paginya, imam berangkat lebih awal kekantor karna ingin mempersiapkan bahan meeting penting bersama dion.
sesampainya dikantor,dia melihat kemeja sekretarisnya sudah ada tas siwina,pertanda dia sudah datang juga,imam langsung menuju keruangan Dion.
ceklek.
"gue pikir belum datang Lo,"sambil duduk disofa didekat Dion.
ternyata Dion tak sendiri,juga sudah ada Wina disana.
"berarti Lo juga ikutnya win,"
"baik pak bos"
"saya kembali keruangan saya dulu,tungguin aja dibawah"kata imam sambil bangkit meninggalkan Dion dan Wina.
diruangan imam.
dreettttt drettt..
bunyi hp imam
"halo pa?ternyata papanya yang telfon.
"...."
bentar lagi ada meeting pa"
"...."
"ini mau nyelesaiin berkas yang penting pagi ini dulu,setelah itu langsung pergi.
"..."
"mungkin setelah makan siang nanti bisa pa,yaudah pa imam mau pergi meeting dulu ni"
kata imam dan tak ada lagi jawaban dari sana,imam langsung mematikan sambungannya.
imam duduk dikursi kebesarannya,sambil memijit Mijit keningnya.tiba tiba bibirnya sedikit tertarik.
"semoga bertemu dia"gumam imam,bangkit dari duduknya dan bersiap keluar dari ruangan nya bergegas ketempat meeting.
dikampus,dikelasnya Dira.
"kalian pada tau ngak,?"tiba Kaira masuk dengan wajah sumringah.
"ngak,biasanya kalau kabar dari Lo banyak hoaxnya"kali ini bukan Dira yang ngejawab,tapi Lia.
"Lo sama aja,sama saudara Lo,"kita kaira marah.
kalau tau ntar nyesal Lo"
"Lo mau ngomong apa mau pidato"?kata Dira.
"sewot Lo pada"sambil menghentakkan sebelah kakinya.
"gininya,tadi kata pak Yanto,,,,
pak imam mau kesini,untuk kasih kita tanda tangan."kata kaira kegirangan.
"hei kairatun,kita udah kali"kata Lia sambil memperlihatkan kertas yang udah ada tanda tangan.seisi kelas melongos,terkecuali Dira and the geng.
"kok bisa?"kata Angel
"ya bisalah...kan pak imam calon kakak ipar gue"dan langsung"pluk"Lia mendapatkan pukulan dipundaknya.
"sakit Ira"kata Lia mengelus pundaknya.
"pasti tanda tangan palsu,ia ngak teman teman"?kaira cari dukungan.
"iaaa..."teriakan semangat,tapi cuma dari angel.
dan kelas pun menjadi diam disaat buk Fera masuk.
ditempat imam wani,dan Dion meeting.imam dari tadi terus melirik ke jam tangannya.dan itu tak luput dari pantauan Dion.tapi Dion menahan tak menanyakan dulu,karna sebentar lagi meeting akan selesai.
selesai meeting.
"Lo kenapa dari tadi ngeliatin jam terus,ada kencan Lo"?tanya Dion.
"ngak ada.
ohya win,nanti berkas yang belum saya tanda tangani,kamu kasih kedion ajanya, soalnya saya tidak balik lagi kekantor"kata imam
"siap pak bos"kata wina sedikit membungkuk.
"Wina kamu kekantor bareng Dion ajanya,Wina hanya menganggukkan kepalanya kearah imam
"oo jadi ini alasan Lo nyuruh gue bawa mobil sendiri"kata Dion menghentikan langkahnya.
"emm"gumam imam,langsung meninggalkan Dion dan wani.
"mau kemana sih dia,dari tadi keliatan banget ngak konsen."batin Dion,sambil melihat kepergian imam.
yaudah yuk win"ajak Dion,dan Wina langsung mengekornya dibelakang.
"ohnya win gimana kalau kita sekalian makan siang,kan tadi cuman minum doang"tawar Dion.
"boleh pak"kata Wina sopan.
"kalau diluar kantor atau diluar kerjaan panggil Dion aja,biar ngak ngersa dikantor terus."kata Dion.
"i ia pak"
"kok pak lagi,kan tadi sudah saya bilang panggil Dion aja"
"ia"jawab Wina singkat.
"ia apa?"
"ia dioon..."sambil melepas kan senyum tipis kearah Dion.
"deg"
"manis"batin Dion,Dion langsung membuang wajahnya kearah lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments