CHAPTER. 09 - SEPERTI MATAHARI

Yu Zhouchen langsung mengambil pedang tingkat prajurit 5 ketika baru saja keluar dari layar monitornya. Dia menyilangkan pedangnya dengan pedang milik Yuntao selama beberapa detik lalu, bergerak menjauh darinya.

[[ Peringatan! ]]

[[ Anda tidak disarankan menggunakan pedang itu secara berlebihan! Anda masih berada di tingkat Prajurit 1. Jika menggunakan senjata yang lebih kuat dari kemampuan Anda, Anda akan mengalami kecacatan sementara bahkan seumur hidup.]]

”Ya! Aku sudah tahu itu!” ucap Yu Zhouchen sembari menatap serius ke arah Yuntao di hadapannya. ”Kenapa orang itu menyerangku? Dan mengapa Qing Zhaoyua bilang kalau aku memiliki hubungan dengan 'wanita' itu? Siapa mereka?”

[[ Plot 'Wanita dalam Gelap' masih terkunci. Anda membutuhkan +1000 poin kehidupan untuk membukanya.]]

”Tapi, aku ingin tahu sekarang. Apakah aku tidak boleh ngutang?” ucap Yu Zhouchen asal.

[[ Anda tidak bisa berhutang pada kehidupan Anda sendiri. Jalani sesuai dalam naskah!]]

”Zhouchen menghindar!”

Yu Zhouchen langsung menatap ke samping dan tak menemukan apapun. Bersamaan dengan itu, Yuntao malah menyerangnya dari arah belakang! Dengan cepat, pedangnya langsung bergerak untuk menahan serangan. Hawa kekuatan milik Yuntao sangatlah besar bahkan nyaris membuatnya tersungkur di tanah. Pedang tingkat Jenderal 6 milik Yuntao mungkin bisa mematahkan pedang sementara milik Yu Zhouchen. Sampai saat itu, Yu Zhouchen menyadari kalau orang ini sengaja menahan diri.

”Heh! Orang tua! Kau sengaja menahan diri atau sedang meremehkanku? Kau takut membunuhku?” cibir Yu Zhouchen.

Yuntao melakukan ini karena dia diperintahkan untuk tidak membunuhnya. Jika saja orang yang memerintahnya tidak bisa menandingi dirinya, dia mungkin akan langsung membunuh keduanya.

Yuntao mendorong pedangnya sampai-sampai membuat Yu Zhouchen bergerak mundur beberapa langkah. Tak sampai di sana, kedua kaki Yu Zhouchen juga ditahan menggunakan akar pohon yang muncul dari dalam tanah.

”Kau pikir aku tidak bisa membunuhmu?!” ketus Yuntao. Dia menggerakkan akarnya ke segala arah, menyambar tangan Yu Zhouchen sampai membuat pedangnya terlepas.

Pedang itu terjatuh ke tanah lalu menghilang karena waktu pemakaiannya telah habis digunakan. Yu Zhouchen berpikir untuk melawan Yuntao yang bisa melukainya sewaktu-waktu menggunakan kekuatan pengendalinya.

”Zhouchen!” seru Qing Zhaoyua. Dia bergerak melesat ke arah Yu Zhouchen sembari memotong puluhan akar pohon yang mengikatnya. Dia kemudian membawa Yu Zhouchen pergi saat akar-akar itu tidak lagi melilit tubuh dan kakinya.

Namun, saat Qing Zhaoyua mencoba melarikan diri dengan melompati dahan-dahan pohon yang berdiri di atasnya, seorang wanita dengan palu sangat besar, tiba di atas kepalanya dan akan langsung menumbuknya seperti paku di atas kayu.

Gerakannya ini kalah cepat dengan gerakan teleportasi milik Qing Zhaoyua yang langsung berpindah dari jarak yang cukup jauh dari mereka. Dia dan Yu Zhouchen mendarat dengan keras di atas tanah sampai menghancurkannya sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak batu.

”Zhouchen! Kau baik-baik saja?” tanya Qing Zhaoyua sembari menatap Yu Zhouchen yang berada di lingkaran tangannya.

Yu Zhouchen memejamkan matanya dengan kuat seperti sedang menahan sakit. Tangan kanannya menggenggam dada kirinya sesekali mencengkeramnya sampai terluka. ”Sakit sekali. Kutukannya mulai menyala.” batin Yu Zhouchen.

Melihatnya seperti ini, tentu membuat Qing Zhaoyua bertambah cemas. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Yu Zhouchen saat ini. Karena itu, dia menganggapnya sebagai serangan yang dilakukan oleh Yuntao.

Qing Zhaoyua menatap serius ke depan. Kedua tangannya mengepal kuat sembari menggigit bibirnya. Mata hijaunya berkilat. Pedang yang tertidur di sebelahnya berdiri kembali untuk menyerang seseorang yang sudah ada di hadapannya.

”Kau tidak begitu kuat seperti yang dibicarakan orang-orang. Atau, mungkinkah kemampuanmu melemah karena 'orang itu' mati di hadapanmu?” cibir Yuntao.

Qing Zhaoyua mulai menganggapnya serius apalagi 15 orang itu muncul kembali dan mengepungnya. Dia ingin sekali menyerang orang di depannya. Namun, tampaknya Yu Zhouchen tidak bisa ditinggal sendirian. Rasa sakit dalam tubuhnya yang masih tidak dimengerti olehnya, tampaknya sudah membuatnya sangat menderita.

”Jika kembali ke Sekte, entah apa yang akan terjadi di sana. Aku tidak ingin melihat kekacauan yang membuat semua orang terluka.” batin Qing Zhaoyua.

”Guru!” seru seseorang yang langsung menyerang salah satu dari ke-15 orang ini. Dia tidak datang sendiri melainkan dengan seseorang di sebelahnya.

”Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Qing Zhaoyua yang terlihat marah setelah dia tahu, dua orang yang berdiri di depannya adalah Qing Zhen dan Tetua Jiu Yulan.

”Keadaan di Sekte baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkan mereka. Kau adalah Gurunya. Tentunya kau harus percaya dengan kekuatan muridmu.” ucap Jiu Yulan sembari mengayunkan cambuknya. Cambuk itu bergerak dan langsung membelah puluhan pohon yang tumbuh di depannya.

Formasi lawannya menjadi berantakan namun, hal itu tak berlaku pada Yuntao yang tak menghindar sama sekali.

”Zhaoyua! Pergilah dari sini!” seru Jiu Yulan tanpa menatapnya.

Qing Zhaoyua tetap tidak bisa melakukannya. Dia berdiri lalu, mendorong Qing Zhen ke belakang sembari berkata, ”Mereka mengincar anak ini untuk dibunuh. Kau jagalah dia dan bawa dia ke tempat yang aman.”

Qing Zhen mencoba mengelak, ”Tapi, Guru! Tidak mungkin mereka hanya mengincar anak ini. Mereka pasti juga akan membunuh Guru.”

Qing Zhaoyua menatap Qing Zhen dengan dingin sembari berkata, ”Kau meremehkan kemampuan Gurumu? Aku tidak akan pergi kemanapun sampai semua sampah-sampah ini menghilang.”

Qing Zhen mulai menatapnya serius. Dia tetap tidak akan percaya dengan kemampuan Qing Zhaoyua untuk mengalahkan semua pasukan Sekte Matahari. Namun, karena Qing Zhaoyua begitu menekannya, dia terpaksa harus membawa Yu Zhouchen pergi dari arena pertarungan.

”Kau sungguh sangat percaya diri. Apakah kau yakin bisa mengalahkan pasukan yang kubawa saat ini?” cibir Yuntao sembari menunjukkan senyum seringai.

”Kau menggunakan penduduk desa biasa untuk dijadikan sebagai pasukan. Memangnya, aku akan mundur untuk melawanmu?” jawab Qing Zhaoyua.

”Zhaoyua! Apapun itu, jangan bertindak gegabah!” ucap Jiu Yulan.

Di depan sana, tiba-tiba Yuntao tertawa lepas seperti orang yang sedang dirasuki. Dia memegang keningnya, membuka rahangnya lebar-lebar dan menunjukkannya ke arah mereka berdua.

”Bodoh! Bodoh sekali! Kau pikir aku hanya membawa mereka saja? Mengapa harus? Padahal kau sudah tahu kalau jumlah kami sudah sampai ribuan!” ucap Yuntao, cukup keras.

Bersamaan dengan hal itu, ketika Qing Zhen membawa Yu Zhouchen pergi meninggalkan arena pertarungan. Langkahnya langsung terhenti saat sebuah jarum berukuran besar mendarat tepat di depan kakinya. Dia cukup terkejut karena tidak bisa menyangkanya. Pandangannya kemudian menatap ke atas dan ia pun mulai sadar bahwa langkahnya telah dibuntuti sejak tadi.

Ada sekitar 20an orang yang berdiri di atas dahan pohon. Mereka semua memakai jubah dan tudung hitam sehingga wajahnya tidak bisa terlihat jelas. Tentunya Qing Zhen langsung tahu kalau pasukan ini pastinya berasal dari Sekte Matahari.

”Cih! Menyusahkan sekali!” gerutu Qing Zhen, kesal.

Terpopuler

Comments

Aliz

Aliz

kutukan zhou karna apa?🤔lanjut.. mangat..❤

2022-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!