*******
"Pesen satu porsi bubur Kang," ucap Agler pada tukang bubur.
"Siap bos," sahut Akang tukang bubur.
Sambil membuat bubur, akang tukang bubur tiba-tiba bertanya, "Kemaren kok ga ke sini mas?"
Kemarin pagi Agler tidak sarapan pagi dengan bubur langganannya, karena dirinya sarapan dengan burger mekdi.
Agler menjawab, "Eh itu kang saya makan yang lain, jadi ga makan bubur dulu."
"Oh gitu ya mas," jawab Akang tukang bubur sambil menganggukkan kepalanya.
"Heheh iya Kang."
Agler tidak tahu mau bicara apa lagi lalu ia duduk di bangku kosong.
Ia baru ingat bahwa dirinya tidak mengirim pesan ke Adena sang pacar. Dengan cepat mengambil handphone dari saku lalu membuka chat.
Terdapat 23 kali panggilan tak terjawab dan 107 pesan dari Adena.
Isi pesannya adalah menanyakan kabar dan spam memanggil nama Agler.
Keringat mengucur di dahi Agler, ia takut di marahi oleh Adena karena ini.
Dengan tangan bergetar ia membalas chat dari Adena.
Agler : "Maaf sayang baru buka chat hehe."
Agler : "Kamu ke tukang bubur langganan kita ya soalnya ada aku."
Setelah mengirim pesan Agler segera menutup handphonenya.
Tak lama kemudian bubur Agler sudah jadi, lalu Tukang bubur mendekat. "Buburnya nih, Mas."
Akang tukang bubur menaruh dua bubur pesanan Agler di depannya.
"Oke, makasih Kang," ucap Agler.
"Sama-sama, Mas," balas Akang bubur.
Memakan 1 porsi bubur sambil menunggu chat dari Adena.
Ting!
Handphone Agler berbunyi notif chat, berhenti makan lalu ia membuka handphonenya.
Terdapat notif pesan dari Adena, lalu segera membuka chat.
Agler : "Maaf sayang baru buka chat hehe."
Agler : "Kamu ke tukang bubur langganan kita ya soalnya ada aku"
Adena : "Ok."
Setelah melihat pesan dari Adena, Agler berkeringat sampai punggungnya basah.
"Aduh lagi ngambek dia," gumam Agler ketakutan.
Dengan ketakutan terhadap pacarnya, Agler tetap melanjutkan makannya.
5 menit kemudian.
Adena akhirnya sampai di tempat tukang bubur dan kemudian dia duduk di bangku kosong yang ada di samping Agler tanpa mengucap satu kata pun.
Menoleh ke Adena yang ada di sampingnya lalu ia tersenyum kaku.
"E-eh itu kamu aku pesenin bubur, ya?" tanya Agler sedikit tergagap.
Adena tanpa ekspresi menoleh melihat kembali pada dirinya.
"Emm yauda aku pesenin," kata Agler takut Adena semakin marah.
Ia lalu berdiri dan berjalan ke Akang tukang bubur memesankan makanan untuk Adena.
Setelah memesan ia kembali duduk. "Aku ada hadiah buat kamu"
Setelah berfikir saat di jalan kembali ke tempat duduk ia mendapatkan ide untuk membelanjakan apa yang Adena mau dengan embel-embel hadiah, karena Adena tidak suka di traktir.
Wajah Adena langsung berubah yang tadinya tanpa ekspresi menjadi gembira kesenangan. "Benerkan? Jangan bohong kamu."
"Eh iya sayang." Agler kaget dengan sikap Adena yang seketika berubah.
"Uuu makacihh cayanggg," ucap manja Adena kepada Agler.
Lalu memeluk tangan Agler dengan kasih sayang.
"Hehehe sama-sama sayang," kekeh Agler.
"Ekhem," deham tukang bubur yang dari tadi ada di belakang mereka.
"Hehehe maaf Kang," ucap Agler meminta maaf dengan canggung.
"Hahaha gpp, ini buburnya satu lagi mas." Akang bubur menyerahkan buburnya ke Agler.
Mengambil bubur dari Akang bubur dan berkata, "Makasih, Kang."
"Sama-sama," balas Akang bubur lalu kembali membuat bubur untuk pelanggan lain.
Menaruh bubur ke depan Adena. "Nih sayang."
"Emm makasih sayang." Tiba-tiba Adena mencium pipi Agler.
Dirinya tak kuat menahan rindu. Adena ingin ke rumah Agler tetapi tidak ada waktu karena ada jam kuliah dan setelahnya ia mengerjakan tugas kuliah. Menunggu chat dari Agler tetapi tidak ada balasan darinya.
Untungnya hari ini kuliah sedang libur dan dia akhirnya bisa bertemu dengan Agler.
"Ehh," Agler tersentak kaget.
Dia belum siap untuk dicium oleh Adena secara tiba-tiba.
"Uhuk uhuk."
"Cieeeee."
"Asiikk mass."
"Dunia hanya milik mereka kita cuma numpang disini."
Pembeli bubur yang melihat kemesraan mereka berdua menjadi iri dan dengki, ada juga yang mendukung kemesraan mereka.
Agler dan Adena segera menundukan kepalanya dan fokus makan agar tidak malu.
.....
Setelah mereka berdua selesai makan dan membayar makanan, mereka pergi ke Mall yang biasa mereka kunjungi.
Agler memberi tahu Adena bahwa hadiahnya ada di toko dalam Mall. Yang sebenarnya terjadi adalah Agler baru saja memerintahkan Jarvis untuk membeli tas Lilis Vuiiton yang mahal untuk hadiah yang diberikan kepada Adena pada saat ia pura-pura mendapat telpon dari teman mainnya dulu. Jarvis memberi tahu nya bahwa tas Lilis Vuiiton sudah dipesan dan bisa diambil langsung oleh Agler.
Sesampainya mereka di Lobby Mall, Agler berkata, "Kita ke toko Lilis Vuiiton dulu sayang soalnya hadiahnya ada di situ."
"Emm okey sayang," balas Adena dan segera memeluk tangan kiri Agler.
Melihat ini Agler langsung tersenyum bahagia.
Mereka berjalan menuju toko Lilis Vuiiton yang ada di lantai 2 Mall ini.
Pada saat memasuki toko Lilis Vuiiton, Pramuniaga atau pelayan toko Lilis Vuiiton yang seorang perempuan segera mendekati mereka berdua.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan toko itu.
Pelayan toko yang melihat mereka berdua tahu bahwa orang di depannya bukan orang yang tidak mampu membeli barang di sini, walaupun memakai pakaian sederhana tetapi tempramen seseorang tidak bisa dibohongi. Apalagi laki-laki di samping perempuan ini, terlihat jelas tempramen seseorang yang mempunyai uang banyak. Wajahnya terlihat tampan dan sangat terawat menandakan dirinya seorang pemuda kaya.
Jadi ia bersikap ramah terhadap kedua pelanggan ini.
"Saya sudah memesan tas di sini atas nama Agler Cullen," ucap Agler.
Pelayan toko yang mendengar nama Agler Cullen langsung teringat apa yang dipesankan manager kepadanya bahwa ada seseorang telah memesan Tas Lilis Vuiiton Tribute Patchwork Bag dengan harga Rp 600 Juta, seseorang itu bernama Agler Cullen.
"Sebentar Tuan, saya akan memanggil manager terlebih dahulu," ucap pelayan toko dengan hormat.
Lalu pelayan itu berbalik memasuki ruang manager yang ada di toko ini.
Tak lama pelayan toko kembali bersama seorang pria tua yang terlihat percaya diri dan pembawaannya tenang.
Berjalan mendekat ke arah tempat Agler dan Adena berdiri.
"Halo Tuan, saya manager di toko ini," ucap pria itu mengenalkan kepada Agler.
"Apakah benar anda Agler Cullen? Boleh saya melihat KTP anda." Manager takut pemuda di depannya adalah penipu.
Melihat sikap manager di sini, Agler segera memaklumi bahwa pihak lain takut ditipu oleh dirinya. Segera mengeluarkan dompet saku dan menyerahkan KTP ke manager.
Manager melihat KTP Agler dan sekarang dia percaya pemuda di depannya bukan penipu.
Menyerahkan kembali KTP Agler dan manager berkata, "ini Tuan KTP nya, barang pesanan anda ada di tempat khusus dalam toko kami, sebentar akan saya ambilkan."
"Tolong bawa Tuan Agler dan Nyonya di sebelah tua Agler ke ruangan khusus," perintah Manager kepada pelayanan toko.
"Siap manager," jawab pelayan toko.
Manager kembali ke ruangannya untuk mengambil pesanan Agler.
Adena tersipu malu saat dipanggil Nyonya oleh manager.
"Silahkan ikuti saya Tuan dan Nyonya," ucap pelayan toko itu.
Mereka berjalan ke ruangan khusus yang dikatakan oleh manager, terdapat meja dan sofa untuk beristirahat.
"Silahkan duduk Tuan dan Nyonya," kata pelayan toko mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.
Kemudian Manager toko memasuki ruangan khusus dengan sekotak bungkusan tas yang terlihat indah dan cerah.
Menyerahkan kotak tas kepada Agler lalu manager berkata, "Ini pesanannya Tuan Agler."
Mengambil kotak itu lalu Agler meletakkannya di meja.
"Buka sayang. Itu Tas buat kamu," ucap Agler
"Emm makasih sayang," balas Adena lalu mencium pipi Agler.
Adena perlahan membuka kotak tas itu dan terlihat tas indah dengan gaya unik seperti tas yang di gabungkan dengan warna yang berbeda.
Manager segera menjelaskan sambil tersenyum. "Tas ini dirilis pada tahun 2007 yang hanya diproduksi sebanyak 24 unit saja. Tas ini menggabungkan 15 jenis tas berbeda. Tas ini dibandrol dengan harga 589 Juta Rupiah, tetapi Tuan Agler sudah membayar 600 Juta Rupiah untuk tas ini."
Tangan Adena sedikit gemetar setelah memegang tas ini, ia sangat suka dengan desain seperti ini tetapi harganya sangat mahal dan barang ini terlalu mahal baginya.
"Sayang mahal banget, beneran ini buat aku?" tanya Adena.
"Kamu ga suka?" tanya kembali Agler.
"Suka kok tapi mahal banget bagi aku sayang."
"Kalo kamu suka, yauda kamu terima sayang," balas Agler dengan tersenyum.
"Emm makasih banyak sayang," kata Adena berterima kasih.
Meletakkan tasnya lalu loncat memeluk Agler.
Agler langsung memeluk kembali Adena sambil mengusap rambutnya.
[Ding Tugas Sistem Tersedia Untuk Tuan Rumah!]
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Cucu 23
Kerja bagus 👍😎
2025-02-15
0
Nezuko caaan
Anda terkena dolar kuning
2023-12-03
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Tugas Woiii tugasss Jan mesra mesraan mulu!
2023-05-10
1