"Baiklah kalau sudah tidak ada yang menawar lagi... saya akan mulai menghitung...!", kata Tan Mei sambil mengangkat palu keputusannya.
Tok.... 5.500.000 satu....
Tok.... 5.500.000 dua....
Tok.... 5.500.000 tiga.... "Terjual kepada Tuan Walikota yang terhormat... selamat...", kata nona Mei sambil tersenyum.
"Selanjutnya untuk kotak kedua dan ketiga kami menawarkan harga yang sama seperti sebelumnya kepada peserta yang berminat", kata nona Mei.
"Saya TongBu menawar untuk kotak kedua...",
"Li Chen menawar untuk kotak ketiga...",
Peserta yang lain pasrah dan terdiam, mereka sadar kemampuan mereka dibawah dua keluarga elit ini. Lain halnya dengan PiYo yang terlihat tersenyum menatap sang pembawa acara dengan harapan agar dia segera mengetuk palunya untuk tidak berlama lama lagi.
"Ohh... Dewa...! betapa kayanya aku sekarang...!", kata PiYo dalam hatinya.
"Baiklah...! kalau sudah tidak ada lagi yang menawar lebih tinggi... kami akan akhiri sesi akhir lelang item ini dengan pemenang kotak kedua adalah tuan TongBu dan kotak ketiga pemenangnya adalah tuan Li Chen...!", kata Tan Mei sang manager lelang sambil mengetok palunya.
Tok... tok... tok....
"Dengan demikian acara lelang secara resmi ditutup... terimakasih kepada semua peserta lelang sampai jumpa 3 bulan mendatang...", kata Tan Mei sambil beranjak meninggalkan ruangan lelang.
PiYo dan paman Roulang berdiri untuk meninggalkan ruangan VIP tapi tiba tiba seorang penjaga masuk.
"Maaf tuan-tuan... saya diperintahkan oleh manager lelang untuk memberitahukan kepada tuan berdua untuk menunggu sebentar di ruangan ini... karena ada sesuatu yang akan dibicarakan...", kata penjaga tersebut.
"Ohh... begitu...? baiklah kami akan menunggu...", kata PiYo sambil duduk kembali.
Dalam batinnya PiYo berpikir hal apa yang harus dibicarakan lagi?, apakah masalah harga lelang yang tinggi? atau ada hal lain, sambil merenung dia menunggu kabar dari sang penjaga. Tak berapa lama kemudian terdengar langkah kaki mendekati ruangan mereka, seorang gadis cantik memasuki ruangan sambil berkata...
"Maafkan kami tuan PiYo... master Roulang... maksud saya menahan tuan berdua diruangan ini adalah untuk membicarakan masalah pembuatan Pil dengan master Roulang... saya sudah berdiskusi dengan Tuan Walikota dan 2 perwakilan keluarga pemilik bunga Anggrek Hitam... bahwa mereka akan menyetujui segala persyaratan yang master Roulang ajukan baik itu biaya ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan pembuatan Pil dimaksud...!", kata nona Mei.
"Ahh... itu... saya pikir ada masalah... ! baiklah... saya harap nona Mei yang akan menjadi perantara antara saya dan mereka... terus terang saya tidak mau bertemu dengan mereka... nantinya akan membuat saya sibuk dan pusing... sampaikan saja biaya pembuatan Pil perbutir 200.000 koin emas dengan jaminan dari saya bahwa Pilnya akan sama persis dengan yang dilelang... adapun waktu pembuatannya selama 3 hari sejak bahannya saya terima...!", kata Roulang.
"Baik... saya akan kembali kesini lagi setelah bicara dengan mereka... sekalian membawa barang dan hasil lelang milik tuan-tuan jadi mohon menunggu sebentar...!", kata Tan Mei sambil berlalu dari hadapan mereka.
Tidak ada pembicaraan di ruangan VIP no.5, berbeda dengan diruangan manager lelang Tan Mei. Disana terdapat empat sosok yang serius berdiskusi, dan setelah mendapat kesepakatan tiga sosok pria bergegas keluar dari dalam ruangan tersebut dan turun ke lantai satu. Disisi lain pihak Tan Mei mulai menyiapkan semua benda yang berada diatas meja kerjanya kemudian menuju kamar VIP no. 5 dimana PiYo dan paman Roulang menunggu.
"Maafkan kami tuan-tuan... sudah menunggu lama...!", kata Tan Mei setibanya di ruangan itu.
"Ahh... tidak mengapa nona Mei... bagaimana apakah masih ada masalah...?", tanya PiYo.
"Ohh... tidak...! semua terkendali dan mereka semua menyetujui persyaratan yang master Roulang ajukan... serta menyerahkan segala urusannya kepada saya... jadi Pil akan saya terima dari master Roulang 3 hari kemudian dan mereka akan mengambilnya dari saya...", kata Tan Mei.
"Selanjutnya... ini senjata pedang milik master Roulang tolong diperiksa dan ini uang hasil lelang tuan yang telah dipotong biaya administrasi dan harga pembelian senjata pedang itu... totalnya ada 600ribu koin emas... kami menyerahkannya dalam bentuk kertas segel resmi bank Kota Sawang... ada 6 lembar masing-masing bernilai 100ribu koin emas...!", kata Tan Mai sambil menyerahkan lembaran segel tersebut kepada paman Roulang.
"Kemudian untuk tuan Piyo... setelah dipotong biaya administrasi total uang anda sebesar 14juta dan 850ribu koin emas... sama seperti master Roulang kami akan menyerahkan dalam bentuk kertas segel yaitu 10 lembar dengan nilai 1 juta koin emas, 8 lembar dengan nilai 500ribu koin emas, 8 lembar dengan nilai 100ribu koin emas dan 50ribu dalam bentuk koin emas", lanjut Tan Mei sambil menyerahkan tumpukan kertas segel serta sekantung koin emas.
Tangan PiYo terlihat gemetar saat menerima tumpukan kertas segel resmi bank Kota Sawang dan sebuah kantong yang berisikan puluhan ribu koin emas tersebut, dia tidak pernah menyangka akan menerima dan memegang uang sebanyak itu.
"Bagaimana tuan-tuan...? apakah sudah tepat hitungan saya...?", kata Tan Mei.
"Sudah sesuai nona Mei...!", kata PiYo dan paman Roulang bersamaan.
"Kami mohon pamit nona Mei dan terima kasih atas bantuannya...!", kata PiYo sambil membungkuk penuh hormat.
"Terima kasih kembali tuan tuan... semoga kerjasama ini masih akan berlanjut dimasa depan dan selamat jalan...!", kata Tan Mei penuh hormat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Haikal Akbar
Lanjut
2022-10-01
1
longdress
mantap, semangat terus.....👌
2022-09-09
2
longdress
lanjut.....👉🆙️
2022-09-09
2