Di jalan menuju rumah Adena
"Maaf ya sayang, temen-temen aku ngejelekin kamu tadi, a-aku ga bermaksud buat nyakitin k-kamu karena datang k-ke acara r-reuni SMP aku," ucap Adena yang mulai menangis.
"Gpp sayang, Aku ga ngerasa disakitin kok, kamu ga pernah nyakitin aku," balas Agler sambil memeluk Adena dengan satu tangan di dalam mobil.
"Udah sayang jangan nangis, nanti bapak sama ibu kamu curiga aku yang nangisin kamu," kata Agler lalu mencium kening Adena.
"Iya sayang." Adena mengambil tisu dan menyeka air matanya.
Melihat wajah Adena lagi, Agler langsung tertawa dan berkata, "Hahaha muka kamu lucu sayang, liat deh pake kamera depan hp kamu."
"Hah? coba aku lihat." Adena mengeluarkan smartphone dari tasnya.
Wajah Adena terdapat bercak hitam karena make up pada bagian matanya luntur dan terpampang jelas di smartphonenya.
"Aaaa maluu!" Adena langsung menghapus make up nya dengan tisu.
Menoleh ke Agler dan bertanya, "Udah ga ada make-up yang luntur kan?"
"Coba sini kamu deketan", Agler menyuruh Adena untuk mendekat.
Adena mendekatkan wajahnya ke Agler.
Tiba-tiba Agler mencium bibir Adena dalam sekejap. Setelah dicium bibirnya oleh Agler, Adena langsung tersipu malu dan pipinya memerah.
"Gitu ya kamu mainnya," ucap Adena sambil menggembungkan pipinya yang memerah.
"Utututu ... nanti aku bilang kalo mau kiss, kamu lebih cantik kalo ga make up," kata Agler sambil mencubit lembut pipi Adena.
Menganggukkan kepalanya dan ia membalas Agler dengan mencium pipinya.
"Hum biar adil." Adena tersipu dan pura-pura melihat keluar.
"Iya iya deh, aku fokus nyetir dulu biar cepet sampe rumah."
"Oke sayang."
.....
"Akhirnya sampe juga."
Agler berhenti di depan rumah Adena. Dia keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Adena.
"Makasih baby," ucap Adena lalu mencium pipi kanan Agler.
"Iyaa sayang sama-sama," balas Agler sambil tersenyum.
"Mau masuk dulu?" Adena menawarkan.
"Udah malem sayang, aku pulang aja."
"Oke deh, eh kamu besok mau ketemu dua anak kecil itu kan?" Adena ingat Agler ingin bertemu dua anak kecil itu lagi besok pagi.
"Iya sayang, kenapa?"
"Aku ga bisa ikut, karena besok ada jadwal kuliah, aku nitip salam buat mereka ya."
Karena Adena besok ada jam kuliah jadi ia tidak bisa menemani Agler untuk bertemu anak kecil itu.
"Iyaa sayang, nanti aku sampaikan besok," balas Agler.
"Makasih, Sayang."
"Sama-sama, yauda aku pulang dulu ya, titip salam buat bapak dan ibu kamu." Agler berpamitan.
"Iyaa sayang, siap laksanakan," kata Adena dengan lucu.
Tidak tahan dengan kelucuan pacarnya, Agler memeluk pinggang Adena, lalu mencium bibir Adena dengan manja.
"Eemmhh?" Adena terkejut sebentar dan ia membalas ciuman Agler.
Mereka berdua berciuman hingga 10 menit lamanya, Agler melepaskan ciuman dan Adena membenamkan kepalanya di dada Agler karena terlalu malu untuk menatap Agler.
Mengelus rambut Adena dengan lembut, lalu mencium kepalanya.
"Aku pulang dulu ya sayang."
Melepaskan pelukan Agler, lalu menundukan kepalanya? dan berkata, "Iya sayang, hati-hati di jalan."
Melihat ini membuat Agler tak tahan untuk memegang pipi Adena.
"Iihh udah sayang, kemaleman nanti."
"Iyaiyaa sayang, Bye!" Melambaikan tangannya kepada Adena.
"Bye sayang." Membalas melambaikan tangan.
Memasuki mobil dan menyalakan mesin lalu menginjak gas.
Brummm...
Mobil Agler melaju meninggalkan rumah Adena.
Adena melihat mobil Agler yang menghilang dan berbalik untuk masuk ke rumahnya.
Ketika ia berbalik, Adena melihat orang tuanya keluar dari rumah.
"Agler udah pulang?" tanya bu Adena.
"Udah bu, katanya salam dari Agler buat bapak sama ibu," kata Adena menyampaikan salam dari Agler.
"Terus gimana acaranya?"
"Kurang mengenakkan bu," balas Adena.
"Kamu di apain sama Agler?" sela Bapak Adena.
"Aku di jaga sama dia pak, tapi temen-temen SMP aku malah ngejelekin dia pak, aku jadi ga enak sama Agler," ucap Adena.
Ibu Adena langsung memeluk putrinya, dan berkata, "Sudah-sudah sayang, ga usah sedih, kamu udah minta maafkan sama Agler?"
"Iya udah bu, kata dia gpp," balas Adena.
"Yauda kalo gitu, Ibu mau tanya sama kamu," ucap Ibu Adena.
"Tanya apa bu?" lalu melepaskan pelukan ibunya.
"Kamu udah pacaran sama Agler ya?" tanya Ibu Adena.
"I-iya bu", Adena menjawab dengan malu.
"Yaudaa ibu setuju dengan hubungan kamu sama Agler."
"Bapak juga kalo gitu," tambah bapak Adena.
Setelah mendengar ucapan Adena tentang Agler, bapak Adena memilih untuk memperbolehkan hubungan mereka.
"Eh? Beneran Bu, Pak?" tanya Adena setelah terkejut.
"Iya sayang, kalo kamu cinta dan sayang sama Agler, jangan menyembunyikan kasih sayang kamu ke dia, lebih baik kamu dengan spesial memperlakukan Agler hingga dia mencintaimu sepenuhnya," ucap Ibu Adena sambil memberi saran kepada Adena.
"Dengan cara kamu terang-terangan sayang sama dia, memperlakukan dia dengan baik dan penuh kasih sayang, ibu yakin Agler akan sepenuhnya milik kamu," tambah ibu Adena.
"Itu cara ibu menaklukkan bapak kamu, iya kan, Pak?" ibu Adena meminta persetujuan suaminya bahwa perkataannya itu 100% benar.
"Eh? Iya betul," balas Bapak Adena dengan butiran keringat bermunculan di dahinya.
"Nah gitu dong" Ibu Adena memeluk tangan Bapak Adena dan menyeretnya masuk kedalam rumah.
Adena terdiam melihat orang tuanya seperti ini, dan merasa kasihan kepada bapaknya.
"Masuk Adena, dingin kalo di luar terus," ucap ibu Adena dari dalam rumah.
"Iya bu." Adena lalu masuk ke dalam rumah setelah menutup gerbang.
.....
Memakirkan mobil di depan rumah dan masuk ke dalam.
"Udah jam 10 aja," ucap Agler.
Lalu ia mandi karena terasa gerah dari tubuhnya. Setelah mandi ia ingin memesan sesuatu lewat Jarvis.
"Halo Jarvis."
{Jarvis selalu di sini tuan}
"Kapan komponen komputer sampai di sini?" tanya Agler yang baru ingat telah memesan bagian komputer.
{Diperkirakan besok siang sampai rumah tuan}
"Oke. Berapa uang kita sekarang Jarvis," tanya Agler.
{Tuan sekarang memiliki uang sekitar 35 triliun}
"Kalau begitu, tolong pesankan satu rumah mewah di Permata hijau, Jakarta Selatan yang harganya 150 M."
"Dan pesankan 1 buah jam tangan Yolex Lady-date just, 1 Yolex Day-date 40, 1 Yolex sky dweller dan 1 Yolex Date just 31," tambah Agler.
{Oke tuan, segera dipesankan}
"Yauda gua tidur dulu ah."
Agler berbaring di kasur lalu membuka smartphonenya, tiba-tiba dirinya rindu dengan Adena dan akhirnya ia video call dengan Adena.
"Halo pangeranku tersayang."
"Halo istriku."
"Sayang, aku kangen sama kamu."
"Aku sang...."
"...."
Setelah satu jam mengobrol dengan Adena, Agler segera memejamkan matanya dan tertidur pulas hingga matahari muncul dari ufuk timur.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
klo ada orang tua bilang kek gitu ke anak perempuannya gw lompat jurang 🗿
2025-01-08
0
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
👨🦱 : kue kue kue...
👨🦱 : kue nya Bu..
🧕 : kue apa bang...?
👨🦱 : mau kueeennnnt....
TAMAT
2025-01-08
1
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
"aku yang buat/bikin kamu menangis "
2025-01-08
0