Masih dihari yang sama, akhirnya Fadlan, Fadil dan ustadz Usman pulang dari rumahnya Maryam. Ditolak nggak, menolak juga nggak. Namun ustadz Usman menyarankan untuk berkenalan dengan kandidat lainnya dulu.
"Maryam terlalu pemalu, nanti susah untuk diajak bicara, cari dulu yang lain." Ujar ustadz Usman saat diperjalanan menuju rumah. Sebenarnya ustadz Usman sudah menahan kekesalannya pada Fadlan.
Sesampainya di rumah ustadz Soleh. Ustadz Soleh dan Sarah sudah menunggu, mereka penasaran dengan hasilnya.
"Bagaimana dengan Maryam?" Tanya ustadz Soleh. Fadlan hanya menggeleng.
"Coba ada batu es gak, ingin sekali aku merendam Otak ku biar Ademan dikit, sedari tadi panas nahan gereget pada si Fadlan." Ujar ustadz Usman.
"Kenapa kau kesal pada putraku?" Ujar ustadz Soleh.
"Hadeuuuh, si Fadlan bikin gereget pisan. Masa dia malah ngajak duet si Maryam buat mengheningkan cipta. Kita satu jam setengah disuruh ngeliatin mereka yang lagi nunduk malu. Dikira kita patung." Gerutu ustadz Usman.
"Iya nih kak Fadlan sama Maryam sudah seperti patung Cendana, aku dibuat seperti patung manekin sementara Abi sudah seperti patung Pancoran." Fadil ikut menggerutu.
"Jangan jadi anak durhaka, masa Abi dibilang patung Pancoran." Ujar ustadz Usman.
Ustadz Soleh sudah pasrah dengan hasilnya, ia tau putranya itu begitu pemalu kalau berhadapan dengan perempuan.
"Sebaiknya nyari perempuan nya yang agresif dikit kaya si Zahira, atau paling nggak yang banyak bicara biar ngimbang sama si Fadlan yang pemalu." Ustadz Usman memberi saran.
"Besok temui Maya kandidat dari Usman, lalu ada Veronica sama Michelle dari Yudi dan Yuda. Calon dari Fadil tiba-tiba dua duanya mengundurkan diri entah kenapa." Ujar ustadz Soleh. Fadlan hanya bisa pasrah.
***
Keesokan harinya pun tiba. Fadlan sudah ditemani Fadil dan Zahira untuk menemui Maya disebuah restoran. Mereka bertiga sudah menunggu kedatangannya Maya. Tidak lama kemudian datanglah Maya yang langsung menghampiri mereka sambil membawa tas besar.
"Hallo selamat siang aku Maya." Ujar Maya mengajak berkenalan. Fadlan sudah mengatupkan tangannya. Maya dari segi penampilan terlihat rapi, orangnya pun terlihat cantik serta pul makeup.
"Meskipun dia pul makeup tapi tetep cantikan aku, secara aku kan mempesona." Batin Zahira.
Zahira tidak terima jika ada perempuan yang lebih cantik darinya.
Mereka pun berkenalan dan mengobrol ngobrol, tentunya mengobrol bersama Zahira dan Fadil, Fadlan hanya diam saja, ia merasa malu jika mengobrol dengan perempuan.
"Mas Fadlan kerjaannya apa sih?" Tanya Maya. Fadlan pun menjawab sambil menunduk.
"Ada beberapa bisnis, tapi lebih sering pergi berkebun." Jawab Fadlan.
"Duuh pantesan kulitnya sedikit hitam dan kusam, tapi tenang saja, itu tidak masalah, TEREEEEEEENG,,,,,,,,,,, aku punya solusinya hand body lotion merek xx." Maya mengeluarkan produk hand body lotion dari tas besarnya itu.
"Mas Fadlan bisa pake hand body ini biar kulitnya putih dan gak kusam, murah ko cuma 49.999 rupiah, kalau mas Fadlan belinya dua bisa diskon 30%. Pasta giginya juga ada loh mas beli dua geratis satu." Ujar Maya memperkenalkan produk yang lain.
Fadlan, Fadil dan Zahira sudah saling lirik.
"Om ustadz ngajak ribut nih, masa dia ngasih kandidat sales tukang produk kecantikan sih." (Zahira).
"Si Abi pelanggaran pake banget, tukang dagang barang pake dikenalin juga. Pasti nih yang jualan begini suka rada maksa minta dibeli barangnya." (Fadil).
Dan pada akhirnya Fadlan terpaksa beli pasta gigi, sampo serta sabun mandi bengkuang setelah menolak Maya.
Zahira dan Fadil sudah tertawa-tawa.
"Untung cuma dagang kecantikan doang, coba kalau si Maya dagangnya barang-barang furniture, sudah pasti pulang-pulang si Fadlan bawa lemari sama kursi beserta mejanya." Tutur Zahira.
Karena Maya gugur, akhirnya Fadil menghubungi Michelle kandidat dari Yudi. Tak lama kemudian datanglah Michelle ke restoran itu, penampilannya begitu seksi dengan rok mini diatas lutut.
"Hallo, mas Fadlan ya, kenalkan aku Michelle. Panggil aku Mic aja." Ujar Michelle memperkenalkan diri.
"MIC rofon?" (Zahira).
"MIC key mouse?" (Fadil).
Fadlan hanya mengatupkan tangannya sambil menunduk tak lupa matanya terpejam karena Michelle menggunakan rok mini.
"Ekhem, mba, itu rok mau aku sambung pake karung goni atau karung terigu?" Tanya Zahira. Michelle sudah cemberut.
"Mas Fadlan kalau kita sudah nikah nanti mau punya anak berapa?" Tanya Michelle sambil mendekati Fadlan. Sudah jelas Fadlan menghindar sambil beristighfar berkali-kali.
"Astaghfirullah alazim, astaghfirullah'alazim."
"Ikh mas Fadlan ko dari tadi istighfar terus sih, dikira aku setan." Ujar Michelle.
"Penampilannya itu bikin orang bisa kerasukan setan. Tuh lihat paha predd chicken mu kelihatan." Gerutu Fadil sambil menatap ke arah lain.
Michelle tersenyum malu.
"Tutupin pahanya. Pamer paha dihadapan Zahira tentu saja kau kalah pamor. Kau pamer paha tapi tidak ada yang tergoda. Tapi Zahira kecantikan nya yang tidak dipamerkan pun tetap orang yang melihatnya akan TER PE SO NA." tutur Zahira.
Sambil cemberut Michelle langsung membuka blazer nya untuk menutupi pahanya namun ia lupa atasannya terlihat lebih sexy hingga dadanya sedikit terlihat. Seketika itu pula Fadlan dan Fadil berlari kabur. Kini menyisakan Zahira yang menggeram kesal pada Michelle.
"Pergi dari sini, kalau kau tidak mau pergi jangan salahkan aku jika aku bawa bad cover kesini untuk menutupi tubuhmu." Gerutu Zahira. Mau tak mau Michelle pergi dari restoran.
"Bisa-bisanya om Yudi ngasih kandidat model begituan."
Fadlan dan Fadil kembali masuk ke restoran itu untuk menunggu Veronica. Tidak lama kemudian datanglah Veronica yang masih menggunakan seragam putih abu-abu. Fadlan, Fadil dan Zahira sudah menganga melihatnya.
"Hallo Om Fadlan." Sapa Veronica yang kini masih duduk di bangku SMA. Fadlan sudah menutup wajahnya dengan peci, merasa malu sedikit kesal karena ia dikenalkan dengan anak SMA.
"Ini Om Yuda gak salah ngasih kandidat anak SMA, gak sekalian anak SMP saja, biar entar pas jalan sama kak Fadlan dikira ayah sama anak." Tutur Fadil.
"Fadlan nanti kau dikira pedopil." Ujar Zahira.
"Eh Vero, usiamu sekarang berapa tahun?" Tanya Fadil.
"17 tahun."
Fadlan sudah terbatuk-batuk mendengarnya. Secara kini usianya 37 tahun. Zahira sudah tertawa-tawa mendengarnya.
"Wah bedanya cuma 20 tahun, keren tuh." Zahira kembali tertawa tawa hingga Fadlan langsung cemberut.
"Usia bagiku gak masalah ko, soalnya aku suka sama sugar Daddy." Ujar Veronica.
Fadlan sudah menganga, ia juga sudah memberi isyarat pada Fadil jika dirinya menolak Veronica. Setelah Fadil menjelaskan pada Veronica jika Fadlan menolaknya, Veronica sudah menangis sesegukan. Fadil pun memberikan sampo, pasta gigi dan sabun bengkoang yang dibeli dari Maya untuk Veronica.
"Cup cup cup jangan nangis ya, ini ada sampo, pasta gigi sama sabun bengkoang, nanti sampai rumah langsung mandi ya, siapa tau sakit hatinya langsung hilang" Ujar Fadil. Pada akhirnya Veronica pun gugur dan pulang sambil membawa peralatan mandi.
"Gak ada yang bener kandidatnya. Terlalu. Yang satu tukang dagang, yang satu pamer aurat, yang satu anak bau kencur hadeuuuh. Tinggal si Winda sama Windi kandidat dari Fadli, mudah mudahan ada yang nyangkut." Tutur Fadil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Neulis Saja
calm down there are still two more women
2022-12-29
1
Muhtar Ndori
udah ada beberapa kandidat tp lom ad yg cocok, gass terus....
2022-10-20
1
Febriyantari Dwi
Aku baru aja mampir....dari part awal.udah mesam.mesem.....eh, sampai di part ini aku ngakaaakkk......parah...parah...🤣🤣🤣
2022-10-05
1