Membutuhkan waktu hampir tiga jam proses pembuatan sebuah pil tingkat 7 level tinggi tersebut, sebenarnya Anggrek Hitam adalah bahan obat tingkat Legenda hanya karena semua bahan pendukungnya adalah tingkat 7 maka pil yang dihasilkan sesuai dengan tingkat jenis bahan pendukungnya walau demikian kepuasan nampak diwajah sang alkemis karena sukses membuat pil level tinggi. Hal ini akan berpengaruh untuk tingkatan alkemisnya karena apabila seluruh proses pembuatan pil 95% dilevel tinggi maka tingkatan alkemisnya akan naik satu tingkat dari tingkatannya yang sekarang.
Matahari telah terbit dari timur tapi sosok dalam ruangan khusus tersebut terlihat masih dengan kegiatannya menggerak-gerakkan kedua telapak tangannya yang mengarah ke tungku berwarna hitam itu, selang beberapa menit kemudian dia berhenti dan melakukan posisi lotus kembali untuk bermeditasi mengumpulkan energi kekuatannya yang terkuras.
"Hemm... 3 butir level tinggi...! hahh...! sempurna...!", kata RouLang dalam hati sambil tersenyum memandang 3 butir pil warna warni didalam sebuah botol giok.
#Rumah PiYo
Sepasang suami istri tengah duduk berdampingan menghadapi sarapan pagi mereka diatas meja, sambil makan terdengar suara sang istri tercinta,...
"Suamiku... apakah kamu akan langsung kerumah Tulong...?", tanya sang istri.
"Iya istriku... sekalian akan menggunakan gerobak mereka untuk membawa bahan bahan yang akan dijual di kota...!", kata PiYo.
"Kalau begitu bergegaslah...! nanti keburu siang... jangan lupa beli karung untuk persiapan panen nanti...!", kata MaiLang.
"Baik sayang...!", kata sang suami sambil mencolek ujung hidung mancung sang istri tercinta.
Dengan pakaian rapi sambil membawa sebuah kantong penyimpanan yang berisikan bunga 'Anggrek Hitam' serta sebilah belati berburu bersarung kulit hewan buas terselip dipinggang, menggambarkan ciri khas seorang pemburu yang terpampang jelas diwajah sosok PiYo. Dia mulai berjalan menuju rumah keluarga Tulong setelah berpamitan kepada istrinya, beberapa saat kemudian PiYo sampai dirumah Tulong dan melihat ada sebuah gerobak kuda telah siap dihalaman rumah. Barang-barang yang akan dijual sudah tertata rapi dalam gerobak, nampak dua ekor kuda berbulu putih telah terikat dibelakang gerobak tersebut dan dengan ditarik oleh seekor kuda jantan mereka bergerak menuju kota.
Dua jam kemudian gerobak berhenti didepan sebuah gedung besar tempat kediaman keluarga Li, saudagar kaya Li Cheng adalah pimpinan keluarga ini. Sambil menarik dua ekor kuda putih Tulong memasuki gerbang...
"Berhenti...! ada keperluan apa saudara kemari...?, kata seorang penjaga gerbang.
"Salam saudara... saya Tulong bermaksud mengantarkan kuda-kuda ini atas pesanan tuan Cheng...!" kata Tulong, namun tiba tiba suara bergema dari arah dalam gedung...
"Biarkan dia lewat...! itu tamuku dan kuda-kuda itu adalah pesananku...", suara tegas dari sosok laki paruh baya.
"Nak Tulong...! langsung saja antar kebelakang temui penjaga kuda dan serahkan padanya...! setelah itu aku tunggu kamu di dalam...!", kata suara itu.
Bergegas Tulong menarik kuda kuda kearah belakang gedung besar itu, kemudian setelahnya dia kembali dan masuk kedalam kediaman tersebut menemui tuan Cheng. Tak berapa lama Tulong keluar dan langsung naik gerobak dan perlahan bergerak menuju Paviliun obat.
"Orang kaya yang baik...!, seekor dihargai 5 keping emas... haahh... semoga keluarga Li diberkati...!", kata Tulong.
"Benar-benar orang yang menghargai suar lelah kita...oh iya... saudaraku sampai paviliun obat kita berpisah...! aku akan mengurus lelang di paviliun obat dan saudara bisa ke toko daging untuk menjual daging-daging itu", kata PiYo.
"Baiklah... kalau saudara PiYo duluan selesai silahkan cari aku kesana...! begitu juga sebaliknya...! ", kata Tulong.
Gerobak bergerak meninggalkan PiYo yang segera masuk dalam paviliun obat, didalam paviliun obat PiYo menemui seorang penjaga dan bertanya,...
"Salam saudara... bolehkah aku bertemu dengan bagian pelelangan...?", kata PiYo kepada penjaga Paviliun Obat tersebut.
"Mari ikuti saya...! lantai satu ini khusus tempat jual/beli obat dan herbal... sedangkan lantai dua tempat jual beli senjata dan bahan pembuatan senjata... sedangkan kantor lelang berada di lantai tiga... dan lantai empat tempat Ketua Paviliun dan lantai lima paling atas dan terluas adalah ruangan tempat lelang berlangsung dimana akan dilakukan setiap 3 bulan sekali...", kata petugas itu menjelaskan.
Sesampainya didepan sebuah ruangan mereka berhenti dan penjaga tersebut...
Tok... tok... tok...
Krriiieeekkk...
"Maaf nona manajer...! saya membawa tamu untuk bertemu dengan nona...", kata penjaga itu setelah pintu terbuka.
Seorang gadis cantik dengan rambut terikat rapi sampai ke punggung dengan pakaian ketat dengan selendang melilit dipinggangnya yang ramping sambil tersenyum dan berkata...
"Mari masuk dan silahkan duduk tuan...?", kata sang manager tersebut.
"Ahh... terimakasih nona manager...! kenalkan saya PiYo seorang pemburu... saya kesini bermaksud menjual tanaman ini...!", kata PiYo sambil mengeluarkan 'Anggrek Hitam' dari dalam katong penyimpanan miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Kang Comen
ok
2022-10-11
4
Haikal Akbar
.....
2022-10-01
2
longdress
😉😙
2022-09-09
2