18. JSAMS

Beberapa hari telah berlalu. Luka-luka di tangan dan kaki Nasya sudah mulai mengering. Luka yang ada mulai tertutup oleh jaringan yang baru. Warna kemerahan pada luka-luka mulai memudar.

Hari ini setelah tiga hari dirawat, Nasya di perbolehkan untuk pulang. Pagi-pagi sekali Gadhing sudah mengurus administrasi Nasya dan membantu membereskan barang-barang yang hendak mereka bawa pulang.

Infus yang menancap di punggung tangan Nasya juga sudah dilepas semenjak kemarin sore.

Semenjak Nasya dirawat, Gadhing selalu menginap di Rumah Sakit dan hanya sore hari pulang ke rumah melihat keadaan bunda Fadia dan Noni.

"Sarapan dulu, setelah itu baru kita pulang!" kata Gadhing membawa sepiring berisi nasi yang diberikan pihak Rumah Sakit buat para pasien.

"Aku sudah sembuh, mas. Dibeliin sarapan yang enak gitu," kata Nasya mulai bosan memakan makanan yang hambar.

Gadhing menghela nafas. Tanpa berkata apapun, Gadhing memakan makanan hambar itu hingga tandas.

Nasya melihat itu hanya tersenyum manis. Dalam hati selalu terpanjat doa semoga hati Gadhing sedikit luluh padanya.

Dalam hati, ingin sekali mendengar Gadhing mengatakan bila sudah memiliki rasa sayang dan cinta padanya walau hanya sedikit.

"Sudah. Ayo," kata Gadhing setelah meminum air mineral.

Gadhing membawa dua tas pakaian mereka dan membiarkan Nasya merangkul lengan dan berjalan begitu perlahan.

"Bisa jalan sedikit cepat? jam 9 mas akan masuk kerja. Bukankah kamu ingin makan di luar?" tanya Gadhing mulai tak sabar.

"Lutut kiri aku masih sedikit sakit, mas." Cicit Nasya membuat Gadhing menghentikan langkahnya.

Salah satu membuat Gadhing sering geram pada Nasya inilah salah satunya. Istri mudanya itu selalu ingin terlihat baik-baik saja.

"Tetap berdiri disini," titah Gadhing kemudian pergi untuk sesaat memanggil salah satu petugas laki-laki Rumah Sakit.

Petugas laki-laki itu membawa kursi roda. Tetapi Gadhing meminta petugas itu untuk membawa kedua tas mereka dan mempersilahkan Nasya agar duduk di kursi roda yang akan ia dorong.

Senyuman Nasya terus terukir di wajah cantiknya atas perlakuan manis Gadhing. Ia tidak perduli atas apa yang ada dalam pikiran Gadhing.

Rasa benci yang selalu di agungkan Gadhing pasti akan terkikis oleh cinta Nasya yang tulus.

Ketika sudah sampai di mobil Gadhing yang terletak di parkiran Rumah Sakit, Gadhing membuka bagasi dan menaruh dua tas mereka ke dalam sana. Kemudian ia membuka pintu penumpang sebelah kursi kemudi.

Tanpa berkata apapun, Gadhing langsung menggendong Nasya. Sejenak mata keduanya bertemu dan terputus setelah Gadhing mendudukkan Nasya dan memasang seat belt.

"Terimakasih," ucap Nasya tetapi tak ada jawaban dari Gadhing.

Gadhing menutup pintu mobil kemudian mengucapkan terimakasih pada petugas yang membantunya tadi.

"Sama-sama, Dok."

Gadhing mengitari mobil lalu membuka pintu pada sisi kemudi. Ia pun melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

"Kamu mau sarapan apa?" tanya Gadhing tanpa melihat ke arah Nasya.

"Nasi uduk, mas."

Gadhing mengangguk kemudian mencari penjual nasi uduk sebelum sampai ke rumah mereka.

Mobil Gadhing sudah berhenti tepat di depan minimarket karena penjual nasi uduk tepat bersebelahan dengan minimarket tersebut dan tidak memiliki tempat parkir mobil.

Gadhing keluar mobil lebih dahulu dan melakukan hal sama seperti tadi. Membukakan pintu mobil untuk Nasya, membuka seat belt, dan menggendong Nasya kemudian menurunkan agar melatih kaki nya agar berjalan dengan normal kembali.

Dengan telaten Gadhing menuntun Nasya walau tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kamu mau nasi uduk Lamongan atau nasi uduk biasa pakai sambal tempe dan mie?" tanya Gadhing.

"Nasi uduk biasa tapi pakai ikan lele, mas."

Gadhing menatap sekilas kemudian menghela nafas. Rasanya tak ingin berdebat lagi pada Nasya karena sudah tahu bila ia akan kalah jika sudah berdebat dengan istri mudanya itu.

Ia pun segera memesan kan makanan buat Nasya dan dua gelas teh untuk mereka.

"Jangan banyak gerak dulu. Luka mu belum kering betul," kata Gadhing.

Nasya menatap Gadhing dan mengangguk. "Mas. Besok aku harus masuk kerja, ya. Kafe ayah ada yang booking acara ulang tahun," kata Nasya.

Gadhing berdecak. "Baru dikasih tahu kalau luka kamu belum kering betul sudah izin kerja."

Nasya menelan saliva. "Mas itu sebenarnya sayang atau benci sih sama aku?"

"Benci."

"Sayang."

"Benci, Nasyama."

"Sayang, mas Gadhing."

"Benci."

"Sayang."

"Benci," untuk sekian kali Gadhing mengatakan itu.

"Benci," jebak Nasya.

"Sayang," kata Gadhing kemudian terkejut karena sadar bila salah bicara.

Nasya tahu kalau ucapan spontan Gadhing karena jebakan darinya. Tetapi, sudah membuatnya begitu bahagia. Senyuman terukir dengan mata berkaca-kaca menatap Gadhing. "Aku juga sayang sama mas. Bahkan aku gak pernah bisa bayangin gimana hidupku tanpa mas Gadhing sekarang."

Nasya menjeda ucapan dan memberanikan diri untuk menggenggam tangan Gadhing yang kebetulan berada di atas meja.

"Tolong jangan pernah mengatakan kita akan berpisah sampai aku benar-benar menyerah ya, mas."

"Kalau kamu menyerah berarti itu bukan cinta, melainkan sebuah ambisi."

Gadhing menatap mata Nasya dalam-dalam. Tidak ada yang keluar sepatah kata pun buat Nasya hingga pesanan mereka telah tiba.

"Makanlah," kata Gadhing kemudian menyesap teh hangat yang di pesan nya.

Andai Nasya dan para reader tahu bahwa Gadhing tidak akan berpisah pada Nasya. Bukan karena persoalan hati tetapi ia tak ingin membuat bunda Fadia kecewa dan ingin menepati janji pada kedua orang tua Nasya.

*

*

Pagi-pagi sekali bunda Fadia sudah sangat sibuk di dapur mempersiapkan kepulangan Nasya. Selepas sholat subuh, bunda Fadia sudah mengajak Noni pergi ke pasar buat belanja bahan-bahan dapur.

Dengan terpaksa Noni menurut demi terlihat baik oleh ibu mertua nya. Padahal biasanya, ia selalu bangun paling cepat pukul tujuh pagi.

Tetapi, empat hari bunda Fadia menginap selalu membangunkan nya agar sholat subuh bersama.

Bunda Fadia sendiri tak ingin membeda-bedakan kedua menantu walau Nasya lebih spesial daripada Noni karena dari tangan nya langsung Nasya dibesarkan dan di didik attitude nya dengan baik.

Apalagi selama tiga tahun belakangan, bunda Fadia tidak melihat ada cinta dari Gadhing maupun Noni. Yang ia lihat selama ini hanya ada tanggung jawab yang dijalani.

Bunda Fadia memasak menu makanan kesukaan Gadhing dan Nasya, tidak lupa makanan kesukaan Noni juga.

Ada tumis udang buncis, sayur asem, ikan asin goreng, lalapan timun, sambal terasi, dan ayam bakar.

"Noni. Apa sekarang kamu sudah bisa masak?" tanya Bunda Fadia.

"Belum, Bun. Mas Gadhing juga gak masalah kok."

Bunda Fadia mengangguk paham. "Iya. Jangan berpikir aneh-aneh, ya. Bunda hanya bertanya," kata bunda Fadia lembut.

Tak berselang lama, dari pintu depan rumah terdengar suara deru mesin mobil Gadhing.

Bunda Fadia dan Noni segera keluar menyambut kepulangan mereka.

*

*

Gadhing turun dari mobil dan segera mengitarinya. Di buka pintu kemudian membuka seat belt lalu menggendong Nasya kembali.

Terlihat jelas Noni tidak menyukai pemandangan itu. "Mas," protes Noni.

Gadhing tersadar langsung menurunkan Nasya dengan kasar dan itu membuat Nasya terjatuh karena tak siap menyeimbangkan diri.

"Mas," cicit Nasya.

"Gadhing. Astaghfirullah, apa-apaan kamu, nak?"

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

dasar si oon ko dijatuhin tahu rasa kalau nanti kamu akan bucin sama Nasya

2023-10-12

0

Erlinda

Erlinda

sorry aq stop sampai disini aq pikir cerita nya bagus ternyata....

2023-04-15

0

ria

ria

semangat nasya..

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. JSAMS
2 02. JSAMS
3 03. JSAMS
4 04. JSAMS
5 05. JSAM
6 06. JSAMS
7 07. JSAMS
8 08. JSAMS
9 09. JSAMS
10 10. JSAMS
11 11. JSAMS
12 12. JSAMS
13 13. JSAMS
14 14. JSAMS
15 15. JSAMS
16 16. JSAMS
17 17. JSAMS
18 18. JSAMS
19 19. JSAMS
20 20. JSAMS
21 21. JSAMS
22 22. JSAMS
23 23. JSAMS
24 24. JSAMS
25 25. JSAMS
26 26. JSAMS
27 27. JSAMS
28 28. JSAMS
29 29. JSAMS
30 30. JSAMS
31 31. JSAMS
32 32. JSAMS
33 33. JSAMS
34 34. JSAMS
35 35. JSAMS
36 36. JSAMS
37 37. JSAMS
38 38. JSAMS
39 39. JSAMS
40 40. JSAMS
41 41. JSAMS
42 42. JSAMS
43 43. JSAMS
44 44. JSAMS
45 45. JSAMS
46 46. JSAMS
47 47. JSAMS
48 48. JSAMS
49 49. JSAMS
50 50. JSAMS
51 51. JSAMS
52 52. JSAMS
53 53. JSAMS
54 54. JSAMS
55 55. JSAMS
56 56. JSAMS
57 57. JSAMS
58 58. JSAMS
59 59. JSAMS
60 60. JSAMS
61 61. JSAMS
62 62. JSAMS
63 63. JSAMS
64 64. JSAMS
65 65. JSAMS
66 66. JSAMS
67 67. JSAMS
68 68. JSAMS
69 69. JSAMS
70 70. JSAMS
71 71. JSAMS
72 72. JSAMS
73 73. JSAMS
74 74. JSAMS
75 75. JSAMS
76 76. JSAMS
77 77. JSAMS
78 78. JSAMS
79 79. JSAMS
80 80. JSAMS
81 81. JSAMS
82 82. JSAMS
83 83. JSAMS
84 84. JSAMS
85 85. JSAMS
86 86. JSAMS
87 87. JSAMS
88 88. JSAMS
89 89. JSAMS
90 90. JSAMS
91 91. JSAMS
92 92. JSAMS
93 93. JSAMS
94 94. JSAMS
95 95. JSAMS
96 96. JSAMS
97 97. JSAMS
98 98. JSAMS
99 99. JSAMS
100 100. JSAMS
101 101. JSAMS
102 102. JSAMS
103 103. JSAMS
104 104. JSAMS
105 105. JSAMS
106 106. JSAMS
107 107. JSAMS
108 108. JSAMS
109 109. JSAMS
110 110. JSAMS
111 111. JSAMS
112 112. JSAMS
113 113. JSAMS
114 114. JSAMS
115 115. JSAMS
116 116. JSAMS
117 117. JSAMS
118 118. JSAMS
119 119. JSAMS
120 120. JSAMS
121 121. JSAMS
122 122. JSAMS
123 123. JSAMS
124 124. JSAMS
125 125. JSAMS
126 126. JSAMS
127 127. JSAMS
128 128. JSAMS
129 129. JSAMS
130 130. JSAMS
131 131. JSAMS
132 132. JSAMS
133 133. JSAMS TAMAT
134 134. PENGUMUMAN
135 Pengumuman
136 135. Pengumuman
137 Pengumuman
138 138. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 138 Episodes

1
01. JSAMS
2
02. JSAMS
3
03. JSAMS
4
04. JSAMS
5
05. JSAM
6
06. JSAMS
7
07. JSAMS
8
08. JSAMS
9
09. JSAMS
10
10. JSAMS
11
11. JSAMS
12
12. JSAMS
13
13. JSAMS
14
14. JSAMS
15
15. JSAMS
16
16. JSAMS
17
17. JSAMS
18
18. JSAMS
19
19. JSAMS
20
20. JSAMS
21
21. JSAMS
22
22. JSAMS
23
23. JSAMS
24
24. JSAMS
25
25. JSAMS
26
26. JSAMS
27
27. JSAMS
28
28. JSAMS
29
29. JSAMS
30
30. JSAMS
31
31. JSAMS
32
32. JSAMS
33
33. JSAMS
34
34. JSAMS
35
35. JSAMS
36
36. JSAMS
37
37. JSAMS
38
38. JSAMS
39
39. JSAMS
40
40. JSAMS
41
41. JSAMS
42
42. JSAMS
43
43. JSAMS
44
44. JSAMS
45
45. JSAMS
46
46. JSAMS
47
47. JSAMS
48
48. JSAMS
49
49. JSAMS
50
50. JSAMS
51
51. JSAMS
52
52. JSAMS
53
53. JSAMS
54
54. JSAMS
55
55. JSAMS
56
56. JSAMS
57
57. JSAMS
58
58. JSAMS
59
59. JSAMS
60
60. JSAMS
61
61. JSAMS
62
62. JSAMS
63
63. JSAMS
64
64. JSAMS
65
65. JSAMS
66
66. JSAMS
67
67. JSAMS
68
68. JSAMS
69
69. JSAMS
70
70. JSAMS
71
71. JSAMS
72
72. JSAMS
73
73. JSAMS
74
74. JSAMS
75
75. JSAMS
76
76. JSAMS
77
77. JSAMS
78
78. JSAMS
79
79. JSAMS
80
80. JSAMS
81
81. JSAMS
82
82. JSAMS
83
83. JSAMS
84
84. JSAMS
85
85. JSAMS
86
86. JSAMS
87
87. JSAMS
88
88. JSAMS
89
89. JSAMS
90
90. JSAMS
91
91. JSAMS
92
92. JSAMS
93
93. JSAMS
94
94. JSAMS
95
95. JSAMS
96
96. JSAMS
97
97. JSAMS
98
98. JSAMS
99
99. JSAMS
100
100. JSAMS
101
101. JSAMS
102
102. JSAMS
103
103. JSAMS
104
104. JSAMS
105
105. JSAMS
106
106. JSAMS
107
107. JSAMS
108
108. JSAMS
109
109. JSAMS
110
110. JSAMS
111
111. JSAMS
112
112. JSAMS
113
113. JSAMS
114
114. JSAMS
115
115. JSAMS
116
116. JSAMS
117
117. JSAMS
118
118. JSAMS
119
119. JSAMS
120
120. JSAMS
121
121. JSAMS
122
122. JSAMS
123
123. JSAMS
124
124. JSAMS
125
125. JSAMS
126
126. JSAMS
127
127. JSAMS
128
128. JSAMS
129
129. JSAMS
130
130. JSAMS
131
131. JSAMS
132
132. JSAMS
133
133. JSAMS TAMAT
134
134. PENGUMUMAN
135
Pengumuman
136
135. Pengumuman
137
Pengumuman
138
138. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!