Penyamaran Siska

Saat itu juga, Siska di usir oleh Raymond. Dan saat itu juga, bayi laki-laki yang telah di lahirkan oleh Siska di ambil oleh, Rendy.

"Raymond, apa kamu serius menyerahkan bayi ini tanpa kita melakukan tes DNA terlebih dulu?"

"Ya aku serius, aku percaya denganmu. Bawalah dan rawatlah dengan benar bayimu."

"Terima kasih, Ray. Aku pasti akan merawatnya sepenuh hati."

Rendy membawa pergi bayi tersebut dari rumah Raymond. Seperginya Rendy dan Siska. Raymond mengamuk, membanting semua benda yang ada di sekitarnya.

"Aaaarghhhhh, kacau! kenapa aku harus alami hal ini! setelah kondisi keuanganku buruk, Siska mencampakkan aku! pergi begitu saja tanpa ada rasa bersalah sedikitpun!"

Sementara, Bobby hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kekesalan, Raymond.

"Sekarang baru merasakan penyesalan, dulu saja besar kepala."

Berbeda dengan Siska yang saat ini sedang merasa senang. Selama dalam perjalanan pulang, dia selalu saja tertawa.

Siska sangat bahagia, kini dirinya telah terbebas dari Raymond dan bayinya. Walaupun belum sepenuhnya lepas dari, Raymond karena masih ada ikatan pernikahan. Dia melenggang santai masuk ke dalam rumahnya.

"Siska, kamu pulang?"

"Iya, mah. Aku sudah terbebas dari Raymond dan bayiku. Aku tinggal mengurus surat gugatan cerai."

"Wah, bagus dong. Ini baru berita yang mampu membuat mamah sangat senang. Kamu harus gerak cepat, supaya lekas bisa memiliki Tuan kaya raya tersebut."

Merry mendukung keputusan salah yang di pilih oleh, Siska. Seharusnya seorang ibu menegur jika anaknya salah jalan, tapi tidak dengan Merry.

Dia mendukung 100% keputusan anaknya untuk berpisah dari, Raymond. Bahkan tak menyalahkan Siska yang dengan sengaja meninggalkan bayinya begitu saja tanpa ada rasa salah sedikitpun.

"Kapan kamu akan mengurus semuanya, Siska?"

"Secepatnya, mah. Supaya aku juga ga secepatnya bisa memiliki si tampan kaya raya tersebut."

"Baguslah, di samping itu kamu juga harus memikirkan ide yang tepat untuk bisa menyingkirkan, Rose."

"Kalau untuk ini aku belum ada ide sama sekali, mah. Apakah mamah punya ide yang bagus?"

"Apa lagi, mamah. Nanti kita minta bantuan, Paman Sam. Dia kan paling ahli untuk permasalahan ini."

"Baiklah, mah."

Siska melenggang santai ke arah kamarnya. Dia sama sekali tak merasa berdosa telah menelantarkan anaknya sendiri.

Sementara di rumah, Rendy. Dia sedang bercengkrama dengan ibunya.

"Bu, apa ibu sanggup mengurus anakku ini?"

"Nak, ibu kan pernah berpengalaman mengurus dan merawat dirimu pada waktu masih bayi. Jadi tak perlu kamu tanyakan tentang hal ini. Serahkan semuanya pada, ibu."

"Baiklah, Bu. Jika seperti ini aku jadi tenang dalam bekerja. Aku minta maaf ya, Bu. Gara-gara tindakanku yang konyol, ibu jadi harus terlibat seperti ini."

"Nak, tak usah menyalahkan diri sendiri. Justru ibu bangga padamu, karena kamu mempertanggung jawabkan perbuatanmu dengan bersedia membawa anak pulang besertamu." Ibu Rendy berusaha menghiburnya.

"Iya, ibu. Aku tak ingin anak yang tak berdosa ini ikut menanggung kesalahanku di masa lalu."

"Aku sangat menyesal dulu mengikuti kemauan, Siska. Dan pada akhirnya seperti ini, anakku hampir saja terlantar."

"Sudahlah, nak. Yang lalu biarlah berlalu, kini mulailah hidup yang baru. Fokuslah kamu di dalam bekerja, demi masa depan anakmu ini."

Mendengar suport dari ibunya, mata Rendy berkaca-kaca. Dia sangat terharu dengan sikap bijak ibunya.

"Terima kasih, ibu. Atas segala kebaikan ibu."

Rendy memeluk ibunya begitu erat. Sedangkan ibunya mengusap punggung Rendy berkali-kali.

"Sudah jangan bersedih, seorang ayah harus kuat demi seorang anak. Kamu lelaki harus tegar dan tabah menjalani semuanya."

"Iya, Bu. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

Kini Rendy fokus bekerja untuk menafkahi anak hasil hubungannya dengan, Siska.

*******

Berjalannya waktu cepat sekali, sudah beberapa bulan berlalu. Kini Siska sudah resmi menyandang status janda.

Dia susah menyiapkan segalanya untuk mulai mendekati, Michelson.

"Paman Sam, coba berikanlah ide yang bagus untuk diriku supaya bisa mendapatkan cinta Mickelson?"

"Kamu kan cerdas, dulu saja tanpa bantuan Paman kamu bisa merebut, Raymond dari tangan Rose. Tapi kenapa sekarang kamu tak bisa mencari ide sendiri?"

"Paman, permasalahannya Michelson pernah melihatku bersama dengan Raymond. Bahkan dia tahu jika aku ini yang telah merebut Raymond dari, Ka Rose."

Siska menceritakan bagaimana Michelson bisa tahu jika dirinya ini pernah berhubungan dengan, Raymond.

"Oh, jadi pada saat kamu sengaja menghina Rose. Michelson datang dan membela, Rose?"

"Iya, Paman. Makanya jika aku terang-terangan mengejarnya, aku yakin dia takkan bisa kukejar apa lagi aku dapatkan."

Sejenak Paman Sam, menganggukan kepala seraya menyernyirkan alisnya. Dia berpikir sejenak, lalu dia menyunggingkan senyumnya.

"Bagaimana, Paman? apakah paman telah menemukan ide yang bagus?"

"Kamu menyamar saja, Siska. Dengan menggunakan rambut palsu dan asesoris lainnya, ya yang kira-kira wajah aslimu tak bisa di kenali olehnya."

"Kamu kan kerja di dunia akting, pasti kamu bisa berakting yang bagus di hadapannya."

"Menyamarlah sebagus mungkin dan jika perlu kamu buat identitas palsu. Kamu datangi kantornya pura-pura ingin mendaftar kerja."

"Dengan kamu berada di kantornya, kamu akan lebih leluasa untuk bisa mendapatkan dirinya. Paman yakin, cara ini akan berhasil. Michelson akan terjebak oleh permainan cintamu, dan dia pasti akan bisa kamu miliki."

Siska sangat senang mendengar ide yang di berikan oleh, Paman Sam.

"Wah, ide Paman memang luar biasa. Baiklah, Paman. Aku akan. bergerak cepat dan sesuai ide yang Paman berikan."

"Tapi kamu harus ingat, semua itu tidaklah gratis. Jika kamu telah berhasil mendapatkan, Michelson. Kamu jangan lupa memberikan imbalan pada, Paman."

"Baiklah, Paman."

Dalam hati, Siska sangat kesal pada pamannya.

"Huh, dasar mata duitan! aku pikir ikhlas bantu keponakan sendiri. Ternyata malah ada maunya!"

"Nggak Paman, nggak mamah! kakak adik sama matrenya!"

Kekesalan, Siska hanya dia simpan di hati. Dia tak berani mengatakannya langsung pada, pamannya. Karena pamannya terkenal arogant dan sangat kejam.

Setelah mendapatkan saran dan ide dari, Paman Sam. Siska langsung bergerak cepat dengan merubah semua penampilan dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Bahkan dia sengaja merubah dirinya mirip dengan, Rose. Supaya lebih gampang memikat hati Michelson.

Setelah beberapa jam mengurus perubahan pada dirinya, dia pulang ke rumah dan bertanya pada Paman serta mamahnya tentang penampilan dirinya.

Awal mula, Paman dan mamahnya sempat tak mengenali Siska. Akan tetapi pada saat Siska melepas rambut palsunya, barulah Paman dan mamahnya mengenalinya.

"Siska! hampir saja mamah ingin marah padamu dan memukulmu pakai sapu. Mamah pikir kamu ini Rose."

"Iya, Siska. Paman juga beranggapan sama seperti mamahmu. Kenapa kamu malah berpenampilan seperti, Rose? kenapa tak merubah diri seperti artis?"

Siska menceritakan tujuan dirinya memilih merubah diri seperti, Rose. Barulah Paman dan mamahnya tersenyum dan mengacungkan ibu jarinya pada, Rose.

Terpopuler

Comments

Nonny

Nonny

wkwkwkwk

2022-08-27

0

Sulati Cus

Sulati Cus

jgn2 pamannya ada main sm mama tiri

2022-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Terbongkarnya Sebuah Perselingkuhan
2 Di Salahkan
3 Rasa Kecewa
4 Berdebat
5 Mendadak Menikah
6 Sukses Membuat Iri Banyak Orang
7 Aksi Balas Dendam
8 Masuknya Sherly Di Dalam Butik, Rose
9 Pengakuan Siska
10 Penyamaran Siska
11 Kecurigaan Rose
12 Terbongkarnya Penyamaran Siska
13 Sengaja Pamer Untuk Ajang Balas Dendam
14 Rose Hamil
15 Rose Tak Mengindahkan Peringatan Michelson
16 Rasa Iri Yang Berkelanjutan
17 Gagal
18 Lolos Dari Bahaya
19 Asisten Pribadi Untuk Rose
20 Celine Terluka
21 Keusilan Rose
22 Aksi Brutal Rose
23 Berhasil Menyelamatkan Celine
24 Takut Kehilangan
25 Semakin Cinta
26 Kembali Berulah
27 Usaha Rose
28 Bertemu Juga
29 Rose Di Serang Lagi
30 Sedang Galak
31 Celine Mulai Beraksi
32 Daya Tarik Angel
33 Terjadi Baku Hantam
34 Jujur Juga
35 Misi Penyelamatan
36 Makam Almarhum Papah
37 Si Cerdik Rose
38 Mulai Was-Was
39 Kehilangan Ide
40 Merry Meninggal
41 Proses Pemakaman
42 Bertambah Bukti
43 Dinner Romantis
44 Kenyataan Yang Menyakitkan
45 Bertemu Pengacara
46 Di Tangkap Polisi
47 Taktik Balas Dendam Rose
48 Kecerdasan Rose
49 Ngidam
50 Terapi Kaki
51 Rose Sakit
52 Suami Idaman
53 Kebakaran Garmen
54 Pemakaman Jason & Reyhan
55 Mamah Berta Bisa Bicara
56 Siska Mendapat Pekerjaan
57 Kesombongan Siska
58 Gagal Total
59 Ulah Gila Siska
60 Rose Di Culik
61 Pertolongan Datang
62 Sudah Lega
63 Mulai Membalas Dendam
64 Menolong Seorang Gadis Kecil
65 Bahaya Kembali Mengancam
66 Usaha Tedy Gagal
67 Salah Sasaran
68 Surprise Yang Di Berikan Michelson Untuk Rose
69 Celine Risgn
70 Jebakan Untuk Tedy
71 Hukuman Untuk Tedy
72 Kecelakaan Tunggal Yang Di Alami Michelson
73 Penyamaran Andi
74 Dalang Dari Sabotase Rem Mobil Michelson
75 Kembali Lagi Rose Menolong Orang
76 Temu Kangen
77 Tanggung Jawab Baru
78 Sakit Parah
79 Hukuman Bagi Menantu Jahat
80 Pemakaman Tante Lani
81 Sangat Sibuk
82 Debat Kembali
83 Deal, Bekerja Sama
84 Michelson Telah Pulih
85 Cemburu
86 Sibuk
87 Curiga Yang Tak Jelas
88 Salah Waktu
89 Perdebatan Yang Membuat Kabur
90 Tinggal Di Mension Michelson
91 Bertemu Linda
92 Penolakan Dari Rey
93 Senjata Makan Tuan
94 Gelisah
95 Akhirnya Lega
96 Happy Ending
97 Pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Terbongkarnya Sebuah Perselingkuhan
2
Di Salahkan
3
Rasa Kecewa
4
Berdebat
5
Mendadak Menikah
6
Sukses Membuat Iri Banyak Orang
7
Aksi Balas Dendam
8
Masuknya Sherly Di Dalam Butik, Rose
9
Pengakuan Siska
10
Penyamaran Siska
11
Kecurigaan Rose
12
Terbongkarnya Penyamaran Siska
13
Sengaja Pamer Untuk Ajang Balas Dendam
14
Rose Hamil
15
Rose Tak Mengindahkan Peringatan Michelson
16
Rasa Iri Yang Berkelanjutan
17
Gagal
18
Lolos Dari Bahaya
19
Asisten Pribadi Untuk Rose
20
Celine Terluka
21
Keusilan Rose
22
Aksi Brutal Rose
23
Berhasil Menyelamatkan Celine
24
Takut Kehilangan
25
Semakin Cinta
26
Kembali Berulah
27
Usaha Rose
28
Bertemu Juga
29
Rose Di Serang Lagi
30
Sedang Galak
31
Celine Mulai Beraksi
32
Daya Tarik Angel
33
Terjadi Baku Hantam
34
Jujur Juga
35
Misi Penyelamatan
36
Makam Almarhum Papah
37
Si Cerdik Rose
38
Mulai Was-Was
39
Kehilangan Ide
40
Merry Meninggal
41
Proses Pemakaman
42
Bertambah Bukti
43
Dinner Romantis
44
Kenyataan Yang Menyakitkan
45
Bertemu Pengacara
46
Di Tangkap Polisi
47
Taktik Balas Dendam Rose
48
Kecerdasan Rose
49
Ngidam
50
Terapi Kaki
51
Rose Sakit
52
Suami Idaman
53
Kebakaran Garmen
54
Pemakaman Jason & Reyhan
55
Mamah Berta Bisa Bicara
56
Siska Mendapat Pekerjaan
57
Kesombongan Siska
58
Gagal Total
59
Ulah Gila Siska
60
Rose Di Culik
61
Pertolongan Datang
62
Sudah Lega
63
Mulai Membalas Dendam
64
Menolong Seorang Gadis Kecil
65
Bahaya Kembali Mengancam
66
Usaha Tedy Gagal
67
Salah Sasaran
68
Surprise Yang Di Berikan Michelson Untuk Rose
69
Celine Risgn
70
Jebakan Untuk Tedy
71
Hukuman Untuk Tedy
72
Kecelakaan Tunggal Yang Di Alami Michelson
73
Penyamaran Andi
74
Dalang Dari Sabotase Rem Mobil Michelson
75
Kembali Lagi Rose Menolong Orang
76
Temu Kangen
77
Tanggung Jawab Baru
78
Sakit Parah
79
Hukuman Bagi Menantu Jahat
80
Pemakaman Tante Lani
81
Sangat Sibuk
82
Debat Kembali
83
Deal, Bekerja Sama
84
Michelson Telah Pulih
85
Cemburu
86
Sibuk
87
Curiga Yang Tak Jelas
88
Salah Waktu
89
Perdebatan Yang Membuat Kabur
90
Tinggal Di Mension Michelson
91
Bertemu Linda
92
Penolakan Dari Rey
93
Senjata Makan Tuan
94
Gelisah
95
Akhirnya Lega
96
Happy Ending
97
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!