Wajah terkejut terpampang jelas ketika manager tersebut melihat tanaman yang dikeluarkan Piyo.
"Apa tuan PiYo serius mau menjual tanaman ini...! ahh... maaf kenalkan saya Mei dari keluarga Tan... Tan Mei tapi cukup panggil saja Mei...!", kata Tan Mei sambil mengulurkan tangan menjabat tangan PiYo.
"Benar nona Mei...! saya serius..." kata PiYo.
"Tuan...! tanaman ini namanya 'Anggrek Hitam'... dan jenis tanaman herbal ini sangat langka dan juga ini adalah jenis tanaman herbal tingkat tinggi atau legenda...! tanaman ini hanya bisa dijual melalui lelang dan kebetulan seminggu lagi sejak hari ini akan dilakukan acara pelelangan...!", kata manager Mei menjelaskan.
"Dan juga... cara lelang untuk bunga ini tidak akan bisa sekaligus 1 tangkai... karena cara tersebut akan membuat masalah bagi peserta lelang...!", kata nona Mei menambahkan.
"Jumlah kelopaknya ada 9... mungkin nanti akan kami bagi tiga... setiap sesi 3 kelopak bunga... ditambah 1 sesi lagi untuk pohon bunganya jadi ada 4 kali sesi untuk tanaman tuan ini... bagaimana...?", kata nona Mei sang manager lelang melanjutkan.
"Silahkan pihak pelelangan mengaturnya yang terbaik... ! saya sebagai penjual mengikuti saja aturan yang sudah ditetapkan...!", kata PiYo tidak mau bertele-tele dan dalam pikirannya yang penting terjual dan harganya tinggi.
"Baik... ! kami akan mengaturnya tapi kalau boleh saya menyarankan kepada tuan... agar yang dilelang kelopak bunganya saja... sedangkan untuk pohonnya ambil kembali dan dirawat dirumah... baik buat keturunannya nanti... hehehe... hitung-hitung sebagai harta warisan...!", kata manager itu sambil bergurau.
"Dan lagi untuk tuan ketahui bahwa dari hasil lelang akan dikenakan biaya administrasi lelang sebesar 10%...! dan tentunya kami akan memberikan kartu VIP kepada tuan sebagai penghargaan... menjadi pelanggan yang terhormat karena kita sudah berbisnis... juga kartu ini berfungsi sebagai tiket masuk acara pelelangan setiap 3 bulan sekali... dan tuan akan menempati kamar VIP...! dan apabila melakukan transaksi pembelian baik di Paviliun Obat atau diseluruh cabang yang ada... tuan akan mendapatkan potongan harga sebesar 10%...! tuan bisa kembali 7 hari kedepan dimana acara lelang akan dilakukan", kata manager Mei menjelaskan panjang lebar.
"Baiklah dan terimakasih atas penjelasan nona Mei...! pohon bunganya akan saya ambil kembali dan silahkan nona Mei memotong tangkai bunganya untuk disimpan...!", kata PiYo
Setelah memotong tangkai bunga tersebut Tan Mei meletakkan tangkai bunga itu kedalam kotak persegi yang terbuat dari batu giok berwarna hijau gelap, kemudian dia menyimpannya ditempat khusus. Piyo bergegas turun ke lantai satu dan melihat Tulong sudah menunggunya...
"Bagaimana saudara Piyo...? apakah sudah beres urusan lelangnya...!", kata Tulong.
"Sudah...! hanya saja aku harus kembali kesini mengambil hasil lelang yang acaranya 7 hari lagi...", kata Piyo.
"Ohh... begitu ya...? baiklah sekarang kita kemana...? ini hasil penjualan daging buruan kita sebesar 2 koin emas dan 550 koin perak, ditambah penjualan 2 ekor kuda sebelumnya total semuanya ada 12 koin emas dan 550 koin perak...!", kata Tulong bersemangat.
Mereka sangat senang karena mendapatkan hasil yang lumayan banyak jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya, dimana kelompoknya hanya mendapatkan 3 koin emas dan 820 koin perak.
"Wah... ! kaya kita kalau setiap musim berburu hasilnya seperti ini... belum lagi nanti hasil lelang...! hahaha... saudara kita Randang bisa membiayai acara pesta pernikahannta nanti...!", kata PiYo senang.
"Benar katamu saudara Tulong...! sibujang lapuk itu sudah harus menikah...! jangan biarkan terus memikirkan beladiri terus... sekarang kita tertinggal jauh... dia sudah di tingkat Merah Mahir sedangkan aku dan Bua baru di Biru Awal dua tingkat dibawahmu yang Biru Akhir...! ", kata Tulong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Arie
mantau dulu
2022-10-18
5
Haikal Akbar
Up
2022-10-01
3
longdress
😙😙😙
2022-09-09
2