*****
Di dalam Mall menuju tempat bioskop.
"Mau nonton apa nanti di bioskop?" tanya Adena.
"Apa yaa, coba cari di gugel film yang baru di rilis Dena," saran Agler.
"Bentar aku cari." Adena menyalakan hp nya dan mencari film yang di rilis baru baru ini di gugel, tak sengaja Adena melihat judul berita tentang seorang kostum hitam misterius yang menyalamatkan anak kecil.
"Eh Agler tau berita yang lagi viral 2 hari ini ga?", Adena bertanya tentang berita yang ada di gugel.
"Tau kok, tadi di tukang bubur juga banyak yang ngobrol tentang berita itu," jawab Agler
"Ih keren banget tau orang yang nyelamatin anak kecil itu, dia bisa terbang gitu, terus berotot badannya terus...," Adena menjelaskan orang yang ada di berita itu kepada Agler.
"Iyaa iyaa keren banget," balas Agler meng-iyakan penjelasan Adena. Di dalam hatinya ia sangat senang dikagumi oleh Adena.
"Bener keren banget, suka deh sama orang yang kaya gitu," kata Adena masih mengagumi sosok lain Agler.
"Yauda mau nonton apa sekarang?" tanya Agler mengalihkan topik kembali.
"Emm bentar," ucap Adena lalu melihat daftar film lagi.
"Ada nih tapi film horror, kamu mau?", tanya Adena.
"Yaudaa aku mau, kamu mau?" tanya Agler.
"Aku mau kok."
"Oke, yuk cepetan ke bioskopnya takut ga dapet tiketnya," usul Agler dan tiba-tiba memegang tangan Adena.
"Umm ayoo," Adena tersipu karena pertama kali ia dipegang oleh cowok.
Mereka berdua sampai di bioskop lalu Agler membeli tiket untuk mereka berdua. Memasuki Theater bioskop dan mereka duduk sesuai dengan nomer tempat duduk yang ada di tiket.
"Semoga ga serem," Adena berharap filmnya tidak begitu seram.
"Semoga aja," ucap Agler.
15 menit setelah film diputar.
"Aaahh!" Adena berteriak setelah melihat hantu di dalam film dan loncat memeluk Agler disampingnya.
"Udah jangan takut," kata Agler mengusap lembut rambut Adena.
"Eh iyaa," balas Adena.
Dan ia segera melepas pelukannya dan malu karena perbuatannya yang tiba-tiba memeluk Agler tadi. Ia langsung kembali duduk dengan sopan dan sesekali melirik Agler diam-diam.
Agler menggelengkan kepala dan tersenyum setelah melihat kelakuan Adena tadi.
30 menit setelah film diputar.
Adena tiba-tiba memegang tangan Agler dengan kencang.
Agler yang melihat ini tahu bahwa Adena sedang ketakutan lagi setelah melihat jumpscare tadi.
Agler langsung memeluk Adena dengan lembut dan Adena yang sedang dipeluk merasa manis di hatinya. Ia melepaskan pelukan Agler dan memeluk tangan Agler.
"Nanti pegel kamunya kesamping gitu, mending aku peluk tangan kamu aja oke?" ucap Adena sambil tersenyum manis pada Agler.
"Haha iyaa Adena," jawab Agler sambil menyubit pelan pipinya Adena dengan tangan yang lain.
"Hehehe," kekeh Adena langsung tersenyum bahagia.
.....
Setelah film selesai mereka berdua keluar dari bioskop dan berjalan ke arah restoran lantai bawah untuk makan siang.
"Huh..tadi serem banget filmnya, untungnya ada kamu hehe jadi aku ga takut dehh," ucap Adena sambil berjalan bersampingan dengan Agler.
"Hahaha kamu kok mulai bucin gitu sih," balas Agler.
"Karna kamu, aku kaya gini hum," Adena bercanda menyalahkan Agler.
"Dasar kamu," ucap Agler sambil mengacak-acak rambut Adena.
"I-ih kamu mah jangan berantakin rambut aku," ucap Adena menggembungkan pipinya pura-pura marah.
Agler tertawa kecil melihat Adena yang berpura-pura marah.
"Ih kamu malah ketawa," keluh Adena mencubit pinggang Agler.
"Aduh!" teriak Agler pura-pura kesakitan.
Ketangguhan tubuh Agler begitu kuat ledakan dari peluru bazoka tidak membuat Agler merasa sakit dan membuat luka di tubuh Agler. Kalau dibandingkan dengan cubitan Adena tadi, Agler tidak merasakan sakit atau membuat luka pada dirinya, tapi yang ia rasakan adalah cinta dan kasih sayang dari Adena.
...
Akhirnya mereka berdua sampai di Mekdi dan langsung membeli makanan lalu duduk di meja yang kosong.
Agler memulai pembicaraan dan berkata, "Kamu sekarang lagi suka sama siapa Dena?"
"Aku sebenarnya lagi suka sama seseorang," jawab Adena.
"Ouhh gitu, dari kapan?" Agler bertanya.
"Dari awal SMA kayanya," jawab Adena jujur.
"Ouh gitu" Agler merasa kecewa, ia kira Adena menyukai dirinya ternyata ada orang lain yang ia sukai.
"Iyaa," Adena menjawab tanpa sadar dan fokus makan.
Suasana menjadi hening hingga mereka selesai makan dan keluar dari mall. Mereka berjalan menuju taman yang dekat dari mall.
"Kamu kenapa sih diem mulu dari tadi semenjak kita makan kamu tiba-tiba diem kaya mic di mute," tanya Adena sedikit kesal.
"Gpp kok," balas Agler senyum terpaksa.
"Gpp apa ih, keliatan dari senyum kamu yang kepaksa, pasti ada apa-apa kan," kata Adena.
Agler diam tak menjawab perkataan Adena dan langsung duduk di bangku taman. Adena duduk di samping Agler yang masih diam.
"Kamu kenapa sih Agler, aku ada salah ya sama kamu? Maafin aku ya," ucap Adena meminta maaf.
Agler yang mendengar ini langsung memeluk Adena. Agler sudah menyukai Adena dikehidupan sebelumnya tapi tidak pernah sempat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Adena waktu di sekolah. Di kehidupan ini Agler tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya ke Adena.
"Ehhh Agl-" erang Adena yang ada dipelukan Agler ingin berbicara tapi tidak jadi karena pelukan Agler semakin erat.
"Adena aku mau jujur sama kamu," bisik Agler di telinga Adena.
Tertegun sejenak hati Adena langsung dag-dig-dug mendengar ini. Ia tersipu pipinya mulai merona kemerahan.
"Emm jujur apa Agler?" Adena melepaskan pelukan Agler dan menundukkan kepalanya.
Agler menyampingkan duduknya menghadap Adena dan tiba-tiba memegang kedua tangan Adena.
"Aku sebenarnya suka sama kamu Adena," Agler mengungkapkan perasaannya terus terang.
"E-eh?" Adena terkejut lalu mengangkat kepalanya dan menatap Agler.
"Beneran kan?" tanya Adena memastikan.
"Iyaa Adena," jawab Agler dengan senyum tulusnya.
"Emm sebenarnya aku juga suka sama kamu Agler," ucap Adena dengan suara kecil sambil menundukkan pandangannya kebawah. Sebenarnya yang orang yang ia suka saat obrolan makan tadi adalah Agler. Adena sudah menyukai Agler saat pertama kali melihatnya saat sekolah. Tetapi ia tidak berani mengungkapkan perasaannya ke Agler.
"Apa? Suara kamu kecil ga kedengeran," Agler pura-pura tidak terdengar.
"Aku juga suka sama kamu," ucap Adena dengan jelas.
"Apa? masih kecil suaranya," kata Agler masih bercanda pura-pura tidak mendengar.
"Ih kamu yaa bener bener," gerutu Adena memalingkan wajahnya ke samping dan sedikit marah.
"Adena," panggil Agler.
"Iya?" Adena menatap wajah Agler.
"Kamu mau ga jadi teman hidup aku selamanya?" Agler menembak Adena secara langsung.
"Maksud kamu pacar?" tanya Adena.
"Lebih tepatnya pasangan seumur hidup," jawab Agler dengan serius.
"A-aku mau jadi pasangan kamu Agler," balas Adena menerima Agler untuk menjadi pasangan seumur hidupnya.
Setelah mendengar Adena menerimanya Agler tiba-tiba menggendong Adena seperti putri dan berjalan ke arah rumah Adena.
"Agler malu tau gendong kaya gini, diliatin orang tuh," bisik Adena melingkari leher Agler dan berkata dengan malu-malu.
Menatap muka Adena dan Agler berkata, "Emang kenapa?"
"Ih kamu yaa," Adena tidak bisa menjawab pertanyaan Agler.
"Aku gendong sampai depan rumah kamu ya."
"Nanti kamu capek Agler," ucap Adena khawatir Agler lelah karena menggendongnya.
"Engga kok," jawab Agler tersenyum.
"Yaudaa terserah Agler aja," kata Adena pasrah dan menikmati kehangatan pelukan Agler.
Melihat wajah putih imut yang sudah memerah pipinya dari tadi, Agler mencium kening Adena dengan kasih sayang.
"Agler kamu nakal yaa, ga izin dulu kalo mau kiss," ucap Adena yang sudah tersipu malu.
"Haha aku ga kuat sama keimutan kamu Dena," balas Agler sambil tertawa kecil.
Adena segera mencium pipi kanan Agler. Agler langsung terkejut oleh tindakan Adena. Dan ia langsung merasa bahagia. Ia merasa nyaman saat di peluk oleh Agler. Ia juga merasakan otot dada dan tangan Agler yang membuat ia merasa aman.
"Gantian aku yang cium kamu," ucap Adena dengan pipinya yang semakin memerah.
"Iyaa tuan putriku," Agler bercanda.
"Siapa tuan putri kamu coba~," balas Adena yang tersipu malu.
"Kamu," ucap Agler dengan gampangnya.
"Humm yaudaa deh" kata Adena setuju.
Tak lama kemudian mereka berdua sampai di depan rumah Adena lalu Agler menurunkan Adena.
"Kamu kuat banget Agler bisa ngangkat aku dari taman sampe rumah," ucap Adena kagum.
"Iya dong, Agler kan kuat," jawab Agler sedikit narsis.
"Iyaa deh," ucap Adena meng-iyakan.
"Jadi hubungan kita apa sekarang?" tanya Agler.
"Apa yaa," kata Adena pura-pura tidak tahu.
"Pura pura ga tau," keluh Agler.
"Emang gatau," Adena masih berakting pura-pura gatau.
"Aku cium nih kalo masih pura-pura gatau," kata Agler pura pura-pura mengancam.
"Cium aja," balas Adena menantang.
Agler memegang dagu Adena lalu mencium bibir Adena sekilas.
Adena terkejut karena ini adalah ciuaman pertamanya. Ciuman pertamanya diambil oleh Agler hanya sebentar. Adena bangun dari shock ia langsung melemparkan diri memeluk Agler dan mencium bibir Agler.
Agler menangkap dan memeluk Adena lembut lalu membalas ciuman Adena. Kadang tangannya nakal kebawah.
Mereka berdua berciuman selama 10 menit dan Adena melepaskan ciuman karena kehabisan nafas. Agler dengan fisik superman bisa menahan nafas jauh lebih lama.
"Emm maaf aku tiba-tiba gitu," lirih Adena meminta maaf karena perbuatannya.
"Gpp Adena," balas Agler sangat senang dicium oleh wanita kesukaannya.
Agler mengelap bibir Adena menggunakan bajunya karna banyak air liur mereka berdua di sekitar mulutnya.
"Emmm" Adena diam saat Agler mengelap bibirnya, hatinya merasa manis karna tindakan lembut Agler.
"Yauda kamu masuk ke rumah, aku pulang ke rumah dulu soalnya udah mau malam," ucap Agler.
"Iyaa Agler, hati-hati di jalan yaa," balas Adena perhatian.
"Iyaa Adena, bye!" Agler melambaikan dan segera pulang ke rumahnya.
"Bye!" Adena membalas melambaikan tangannya.
-Di rumah Agler
Agler sampai di rumahnya langsung segera mandi, saat mandi Agler teringat kejadian barusan ia masih merasa tidak percaya. Akhirnya Adena menjadi kekasihnya, mimpi Agler terwujud.
Setelah mandi Agler memakai baju dan duduk di kasur. Membuka hp untuk mengechat Adena. Kontak Adena sudah dibuka blokirnya saat makan di tukang bubur tadi pagi.
Agler : Adena?.
Adena : apa Agler sayang hihi.
Agler : Eh, kamu udah mulai berani ya haha.
Adena : biarin, emang ga boleh?.
Agler : Boleh kok yaudaa tidur sana udah malem.
Adena : iyaa sayang, aku tidur dulu ya.
Agler : iyaa putriku, Selamat malam and love you.
Adena : hihi love you too muachh.
Agler : hahaha yauda tidur, nyenyak yaa.
Adena : iyaa kamu juga yaa, aku off dulu, byee pangeranku hihi.
Agler : bye putriku.
Adena yang ada dirumahnya langsung tertidur dengan raut wajah yang begitu bahagia.
Melihat chat terakhirnya ceklis satu, Agler segera berbaring dan mulai tidur dengan senyum di wajahnya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
dark sistem
gua yang pleyboy B aja
2025-01-08
0
kwon dae
nahhh kalo udah ginii langsung e*tot aja ichibossss🐦🐦
2025-01-11
0
dark sistem
emang itu anak lu aokaowlaokak
2025-01-08
0