02. JSAMS

Nasya keluar dari rumah itu dengan derai air mata hingga masuk ke dalam taksi. Tidak menyangka sahabat yang sudah dianggap saudara mampu menyakitinya begitu dalam.

"Kamu menjijikkan Noni," umpat Nasya sembari mengucap istighfar, tak habis pikir dengan Noni merasa iri padanya hingga menghancurkan hatinya begini.

Taksi melaju menuju salah satu Rumah Makan Cintarasa miliknya. Beberapa saat kemudian taksi telah sampai tujuan.

Diseka air matanya sebelum keluar dari taksi tersebut dan memberi ongkos. Dilihat Rumah Makan Cintarasa miliknya sudah ramai oleh orang-orang hendak mengacaukan keadaan.

"Ada apa ini, Il?" tanya Nasya setelah mengucapkan salam pada pria bernama Ilham berprofesi sebagai koki disana.

"Begini, Bu. Kami disuruh pergi dari Rumah Makan karena bukan Ibu lagi pemiliknya kata beliau," ungkap Ilham.

Nasya terkejut. Pandangan nya beralih pada pria berpakaian batik dan beberapa orang memakai seragam yang sama.

Pria itu menyerahkan sebuah map berisi dokumen yang menyatakan bahwa Rumah Makan Cintarasa ini telah berpindah tangan menjadi milik Dimas Anggara.

"Astaghfirullah," gumam Nasya tak habis pikir dengan perlakuan jahat Dimas padanya.

"Kalian bisa bekerja sementara di Warung Makan Cintarasa pusat menunggu hingga bangunan Warung lain selesai," tutur Nasya. Ia membiarkan apa yang diperbuat Dimas untuk sementara karena tubuh dan hati begitu lelah karena kejadian ini.

Setelah urusan nya selesai, Nasya kembali ke Rumah kontrakan dimana tinggal selama ini. Sesampainya di Rumah, memilih membersihkan diri lebih dahulu kemudian makan malam dengan telur dadar dan kecap manis, barulah tidur setelah beberapa saat usai makan malam.

...****...

Keesokan hari, Nasya telah rapi dengan gamis putih dan pasmina berwarna maroon berangkat menuju salah satu Rumah Sakit elit di Surabaya, dimana Gadhing bekerja disana.

"Sus. Apa Dokter Gadhing ada di ruangannya?" tanya Nasya harap-harap cemas.

"Dokter Gadhing ada di Ruang praktik. Satu jam lagi selesai, ada yang bisa dibantu?" tanya suster bernama Mita tak lain adalah asisten Gadhing di Rumah Sakit.

Nasya menggeleng. "Masalah Pribadi. Boleh aku menunggu di Ruangan nya?" tanya Nasya karena sudah banyak di Rumah Sakit ini mengenalnya sebagai sepupu Gadhing.

Suster Mita tersenyum dan mengangguk. "Nanti saya sampaikan ke Dokter Gadhing. Saya permisi."

Nasya masuk ke dalam Ruangan Gadhing. Ruangan khas nuansa Rumah Sakit. Kakinya melangkah mendekati meja kerja pria yang masih dicintai dalam diam, suami sahabatnya sendiri.

Tangannya terulur mengambil bingkai figuran yang menampakkan senyum manis Gadhing sedang merangkul pundak Noni.

Ah, hati Nasya kembali teriris merasakan cemburu dan sakit hati secara bersamaan. "Kenapa kamu begitu membenciku, Mas?" diseka air mata yang menetes tanpa permisi dipipinya seraya menaruh kembali bingkai itu.

Tanpa terasa satu jam berlalu, pintu terbuka memperlihat pria tampan memakai jas putih. Nasya sendiri mematung melihat Gadhing masuk. Degub gantung yang terus bertalu bila berdekatan dengan kakak sepupu tirinya itu.

"Ada apa?" tanya Gadhing dingin.

Nasya berdehem. "Salam dulu, Mas!" tegurnya.

"Assalamualaikum."

Nasya tersenyum dan menjawab salam dari Gadhing. "Waalaikumsalam."

"Ada apa? jangan banyak basa-basi kalau bukan hal penting," ucap Gadhing, duduk di hadapan Nasya.

"Ini masalah mas Dimas. Kami batal nikah," ucap Nasya takut-takut.

Gadhing tampak mengerutkan dahi. "Lalu urusan nya denganku, apa? bukan nya Pernikahan kalian urus sendiri di Malang?" tanya Gadhing sinis.

"Mas Dimas selingkuh dengan Noni, Mas!" gumam Nasya semakin takut bila Gadhing akan semakin membencinya.

Hening.

Beberapa saat kemudian terdengar tawa sumbang dari Gadhing. "Kalau calon suamimu yang selingkuh jangan menuduh sahabatmu sendiri apalagi dia istriku, Nasyama Khadijah Putri!" sentak Gadhing membuat Nasya terperanjat.

Hati Gadhing menjadi panas, wajahnya tampak merah dengan rahang mengeras, dan tangan terkepal erat diatas lututnya.

"A-aku melihatnya secara langsung, Mas. Di Rumah kami," sahut Nasya menunduk dengan mata berkaca-kaca.

Gadhing berdecak ketika menyadari suara Nasya terdengar bergetar. Diambil sapu tangan disaku lalu diserahkan pada Nasya.

"Jangan ngadi-ngadi, kamu. Pulanglah, istirahat yang cukup sebelum kamu menikah. Aku gak mau Bunda memarahiku lagi karena kamu menangis," ucap Gadhing menahan amarahnya.

Nasya menerima sapu tangan itu untuk menghapus air matanya. Sedari dulu dirinya akan menangis bila dimarahi oleh Gadhing.

"Tapi aku gak bohong, Mas."

"Pulang, Nasyama. Aku sedang tak ingin bertengkar denganmu," suara Gadhing mulai meninggi kembali membuat Nasya menyerah.

Tentu saja Gadhing tak akan percaya karena Nasya tak memiliki bukti atas perselingkuhan Dimas dan Noni.

Akhirnya Nasya kembali ke Rumah kontrakan. Memikirkan bagaimana meyakinkan Gadhing agar percaya padanya.

Memikirkan dia orang itu semakin membuat hatinya menggebu untuk membalas sakit hatinya.

Senyum miris terukir ketika baru sadar, Dimas tak ada memberi kabar hanya untuk sekedar meminta maaf padanya.

...****...

Beberapa hari kemudian lebih tepat tiga hari sebelum hari pernikahan Nasya dan Dimas.

Nasya sudah bersiap untuk berangkat ke Malang, menjalani misi membalas sakit hati terhadap Noni.

Mengingat bagaimana perlakuan Gadhing padanya saat kemarin setelah memergoki Dimas dan Noni, membuat Nasya nekad untuk mengambil langkah ekstrim ini.

"Assalamualaikum," ucap Nasya setiba di rumah Bunda Fadia.

Rumah penuh kenangan indah dan hancur bersamaan. Indah ketika semua anggota keluarga berkumpul, hancur ketika semua anggota keluarga berkumpul tetapi tidak dengan kedua orang tuanya dan juga Paman kandungnya, Harry Setiawan.

"Waalaikumsalam," suara pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya dengan hijab lebarnya.

Nasya memeluk Bunda Fadia dan masuk ke dalam rumah.

"Katanya besok baru datang?" tanya Bunda Fadia.

Nasya menatap Bunda Fadia intens, memegang kedua tangan wanita paruh baya itu. "Bunda, Nasya ingin menagih janji Bunda dan Mas Gadhing."

Bunda Fadia tampak terkejut atas permintaan Nasya. "Tapi sayang, bagaimana dengan pernikahan kamu dan Dimas?"

"Pernikahan kami harus di batalkan, Bun. Mas Dimas berkhianat."

Sekali lagi Bunda Fadia tampak terkejut. "Tapi kamu tahukan, hubunganmu dengan Gadhing gak pernah akur dan juga sudah punya istri. Bagaimana kamu menjalani itu? Bunda gak mau kamu enggak bahagia, sayang."

Nasya tersenyum. Ia tahu jika Bunda Fadia tak akan menolak jika menyangkut janji. Dan ia pun tidak menceritakan pada siapa Dimas berkhianat.

Nasya tahu Gadhing tak bisa menolak permintaan Ibu Fadia, karena hal itulah membuat rencananya menjadi istri kedua Gadhing sangat mudah.

Setelah meyakinkan Bunda Fadia bila rela menjadi kedua dan sanggup menjalani hari di cap sebagai pelakor, barulah permintaan nya disetujui.

...****...

Di Surabaya.

Di tengah memeriksa pasien, Gadhing meminta izin untuk mengangkat telepon dari Bunda Fadia.

"Assalamualaikum, Bunda."

"Waalaikumsalam. Kamu dimana, Nak?"

"Di Rumah Sakit, periksa pasien. Ada apa, Bun? Apa Bunda baik-baik saja? Apa kolesterol Bunda, kambuh?"

"Astaghfirullah, Bunda sehat Gadhing. Bunda hanya minta kamu pulang ke Malang dua hari lagi bisa?"

Gadhing mengerutkan dahi. "Ada apa, Bun? apa gak bisa besoknya saja saat hari pernikahan anak perempuan ibu itu?"

"Ada hal penting. Bunda tunggu."

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

yg tdk mengerti dinas sdh berhianat merebut usahanya Nasya ko bisa gitu apakah tidanya usahanya patungan antara dimas dgn Nasya?

2023-10-11

0

Erlinda

Erlinda

aq pikir si Nasya itu pintar ternyata dia super goblok udah tau calon nya berkhianat bukan nya direkam utk bukti aq paling benci banget sama cewek super goblok hanya gara gara lelaki.

2023-04-15

1

Rita Rosid

Rita Rosid

kenapa ngk direkam saat tahu calon suaminya selingkuh itu buat barang bukti

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. JSAMS
2 02. JSAMS
3 03. JSAMS
4 04. JSAMS
5 05. JSAM
6 06. JSAMS
7 07. JSAMS
8 08. JSAMS
9 09. JSAMS
10 10. JSAMS
11 11. JSAMS
12 12. JSAMS
13 13. JSAMS
14 14. JSAMS
15 15. JSAMS
16 16. JSAMS
17 17. JSAMS
18 18. JSAMS
19 19. JSAMS
20 20. JSAMS
21 21. JSAMS
22 22. JSAMS
23 23. JSAMS
24 24. JSAMS
25 25. JSAMS
26 26. JSAMS
27 27. JSAMS
28 28. JSAMS
29 29. JSAMS
30 30. JSAMS
31 31. JSAMS
32 32. JSAMS
33 33. JSAMS
34 34. JSAMS
35 35. JSAMS
36 36. JSAMS
37 37. JSAMS
38 38. JSAMS
39 39. JSAMS
40 40. JSAMS
41 41. JSAMS
42 42. JSAMS
43 43. JSAMS
44 44. JSAMS
45 45. JSAMS
46 46. JSAMS
47 47. JSAMS
48 48. JSAMS
49 49. JSAMS
50 50. JSAMS
51 51. JSAMS
52 52. JSAMS
53 53. JSAMS
54 54. JSAMS
55 55. JSAMS
56 56. JSAMS
57 57. JSAMS
58 58. JSAMS
59 59. JSAMS
60 60. JSAMS
61 61. JSAMS
62 62. JSAMS
63 63. JSAMS
64 64. JSAMS
65 65. JSAMS
66 66. JSAMS
67 67. JSAMS
68 68. JSAMS
69 69. JSAMS
70 70. JSAMS
71 71. JSAMS
72 72. JSAMS
73 73. JSAMS
74 74. JSAMS
75 75. JSAMS
76 76. JSAMS
77 77. JSAMS
78 78. JSAMS
79 79. JSAMS
80 80. JSAMS
81 81. JSAMS
82 82. JSAMS
83 83. JSAMS
84 84. JSAMS
85 85. JSAMS
86 86. JSAMS
87 87. JSAMS
88 88. JSAMS
89 89. JSAMS
90 90. JSAMS
91 91. JSAMS
92 92. JSAMS
93 93. JSAMS
94 94. JSAMS
95 95. JSAMS
96 96. JSAMS
97 97. JSAMS
98 98. JSAMS
99 99. JSAMS
100 100. JSAMS
101 101. JSAMS
102 102. JSAMS
103 103. JSAMS
104 104. JSAMS
105 105. JSAMS
106 106. JSAMS
107 107. JSAMS
108 108. JSAMS
109 109. JSAMS
110 110. JSAMS
111 111. JSAMS
112 112. JSAMS
113 113. JSAMS
114 114. JSAMS
115 115. JSAMS
116 116. JSAMS
117 117. JSAMS
118 118. JSAMS
119 119. JSAMS
120 120. JSAMS
121 121. JSAMS
122 122. JSAMS
123 123. JSAMS
124 124. JSAMS
125 125. JSAMS
126 126. JSAMS
127 127. JSAMS
128 128. JSAMS
129 129. JSAMS
130 130. JSAMS
131 131. JSAMS
132 132. JSAMS
133 133. JSAMS TAMAT
134 134. PENGUMUMAN
135 Pengumuman
136 135. Pengumuman
137 Pengumuman
138 138. Kau Milikku Sayang
Episodes

Updated 138 Episodes

1
01. JSAMS
2
02. JSAMS
3
03. JSAMS
4
04. JSAMS
5
05. JSAM
6
06. JSAMS
7
07. JSAMS
8
08. JSAMS
9
09. JSAMS
10
10. JSAMS
11
11. JSAMS
12
12. JSAMS
13
13. JSAMS
14
14. JSAMS
15
15. JSAMS
16
16. JSAMS
17
17. JSAMS
18
18. JSAMS
19
19. JSAMS
20
20. JSAMS
21
21. JSAMS
22
22. JSAMS
23
23. JSAMS
24
24. JSAMS
25
25. JSAMS
26
26. JSAMS
27
27. JSAMS
28
28. JSAMS
29
29. JSAMS
30
30. JSAMS
31
31. JSAMS
32
32. JSAMS
33
33. JSAMS
34
34. JSAMS
35
35. JSAMS
36
36. JSAMS
37
37. JSAMS
38
38. JSAMS
39
39. JSAMS
40
40. JSAMS
41
41. JSAMS
42
42. JSAMS
43
43. JSAMS
44
44. JSAMS
45
45. JSAMS
46
46. JSAMS
47
47. JSAMS
48
48. JSAMS
49
49. JSAMS
50
50. JSAMS
51
51. JSAMS
52
52. JSAMS
53
53. JSAMS
54
54. JSAMS
55
55. JSAMS
56
56. JSAMS
57
57. JSAMS
58
58. JSAMS
59
59. JSAMS
60
60. JSAMS
61
61. JSAMS
62
62. JSAMS
63
63. JSAMS
64
64. JSAMS
65
65. JSAMS
66
66. JSAMS
67
67. JSAMS
68
68. JSAMS
69
69. JSAMS
70
70. JSAMS
71
71. JSAMS
72
72. JSAMS
73
73. JSAMS
74
74. JSAMS
75
75. JSAMS
76
76. JSAMS
77
77. JSAMS
78
78. JSAMS
79
79. JSAMS
80
80. JSAMS
81
81. JSAMS
82
82. JSAMS
83
83. JSAMS
84
84. JSAMS
85
85. JSAMS
86
86. JSAMS
87
87. JSAMS
88
88. JSAMS
89
89. JSAMS
90
90. JSAMS
91
91. JSAMS
92
92. JSAMS
93
93. JSAMS
94
94. JSAMS
95
95. JSAMS
96
96. JSAMS
97
97. JSAMS
98
98. JSAMS
99
99. JSAMS
100
100. JSAMS
101
101. JSAMS
102
102. JSAMS
103
103. JSAMS
104
104. JSAMS
105
105. JSAMS
106
106. JSAMS
107
107. JSAMS
108
108. JSAMS
109
109. JSAMS
110
110. JSAMS
111
111. JSAMS
112
112. JSAMS
113
113. JSAMS
114
114. JSAMS
115
115. JSAMS
116
116. JSAMS
117
117. JSAMS
118
118. JSAMS
119
119. JSAMS
120
120. JSAMS
121
121. JSAMS
122
122. JSAMS
123
123. JSAMS
124
124. JSAMS
125
125. JSAMS
126
126. JSAMS
127
127. JSAMS
128
128. JSAMS
129
129. JSAMS
130
130. JSAMS
131
131. JSAMS
132
132. JSAMS
133
133. JSAMS TAMAT
134
134. PENGUMUMAN
135
Pengumuman
136
135. Pengumuman
137
Pengumuman
138
138. Kau Milikku Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!