Saat Pram akan memasuki salah satu ruangan untuk mengecek.
Kejadian yang tidak di inginkan pun terjadi, salah satu pekerja yang sedang berdiri di atas bangku tengger, salah satu kakinya menyenggol kaleng cat hingga terjatuh dan cairan cat yang berwarna gold mengguyur tubuh Pram yang saat itu ada di bawahnya.
Byurrr.
"Tuan!" seruan Dev yang kaget bukan main saat melihat bosnya kesiram cat.
"Aduh, kacau ini." gumam mandor Hendri yang berada tidak jauh dari lokasi Pram berada, ia pun dengan tergesa gesa menghampiri Pram.
Pram mengangkat tangan kanannya ke atas.
"Siapa yang melakukan ini!" aura dingin begitu terasa dengan ucapan Pram yang tampak begitu kesal.
"Maaf, tuan... saya tidak sengaja." pekerja dengan kaos lengan pendek langsung turun dari bangku tengger tempat kakinya berpijak.
"Maaf mu tidak cukup atas kecerobohan yang telah kau perbuat!" bentak Pram.
Ia berdiri di depan Pram dengan kaki bergetar dengan kepala yang tertunduk ke bawah menatap lantai, ia tidak berani menatap mata Pram yang terus menatapnya tajam, yang seolah ingin sekali memakannya hidup hidup.
"Maaf tuan, saya bener bener tidak tahu jika kaleng cat nya akan jatuh dan menimpa anda tuan."
Dev mendekati Pram dan menyodorkan sapu tangan pada bos nya yang kini sudah mandi cat gold, "Tuan tidak apa apa?"
Kesalahan terjadi di depan mata, kesalahan yang terjadi karena kecerobohan pekerja itu sendiri yang kurang hati hati, kali ini apa yang akan di terima pekerja itu sebagai hukuman dari bos Pram? batin Dev.
Pram membersihkan wajah nya dengan sapu tangan yang di berikan Dev.
"Maaf kan Doni, anak buah saya tuan, dia tidak sengaja." Hendri langsung menyuruh Doni untuk meminta maaf kembali pada Pram.
"Maaf tuan, saya benar benar tidak sengaja, jika boleh saya ikhlas gaji saya di potong untuk ganti rugi biaya cuci baju tuan... maaf kan saya tuan." ujar pekerja itu dengan wajah pias.
Pram semakin di buat kesel mendengar nya, pekerja ini pikir aku tidak mampu membayar orang untuk hanya sekedar mencuci baju ku? nyawa mu pun mampu aku beli.
Dev yang sudah paham akan sifat Pram pun berfikir sama akan kebodohan yang di lakukan Doni.
Bodoh, kenapa kau malah bicara seperti itu... kau pikir tuan Pram tidak mampu membayar maid untuk mencuci bajunya! kali ini mati lah kau! batin Dev.
"Dev, patah kan kakinya yang menyebabkan kaleng cat itu jatuh... matanya, buat matanya jadi buta." sarkas Pram.
Doni dan Hendri terbelalak tidak percaya dengan apa yang ia dengar, Ternyata kabar burung yang mereka dengar tentang Pram yang terkenal kejam dan tidak mau ada kesalahan dalam setiap pekerjaan nya bukan hanya isapan jempol semata.
Tapi Pram lebih mengerikan dari seriga, dengan mudahnya Pram menyuruh asistennya untuk mematahkan kaki dan membuat buta Doni hanya karena cat yang tidak sengaja mengguyur tubuh atletis Pram.
"Tidak tuan, saya mohon jangan... ampuni saya tuan." tangis Doni pecah dengan memeluk erat satu kaki Pram, berharap bos besarnya mau mengampuninya dan menarik kata katanya.
Sedangkan mandor Hendri, tidak tahu harus berbuat apa agar anak buah nya Doni tidak di hukum seberat itu.
Kenyataannya jauh dari harapan Doni.
Bugh...
Pram menghentakkan kaki yang dipegang erat oleh Doni, hingga pria itu terhempas lumayan jauh.
Doni kaget setengah mati, namun tetap kembali memohon dengan mendekap erat kaki Pram lagi.
"Dev." suara Pram bak petir yang menggelegar.
Dev langsung membantu Doni berdiri.
"Tuan, saya mohon bujuk tuan Pram untuk tidak mematahkan kaki saya dan jangan ambil mata saya, tuan." wajah iba dan memelas dengan tangis terisak Doni ucapkan pada Dev, orang yang paling dekat dengan Pram.
Dev hanya geleng geleng kepala, seolah berkata... Apa yang bisa saya perbuat, jika itu sudah menjadi keputusan tuan Pram. terima saja nasib mu yang malang.
Di ruang besar deluxe room ini lah Pram sekarang berada, di bawah guyuran air shower ia membersihkan badannya yang terguyur cat gold.
Sedangkan Dev berdiri di depan pintu luar deluxe room menunggu hasil dari bawahannya yang ia perintahkan untuk melakukan eksekusi terhadap Doni, pekerja yang dengan tidak sengaja menjatuhkan kaleng cat hingga berakhir dengan kakinya yang di patahkan dan mata nya yang di ambil.
Tring tring.
Panggilan telepon masuk di ponsel Dev berdering.
Calling eksekutor
"Bos, sudah kami laksanakan." ujar si penelpon.
"Pasti kan tanpa jejak, agar tidak terjadi masalah di kemudian hari." ujar Dev.
"Sudah kamu urus, bos."
"Untuk masalah ini, kalian memang bisa di andalkan." puji Dev.
"Terima kasih bos atas pujiannya." ucap eksekutor.
Pram ke luar dari kamar dengan wajah yang segar, dengan pakaian yang berbeda.
Pram berjalan di depan dengan langkah kaki yang lebar sedang kan Dev berjalan di belakang mengekor Pram.
Saat berada di kotak besi, "Apa sudah kau urus?" tanya Pram dengan mata menatap ke depan.
"Semua sudah beres, tuan." jawab Dev.
"Memang dia pikir dia itu siapa...berani sekali berkata gajinya untuk membayar cuci baju pakaian yang aku kenakan? gaji nya saja tidak akan cukup untuk sekedar membeli sabun yang aku pakai." dumel Pram saat telinganya teringat kembali dengan perkataan Doni.
"Iya, bos."
"Pasti kan tidak ada lagi kesalahan, aku ingin saat pembukaan hotel ini berjalan dengan sempurna." ucap Pram.
"Siap bos, untuk masalah furniture besok akan sampai di sini. Hingga masa pembukaan hotel tiba semua akan rampung sebelum waktunya." ucap Dev.
"Pasti kan semua berjalan dengan sempurna, aku tidak ingin ada kesalahan sedikit pun.. siapa pun yang menghalangi, jangan segan untuk menghabisi nya." ucap Pram.
Ting.
Pintu lift terbuka dengan sendirinya.
Di dalam mobil.
Pram menempelkan ponselnya ke telinga, "Datang ke Hotel Start, sebelum aku tiba di sana, kau harus lebih dulu berada di sana."
Dev hanya berdecak mendengar ucapan bos nya yang berbicara dengan seseorang di telpon.
Pasti dia lagi. batin Dev.
****
...💖💖💖💖💖...
Yuk dukung karya author, like dan komen 😊
No julid 😀
🤔 kira kira Pram mau ketemu siapa ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 368 Episodes
Comments
Tati Suwarsih
kejam amat! masa hukumannya tdk berprikemanusiaan!
2023-08-03
1
Bening 💫~^-^
semangat kak 🥰
2022-10-31
3
Ni.Mar
jahat bgt lo pram. itu nyawa manusia bukan unggas
2022-09-20
1