Rangga dan teman teman pun berusaha menarik Yola naik.
"Ha? bukankah dia kakakmu Rangga? sedang apa dia di sini?" heran Aldo menatap Yola yang terduduk di rerumputan.
"Ayo!" Rangga pun membantu Yola naik ke dalam mobilnya.
Yola sudah duduk dalam mobil Rangga, dan Rangga pun memberi minum. Dia sebenarnya kurang suka dengan Yola sejak perdebatannya waktu itu, namun kali ini dia merasa kasian dan iba.
"Apa maksudmu dengan menyebut nama Bima? sebenarnya apa yang terjadi denganmu? kenapa kau sampai sejauh ini?"
"Aku dan Bima...kami..."
"Ini Bima yang mana ya?"
"Bima tunangan kak Zahwa."
"Kenapa kau bisa bertemu dan pergi sejauh ini?"
"Aku tidak tau kalau Bima itu tunangan Kak Zahwa, karena waktu lamaran itu aku tidak ada kan? dan kami kenalan dan mulai dekat."
"Lalu?"
"Hingga kemaren aku melihat foto lamaran kakak, barulah aku tau kalau Bima tunangan kakak."
"Lalu kenapa kau sampai kemari bersamanya? dan kau berada di bawah jurang itu?"
"Aku pun hampir tak percaya ini, namun tiba tiba dia mendorongku, entah apa yang dia rencanakan lada kak Zahwa."
"Kau jangan bermain main, apakah dia tau kalau kalian kakak adik?"
"Aku tidak yakin, namun karena kami sudah sangat dekat, kami oun sudah pacaran, dan aku minta di nikahi..."
"Busyet, apa yang kau pikirkan? dia itu kakak ipar mu, kenapa kau tega melakukan itu?"
"Aku...sebenarnya aku sudah.."
"Stop! aku tidak mau mendengar apa pun lagi, mulai sekarang, jauhi Bima! jangan kau perlihatkan wajah jelek mu itu di hadapannya! anggap saja kau sudah di bunuh nya di jurang itu. Awas kalau kau berani menggagalkan pernikahan kak Zahwa, kau sudah pernah menghinanya dengan mengatakan dia bernasab pada mama, karena dia lahir di lu*r nikah, kalau kau berani macam macam lagi, maka aku tidak akan memafkanmu.ingat!"
Yola terdiam, walau hatinya sangat ingin berontak. Namun dia tak berdaya, perasaan trauma di jurang itu membuatnya sangat takut, bagaimana kalau Bima melakukannya lagi.
Mereka sudah sampai di kediaman Fathir.
"Assalamualaikum."
Rangga pun menggandeng Yola yang memang masih terlihat lemes, mungkin karena masih merasa takut dan terlalu lama berpegangan di jurang itu membuatnya lemes tak bertenaga.
"Wa alaikum salam lho, kenapa begini? Rangga! ada apa dengan kakakmu?"
"Keserempet mah, tidak papa kok, cuma kaget dan syok saja." Jawab Rangga terpaksa berbohong.
"Keserempet di mana? sama ojol?"
"Iya ma, biar dia istirahat di kamar saja." Balas Rangga.
"Baiklah, akan mama bikinkan teh hangat untuk relaksasi."
Shaina pun yang memang jarang ngantor lagi kecuali dia pengen, memang sering menghabiskan waktunya di rumah tadarrusan atau pun membersihkan bunga bunga kesayangannya.
Ceklek
Rangga membuka pintu dan mengantar Yola sampai ke ranjangnya.
"Ingat! ini hanya rahasia kita berdua, aku harap mama atau pun Kak Zahwa tidak akan pernah tau hubungan kalian!"
Yola berbaring dan menggenggam erat selimut yang di letakkan Rangga di tubuhnya , dia pun,membelakangi Rangga dan mulai terisak.
"Tahan tangis mu, istigfar, jangan sampai mama melihat ini."
Tegas Rangga sekali lagi.
Tap tap tap
Shaina datang membawakan teh buat Yola.
"Naaah, begini dooong, mama senang kalian bisa berteman lagi, kalian itu walau pun tak ada hubungan darah, namun tetap bersaudara, harus saling menjaga. ingat!" Ucap Shaina.
"Ma, aku keluar dulu, mau mandi dan menjemput kak Zahwa."
"Kau kan cape Rangga, istirahat saja, Zahwa biar naik taksi saja!"
"Sekalian mau jalan jalan ma, liat liat gadis kampus kak Zahwa, kali aja ada yang cocok."
Rangga memang jarang tertawa atau cengengesan saat ngomong, dan terlihat omongannya selalu serius.
"Aaah, paling juga mau nongkrong di kafe sebentar kan? bagaimana perkembangan kafe itu sekarang?"
"Lumayan ma, alhamdulillah pengunjungnya makin banyak, apalagi mereka baru tau, kalau itu punya Rangga pemilik perusahaan Linggar grup, tambah rame ma, bahkan mereka mencari cari kesempatan buat foto foto sama Rangga."
"Tapi awas! hati hati! jangan sombong!"
"Iya ma. Assalamualaikum.-
" Wa alaikum salam."
Rangga pun pergi meninggalkan Mamanya.
Dia meluncur menuju kafe Rangga yang dia bangun baru setahun ini. Sesampainya di sana sangat ramai, bahkan sampai semua kursi terisi penuh sempurna.
"Mbak, ada apa? kok ramai bener?" Tanya Rangga heran, Rangga sengaja mengenakan topi pet dan menutupi semua jidad nya agar orang tidak mengenalinya.
"Mereka ingin menunggu Bos, katanya ingin berfoto bareng Bos muda."
jawab karyawan itu.
"Ha? baik aku pergi saja."
Rangga mengurungkan niatnya masuk ke dalam kafe dan berbalik menuju mobilnya.
"Hey itu Bos Rangga, kejaaar!"
Ternyata ada salah satu pengunjung yang menyadari kehadiran Rangga.
Rangga pun berlari menuju mobilnya
"Aduuuuh, kauak srtis aja gue!-
Gerutunya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Bey
seru seru lanjuut crazy up dong
2022-08-16
0