*****
"Kok gua tidur disini?", berkata lalu menggelengkan kepala dan bangun dari lantai Agler bingung kenapa ia bisa tidur di lantai.
"Oh iya gara-gara semalem pas proses integrasi gua ga tahan kayanya pingsan lagi" ujar Agler yang baru ingat bahwa ia pingsan semalaman saat proses integrasi sistem.
Bau busuk tercium oleh hidung Agler dan ia merasa sangat lengket di seluruh badan.
"Badan lengket banget, gua mandi dulu ah," gumam berjalan ke kamar mandi tapi saat Agler membuka pintu kamar mandi, pintu itu langsung copot dari tembok.
"???" tanda tanya muncul di kepalanya.
"Hmm kayanya gua terlalu kuat dan belum bisa ngendaliin kekuatan gua sendiri ya?", kata Agler setelah merenung.
"Eh bukannya udah copot ya? Gua lupa!" gumam Agler sambil menggaruk kepalanya.
"Mending liat atribut sekarang ..."
"...Sistem buka panel atribut!"
[Membuka Panel...]
[Sistem Penyelamat ]
[Nama : Agler Cullen Keen]
[Keturunan : Manusia]
[Kekuatan : 480.000 ton]
[Kecepatan : 25 mach untuk terbang / 120 km/jam untuk berlari]
[Kecerdasan : 10 ( 5 untuk rata rata manusia, kemampuan berfikir, menyusun strategi, mencerna ilmu lebih cepat dll)]
[Fisik : 500.000 ( 5 untuk rata rata manusia, kemampuan daya tahan tubuh terhadap serangan)]
[Jiwa/mana : 10 (5 untuk rata rata mental manusia, kemampuan untuk melepaskan energi)]
[Kemampuan : Kekuatan super, Tulang Besi, Terbang, Fisik Super.
Peralatan : Setelan black Superman]
[Tiket Lotere : 0 kali]
[Tugas : Belum ada]
"Anjir hampir 500.000 ton kekuatan gua!", seru tidak percaya bahwa kekuatannya sebesar itu.
"Tapi di pikir-pikir gua kok kaga ngerasa laper ya dari kemarin, apa karna tubuh gua penuh ama kekuatan tanpa makan pun ga masalah hmm," kata Agler setelah berfikir.
"Sistem apakah ada tugas sekarang?", tanya Agler kepada sistem.
[Belum ada tugas untuk sekarang tuan rumah]
[Sistem akan segera memberitahu jika ada tugas yang tersedia]
"Oke sistem," jawab Agler.
"Yaudaa mending gua mandi dulu nanti minta tukang buat benerin pintu."
Selesai mandi Agler membuka pintu rumah dengan perlahan takut merusaknya lagi dan keluar rumah untuk sarapan pagi, walaupun dirinya tidak lapar tetap saja dia ingin menikmati enaknya makanan.
Uang yang Agler punya masih banyak tidak masalah untuk hidup beberapa tahun lagi. Dari ingatan Agler sebelumnya uang itu berasal dari tabungan peninggalan orang tuanya dan ia pun baru tahu bahwa orang tuanya mempunyai tabungan. Yang Agler tahu keluarganya hidup miskin dari dulu.
Sesampainya di tempat tukang bubur, ia mendengar abang tukang bubur sedang bergosip tentang orang yang bisa terbang dan menyelamatkan anak kecil dengan pembelinya.
"Eh tau ga? Kemaren ada orang terbang cepet banget terus nyelamatin anak kecil yang jatoh," ucap abang tukang bubur.
"Wah yang bener lu bang, tau dari mana?", tanya pembeli.
"Lah lu coba liat di hp lu, sekali kali liat berita di hp, punya hp cuma buat pekob doang sih lu," bercanda abang tukang bubur.
"Sotau lu bang, gua punya hp buat scroll tikotok,"balas pembeli.
"Halah lu liat cewek cewek sexy joget kan lu di tiktok juga"
"Hehehe" kekeh si pembeli itu lalu menggarukkan kepalanya.
"Malah cengengesan lu, coba liat di berita ada kaga," tanya akang bubur.
"Iyee iyee dah, itu bubur gua bikinin dulu"
"Ini gua lagi bikinin," sahut akang bubur sedang membuat bubur untuk pembeli.
"Ohh iye bang ada beritanye," ucap pembeli.
Agler segera meminta bubur 1 porsi ke tukang bubur.
"Okee siap mas."
"Btw masnya orang baru kah disini?", tanya abang tukang bubur.
"Engga bang saya orang lama disini," jawab Agler.
"Kok baru liat ya saya," ujar akang tukang bubur baru melihat Agler di daerah sini.
"Hehe iya bang", tertawa canggung Agler tak tahu ingin berkata apa lagi.
Duduk di bangku yang kosong agler menyalakan smartphone poconya dan melihat berita yang sedang trend di sosmed, ia melihat video trending no.1 Metube yang isinya adalah video dia sedang menyelamatkan anak kecil di apartemen dengan total views hampir 200jt kali.
Membuka Twittut dan langsung melihat top 1 trends topiknya #SiapaKostumHitam, ya Itu tentang dirinya lagi. Sampai akhirnya dia melihat trend di media sosial lain dan isinya masih tentang dirinya.
"Waduh kayanya gua jadi viral banget dua hari ini, jangan sampe utusan pemerintahan tau gua adalah orang yang di balik sosok berkostum hitam, terus datang ke rumah gua buat ngeinterogasi, tapi kayanya sih bakal tau cepet atau lambat," gumam Agler dalam hati.
"Hei kamu Agler kan?" Suara perempuan tiba-tiba terdengar dari belakang Agler.
Menengok ke belakang Agler melihat perempuan yang seumuran dengannya. Perempuan ini memiliki wajah cantik dan imut terlihat seperti blasteran arab dengan hidup mancung, mata tajam dan bibir merah mudanya. Dengan tinggi sekitar 168cm perempuan ini sudah termasuk daftar 10 cewek paling cantik di sekolah.
"Adena?!", seru Agler setelah mengenali perempuan ini.
Dari ingatan Agler dunia paralel perempuan ini adalah teman SMA nya. Perempuan ini bernama Adena Jharna. Agler dan Adena teman sekelas yang sering berdua kalau kemana-mana, entah itu berangkat sekolah, ke kantin, pulang sekolah dan bahkan kalau ke toilet saja barengan. Tapi saat di toilet beda ya, Agler ke toilet cowok kalau Adena Toilet cewek. Dan tukang bubur ini adalah langganan mereka berdua kalau mereka tidak sempat sarapan di rumah.
"Kamu Agler kan?", tanya Adena sekali lagi.
"Iya aku Agler," jawab Agler.
"Kok beda ya kamu, sekarang makin ganteng, oh iyaa kamu kemana aja sih setahun ini?", tanya Adena yang kepo.
"Ada kok di rumah," balas Agler seadanya.
"kamu kalo ada apa-apa bilang ke aku oke, jangan ngurung diri di rumah terus," rintih Adena.
"Eh iyaa Adena," jawab Agler.
"Tau gak aku tuh khawatir sama kamu semenjak kamu ngurung diri di rumah, aku tau kamu sedih atas kepergian om sama tante tapi kamu jangan gitu juga Agler!", ucap Adena mulai mengungkapkan kekesalannya.
"Aku chat ga dibales sama kamu, malah kamu block sosmed aku, asal kamu tau aku selalu nunggu kamu disini, kamu tau kan ini tempat kita sarapan kalo kita ga sempet sarapan di rumah, aku selalu nunggu kamu di sini tiap pagi, tapi kamu ga pernah muncul, akhirnya aku ketemu kamu hari ini."
Adena berbicara langsung dan terus terang. Air mata keluar perlahan dari mata Adena.
Agler tak tahan bila melihat perempuan menangis dan ia pun langsung memeluk Adena.
"Udah Adena jangan nangis, maafin aku oke, aku ga akan gitu lagi," ucap Agler dengan lembut.
"Hikss hu'um." Adena mengangguk di pelukan Agler.
"Maafin yaa, aku janji ga akan gitu lagi," kata Agler sambil mengusap rambut Adena dengan lembut.
"Iyaa Agler aku maafin kamu kok," balas Adena.
"Aku takut kamu kenapa-napa tau," ucap Adena khawatir.
Hati Agler langsung merasa hangat setelah tau bahwa masih ada yang peduli sama dia. Muncul rasa ingin menjaga perempuan ini, dan tidak mau kehilangannya.
"Ehem ehem," daham tukang bubur yang pura-pura batuk.
Agler dan Adena melepaskan pelukan segera mereka berdua tersipu malu tiba-tiba, rona merah muncul di pipi mereka karena orang orang sedang melihat mereka dari tadi.
"Emm kamu duduk dulu gih," saran Agler kepada Adena.
"Iyaa," balas Adena segera duduk di samping Agler.
"Mamah sama papah sehat kan?", tanya Agler.
"Sehat kok," jawab Adena.
"Terus kamu sekarang kuliah apa kerja?" tanya Agler penasaran.
"Aku kuliah di UNJ Agler."
"Ouh gitu, semangat ya kamu Adena," ucap Agler sambil mengusap rambut Adena.
"Ehh iyaa," erang Adena rona merah muncul di pipinya.
"Punten buburnya mas," potong tukang bubur menyela obrolan mereka berdua.
"Eh iya kang," balas Agler lalu ia mengambil bubur.
"Kamu udah pesen?", tanya Agler.
"Belum, ini aku mau pesen, jangan dimakan dulu kita barengan," ucap Adena.
"Iya iyaa"
"Satu porsi lagi ya mas," kata Adena memesan bubur untuk dirinya.
"Okee neng siap," sahut respon tukang bubur lalu membuat 1 porsi bubur.
"Ada kegiatan apa hari ini?", tanya Agler.
"Emm ga ada kayanya," balas Adena setelah mengingat apakah dia hari ini ada acara atau tidak.
"Yauda kita ke bioskop yuk nanti," usul Agler mengajak nonton.
"Emm ayo!", seru Adena langsung bersemangat.
"Ini neng buburnya," potong si tukang bubur meletakkan bubur di atas meja Adena.
"Oke kang makasih," balas Adena mengucapkan terima kasih.
"Yuk mulai makan," ajak Adena menatap Agler di samping kanannya dan tersenyum manis.
"Yuk" balas menatap kembali Adena dan Agler menjawab sambil tersenyum.
.....
"Aku udah abis dong Agler," ucap Adena setelah menghabiskan buburnya.
"Aku juga udah," jawab Agler yang sudah dari tadi menghabiskan buburnya.
"Aku duluan tapi hum," Adena berkata dengan berlaga sombong.
"Iyaa iyaa Adena yang duluan," kata Agler hanya bisa meng-iyakan perkataan Adena.
Melihat noda makanan ada di pipi Adena, Agler segera mengambil tisu lalu mendekati Adena kemudian mengelap pipi Adena.
Adena tersentak kaget dengan perbuatan Agler dan ia langsung memalingkan wajahnya karena tersipu oleh tindakan Agler yang tiba-tiba.
"Udah gede masih aja belepotan," Agler berkata dengan nada bercanda.
"Ihh engga itu aku kebetulan aja lagi belepotan makannya," Adena membantah pernyataan Agler.
"Iya deh, yauda kita ke bioskop udah agak siang soalnya," ajak Agler lalu berdiri.
"Yuk!" seru Adena bangun dari bangku.
"Bang Dua porsi ya," ucap Agler menyerahkan uang untuk membayar makanan tadi.
"Okee mas," balas tukang bubur mengambil uang yang diberi Agler.
"Ih Agler aku mau bayar sendiri tau," ucap Adena yang enggan di traktir oleh Agler. ia takut uang Agler habis.
"Udah gpp kok," jawab Agler sambil tersenyum.
"Humm yauda deh," kata Adena mengalah.
"Ayo pergi ke Mall," ucap Agler segera berjalan dan berkata.
"Ihh ninggalin aku," keluh Adena dan segera menyusul Agler.
Mereka berdua pergi bersama dengan berjalan kaki ke Mall yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari tempat tukang bubur. Mall tersebut terdapat bioskop yang berada di lantai atas.
Mereka berdua sering ke Mall itu setelah pulang sekolah untuk jajan dan nongkrong.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
🇳🇴🇻🇪🇱 🇮🇩
udah bang e*tot aja
2025-01-08
0
Cucu 23
Waduh alamak Walawe ☠️☠️💀🗿💯💯💯
2025-02-15
0
Muhammad Mk
bg udh bg🗿
2024-06-26
1