Kawanan Rusa liar yang jumlahnya puluhan ekor dengan santai memakan pucuk daun muda dari ranting pohon, dari arah samping kanan Piyo dan Bua mengendap-endap perlahan sambil mengarahkan busur panahnya kearah kawanan Rusa liar yang sedang asyik makan itu. Dari arah samping kiri Randang dan Tulong bersiap membentang jaring yang panjangnya mencapai 70 meter dengan salah satu ujungnya sudah diikat kesebuah batang pohon, lebar jaring lebih dari 2 meter dengan ukuran mata jaring 15 centimeter membuat jaring yang kokoh dan lentur itu mampu menjebak hewan-hewab kecil seperti kelinci, ayam hutan dan kucing hutan. Jaring itu juga dapat menjebak hewan yang berukuran besar seperti kuda dan sapi hutan, keahlian dan ketangkasan empat pemburu ini sudah terasah bertahun tahun sejak mereka muda karena itu adalah pekerjaan mereka setiap hari sebagai mata pencaharian mereka selain bertani.
"Saudara Bua...! kamu bidik Rusa betina yang lagi duduk itu...! aku bidik yang dibelakangnya...! agar yang lain terkejut dan lari mengarah ke jaring...", kata Piyo.
"Baik saudaraku...!", kata Bua berbisik kemudian melesatkan 2 buah anak panah kearah rusa-rusa betina itu...
"Shut....
"Shut....
Dua anak panah melesat dengan cepat dan tepat menancap dileher kedua Rusa betina tersebut, ringkikan kedua rusa itu membuat kaget kawanan lainnya dan dengan cepat berhamburan lari kearah depan menuju jaring yang sudah disiapkan Randang dan Tulong, darah muncrat bagai air mancur dari leher kedua Rusa betina tersebut sambil berontak berguling guling akhirnya roboh tak berdaya karena kehabisan tenaga dan darah, sementara 20 meter arah depan Randang dan Tulong berjibaku dengan jaring yang sudah dibentang. Dengan cepat Piyo dan Bua berlarian datang membantu untuk menarik tali jaring yang sudah menjerat enam ekor Rusa, ada seekor rusa jantan dengan tanduk bercabang empat berhasil terjaring serta tiga ekor betina dewasa dan dua ekor betina masih muda.
"Wah lumayan tangkapan pertama kita...! dua ekor dijadikan daging dan enam ekor tangkapan hidup akan menambah jumlah ternak kita nantinya...!", kata Piyo.
"Iya... terlebih ada seekor rusa jantan dewasa...! sungguh beruntung kita hari ini...", kata Randang sambil mengikat kaki rusa-rusa tersebut dibantu ketiga kawannya.
Perlu keberuntungan untuk menangkap rusa jantan, selain kuat dan lincah juga karena lompatannya yang bisa mencapai dua meter lebih. Dari pengalaman berburu mereka pada setiap musim berburu, dari ratusan tangkapan rusa untung-untungan terdapat seekor rusa jantan dewasa. Hari ini dari enam ekor terdapat seekor jantan sehingga membuat keempatnya tersenyum senang, mereka membayangkan hasil peternakan rusa liar mereka didesa mendapatkan tambahan jantan yang produktif. Karena sampai saat ini dari ratusan ternak rusa mereka hanya memiliki dua ekor jantan, sehingga setiap tahunnya hasil ternak tidak bertambah dan hanya mengandalkan dari hasil berburu.
Hasil buruan sudah diikat semuanya, dan secara bergantian keempat pemburu itu memikul hewan buruannya menuju pondok darurat yang mereka buat. Dipondok itu selain kandang darurat juga ada kandang tempat untuk hasil tangkapan hidup, dan mereka menyiapkan kandang-kandang yang berukuran besar maupun kecil. Memerlukan waktu selama dua jam lebih untuk mengangkut hasil buruan sampai ke pondok mereka, Rusa yang hidup walaupun sudah dimasukkan dalam kandang darurat tapi masih harus diikat untuk mencegah mereka berontak dan lari terutama rusa jantan. Sementara itu yang sudah mati disembelih dan dipotong beberapa bagian, kemudian dipanggang diatas bara api agar dagingnya tidak membusuk. Tak terasa hari mulai gelap, mereka beristirahat sambil yang lainnya menyiapkan makan malam dengan rencana akan melakukan perburuan malam dengan target sarang babi hutan dan mencari kawanan kuda liar berkumpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Edy Sulaiman
ini cerita versi kultivator apa thor!"?"..
2024-07-28
0
Karya Sujana
booomm
2024-02-25
0
Karya Sujana
masih blm mencerna alur nya..
2024-02-25
0