'Biar lah mereka berfikir aku pelayan, itu jauh lebih baik biar mereka tidak berfikir yang tidak tidak tentang ku.' batin Naira yang kembali ke meja kasir.
Naira mendudukkan dirinya di kursi depan kasir, melihat menu apa saja yang sudah di order hari ini.
Dengan uang tabungannya, Naira dapat mendirikan kedei yang di beri nama Kedei Start, kedei yang dari awal berdirinya di kelola Naira bersama dengan Ayu, Angga, Mega dan Rion.
"Gimana sekolah kamu, Nai?" tanya Angga yang baru saja keluar dari dapur.
"Alhamdulillah lancar, Ga."
"Angga, liet deh... pengunjung yang di sana itu, keren kan, udah kaya artis." ujar Ayu menunjuk ke arah pria yang duduk di pojok ruang dekat dinding kaca.
Naira fokus kembali pada layar monitor, memperhatikan stok barang apa saja yang akan ia beli untuk keperluan kedei.
Angga menatap ke arah yang di tuju Ayu, "Keren sih, tapi gak level Yu... kalo sama luh." ujar Angga.
Prak
Ayu menggeprak bahu Angga dengan tangan nya, "Sialannn loh, gini gini juga gue masih ting ting." ujar Ayu.
"Tapi usia luh udah gak muda lagi Yu, inget noh buntut di rumah." ledek Angga.
Naira geleng geleng kepala melihat tingkah Ayu, usia dewasa tidak menjamin seseorang berfikir dewasa, begitu lah pemikiran Naira pada Ayu.
Ratna tersenyum penuh arti sambil menjentikkan jemari nya, "Gue punya ide."
"Apa?" tanya Sopur penasaran dengan ide Ratna.
Ratna mencabut sehelai rambut dari kepala Sopur.
"Awh." pekik Sopur sambil mengusap kepalanya yang sakit.
"Ratna, apa apaan sih loh?" geram Sopur.
"Kita liet, tuh anak bakal di pecat dari kedei ini atau gak." Ratna menaruh rambut Sopur di atas piring kentang gorengnya dengan senyumnya.
"Gue tau rencana loh!" seru Sopur.
"Mbak!!" teriak Ratna sambil mengangkat satu tangannya.
Ayu yang melihat nya langsung berjalan menghampiri customer yang baru saja memanggilnya.
"Iya ka, ada yang bisa saya bantu?" tanya Ayu seramah.
"Ini gimana sih? saya tuh pesen kentang goreng, bukan dengan tambahan rambut." Ratna menunjuk piring yang berisi kentang goreng yang ada di atas mejanya.
'Perasaan tadi gak ada rambut deh, aneh ih.' batin Ayu.
"Maaf ya ka, tadi bener gak ada ko!" ujar Ayu.
Brak.
Ratna menggebrak meja dengan kedua tangannya, hingga menjadi pusat perhatian dari pengunjung lainnya.
Ratna berdiri dengan tangan di depan dadanya.
"Jadi mbak nuduh saya!!! yang menaruh rambut di kentang goreng yang saya pesen ini? itu maksud mbak?" ujar Ratna dengan nada tinggi.
"Aduh Nai, kayanya ada ribut ribut, Nai?" ujar Angga.
"Kamu jaga kasir Ga." Naira berjalan menghampiri keributan yang terjadi di kedeinya.
'Pasti ulah anak itu lagi.' batin Naira saat melihat Ratna yang tengah memarahi Ayu.
"Ada apa ini?" tanya Naira yang sudah berdiri di samping Ayu.
"Nah, ini dia... jangan jangan kamu yang meletakkan rambut di kentang goreng yang saya pesan tadi?" Ratna menunjuk Naira dengan jari telunjuk nya.
"Maaf, sepertinya anda salah... kami selalu memastikan kebersihan dan kehigenisan hidangan yang akan di sajikan pada pelanggan sebelumnya." ujar Naira dengan santai tanpa emosi.
"Higenis dari mana? jelas jelas anda yang membawakan pesenan saya tadi." terang Sopur yang ikut bicara.
Naira menatap Sopur dan Ratna bergantian.
"Udah salah, masih gak mau ngaku... tempat macam apa ini! pelayanan nya sangat buruk." ejek Ratna.
'Sabar Naira, jangan terpancing emosi.' batin Naira.
"Jika kami berbuat salah, pasti kami tidak akan segan untuk meminta maaf dan memberikan kompensasi pada anda." terang Naira.
"Aku mau bertemu dengan menejer kedei ini, biar kalian semua di pecat!" ancam Ratna dengan angkuhnya.
'Jangankan menejer, orang situ sendiri sekarang sedang berhadapan dengan pemilik kedei.' batin Ayu.
"Maaf, menejer kami sedang tidak ada di tempat... dan perlu kalian tau, jika anda, anda.." Naira menunjuk Ratna dan Sopur.
"Tidak meminta maaf atas keributan yang kalian berdua perbuat, saya tidak akan segan untuk melaporkan anda pada pihak kepolisian atas dasar pencemaran nama baik." terang Naira yang membuat Ratna dan Sopur melongo, begitu pun dengan Ayu.
"Hai, anda jangan kurang ajarrr ya! saya yang akan melaporkan anda atas perbuatan tidak menyenangkan dan saya pastikan kedei ini akan tutup!" ancam Ratna yang maju mendekat pada Naira.
"Anda pikir, saya takut?" ujar Naira.
Ratna menatap Naira sinis, "Kamu sudah punya buktinya kan, Sopur?" ujar Ratna sambil mengadahkan tangannya.
Rupanya Sopur sudah merekam semua kejadian tadi di ponselnya.
"Dengan ini, kalian pasti akan menyesal." ujar Ratna menunjukkan ponsel Sopur yang berisi foto serta kejadian barusan.
"Wah wah wah, rupanya anda cantik cantik tapi minus akal ya!" ledek Naira yang kini mendudukkan dirinya di kursi.
'Ada apa ini, kenapa dia tidak takut sedikit pun?' batin Ratna.
'Aneh, harusnya Naira saat ini memohon pada Ratna agar masalah nya tidak di perpanjang kan?' batin Sopur.
'Untung saja dari awal kedei ini berdiri, sudah aku pasang cctv.' batin Naira.
Naira berdiri dan menyilang kan tangannya di depan dadanya, "Kenapa diam? cepat minta maaf dan akui kesalahan kalian berdua!"
"Kesalahan? anda yang harusnya minta maaf pada kami! memberikan kami kentang goreng rambut." ejek Ratna.
'Benar benar mereka ini, biyang onar... dimana ada kalian, di situ ada keributan.' batin Naira.
Ratna yang geram dengan tingkah Naira akhirnya mengambil gelas yang berisi setengah cappucino flot dan menumpahkannya ke baju Naira.
Syurrr.
"Rasain loh!" ejek Sopur.
Ayu membekap mulutnya dengan tangan kanannya melihat Naira di siram dengan minuman.
"Kamu!" ucap Naira dengan penekanan.
Jari Naira menunjukkan ke atas langit langit kedei, "Lihat itu, aku akan melaporkan semua perbuatan mu pada pihak sekolah." ancam Naira.
"Mampusss gue!" gumam Ratna yang masih bisa di dengar oleh Naira.
"Alah paling juga tuh cctv mati." ucap Sopur yang langsung menarik tangan Ratna keluar dari kedei.
"Wuuuuuu." sorakan terdengar mengiringi kepergian Sopur dan juga Ratna.
"Kamu gak apa apa, Nai?" tanya Ayu yang khawatir pada Naira.
Naira tersenyum pada Ayu, "Gak apa apa, ka."
"Maaf ya, atas ke tidak nyamanan kalian, bapak, ibu." ucap Naira sambil membungkuk pada pelanggan yang ada di kedei saat itu.
"Jika saja itu bos, pasti anak itu sudah berakhir di kuburan." celetuk Dev sambil memperhatikan Naira.
'Kenapa aku merasa kasihan ya?' batin Pram saat melihat Naira di siram dengan cappucino flot.
"Jadi, bagaimana pak... apa kerjasama nya bisa berlanjut?" tanya pria paruh baya yang berada di hadapan Pram.
Saat ini Pram tengah mengadakan meeting dengan kliennya di Kedei Start, kejadian Naira yang di siram dengan minuman pun tidak luput dari pandangan nya.
...💖💖💖💖💖...
Yuk dukung karya author, like dan komen 😊
No julid 😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰
gak sesabar itu juga kali kalau orang udah nginjak nginjak ya wajib juga d lawan bukan d sabarin mulu
2023-08-26
1
Ni.Mar
like and favorite Thor ada kembang merah buat otor oke!
2022-09-18
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
adeh
2022-07-27
1