06. JSAMS

Nasya berdiri di depan pintu ruang kerja Gadhing. Ragu jika suaminya itu akan berkata kasar dan tak mengijinkan nya untuk merawat Ibu Surti.

Pintu dibuka dari dalam membuat Nasya gelagapan dan salah tingkah. Apalagi ketika melihat tatapan Gadhing yang tak bersahabat.

"Ada apa?" tanya Gadhing datar.

"Assalamualaikum, mas!" ucap Nasya langsung meraih tangan Gadhing, mencium punggung tangan, salam takzim.

"Waalaikumsalam. Masuklah," ujar Gadhing.

Nasya masuk dan duduk di sofa begitu juga Gadhing duduk dihadapannya. Ia tampak salah tingkah karena tatapan suaminya begitu mengintimidasi.

Gadhing melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangan. "Ada apa, Nasya? belum satu hari ini kamu sudah dua kali mengunjungi ku."

"Mas. Ibu mas Dimas sakit," ucap Nasya ragu.

"Terus?"

"Boleh aku merawat Ibu mas Dimas selama berada di Rumah Sakit?" izin Nasya pada Gadhing.

Sedang Gadhing menatap nyalang pada Nasya. Tangan nya terkepal hingga kuku-kuku jemarinya memutih.

"Kalau belum bisa lupain kekasih mu itu kenapa harus membujuk Bunda untuk aku menikahimu dengan dalih sebuah janji, Nasyama?" bentak Gadhing mengejutkan Nasya.

"Dan begitu tega kamu menyakiti kebahagiaan istriku yang tak lain adalah sahabatmu."

"Enggak. Noni bukan sahabatku, Mas. Dia telah mengkhianati mu dan juga aku."

"Tapi bukan mau ku kalau mas mengikrarkan janji di depan jasad orang tuaku. Bukankah kata Bunda, orang tuaku hanya bilang tolong jaga aku? tapi mas sendiri akan menjaga ku sampai kapan pun dan dimana pun mas berada? apa mas juga lupa kalau aku memilih ikut ke Surabaya karena kamu memaksa ku?" cerca Nasya menatap Gadhing yang baru saja membuang muka ke lain arah.

"Di satu sisi kamu melindungiku, di satu sisi lain justru kamu menghancurkan ku. Andai aku bisa membencimu, Mas."

Gadhing meraup wajah dengan kasar lalu bangkit. Berjalan menjauh dari sisi sofa. "Pergilah. Lakukan sesukamu," ucap Gadhing dingin membelakangi tubuh Nasya.

Nasya hanya diam, bangkit berjalan mendekati Gadhing.

"Apa?" tanya Gadhing dingin ketika Nasya berdiri di hadapannya.

Nasya memberi isyarat agar melihat ke arah tangan nya yang sudah terulur menunggu tangan Gadhing menyambut tangan nya.

Gadhing menghela nafas kemudian menggapai tangan Nasya dan membiarkan istri keduanya itu melakukan salam takzim.

"Jika ‘I love you’ terdengar basi untukmu, biarkan aku mengatakan Ana Uhibbuka Fillah setiap hari di mulai hari ini," Nasya mengatakan dengan wajah serius.

Gadhing bersidekap menatap Nasya remeh. "Kamu tahu kalau aku sangat mencintai Noni, sahabatmu."

Sakit dan cemburu.

Itulah yang dirasakan Nasya saat ini. Hatinya semakin tak tega memikirkan bagaimana bila Gadhing mengetahui perselingkuhan Noni dan Dimas.

Apakah suaminya itu akan setegar dirinya?

Entahlah.

Tanpa menjawab ucapan Gadhing, Nasya keluar dari ruangan tersebut. Bila terus menjawab ucapan suaminya itu maka perdebatan terus saja terjadi.

Dan pada akhirnya, Nasya selalu mendapatkan hatinya yang sakit. Dan Gadhing tak juga memberi tahu alasan apa yang membuat sangat membencinya.

Nasya melangkahkan kaki menuju kamar rawat inap Ibu Surti. Usai mengucap salam, ia masuk ternyata ada Dimas juga disana.

"Anak Ibu," ucap Ibu Surti membuat Nasya duduk di sampingnya.

"Ibu sudah makan? sudah minum obat?" berondong Nasya membuat Ibu Surti tersenyum.

Tangan Ibu Surti terulur mengusap kepala Nasya yang tertutup hijab. "Sudah. Makasih karena kamu masih mau datang kesini. Bukan kayak pacar Dimas yang katanya saling mencintai," sindir Ibu Surti membuat Dimas salah tingkah dan Nasya menjadi tak enak hati.

"Jangan kayak gitu, Bu. Mungkin benar mereka saling mencintai tapi hanya caranya yang salah. Aku sudah gak apa-apa, Bu."

Hingga kini Ibu Surti belum mengetahui bila Dimas telah merebut salah satu Rumah Makan Cintarasa milik Nasya.

Dimas hanya diam saja karena tahu jika saat ini dirinyalah yang bersalah. Lagipula ia tak sanggup melawan Ibu Surti.

Walau tidak terwujud atas apa yang diinginkan Ibu Surti untuk menjadikan Nasya sebagai menantu. tidak membuat hubungan keduanya renggang sebagaimana Nasya dengan Dimas. Nasya begitu menyayangi Ibu Surti sama seperti menyayangi Ibu Fadia dan Buya Niko.

Malam itu, setelah Ibu Surti terlelap, Nasya pamit pulang pada Dimas. "Aku pulang dulu, Mas."

"Aku antar. Ini sudah malam," ucap Dimas dengan wajah datar.

Nasya menggeleng. "Aku bawa motor."

"Aku ikuti dari belakang. Kamu masih saja keras kepala," gumam Dimas membuat Nasya hendak melangkah menjadi urung.

"Terserah."

Nasya melangkah cepat agar langkahnya mendahului Dimas. Sebenarnya sudah tak ingin lagi berhubungan dengan mantan tunangan nya tersebut.

Setiba di Parkiran, Nasya dikejutkan oleh suaminya berada disana. Tiba-tiba tubuhnya membeku dengan denyut jantung yang bergetar begitu indah mendamaikan hati.

Gadhing mendekati Nasya yang masih mematung. Di sentil kening Nasya membuat sang empu mengaduh sakit.

Nasya meringis mengusap-usap keningnya. "Sakit," cicitnya tetapi Gadhing enggan menanggapi.

"Aku sudah menunggumu. Kenapa kamu lupa waktu?" tanya Gadhing dingin lalu balik badan, melangkahkan kaki menuju motor Nasya dan menaikinya.

Nasya hanya diam dengan wajah bingung dan mencerna ucapan Gadhing barusan.

Gadhing menunggunya?

Benarkah?

Bolehkan Nasya merasa senang sekarang?

"Nasyama! apa kamu masih ingin berlama-lama dengan kekasihmu?" gertak Gadhing membuat Nasya tersadar dan lari ke arah motornya.

"Naik, Nasyama!" Gadhing mulai kesal dan menarik Nasya agar mendekat lalu memasangkan helm pada istrinya itu.

Nasya hanya diam terpaku. Tak pernah sekalipun Gadhing melakukan ini. Walau diyakini bila Gadhing melakukannya karena kesal tetapi bagi Nasya ini adalah bentuk perhatian yang tak pernah disadari suaminya.

Nasya hanya diam sepanjang jalan berada di boncengan. Ia memang selalu menjadikan Gadhing adalah tempatnya pulang. Setiap apa yang dialaminya, mau masalah pekerjaan ataupun apa saja yang dikerjakan nya pasti Gadhing lah orang pertama yang tahu akan hal itu.

Walau Gadhing setengah hati mendengarkan, tetapi itu cukup baginya. Jangan tanyakan dimana Noni.

Sebelum tahu perselingkuhan itu, Nasya selalu berpikir bahwa Noni berada di rumah menunggu Gadhing pulang bekerja.

Sesampainya di rumah. Gadhing berjalan mendahului Nasya yang hanya bisa menghela nafas lirih.

Pemandangan yang membuat hatinya kembali teriris melihat Gadhing di sambut Noni dan suaminya itu terlihat begitu menyayangi Noni.

"Mas sudah makan?" tanya Noni manja merangkul lengan Gadhing.

"Belum. Pulang kerja mas langsung pulang pengen makan bareng kamu," sahut Gadhing lembut. Padahal cukup lama Gadhing menunggu Nasya agar pulang bersama.

"Kebetulan, aku masak. Ayo kita makan," ucap Noni.

Gadhing menghentikan langkahnya. Badan nya di miringkan ke arah Noni menatap istri pertamanya heran.

Nasya sedari tadi hanya diam dan ikut menghentikan langkah setelah mendengar ucapan Noni.

"Kamu masak? sejak kapan kamu bisa masak?" berondong Gadhing terheran karena setahu nya, Noni tak bisa masak. Mereka selalu memakan masakan Asisten Rumah Tangga yang hanya sampai sore hari saja.

Noni berdecak. "Aku belajar, Mas. Aku ingin menjadi istri yang lebih baik lagi. Enggak kayak istri muda Mas yang tahu nya kelayapan saja," sindir Noni menatap Nasya.

Sedang Nasya hanya diam. Tetapi sejujurnya ingin sekali tertawa saat itu juga. Tentu saja Gadhing tak akan memarahinya karena tahu kemana saja seharian ini.

Akhirnya ketiganya duduk di meja makan. Nasya menaikkan satu alis melihat makanan yang tersaji di meja makan adalah makanan yang tadi di masaknya.

Saat hendak bersuara, Noni lebih dahulu bersuara.

"Mas. Maaf ya, aku hanya masak sayur daun ubi tumbuk, tempe goreng, dan sambal terasi saja. Jangan di ejek, ya. Aku baru belajar. Hanya modal YouTube."

Nasya tercengang. Pandai sekali kakak madunya bersilat lidah. Padahal, dirinyalah yang sudah memasak itu semua.

Gadhing mengangguk senang. "Mas gak keberatan. Mas akan memakan apapun yang kamu masak," Senyuman itu tak surut sembari menunggu Noni mengambilkan makanan untuknya.

Nasya seperti tak terlihat oleh keduanya. Sakit, tetapi harus apa?

Nasya terus saja melihat Gadhing yang hendak memakan makanan nya.

Saat makanan itu telah masuk, di kunyah perlahan, lalu di telan Gadhing. Seketika itu juga langsung menoleh ke arah Nasya.

Gadhing kenal rasa sayur dan sambal terasi andalan Nasya. Matanya memicing ketika tatapan mereka bertemu lalu Nasya memutuskan tatapan tersebut.

Astaghfirullah, kenapa Noni berbohong? dan kenapa Nasya selalu saja diam.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

your first wife lied, you still believe it too?

2023-10-11

0

ria

ria

gadhing gadhing..dibodoi noni kok mau aja..

2022-10-20

0

Ratna Dadank

Ratna Dadank

itu sebagian kecil kebohongan nya gadhing..kamu nya aja yg sedikit bodoh😁😁😁

ups...maaf..

btw kak..
ayah Harry gmn ya?
apa nanti ada kilas balik menghilang nya ayah harry??

next kkk

2022-08-07

3

lihat semua
Episodes
1 01. JSAMS
2 02. JSAMS
3 03. JSAMS
4 04. JSAMS
5 05. JSAM
6 06. JSAMS
7 07. JSAMS
8 08. JSAMS
9 09. JSAMS
10 10. JSAMS
11 11. JSAMS
12 12. JSAMS
13 13. JSAMS
14 14. JSAMS
15 15. JSAMS
16 16. JSAMS
17 17. JSAMS
18 18. JSAMS
19 19. JSAMS
20 20. JSAMS
21 21. JSAMS
22 22. JSAMS
23 23. JSAMS
24 24. JSAMS
25 25. JSAMS
26 26. JSAMS
27 27. JSAMS
28 28. JSAMS
29 29. JSAMS
30 30. JSAMS
31 31. JSAMS
32 32. JSAMS
33 33. JSAMS
34 34. JSAMS
35 35. JSAMS
36 36. JSAMS
37 37. JSAMS
38 38. JSAMS
39 39. JSAMS
40 40. JSAMS
41 41. JSAMS
42 42. JSAMS
43 43. JSAMS
44 44. JSAMS
45 45. JSAMS
46 46. JSAMS
47 47. JSAMS
48 48. JSAMS
49 49. JSAMS
50 50. JSAMS
51 51. JSAMS
52 52. JSAMS
53 53. JSAMS
54 54. JSAMS
55 55. JSAMS
56 56. JSAMS
57 57. JSAMS
58 58. JSAMS
59 59. JSAMS
60 60. JSAMS
61 61. JSAMS
62 62. JSAMS
63 63. JSAMS
64 64. JSAMS
65 65. JSAMS
66 66. JSAMS
67 67. JSAMS
68 68. JSAMS
69 69. JSAMS
70 70. JSAMS
71 71. JSAMS
72 72. JSAMS
73 73. JSAMS
74 74. JSAMS
75 75. JSAMS
76 76. JSAMS
77 77. JSAMS
78 78. JSAMS
79 79. JSAMS
80 80. JSAMS
81 81. JSAMS
82 82. JSAMS
83 83. JSAMS
84 84. JSAMS
85 85. JSAMS
86 86. JSAMS
87 87. JSAMS
88 88. JSAMS
89 89. JSAMS
90 90. JSAMS
91 91. JSAMS
92 92. JSAMS
93 93. JSAMS
94 94. JSAMS
95 95. JSAMS
96 96. JSAMS
97 97. JSAMS
98 98. JSAMS
99 99. JSAMS
100 100. JSAMS
101 101. JSAMS
102 102. JSAMS
103 103. JSAMS
104 104. JSAMS
105 105. JSAMS
106 106. JSAMS
107 107. JSAMS
108 108. JSAMS
109 109. JSAMS
110 110. JSAMS
111 111. JSAMS
112 112. JSAMS
113 113. JSAMS
114 114. JSAMS
115 115. JSAMS
116 116. JSAMS
117 117. JSAMS
118 118. JSAMS
119 119. JSAMS
120 120. JSAMS
121 121. JSAMS
122 122. JSAMS
123 123. JSAMS
124 124. JSAMS
125 125. JSAMS
126 126. JSAMS
127 127. JSAMS
128 128. JSAMS
129 129. JSAMS
130 130. JSAMS
131 131. JSAMS
132 132. JSAMS
133 133. JSAMS TAMAT
134 134. PENGUMUMAN
135 Pengumuman
136 135. Pengumuman
137 Pengumuman
138 138. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 138 Episodes

1
01. JSAMS
2
02. JSAMS
3
03. JSAMS
4
04. JSAMS
5
05. JSAM
6
06. JSAMS
7
07. JSAMS
8
08. JSAMS
9
09. JSAMS
10
10. JSAMS
11
11. JSAMS
12
12. JSAMS
13
13. JSAMS
14
14. JSAMS
15
15. JSAMS
16
16. JSAMS
17
17. JSAMS
18
18. JSAMS
19
19. JSAMS
20
20. JSAMS
21
21. JSAMS
22
22. JSAMS
23
23. JSAMS
24
24. JSAMS
25
25. JSAMS
26
26. JSAMS
27
27. JSAMS
28
28. JSAMS
29
29. JSAMS
30
30. JSAMS
31
31. JSAMS
32
32. JSAMS
33
33. JSAMS
34
34. JSAMS
35
35. JSAMS
36
36. JSAMS
37
37. JSAMS
38
38. JSAMS
39
39. JSAMS
40
40. JSAMS
41
41. JSAMS
42
42. JSAMS
43
43. JSAMS
44
44. JSAMS
45
45. JSAMS
46
46. JSAMS
47
47. JSAMS
48
48. JSAMS
49
49. JSAMS
50
50. JSAMS
51
51. JSAMS
52
52. JSAMS
53
53. JSAMS
54
54. JSAMS
55
55. JSAMS
56
56. JSAMS
57
57. JSAMS
58
58. JSAMS
59
59. JSAMS
60
60. JSAMS
61
61. JSAMS
62
62. JSAMS
63
63. JSAMS
64
64. JSAMS
65
65. JSAMS
66
66. JSAMS
67
67. JSAMS
68
68. JSAMS
69
69. JSAMS
70
70. JSAMS
71
71. JSAMS
72
72. JSAMS
73
73. JSAMS
74
74. JSAMS
75
75. JSAMS
76
76. JSAMS
77
77. JSAMS
78
78. JSAMS
79
79. JSAMS
80
80. JSAMS
81
81. JSAMS
82
82. JSAMS
83
83. JSAMS
84
84. JSAMS
85
85. JSAMS
86
86. JSAMS
87
87. JSAMS
88
88. JSAMS
89
89. JSAMS
90
90. JSAMS
91
91. JSAMS
92
92. JSAMS
93
93. JSAMS
94
94. JSAMS
95
95. JSAMS
96
96. JSAMS
97
97. JSAMS
98
98. JSAMS
99
99. JSAMS
100
100. JSAMS
101
101. JSAMS
102
102. JSAMS
103
103. JSAMS
104
104. JSAMS
105
105. JSAMS
106
106. JSAMS
107
107. JSAMS
108
108. JSAMS
109
109. JSAMS
110
110. JSAMS
111
111. JSAMS
112
112. JSAMS
113
113. JSAMS
114
114. JSAMS
115
115. JSAMS
116
116. JSAMS
117
117. JSAMS
118
118. JSAMS
119
119. JSAMS
120
120. JSAMS
121
121. JSAMS
122
122. JSAMS
123
123. JSAMS
124
124. JSAMS
125
125. JSAMS
126
126. JSAMS
127
127. JSAMS
128
128. JSAMS
129
129. JSAMS
130
130. JSAMS
131
131. JSAMS
132
132. JSAMS
133
133. JSAMS TAMAT
134
134. PENGUMUMAN
135
Pengumuman
136
135. Pengumuman
137
Pengumuman
138
138. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!