Teriakan Linda mengundang mata yang ada di sekitar situ pun menoleh ke arah mereka.
"Lin, apaan sih? coba liat!" Zaira pun mengambil HP Linda dan..
"Haaaaaa?" Mulutnya terbuka lebar.
"Huak huak.. Apaan sih ini Lin, jo*ok banget, dasar Bima kurang ajar, eh tunggu, kayaknya aku kenal deh wanita ini, coba liat!"
Zaira pun membuka matanya lebar lebar dan mulai meneliti wajah wanita yang sedang bercin** dengan Bima. Wajah wanita itu terlihat Buram dan tak jelas, jadi membuat Zaira memicing micingkan matanya.
"Eloe kenal?" Tanya Linda.
"Kayak pernah liat, cuma ini kameranya jelek banget." Jawab Zaira.
"Dia lagi ke enakan tuh lihat, makanya mukanya acak adul hi hi.",Komentar Linda sambil tertawa.
"Kamu juga gini kan kalau ketemu Bima?" Tanya Zaira."
"Mmm, kadang kadang, kamu nggak penasaran?" Linda balik bertanya
"Penasaran apa?" Tanya Zaira balik.
"Yaaa yang beginian, rasanya itu lho ha ha ha."
"Hiii, apaan sih, mana mau Ezra beginian, di sentuh aja dia ogah."
"Atau mungkin Ezra ada wanita lain misalnya?",Linda nakut nakutin niiih.
" Nggak mungkin laaah, tiap kali kami jalan kalau kelewat waktu sholat, pasti dia nyari musholla atau mesjid, kayak jalan sama ustadz aja ha ha."
"Oooh, Udah ah, nanti kita tanya lagi, udah masuk tuh, hari ini kena Dosen Killer lho, ayo!"
Linda dan Zaira pun berjalan memasuki kelasnya.
Yola yang baru tiba pun terpaksa berjalan cepat walau dia merasa masih perih.
Zahwa tampak sedang berdiskusi di gazebo halaman kantin kampus.
"Gimana Za? apa persiapan loe udah hampir 100% buat acara pernikahanmu nanti? tinggal 2 bulan lagi lho!"
Sela percakapan mereka sahabatnya pun menanyakan itu.
Tap tap tap
Bruk
"Au, apaan sih Diba? nggak bisa jalan pelan dikit apa?" Ucap Hani.
"Za, maaf kalau aku salah, tapi tadi malam aku kaget setengah mati lho, saat ngeliat seseorang." Ucap Diba.
"Heh, aneh tau nggak, masa liat orang aja mau mati? mau mati itu kalau liat malaikat Izroil tau!?" Ucap Hani menyela pembicaraan Diba.
"Maaf Za, sebelumnya, boleh nanya nggak? boleh ya?" Ucap Diba lagi.
"Ada apa Diba? ukhty mahbubaaah." sahut Zahwa
Diba ini temannya Zahwa waktu mondok ternyata😁.
"Tadi malam Yola ada di rumah nggak?" Tanya Diba.
"Emang kenapa dengan Yola?" Tanya Hani ikut penasaran.
"Iya kenapa Diba?" Tanya Zahwa juga mulai berkonsentrasi menatap wajah imut Diba.
"Mudahan aku salah ya, tadi malam kan aku sama Abi nyari cemilan jam 10 malam gitu, nggak sengaja lewat warung kopi yang ramai sono, di jalan manggis, eh aku liat Yola di bopong laki laki, tapi nggak mungkin kan jam segitu Yola masih keluyuran?"
Diba menatap Zahwa ingin sesuatu jawaban yang memuaskan.
"Hah? jam 10? ngaco kamu Dib? bisa bisa di penggal tu leher Yola sama papanya kalau berani keluyuran, iya nggak Za?" Tanya Hani.
"I..iya, ngaco kamu Dib." Ucap Zahwa ragu. Raut wajahnya langsung berubah, namun dia segera menundukkan wajahnya dan pura pura membuka buku materi yang ingin mereka bahas hari ini.
"Oooh, iya juga ya... kan papa Zahwa galak hi hi hi." Diba pun membuka tasnya dan mengeluarkan buku buku yang akan di pakai.
Kini pikiran Zahwa tak tenang, apa yang barusan di katakan Diba pun terbayang bayang di otaknya, pertanyaan demi pertanyaan pun kini muncul.
Benarkah itu Yola, dengan siapa dia?
"Za! gimana? kamu setuju nggak?" Tanya Hani tiba tiba.
"Ah? apanya?" Zahwa bingung karena dia memang tidak mendengar apa yang di bahas Diba dan Hani.
"Yaaaaaaah, jadi dari tadi Diba ngomong kamu nggak denger?" Tanya Hani heran.
"Oh maaf, aku agak sedikit pusing, kita bahas nanti lagi ya, aku mau pulang dulu." Ucap Zahwa. Dia pun mengeluarkan HPnya, dan menchat Diba.
'Ukhty, sa'idnii, ikuti aku🤫."
Diba pun membuka Hpnya dan heran melihat pesan dari Zahwa, namun akhirnya dia paham, bahwa pesan itu hanya untuknya.
"Zahwa, aku ikut ke depan ya, kamu bawa motor kan?" Tanya Diba pura pura.
"Lho, kamu kan bawa motor juga?" Tanya Hani bingung.
"Hi hi lupa, Za tunggu! bareng doong! Hani, aku duluan ya, assalamualaikum" Teriak Diba memanggil Zahwa dan sekalian pamit pada Hani.
"Wa alaikum salam."
Mereka pun berpisah.
Sesampainya di parkiran motor.
"Za ada apa?" Tanya Diba.
Mereka memang teman akrab sejak mondok dulu. Sangat akrab.
"Kita ke kafe saat kau melihat Yola dibopong." Pinta Zahwa.
"Ha? emang bener yang aku liat kemaren?" Tanya Diba.
"Ssst, aku perlu memastikannya dulu, bener tadi malam Yola tidak ada di rumah, katanya dia menginap di rumah temennya."
Jawab Zahwa.
"Ha??? jadi??"
"Sssst, ayo!"
Zahwa dan Diba pun berangkat menuju kafe yang di maksud.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Nana Shin
di tunggu like dan komennya. syukron
2022-08-11
0