11. JSAMS

"Ciye... Senangnya yang lagi masakin makan siang buat Pak Dokter," goda Amanda salah satu sahabat Nasya selain Noni.

Nasya melirik ke arah Amanda lalu kembali menyajikan masakan nya ke kotak bekal. "Selesai."

Amanda terkekeh melihat tingkah Nasya. Baginya, Nasya bukan hanya sahabat, melainkan adik dan juga saudara sendiri.

"Kakak ikut ke Rumah Sakit atau nunggu disini?" tanya Nasya yang sedang memperbaiki hijab.

"Kakak pilulang saja, deh. Mana tahu dijalan ketemu jodoh," celetuk Amanda membuat Nasya tertawa.

Nasya tahu benar maksud ucapan Amanda, hal itu karena tuntutan dari orang tua agar Amanda segera menikah. Apalagi usia Amanda sudah menginjak ke angka dua puluh lima tahun.

"Makanya nikah. Aku saja yang masih dua puluh dua sudah menikah. Jadi istri kedua lagi alias pelakor," kekeh Nasya membuat Amanda juga ikut tertawa.

"Pelakor yang dibenci dan tak diinginkan lagi," lanjut Nasya membuat Amanda menggeleng kepala.

Dirangkul bahu dan lengan Nasya diusap Amanda. Ia mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Nasya.

"Sabar. Kamu tahu buah dari kesabaran itu, kan?"

Nasya mengangguk seraya menipiskan bibir nya. "Baiklah. Aku pergi dulu, kak."

Amanda mengangguk. "Hati-hati. Kakak juga harus balik ke rumah."

Keduanya saling berpelukan lalu berjalan beriringan keluar dari Rumah Makan Cintarasa milik Nasya dan berpisah ke lain arah.

Sepanjang jalan, Nasya tersenyum sambil menatap kotak bekal makan siang yang dibawa nya.

Sesampainya di Rumah Sakit, tak sengaja bertemu dengan suster Retno yaitu asisten Gadhing di Rumah Sakit tersebut.

"Sus. Mas Gadhing ada di ruangan?" tanya Nasya.

"Ada. Baru saja selesai praktik, ini aku mau beli makan siang untuk Dokter Gadhing. Mau nitip?" tanya suster Retno.

Nasya menggeleng. "Makan siang itu untuk suster saja, ya. Aku sudah bawa bekal makan siang untuk mas Gadhing," tolak Nasya langsung dipahami suster Retno.

Di Rumah Sakit sudah mulai terdengar kasak-kusuk pernikahan kedua Gadhing dengan Nasya.

Nasya mengucapkan terimakasih dan langsung menuju ruangan Gadhing. Ketika sudah berada di depan pintu, Nasya berulang kali menarik nafas hingga kemudian memberanikan diri mengetuk pintu.

Nasya masuk ketika terdengar suara Gadhing memekik mempersilahkan masuk. "Assalamualaikum, mas."

Gadhing terperanjat mendengar suara Nasya langsung berdiri mendekati istri keduanya itu. "Waalaikumsalam," sambutnya mengulurkan tangan.

Nasya menerima uluran tangan itu lalu mencium dan salam takzim pada Gadhing.

"Aku bawa bekal makan siang buat mas," seru Nasya langsung duduk di sofa ruangan tersebut.

Dengan malas Gadhing berjalan menghampiri Nasya. Ia sangat tahu bila istri muda nya ini sangat keras kepala.

"Jangan licik, Nasyama. Ini masih giliran Noni," protes Gadhing ketika Nasya sedang menyajikan makan siang untuknya.

Nasya menatap Gadhing sekilas sambil tersenyum. "Aku tahu. Tapi aku ingin memastikan sendiri kalau mas makan tepat waktu," ucap Nasya. Padahal, ini salah satu trik nya agar Gadhing terbiasa dengan masakan nya.

"Dimakan, mas. Bunda dan Buya mengirimkan ikan teri Medan beberapa hari lalu tapi aku baru sempat memasaknya," lanjut Nasya lagi.

Gadhing diam tanpa menjawab. Tangan nya menerima piring dari Nasya. "Bunda dan Buya pulang ke Medan kok gak ngabari?" gumam Gadhing yang masih terdengar oleh Nasya.

"Mas sibuk banget jadi gak sempat telepon Bunda. Enak enggak sambal ikan teri Medan nya?" tanya Nasya merasa senang melihat Gadhing makan dengan lahap.

"Biasa saja," sahut Gadhing tetapi tangan nya bergerak mengambil sambal ikan teri Medan itu lagi dan lagi.

Nasya tersenyum senang melihat betapa lahapnya Gadhing memakan masakan nya.

Gadhing sendiri tahu jika sedang diperhatikan oleh Nasya. "Jangan melihatku dengan memasang wajah sok imut begitu," celetuk Gadhing.

"Halal, mas. Aku sudah bebas berbuat apa yang aku impikan selama ini. Memandang suami penuh cinta itu pahala, loh."

Gadhing hanya diam saja karena tahu Nasya akan mengeluarkan jurus yang membuatnya terbungkam.

"Mas. Aku belum disuntik Tetanus Toksoid," celetuk Nasya membuat Gadhing menatapnya.

"Untuk apa?" tanya Gadhing pura-pura.

Nasya mencebik. "Kan harus disuntik karena saat berhubungan **** pertama kali, biasanya terjadi robekan selaput dara. Lewat luka terbuka di ****** ini, bakteri penyebab tetanus bisa masuk."

"Selain itu, saat kita melakukan itu nanti, kemungkinan besar aku akan hamil. Sebelum hamil, suntik ** sebaiknya dilakukan untuk menghindari tertularnya penyakit tetanus baik pada ibu maupun pada bayi pada saat proses melahirkan. Benarkan?" sambung Gadhing lagi.

Selama Nasya menjelaskan, Gadhing tampak diam saja merasakan sesak di dada. Lantaran, dirinya belum siap untuk melakukan itu pada Nasya.

Kehidupan nya bukan seperti novel lain nya. Yang tadi benci menjadi cinta, dalam keadaan mabuk menyetubuhi istri lalu tak bertanggung jawab membiarkan istri pergi kemudian menyesal.

Bukan hanya itu, kehidupan nya menyangkut agama yang dianut dimana sang suami harus memberi nafkah batin pada sang istri terlepas bagaimana keadaan hatinya.

"Nanti saja. Bukan kah kamu memberi waktu hingga empat bulan?" tanya Gadhing.

Nasya mengangguk setuju. "Iya sih. Tapi apa salah nya selama empat bulan ini aku menjalani hidup sehat. Mas bisa suntik ** aku, periksa rahim, dan milik aku. Sehat atau enggak," cerocos Nasya tanpa memerhatikan wajah Gadhing yang memerah.

"Berhenti bicarakan hal itu, Nasyama. Apa kamu gak malu bercerita hal pribadi pada orang lain?" sentak Gadhing.

Nasya tak menyerah. Ia pun beringsut dari tempat duduk berpindah duduk bersebelahan oleh Gadhing.

"Kenapa mas marah? bukankah aku sedang konsultasi dengan mas yang memang seorang Dokter SpOG? toh, aku cerita sama suami aku."

Gadhing membuat muka ke lain arah. Tak berani lagi protes karena yang dikatakan Nasya benar. Dirinya saja yang mudah baper.

"Mas pingin ya lihat punya aku?" goda Nasya langsung mendapat tatapan tajam dari Gadhing.

"Jangan bicara sembarangan, Nasyama." Sudah menjadi kebiasaan Gadhing bila mulai kesal pada Nasya pastilah mengucapkan nama depan Nasya dengan lengkap.

Sama seperti ayah tiri Gadhing dahulu, Harry Setiawan yang selalu menyebut nama Fadia Rahayu bila sedang kesal tetapi tak sedikitpun menaikkan suara pada sang istri.

Nasya cemberut tanpa membuka mulut nya lagi. Semakin lama kesal dengan Gadhing yang selalu kaku padanya.

Gadhing membereskan kotak bekal nya sendiri karena melihat Nasya diam dan cemberut. Di lirik arloji di pergelangan tangan sudah menunjukkan waktu sholat Zuhur.

"Tersenyumlah. Sudah waktunya kita bertemu Allah. Cemberut dihadapan suami saja dosa apalagi sama yang memberi segalanya."

Mendengar itu langsung membuat Nasya tersenyum malu. Ia hampir saja lupa akan hal itu. "Mas. Jangan benci-benci, ya."

"Kenapa?"

"Aku takut suatu saat nanti, mas menyesal pernah membenciku."

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

salut dgn nasyama dgn kegigihannya dlm melunakan hati di oon

2023-10-11

0

ria

ria

semangat..

2022-10-20

0

Siska Agustin

Siska Agustin

biar makin semangat buat up,tak kasih mawar ya kak 😊🌹🌹

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 01. JSAMS
2 02. JSAMS
3 03. JSAMS
4 04. JSAMS
5 05. JSAM
6 06. JSAMS
7 07. JSAMS
8 08. JSAMS
9 09. JSAMS
10 10. JSAMS
11 11. JSAMS
12 12. JSAMS
13 13. JSAMS
14 14. JSAMS
15 15. JSAMS
16 16. JSAMS
17 17. JSAMS
18 18. JSAMS
19 19. JSAMS
20 20. JSAMS
21 21. JSAMS
22 22. JSAMS
23 23. JSAMS
24 24. JSAMS
25 25. JSAMS
26 26. JSAMS
27 27. JSAMS
28 28. JSAMS
29 29. JSAMS
30 30. JSAMS
31 31. JSAMS
32 32. JSAMS
33 33. JSAMS
34 34. JSAMS
35 35. JSAMS
36 36. JSAMS
37 37. JSAMS
38 38. JSAMS
39 39. JSAMS
40 40. JSAMS
41 41. JSAMS
42 42. JSAMS
43 43. JSAMS
44 44. JSAMS
45 45. JSAMS
46 46. JSAMS
47 47. JSAMS
48 48. JSAMS
49 49. JSAMS
50 50. JSAMS
51 51. JSAMS
52 52. JSAMS
53 53. JSAMS
54 54. JSAMS
55 55. JSAMS
56 56. JSAMS
57 57. JSAMS
58 58. JSAMS
59 59. JSAMS
60 60. JSAMS
61 61. JSAMS
62 62. JSAMS
63 63. JSAMS
64 64. JSAMS
65 65. JSAMS
66 66. JSAMS
67 67. JSAMS
68 68. JSAMS
69 69. JSAMS
70 70. JSAMS
71 71. JSAMS
72 72. JSAMS
73 73. JSAMS
74 74. JSAMS
75 75. JSAMS
76 76. JSAMS
77 77. JSAMS
78 78. JSAMS
79 79. JSAMS
80 80. JSAMS
81 81. JSAMS
82 82. JSAMS
83 83. JSAMS
84 84. JSAMS
85 85. JSAMS
86 86. JSAMS
87 87. JSAMS
88 88. JSAMS
89 89. JSAMS
90 90. JSAMS
91 91. JSAMS
92 92. JSAMS
93 93. JSAMS
94 94. JSAMS
95 95. JSAMS
96 96. JSAMS
97 97. JSAMS
98 98. JSAMS
99 99. JSAMS
100 100. JSAMS
101 101. JSAMS
102 102. JSAMS
103 103. JSAMS
104 104. JSAMS
105 105. JSAMS
106 106. JSAMS
107 107. JSAMS
108 108. JSAMS
109 109. JSAMS
110 110. JSAMS
111 111. JSAMS
112 112. JSAMS
113 113. JSAMS
114 114. JSAMS
115 115. JSAMS
116 116. JSAMS
117 117. JSAMS
118 118. JSAMS
119 119. JSAMS
120 120. JSAMS
121 121. JSAMS
122 122. JSAMS
123 123. JSAMS
124 124. JSAMS
125 125. JSAMS
126 126. JSAMS
127 127. JSAMS
128 128. JSAMS
129 129. JSAMS
130 130. JSAMS
131 131. JSAMS
132 132. JSAMS
133 133. JSAMS TAMAT
134 134. PENGUMUMAN
135 Pengumuman
136 135. Pengumuman
137 Pengumuman
138 138. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 138 Episodes

1
01. JSAMS
2
02. JSAMS
3
03. JSAMS
4
04. JSAMS
5
05. JSAM
6
06. JSAMS
7
07. JSAMS
8
08. JSAMS
9
09. JSAMS
10
10. JSAMS
11
11. JSAMS
12
12. JSAMS
13
13. JSAMS
14
14. JSAMS
15
15. JSAMS
16
16. JSAMS
17
17. JSAMS
18
18. JSAMS
19
19. JSAMS
20
20. JSAMS
21
21. JSAMS
22
22. JSAMS
23
23. JSAMS
24
24. JSAMS
25
25. JSAMS
26
26. JSAMS
27
27. JSAMS
28
28. JSAMS
29
29. JSAMS
30
30. JSAMS
31
31. JSAMS
32
32. JSAMS
33
33. JSAMS
34
34. JSAMS
35
35. JSAMS
36
36. JSAMS
37
37. JSAMS
38
38. JSAMS
39
39. JSAMS
40
40. JSAMS
41
41. JSAMS
42
42. JSAMS
43
43. JSAMS
44
44. JSAMS
45
45. JSAMS
46
46. JSAMS
47
47. JSAMS
48
48. JSAMS
49
49. JSAMS
50
50. JSAMS
51
51. JSAMS
52
52. JSAMS
53
53. JSAMS
54
54. JSAMS
55
55. JSAMS
56
56. JSAMS
57
57. JSAMS
58
58. JSAMS
59
59. JSAMS
60
60. JSAMS
61
61. JSAMS
62
62. JSAMS
63
63. JSAMS
64
64. JSAMS
65
65. JSAMS
66
66. JSAMS
67
67. JSAMS
68
68. JSAMS
69
69. JSAMS
70
70. JSAMS
71
71. JSAMS
72
72. JSAMS
73
73. JSAMS
74
74. JSAMS
75
75. JSAMS
76
76. JSAMS
77
77. JSAMS
78
78. JSAMS
79
79. JSAMS
80
80. JSAMS
81
81. JSAMS
82
82. JSAMS
83
83. JSAMS
84
84. JSAMS
85
85. JSAMS
86
86. JSAMS
87
87. JSAMS
88
88. JSAMS
89
89. JSAMS
90
90. JSAMS
91
91. JSAMS
92
92. JSAMS
93
93. JSAMS
94
94. JSAMS
95
95. JSAMS
96
96. JSAMS
97
97. JSAMS
98
98. JSAMS
99
99. JSAMS
100
100. JSAMS
101
101. JSAMS
102
102. JSAMS
103
103. JSAMS
104
104. JSAMS
105
105. JSAMS
106
106. JSAMS
107
107. JSAMS
108
108. JSAMS
109
109. JSAMS
110
110. JSAMS
111
111. JSAMS
112
112. JSAMS
113
113. JSAMS
114
114. JSAMS
115
115. JSAMS
116
116. JSAMS
117
117. JSAMS
118
118. JSAMS
119
119. JSAMS
120
120. JSAMS
121
121. JSAMS
122
122. JSAMS
123
123. JSAMS
124
124. JSAMS
125
125. JSAMS
126
126. JSAMS
127
127. JSAMS
128
128. JSAMS
129
129. JSAMS
130
130. JSAMS
131
131. JSAMS
132
132. JSAMS
133
133. JSAMS TAMAT
134
134. PENGUMUMAN
135
Pengumuman
136
135. Pengumuman
137
Pengumuman
138
138. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!