depan ketika seseorang menendang punggungnya. Wajahnya menghantam tanah dan pakaiannya kotor terkena lumpur.

”Wah, wah! Lihat ini! Siapa yang sudah berani berkeliling kediaman guru besar seperti anak anjing yang kehilangan majikannya? Seenaknya saja kau tinggal di sini! Guru besar pasti akan langsung membunuhmu jika dia sudah bangun!” ketus pemuda berumur 15 tahun sembari menginjak punggung Yu Zhouchen lalu menekannya ke tanah.

”Siapa makhluk ini?! Seumur hidupku aku tidak pernah diperlakukan seperti hewan!” batin Yu Zhouchen kesal karena punggungnya mulai terasa pegal-pegal.

[[ Qing Wei ]]

[[ Tingkat Prajurit 3 ]]

[[ Musuh abadi Yu Zhouchen.]]

”Qing Wei? Si mulut besar yang berusaha memojokkanku sampai-sampai membuatku dibuang oleh Qing Zhaoyua?” gumam Yu Zhouchen memasang ekspresi tak percaya.

”Heh! Bicara dengan siapa kau ini! Sudah sepantasnya kami melakukan ini padamu!” bentak Qing Wei yang langsung menendang pinggang Yu Zhouchen sampai membuatnya berbalik badan.

”Ini lebih sakit daripada tendangan maut dari seseorang yang memakai sepatu hak tinggi!” batin Yu Zhouchen sembari memegangi pinggangnya.

”Hentikan!” ucap Qing Zhen, berjalan menghampiri mereka dari kejauhan. Dia akan selalu memberikan ekspresi marah dan kesal jika melihat seseorang yang diperlakukan secara tidak adil meskipun dia tidak menyukai orang itu.

Hanya Qing Zhen yang tahu tentang kejadian beberapa hari yang lalu mengenai Yu Zhouchen yang dirasuki jiwa yang masih hidup. Setelah kejadian itu, Jiu Yulan dan Qing Zhaoyua lupa dengan apa yang terjadi pada mereka.

”Itu benar! Jika Qing Zhen memberitahu semuanya tentang kejadian itu apalagi membocorkan apa yang sudah kulakukan pada Qing Zhaoyua, bisa-bisa Qing Zhaoyua memiliki hobi baru yaitu menyiksaku sampai mati!” batin Yu Zhouchen, menahan nafasnya.

”Tuan muda kedua. Mengapa Anda ada di sini?” tanya Qing Wei yang mendadak sopan.

Qing Zhen terdiam selama beberapa saat. Dia menatap ke arah Yu Zhouchen yang mencoba untuk duduk dengan pakaiannya yang kotor terkena lumpur dan wajahnya yang berdebu. Setelahnya, dia menatap kembali ke arah Qing Wei yang bersikap seolah tak terjadi apapun.

”Tempat tinggalku di sini. Memangnya salah? Dan mengapa kau ada di sini dan tidak berada di kediaman para murid? Guru besar masih belum bangun sejak kemarin.” ucap Qing Zhen tegas.

”Jangan salah paham dulu. Aku datang kemari hanya untuk menyapa anak baru. Dia terlihat sangat muda dibandingkan murid-murid yang lain.” ucap Qing Wei sembari memukul kepala Yu Zhouchen sampai membuatnya menunduk paksa.

Qing Zhen menghela nafasnya dan berkata, ”Pergilah. Aku akan beritahu kalau Guru sudah sadar.”

”Baiklah, saya akan pergi!” jawab Qing Wei yang langsung berlari pergi meninggalkan tempatnya.

Hanya tersisa mereka berdua di radius 50 meter. Qing Zhen menatap Yu Zhouchen dengan dingin. Tak lama, dia berjalan menghampiri Yu Zhouchen dan berhenti tepat di depannya.

”Bersihkan dirimu! Kau terlihat berantakan sekali!” ketus Qing Zhen.

Yu Zhouchen terdiam seperti memikirkan sesuatu. Hanya berselang beberapa detik setelah Qing Zhen mengakhiri kalimatnya, Yu Zhouchen berdiri kembali dan dengan cepat dia langsung berlari meninggalkan tempatnya sembari berteriak, ”Aku tidak ingin mati! Aku belum menikah!”

Qing Zhen terdiam heran melihat Yu Zhouchen dengan teriakan anehnya. Dia berpikir, padahal usianya baru menginjak sepuluh tahun dan dia sudah memiliki pikiran untuk menikah? Calon saja belum apalagi mertua yang merestui.

Yu Zhouchen berhenti berlari ketika dia sampai di depan sebuah sungai. Dia mengusap-usap matanya yang kotor karena terkena debu tanah dan menepuk-nepuk pakaiannya yang terlanjur basah karena lumpur.

”Aduh, kelilipan parah! Bisa-bisa aku terkena katarak.” gumam Yu Zhouchen sembari mencuci matanya dengan air sungai.

”Heh! Bajumu kotor sekali! Dimana kau mencucinya?! Apakah kau tidak pernah melihat cara mencuci pakaian yang benar?!” ketus pemuda yang ada di belakang Yu Zhouchen.

Yu Zhouchen langsung menoleh ke belakang dan melihat Xiao Zhang yang sedang berdiri di sana dengan wajah protesnya. Hanya beberapa detik saja, Yu Zhouchen kembali mencuci matanya dan mengabaikan keberadaan Xiao Zhang di sana.

”Hei! Aku ada di sini! Beraninya kau mengabaikanku!” protes Xiao Zhang sembari berjalan menghampiri Yu Zhouchen.

Yu Zhouchen langsung menoleh ke arah Xiao Zhang di sebelahnya dengan tatapan kesal. ”Apa mau mu?! Aku tidak memiliki harta apapun saat ini. Jadi, kalau ingin merampok dariku lain kali saja! Tunggu aku kaya raya!” ketusnya jengkel.

”Anak ini! Bisa-bisa darahku naik drastis!” batin Xiao Zhang kesal. Dia memperhatikan Yu Zhouchen selama beberapa saat dan mencoba mengerti apa yang dipikirkannya saat ini. Dia kembali berkata, ”Sepertinya kau sedang ada masalah. Mungkinkah karena aku mengambil ingatan Gurumu tentangmu?”

Yu Zhouchen menatap kembali ke arah Xiao Zhang yang memegang sebuah kelereng hitam di kedua jarinya. ”Jadi, kau yang sudah mencuri ingatan Guru tentangku?! Dan kau juga yang sudah merasuki ku saat tubuhku kosong?!” ketusnya sembari mengacungkan jari telunjuknya.

”Tadinya, aku ingin memecahkannya. Tapi, benda ini terlalu kecil. Lagipula, kau lihat sendiri kalau aku tertidur selama seratus tahun di dalam gua. Wajar saja jika jiwaku berkeliaran semauku. ” ucap Xiao Zhang sembari memainkan bola kecil miliknya.

[[ Peringatan! ]]

[[ Karakter yang tidak tercantum dalam novel bisa melakukan apa saja yang diinginkannya. Anda jangan sampai membuatnya menghancurkan ingatan milik Qing Zhaoyua atau hidup Anda akan berakhir.]]

”Bisanya hanya memberi peringatan padaku! Setidaknya carikan aku jalan keluar! Aku mampu mengerti sifat-sifat dari semua tokoh dalam novel ini. Tetapi, aku tidak pernah mengerti pemikiran dari spesies baru ini.” batin Yu Zhouchen kesal.

”Kembalikan itu padaku! Aku bisa mati kalau benda itu hancur!” paksa Yu Zhouchen sembari berjalan menghampiri Xiao Zhang dengan langkah cepat.

Namun, sebuah akar pohon yang menukik ke atas berhasil membuatnya tersandung dan tak sengaja mendorong tubuh Xiao Zhang di depannya. Alhasil, karena ketidaksengajaan itu, Xiao Zhang menjatuhkan bola kecilnya lalu hancur berkeping-keping saat mendarat di atas batu.

Terpopuler

Comments

Aliz

Aliz

spesies baru? kau kira hewan?😂

2022-09-08

0

Aliz

Aliz

😂😂😂😂

2022-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!