Fathir terus mengikuti mobil yang membawa Yola. Namun sayang Yola telah menyadari itu.
"Gawat Bim, papaku mengikuti kita, ayo kabur!"
"Tenang saja, aku lihai dalam bidang melarikan diri." Bima pun melaju dengan cepat di jalanan yang sedikit ramai.
Seeet
Mendadak berbelok arah, membuat Fathir tertipu dan kehilangan jejak.
"Aaaah, apakah Yola tau kalau aku sedang mengikutinya? apakah karena orang itu sekarang Yola jadi tertutup dan sering terlambat pulang?"
Fathir pun terpaksa melaju arah perkantoran nya, karena sudah tidak mungkin menyusul Yola, karena Fathir terlanjur jauh dari belokan Yola tadi.
***
"Sayang, apakah kau lapar?"
Tampak Yola sedang merebahkan dirinya di pangkuan Bima di tepi danau yang pernah mereka singgahi dulu. Kali ini mereka hanya berdua.
Aku harus bisa menaklukkan hati Bima, kali ini aku tidak akan mengalah lagi dengan Zahwa.
"Iya nih, Oh ya, bulan ini aku udah nggak dapet lagi, bagaimana kalau aku hamil?" ucap Yola.
"Ah mana mungkin, kita kan cuma sekali, itu pun dalam keadaan nggak sengaja." balas Bima.
"Kamu harus bertanggung jawab." ucap Yola lagi.
"Iya... aku Pasti bertanggung jawab."
Aku harus menyingkirkan wanita ini , jangan sampai mama tau, bagaimana kalau dia benar benar hamil, bisa gagal perjodohan ku dengan Zahwa. Tapi sebelum terbuang sia sia, aku harus menyicipinya dulu sepuasnya.
Lirih Bathin Bima.
"Ayo!" Bima pun mengajak Yola pergi untuk mencari makan. Dan tidak jauh dari sana mereka menemukan warung makan yang asri karena di perkampungan.
Mereka makan sepuasnya dengan lauk yang mengunggah selera. Lalapan sambel terasi.
***
"Aku ada urusan sama teman di penginapan dekat sini, ayo!" ajak Bima.
Yola yang polos pun mengikutinya.
Setelah perjalanan 20 menit mereka pun sampai.
"Kau tunggu di sini!"
Bima pun memesan kamar, sedang Yola mengira Bima sedang menanyakan kamar temannya.
"Ayo!"
Bima kembali dan mengajak Yola turun dan menuju kamar temennya, itu yang di kira Yola.
Ceklek.
"Ayo masuk!" ucap Bima.
"Ini kamar temen kamu?" yanya Yola.
"Iya, kita tunggu saja di sini,"
Mereka pun masuk, awalnya Bima membiarkan pintu terbuka. Yola pun duduk di sisi ranjang. Dia tampak mengipas ngipaskan tangannya.
"Kepanasan?" Bima pun menghidupkan AC,di ruangan itu, ruangan yang lumayan besar.
"Kau tidur aja dulu, aku mau ke luar beli minum."
Pasti ada rencana Bima lagi kali ini.
Yola pun berbaring di ranjang yang empuk, sementara Hp sudah di non aktifkan nya karena dia berpura pura belajar.
Dingin kamar membuat Yola tertidur.
"Cantik."
Bima sudah datang dan duduk di sisi ranjang.
Mulai melepas kerudung Yola dan menghirup wangi leh**r Yola.
Hingga Yola pun terbangun.
"Bima?" Dia kaget, namun tak berdaya, tangan Bima sudah mencengkram kepala Yola. Nafasnya kini mulai tak beraturan.
...🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀...
Yola merebahkan kepalanya di dada Bima. sepertinya Bima berhasil kembali merayu Yola hingga mereka kembali terjatuh ke dasar dosa besar itu.
"Bim, jangan tinggalkan aku, ayo kita menikah!" Ajak Yola.
"Aku belum selesai skripsi Yola, kau tunggu 3 atau 4 bulan lagi ya?" Jawabnya.
Selama itu? bukankah bulan depan kau akan menikah dengan Zahwa? aku tidak boleh menyerah,
Batbinnya.
"Sudah hampir gelap nih, ayo pulang!" Ajak Yola.
"Baiklah."
Bima pun berpikir keras bagaimana caranya dia menyelesaikan masalah ini.
Cling
Kayaknya Bima sudah mendapatkan ide bagus.
Dia pun pergi membawa Yola dengan melewati jalan bukit yang ada jurang nya.
Dan berhenti di puncak bukit itu.
"Kita turun dulu, ayo kita lihat pemandangan dari puncak bukit ini."
Ucap Bima.
Yola tanpa curiga dan berdiri di bibir jurang yang lumayan tinggi.
Maaf Yola, demi masa depanku, aku terpaksa,melakukan ini.
Lirih hatinya.
Bima merangkul pundak Yola sesaat. Dan Yola pun merasa sangat senang.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Bey
sensor ya thor😄
2022-08-13
0