Rose Hamil

Sementara Sherly tak juga bisa menghancurkan, Rose. Dia tak sepintar Rose.

"Pah, tolongin aku dong.. please pahhh."

"Tolong apaan sih, Sherly?"

"Di butik, aku tak bisa berkutik sama sekali. Tak bisa melancarkan aksiku, pah. Karena banyak di pasang CCTV."

"Ya ampun, Sherly. Sudah berapa bulan kamu kerja di butik, Rose. Tapi belum juga melancarkan niatmu itu?"

"Untuk apa pula kamu bersekolah tinggi jika hal sepele saja kamu tak bisa!"

"Kok papah kasar amat ngomongnya sama anak sendiri?"

"Karena papah kecewa padamu! kamu sudah dewasa tetapi masih saja tergantung pada, papah. Kapan kamu akan bersikap dewasa jika apa-apa papah?"

"Ya, sudahlah. Jika papah tak mau bantu aku tak usah begini kali. Pake acara marah-marah nggak ada juntrungannya."

"Sudahlah, kamu urus sendiri masalahmu! papah nggak ada waktu, karena papah juga sedang sibuk urus masalah papah sendiri!"

Setelah berkata seperti itu, papahnya berlalu pergi meninggalkan, Sherly yang masih terpaku diam menatap kepergian papahnya.

"Uh, paling sebal seperti ini! punya papah tapi nggak pernah ada waktu untuk mengurus anaknya! hanya urusan kantor saja yang selalu di nomor satukan!"

"Jika seperti ini, kapan aku bisa meluluhkan hati Michelson? apakah aku harus meminta tolong pada orang lain? lantas orang lain itu siapa?"

Sherly sangat gelisah memikirkan rencana bagaimana cara menyikirkan Rose dari sisi Michelson.

Usianya yang masih muda tetapi pikiran telah dewasa sudah mengenal akan artinya jatuh cinta. Dia masih sangat labil.

********

Pagi menjelang, dikala Rose akan sarapan bersama suaminya. Tiba-tiba dia merasakan perutnya tak enak.

"Hoek Hoek Hoek"

Rose langsung lari ke toilet dapur.

"Sayang, apa kamu sakit? sebaiknya kita ke dokter saja ya?"

Rose tak menolak ajakan suaminya untuk pergi ke dokter.

"Dok, bagaimana kondisi istri saya? sebenarnya dia sakit apa?"

"Selamat ya, Tuan Michelson. Istri anda tidak sakit, tetapi saat ini dia sedang hamil. Dan usia kehamilannya memasuki umur satu bulan."

"Serius, dok?"

"Iya, Tuan Michelson."

"Aaahhh sayang, akhirnya kita akan punya baby."

Sepontanitas, Michelson mengangkat tubuh Rose karena rasa bahagianya.

"Hey, Daddy turunkan aku. Malu tahu dilihat dokter sama perawat."

Michelson menurunkan tubuh, Rose secara perlahan karena takut mengakibatkan goncangan pada perutnya yang saat ini ada janin yang sedang tumbuh.

"Ini ada resep untuk vitamin, obat penguat kandungan, serta beberapa antibiotik. Tolong di minum rutin setelah makan, sehari tiga kali pagi siang dan sore."

"Usahakan tidur teratur, makanan yang terpenting harus sesuai pola empat sehat lima sempurna. Konsumsi susu ibu hamil itu juga sangat di perlukan."

"Siap, dok. Saya pasti akan menjaga istri dan calon anak saya sebaik mungkin."

Setelah itu mereka pulang dari rumah sakit tersebut dengan mengenakan mobil pribadi yang mengemudikan juga seorang asisten pribadinya.

Hanya beberapa menit telah sampai di Mension Michelson yang sangat mewah.

Michelson sangat bahagia dengan berita baik tersebut. Karena sudah sejak lama mereka mengharapkan datangnya seorang anak dalam pernikahan mereka.

Hingga menjelang pernikahan akan satu tahun baru mereka mendapatkan anugerah tersebut.

"Sayang, besok genap anyversary pernikahan kita yang pertama. Kita dapatkan kado yang terindah ini."

"Aku akan adakan pesta yang mewah untuk merayakan ulang tahun pernikahan kita yang pertama sekaligus merayakan datangnya calon anak kita."

Sebenarnya Rose kurang setuju dengan niat suaminya yang ingin mengadakan pesta mewah. Tapi ini sudah menjadi adat dia selalu merayakan hal-hal yang menurutnya penting baginya.

Michelson langsung memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mengatur segalanya, dari tempat, jam, dah juga busana yang akan dikenakan. Tak lupa Michelson mengundang seluruh rekan bisnisnya untuk datang menghadiri pesta ulang tahun pernikahannya.

"Daddy, apa ini tidak terlalu berlebihan? kita kan baru menjalani pernikahan satu tahun, tapi sudah di adakan pesta?"

"Mommy, ini bentuk ucapan rasa syukur ku pada Tuhan. Karena pernikahan kita masih berjalan hingga satu tahun ini."

"Aku juga akan mengadakan bakti amal untuk para yatim piatu juga tuna wisma. Intinya semua yang kurang mampu akan aku santuni."

"Ini semua ucapan syukur karena Tuhan memberikan kita momongan. Tapi kamu juga tak boleh cape-cape."

"Acara akan aku persingkat, setidaknya hanya berlangsung satu jam saja. Hanya mengambil pokok intinya saja."

"Doa yang paling penting, mommy. Aku juga akan undang para kyai untuk berdoa di acara ulang tahun pernikahan kita."

"Ya sudah, terserah Daddy saja."

Jika Michelson sudah memutuskan, Rose sama sekali tak bisa membantahnya sama sekali. Dia sudah sangat paham dengan tabiat suaminya tersebut.

**********

Acara yang di nantikan telah datang, pesta telah siap. Para tamu undangan berdatangan.

Rose memakai gaun rancangan sendiri, dia pun memberikan pakaian senada untuk suaminya.

Pasangan suami istri ini bagaikan pangeran dan permaisuri di negeri dongeng.

Jepretan kamera menyilaukan keduanya. Walaupun mereka sama sekali tak mengundang para wartawan, tetapi wartawan tersebut berdatangan entah mendengar kabar tersebut dari siapa.

Baik Michelson maupun Rose sama sekali tak mengusir adanya wartawan. Mereka membiarkan para wartawan meliput dan menyiarkan kabar bahagia yang sedang mereka rasakan saat ini.

"Selamat datang buat para tamu undangan yang saya hormati. Di hari yang ceria ini, saya ingin mengucapkan syukur pada yang kuasa. Atas melimpahNya rahmatNya dalam kehidupan rumah tangga kami. Tak terasa pernikahan kami sudah memasuki umur satu tahun, ya walaupun ini angka yang belum seberapa, tapi saya sangat bersyukur."

"Karena di usia pernikahan kami yang pertama, ada kabar baik lainnya yang telah lama kami nantikan. Di dalam perut istri tercintaku telah tumbuh buah cinta kami berdua."

"Kami sengaja mengadakan acara ini untuk mengajak semuanya mendoakan kelancaran kehamilan istri saya. Dan hal-hal baik lainnya."

Michelson sengaja tak berkata panjang lebar karena akan menyita waktu lebih lama. Acara dia bersama segera di lakukan. Juga tak lupa pembagian hadiah untuk para yatim piatu serta kaum duafa dan tuna wisma serta orang-orang yang tak mampu lainnya.

Rasa kepedulian Michelson pada fakir miskin sungguh besar. Dia tak pernah sombong dengan apa yang dia miliki. Hal ini membuat banyak para pembisnis berebut untuk menjalin kerja sama dengan perusahaannya.

Pesta tersebut tak lepas dari media elektronik, hingga masuk ke dalam acara televisi. Hal ini sempat di lihat oleh semua orang. Termasuk oleh Siska, Raymond, dan Sherly.

"Mah, lihatlah! anyversary baru satu tahun saja pestanya sebegitu meriahnya!"

"Makanya, kamu pintar sedikit jadi wanita! lihat tuh, Rose bergelimang harta seperti itu! sementara kamu dapat apa? cuma cibiran ketus dari para tetangga!"

Hal ini juga di rasakan iri pada Raymond yang dulu telah menyia-nyiakan, Rose.

"Kini Rose telah bahagia, sedangkan aku terpuruk seperti ini."

Ada penyesalan di hati Raymond, tetapi semua penyesalan itu tak ada gunanya lagi.

******

Episodes
1 Terbongkarnya Sebuah Perselingkuhan
2 Di Salahkan
3 Rasa Kecewa
4 Berdebat
5 Mendadak Menikah
6 Sukses Membuat Iri Banyak Orang
7 Aksi Balas Dendam
8 Masuknya Sherly Di Dalam Butik, Rose
9 Pengakuan Siska
10 Penyamaran Siska
11 Kecurigaan Rose
12 Terbongkarnya Penyamaran Siska
13 Sengaja Pamer Untuk Ajang Balas Dendam
14 Rose Hamil
15 Rose Tak Mengindahkan Peringatan Michelson
16 Rasa Iri Yang Berkelanjutan
17 Gagal
18 Lolos Dari Bahaya
19 Asisten Pribadi Untuk Rose
20 Celine Terluka
21 Keusilan Rose
22 Aksi Brutal Rose
23 Berhasil Menyelamatkan Celine
24 Takut Kehilangan
25 Semakin Cinta
26 Kembali Berulah
27 Usaha Rose
28 Bertemu Juga
29 Rose Di Serang Lagi
30 Sedang Galak
31 Celine Mulai Beraksi
32 Daya Tarik Angel
33 Terjadi Baku Hantam
34 Jujur Juga
35 Misi Penyelamatan
36 Makam Almarhum Papah
37 Si Cerdik Rose
38 Mulai Was-Was
39 Kehilangan Ide
40 Merry Meninggal
41 Proses Pemakaman
42 Bertambah Bukti
43 Dinner Romantis
44 Kenyataan Yang Menyakitkan
45 Bertemu Pengacara
46 Di Tangkap Polisi
47 Taktik Balas Dendam Rose
48 Kecerdasan Rose
49 Ngidam
50 Terapi Kaki
51 Rose Sakit
52 Suami Idaman
53 Kebakaran Garmen
54 Pemakaman Jason & Reyhan
55 Mamah Berta Bisa Bicara
56 Siska Mendapat Pekerjaan
57 Kesombongan Siska
58 Gagal Total
59 Ulah Gila Siska
60 Rose Di Culik
61 Pertolongan Datang
62 Sudah Lega
63 Mulai Membalas Dendam
64 Menolong Seorang Gadis Kecil
65 Bahaya Kembali Mengancam
66 Usaha Tedy Gagal
67 Salah Sasaran
68 Surprise Yang Di Berikan Michelson Untuk Rose
69 Celine Risgn
70 Jebakan Untuk Tedy
71 Hukuman Untuk Tedy
72 Kecelakaan Tunggal Yang Di Alami Michelson
73 Penyamaran Andi
74 Dalang Dari Sabotase Rem Mobil Michelson
75 Kembali Lagi Rose Menolong Orang
76 Temu Kangen
77 Tanggung Jawab Baru
78 Sakit Parah
79 Hukuman Bagi Menantu Jahat
80 Pemakaman Tante Lani
81 Sangat Sibuk
82 Debat Kembali
83 Deal, Bekerja Sama
84 Michelson Telah Pulih
85 Cemburu
86 Sibuk
87 Curiga Yang Tak Jelas
88 Salah Waktu
89 Perdebatan Yang Membuat Kabur
90 Tinggal Di Mension Michelson
91 Bertemu Linda
92 Penolakan Dari Rey
93 Senjata Makan Tuan
94 Gelisah
95 Akhirnya Lega
96 Happy Ending
97 Pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Terbongkarnya Sebuah Perselingkuhan
2
Di Salahkan
3
Rasa Kecewa
4
Berdebat
5
Mendadak Menikah
6
Sukses Membuat Iri Banyak Orang
7
Aksi Balas Dendam
8
Masuknya Sherly Di Dalam Butik, Rose
9
Pengakuan Siska
10
Penyamaran Siska
11
Kecurigaan Rose
12
Terbongkarnya Penyamaran Siska
13
Sengaja Pamer Untuk Ajang Balas Dendam
14
Rose Hamil
15
Rose Tak Mengindahkan Peringatan Michelson
16
Rasa Iri Yang Berkelanjutan
17
Gagal
18
Lolos Dari Bahaya
19
Asisten Pribadi Untuk Rose
20
Celine Terluka
21
Keusilan Rose
22
Aksi Brutal Rose
23
Berhasil Menyelamatkan Celine
24
Takut Kehilangan
25
Semakin Cinta
26
Kembali Berulah
27
Usaha Rose
28
Bertemu Juga
29
Rose Di Serang Lagi
30
Sedang Galak
31
Celine Mulai Beraksi
32
Daya Tarik Angel
33
Terjadi Baku Hantam
34
Jujur Juga
35
Misi Penyelamatan
36
Makam Almarhum Papah
37
Si Cerdik Rose
38
Mulai Was-Was
39
Kehilangan Ide
40
Merry Meninggal
41
Proses Pemakaman
42
Bertambah Bukti
43
Dinner Romantis
44
Kenyataan Yang Menyakitkan
45
Bertemu Pengacara
46
Di Tangkap Polisi
47
Taktik Balas Dendam Rose
48
Kecerdasan Rose
49
Ngidam
50
Terapi Kaki
51
Rose Sakit
52
Suami Idaman
53
Kebakaran Garmen
54
Pemakaman Jason & Reyhan
55
Mamah Berta Bisa Bicara
56
Siska Mendapat Pekerjaan
57
Kesombongan Siska
58
Gagal Total
59
Ulah Gila Siska
60
Rose Di Culik
61
Pertolongan Datang
62
Sudah Lega
63
Mulai Membalas Dendam
64
Menolong Seorang Gadis Kecil
65
Bahaya Kembali Mengancam
66
Usaha Tedy Gagal
67
Salah Sasaran
68
Surprise Yang Di Berikan Michelson Untuk Rose
69
Celine Risgn
70
Jebakan Untuk Tedy
71
Hukuman Untuk Tedy
72
Kecelakaan Tunggal Yang Di Alami Michelson
73
Penyamaran Andi
74
Dalang Dari Sabotase Rem Mobil Michelson
75
Kembali Lagi Rose Menolong Orang
76
Temu Kangen
77
Tanggung Jawab Baru
78
Sakit Parah
79
Hukuman Bagi Menantu Jahat
80
Pemakaman Tante Lani
81
Sangat Sibuk
82
Debat Kembali
83
Deal, Bekerja Sama
84
Michelson Telah Pulih
85
Cemburu
86
Sibuk
87
Curiga Yang Tak Jelas
88
Salah Waktu
89
Perdebatan Yang Membuat Kabur
90
Tinggal Di Mension Michelson
91
Bertemu Linda
92
Penolakan Dari Rey
93
Senjata Makan Tuan
94
Gelisah
95
Akhirnya Lega
96
Happy Ending
97
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!