Ezra pun ke kasir dan membayar semua orang yang makan bakso di situ. Dia keluar tanpa basa basi.
"Z'ra, punyaku di bayarin nggak?" teriak Linda, emang dia nggak tau sopan.
"Semua yang makan di sini udah di bayaran Tuan tampan itu."
Teriak bibi tukang bakso, karena Ezra keluar tanpa sepatah kata pun.
"Ha! benarkah?"
Semua orang yang ada di kantin itu pun saling bisik bisik dan menatap kepergian Ezra.
"Emang dia siapa?"
tanya salah seorang pemuda yang juga terlihat mapan dan mungkin dia merasa tak terima karena telah di bayarin Ezra.
"Bos besar itu maaah, anak semata wayangnya Izzam Mahendra Adinata Grop, tau kan?" jawab Linda bangga, karena dia merasa sok akrab.
"Oooo, pantesan."
Semua orang yang ada di sana pun senang bisa ngerasain uang Bos itu.
"Katanya dia sangat tampan, dan bahkan melebihi pangeran Arab, benar nggak sih?" teriak wanita yang ada di pojokan.
"Benar kok!" jawab Linda lagi merasa bangga.
"Yaaaah, kenapa nggak bilang dari tadi, kan aku bisa foto foto dulu hahaha."
Ucap salah satu wanita dan di ikuti Tawa wanita-wanita yang merasa lucu pun terdengar bersahutan.
"Kalau kalian mau, nanti aku bawa ke rumahnya, 1 orang 500 ribu buat foto foto gimana?" ucap Linda
"Huuuu...matreeee."
teriak beberapa Anak SMA yang juga sedang santai di warung bakso itu.
Sementara Ezra dan juga Zaira sudah berada di dalam mobil menuju rumah Zaira.
"A Ezra emang kenal ya sama Bima?" tanya Zaira serius.
"Ya kenal lah, kami kan satu kampus, walau jurusan berbeda," jawabnya.
"Trus, kenapa A Ezra nanyain tentang pacarnya?"
Zaira menatap wajah tampan itu mencari misteri yang tersembunyi.
"Pengen tau aja, emang Linda kalau pacaran sama Bima kayak gimana sih? kok icip-icip? icip-icip kayak gimana maksudnya?"
Ezra pengen tau banget, entah ingin tau karena pengen, atau ingin tau karena ingin menyelamatkan Zahwa, hanya Author yang tau.
"Yaaaa, githu deeeh, keluar masuk hotel, nggak kayak kita keluar masuk mobil doang, itu pun berjarak.ckckckckck."
Zaira seakan mengolok olok gaya pacarannya sendiri sama Ezra, dia pun tertawa cekikikan kaya mbak kunti.
"Jadi kamu pengen kayak gitu juga?" tanya Ezra.
"Sesekali laaah, bolehkan? icip-icip, hahahaha."
Zaira kembali tertawa dengan tatapan menggoda Ezra.
"Bagaimana kalau seandainya habis ku jebol tu bendungan, trus ku tinggal begitu aja, apa masih ada yang mau nikahin kamu?" tanya Ezra.
"Emang niat banget ya ninggalin aku?" tanya Zaira sedikit sewot.
"Lha, kan aku udah icip icip! pengen dooong aku icipin yang lain lagi," ucap Ezra.
"Ih ngomong apa sih? ya mana ada yang mau, A Ezra yang harus tanggung jawab." Jawabnya.
"Lha kan aku udah ngerasain, ngapain aku ulang lagi, masih belum nikah juga kaaan, mending cari yang baru yang bersegel," ucapnya.
"Ah udah! nggak seru ngomongin itu sama A Ezra, bikin kesel."
Wajah Zaira di tekuk seribu lipatan. dia sangat jengkel dengan pacarnya itu, tapi seperti bapa-bapa itu, slalu menasehatinya.
Ezra akhirnya tersenyum puas, biar Zaira nggak minta ini itu lagi kalau lagi dekat sama dia. Sesampainya di rumah Zaira.
"Eeeh nak Ezra, masuk dulu!"
ajak Mama Zaira yang lagi duduk santai membaca buku tabloid terbaru. Pasti lagi pilih pilih belanjaan.
"Nggak Tante, mau jemput Ummi juga di rumah temennya yang lagi lamaran." jawab Ezra, setelah mengucap salam Ezra pun pergi menuju rumah Shaina, sementara Zaira tampak merengut dan masuk ke dalam rumah tanpa kiss by jarak jauh seperti biasa.
"Ada apa sih Ra? kok cemberut?"
Mamanya yang melihat wajah Zaira jadi bertanya tanya ada apa dengan anak gadisnya itu, apa mereka bertengkar?
"Ezra ngeselin ma, katanya lelaki itu biasanya kalau udah ngambil v*rgin seorang gadis, bekal di tinggalin begitu saja, dia itu sangat jual mahal, masa buat jalan berpegangan tangan saja dia nggak mau."
Zaira mengadukan kelakuan Ezra selama ini sama dirinya, bahkan sekecil apa pun dia ceritakan.
"Ooooh, jadi dia nggak mau walau cuma pegangan tangan? berarti dia Fa**tik dooong, mungkin dia ada benarnya juga Ra, siapa itu yang kemaren kamu ceritain yang aborsi, gara gara pacarnya nggak mau nikahin dia." tanya Mamanya.
"Iya itu sih lain lagi, si Berry, dia bilang pacarnya nggak cuma tidur dengan dia saja, alias juga ada pacar lainnya. tapi kalau aku sama A Ezra yakin kok." jawab Zaira.
"Maksudmu, kamu mau nyerahin kep*rawanan mu sama Ezra?"
Mamanya jadi bingung dengan kelakuan anaknya.
"Iya ma, aku yakin, kalau A Ezra itu bekal bertanggung jawab, bahkan dia akan terikat denganku kalau aku udah di jebol dia hihi."
Zaira sangat percaya Ezra rupanya.
Brak bruk brek
"Aldo, kamu harus menikahi ku, aku tidak akan mau kau tinggalkan, sampai kapanpun, Tante...tolong!"
Suara teriakan di ruang tamu membuat Zaira dan mamanya yang berada di kamar Zaira kaget.
"Pasti kak Aldo dengan kak sely lagi tuh." ucap Zaira.
Ceklek
"Aldo, ada apa sih ribut ribut di siang bolong begini? nggak malu apa sama tetangga?" bentak Mamanya.
"Tante...dia mau ninggalin aku Tan, kami sudah melalui semuanya bersama, bahkan kami juga tinggal satu kos kalau kami lagi pengen berduaan." ucap Sely memohon pada mama Zaira.
"Itu urusan kamu dan Aldo! aku tidak bisa membantu apa apa!"
Mama Zaira pun menatap ke arah Zaira, seakan ingin mengatakan lihat lelaki itu dan wanita ini, seperti inikah yang kau inginkan?
Zaira mengerti dan dia pun kembali ke kamarnya.
Sely menyusul Aldo ke kamar atas dan menggedor gedor pintu Aldo berulang ulang.
...***...
Kembali ke kediaman Shaina, ternyata acara lamaran sudah selesai dan Bima juga orangtuanya sudah pulang.
"Assalamualaikum." ucap salam Ezra seraya melangkah masuk karena pintu memang terbuka lebar.
Bruk
Menghempaskan badannya di sofa ruang tamu.
"Tuan Ezra?" Zahwa yang baru keluar dari kamarnya menyapa Ezra yang duduk santai di sofa ruang tamu.
"Zahwa, apakah acaranya sudah selesai?" basa-basi Ezra, padahal dia pasti tau, kalau acara sudah selesai.
"Iya, apa kau mau makan? kau kan tadi belum makan?" tanya Zahwa.
"Aku sudah makan di jalan, sehabis pulang menjemput Zaira." ucapnya.
"Zaira? apa Zaira kampus.... itu?" tanyanya.
"Iya, maaf, kemaren aku tidak sempat membantumu menyelesaikan merapikan buku mu yang berantakan di lantai."
Ezra pun akhirnya jujur, kalau saat itu dialah yang menolong Zahwa.
"Oooh, jadi itu kau? maaf, aku tidak memperhatikan, tidak papa kok."
"Z'ra udah datang? ayo pulang! Ayana pasti mencari kita, rumah kok sepi. Pasti dia kerepotan mengurus anaknya sendirian."
Oooh ternyata kaka Ezra si Ayana udah menikah.
"Iya Mi."
Mita pun berjalan menuju pintu di ikuti Shaina yang mengantar ke depan, namun Ezra seakan enggan berdiri dari sofa itu dia menatap Zahwa yang masih berdiri menunggu Ezra jalan duluan.
"Zahwa...Mmmmm." Ezra ingin mengatakan sesuatu, namun bingung harus mulai dari mana.
"Ada apa?" tanya Zahwa heran.
"Ezra...ayo!" teriak kecil Mita yang sudah masuk ke dalam mobil.
"Iya Mi....."
"Ada apa Tuan?" tanya Zahwa lagi, yang heran melihat Ezra masih duduk manis.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
🐧ig.@ρтуᴄᴀʟᴀᴍ🔥✔️
Z'ra mau ngomong apa sih, sampe di skip sama Author nya 😄😄
2022-10-09
0
Sela Latania
semangat kak
2022-08-05
1