"Sayang aku pengen nanya," ucap Adena tiba-tiba ingin bertanya.
"Nanya apa?"
"Ini mobil dari mana?"
"Aku beli lah sayang."
"Mobil kamu?"
"Iya beneran ini mobil aku."
"Duit dari mana buat beli mobil sama tas aku?"
"Aku main investasi, Sayang."
"Beneran kan?" ucap Adena sambil mendekati mukanya ke muka Agler.
"Iya sayang aku ga bakal bohong, dan aku ga akan hasilin duit dari cara haram," jawab Agler lalu mencium pipi Adena.
"Humm kamu nakal yaa." Pipi Adena memerah malu.
"Lucu deh kamu." mencubit pelan pipi Adena.
"Iih apa sih kamu sayang," kata Adena mengusap pipinya.
Agler tertawa melihat Adena bertingkah lucu, mobil berhenti karena lampu merah, dan tiba-tiba dua anak kecil satu cewek dan satu cowok sedang mengamen di lampu merah dari mobil ke mobil.
Lalu mengamen di samping mobil Agler. Adena melihat anak kecil ini dengan sedih, padahal anak kecil itu masih berumur 6 tahun tetapi sudah mencari uang sendiri, Adena bertanya-tanya lantas kemana orang tua mereka? apakah orang tuanya sudah tidak ada, lalu bagaimana dengan keluarganya.
Adena memikirkan ini sambil melihat dua anak kecil ini bernyanyi untuk mereka berdua.
Agler melihat Adena yang sedih dan juga melihat dua anak kecil ini menjadi iba dan empati. Merogoh dompet dan kebetulan ia memiliki 3 juta rupiah di dompetnya.
Lalu ia menyuruh Adena untuk mengasih uangnya untuk anak kecil itu. Adena langsung tersenyum dan mengambil uang itu, menaruh ke ember kecil yang dipegang salah satu dari anak kecil ini.
Dua anak kecil ini langsung tertegun dan kaget, mereka berhenti bernyanyi, mengucek matanya apakah dirinya salah liat atau tidak.
Ternyata uang yang di beri kakak cantik ini ada uang beneran, lalu berkata ke kakak itu, "Terima kasih banyak kakak!"
"Hahaha sama-sama, kamu berhenti sekolah? apa gimana," tanya Adena.
"Engga kak," jawab anak kecil itu polos.
"Kamu mau sekolah?"
"Mau kak tapi ga punya uang."
"Orang tua kamu kemana?"
"Orang tua kita ga ada kak, dan saudara gamau urus kita," ucap salah satu anak kecil itu dengan mata berkaca-kaca.
"Yauda besok kita ketemu lagi disini oke," sela Agler.
"Oke kak, kita nanti di sini lagi."
"Besok pagi kamu berdua kesini lagi nanti Abang kesini buat ketemu kalian," ucap Agler.
"Oke bang nanti kita disini lagi," jawab anak kecil itu.
"Oke, janji ya," Adena tiba-tiba berkata sambil menyodorkan janji kelingking ke anak kecil itu.
"Iya kak," ucap anak kecil itu lalu mengkaitkan kelingkingnya ke kelingking Adena.
"Anak baik."
"Kita berangkat dulu ya, lampu merah udah mau ganti, kalian minggir ke trotoar nanti di tabrak," ucap Adena sambil tersenyum.
"Iya kak, bye."
"Bye." jawab Adena dan Agler berbarengan.
Anak kecil itu berlari ke trotoar, dan melambaikan tangannya ke arah Agler dan Adena.
Melihat anak kecil ini, Adena langsung tersenyum.
Lampu merah berganti menjadi lampu hijau dan Agler melaju ke depan.
Bruumm...
.....
"Lantai berapa sayang tempatnya?," tanya Agler.
Mereka sudah sampai di Mall Grand Indonesia dan menuju tempat reuni di gelar.
"Lantai 3," jawab Adena.
Berjalan menuju lantai 3 dan mencari restauran yang menjadi tempat reuni.
Akhirnya ketemu restauran tempat reuni dan segera masuk.
"Halo!" tiba-tiba perempuan sepantaran Adena dan Agler menyapa mereka berdua.
"Eh, Alia?" ucap Adena setelah melihat orang yang menyapanya.
Perempuan ini adalah teman sekelas Adena saat di SMP. Terlihat cantik tetapi masih jauh dari Adena.
"Adena?"
Mereka langsung berpelukan dan cipika-cipiki.
"Gimana kabar kamu Adena? makin cantik aja kamu."
"Baik kok, kamu gimana Alia?" tanya Alia.
Agler menjadi penonton mereka yang sedang basa-basi.
"Ini siapa Adena?" Alia tiba-tiba mengalihkan topik ke Agler.
"Ini pacar aku dong Alia hehe, ganteng ga?" ucap Adena sambil tersenyum aneh.
"Ih ganteng banget, dapet dari mana?" jawab Alia sambil bisik-bisik ke telinga Adena.
"Temen SMA aku, Alia. Terus kita saling jatuh cinta deh."
"Oke, Aku ngerti."
"Yauda kita masuk ke dalem."
"Ayo."
Adena menarik tangan Agler dan menyeretnya ke dalam restauran dan menuju meja yang dipesan untuk reuni.
Terdapat 31 orang teman sekelas SMP dan pasangannya di Restauran.
Restauran-nya terlihat nampak mewah dengan ornamen unik di dalamnya. Cocok untuk meeting kantor dan kumpul bareng keluarga. Sepertinya teman SMP Adena orang yang punya.
Adena dan Agler duduk di tempat yang sudah disiapkan setelah bersalaman dengan teman-teman Adena.
"Adena apa kabar?"
"kok kamu makin cantik sih ...."
"Sekarang kamu kuliah dimana ...."
Perbincangan antara wanita tidak terelakkan, Agler yang di sisi Adena terabaikan.
Tiba-tiba Adena memeluk tangan Agler dan berkata kepada teman-temannya, "Kenalin ini pacar aku."
"kan kata aku juga itu cowok ganteng pasti pacarnya."
"Gue kira saudaranya."
"Ah pengen deketin dia niatnya jadi ga jadi."
"..."
Agler langsung menjadi bahan omongan di tempat reuni SMP Adena.
Tiba-tiba salah satu teman laki-laki Adena mengobrol dengan temannya tetapi suaranya sengaja di kencangkan.
"Eh lu baru beli mobil Mercedes Benz A-Class Sedan bro?"
"Haha murah itu mah bro ga mahal kok," ucap teman yang membeli mobil itu dengan nada sombong.
"Yah merendah lu Bagas," kata temannya.
Bagas adalah teman SMP Adena yang termasuk orang kaya, karena ayahnya kerja sebagai manager di suatu perusahaan. Di sekolah juga sudah sering pamer kekayaan orang tuanya.
"Kerja dimana dah lu gas?" tanya temannya satu lagi.
"Gua kerja jadi administrasi di perusahan luar," jawab Bagas dengan nada bangga.
Teman-Teman SMP langsung mendekati Bagas, meminta untuk mendapatkan kerja.
Bagas tersenyum bangga dan menatap Agler terlihat memprovokasi.
Melihat ini tiba-tiba salah satu teman Adena mengenali tas yang dipakai Adena.
Dan bertanya kepada Adena, " Adena tas yang kamu pegang itu Tas Lilis Vuiiton Tribute Patchwork Bag yang cuma 20 unit aja kan?"
"Eh iya, di beliin pacar aku," jawab Adena canggung.
"Beneran?"
"Iyaa beneran."
Teman-teman perempuan SMP Adena penasaran dengan tas Adena dan mencari harga tasnya.
"Beneran 600 Jeti Adena?!" seru Alia terkejut.
"Udah ganteng terus kaya lagi."
"Baik banget ngasih ke pacar semahal itu."
"Ahh iri gue."
"Adena pacar lu buat gue ya."
Teman-teman perempuan Adena berbicara dengan heboh satu sama lain.
Teman laki-laki segera melihat Agler dengan mata berbinar, berniat untuk meminta loker.
"Udah-udah jangan bahas gini, mending kita makan dulu," ucap Adena menenangkan keadaan.
"Iya bener kita makan dulu," tambah Alia.
Teman-teman SMP Adena setuju dan mulai memesan makanan.
Tetapi bagas terlihat marah karena pusat perhatiannya di ambil oleh Agler.
Agler tidak peduli dengan Bagas dan mulai makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Cucu 23
🤫🤫🤫😈😈💀💀☠️☠️💥💥💥🔥
2025-02-16
0
Nezuko caaan
Anda terkena dolar kuning,
2023-12-03
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Kalian ini tak tau siapa lawan kalian
2023-05-10
2