dikediaman Indra prajangestu
sesampainya Dira langsung memarkirkan motornya hanay didepan pos satpam,
"pak Udin maaf nih, tolong masukin kegarasi bentarnya,udah telat nih,mamy pasti marah"langsung turun dan membuka helmnya, berlalu dan mempercepat langkahnya.
disaat Dira ingin memegang gagang pintu,pintu pun terbuka.
"wah...apa papi udah merubah pintu menjadi pintu otomatis nya,pas ada orang langsung kebuka"kata Dira,dan tak lama pertanyaan pun terjawab disaat Dira melihat mamy sudah berdiri sambil melipat tangannya di dada, ternyata mamynya yang membuka pintu untuk Dira.
"eh mamy"kata Dira kaget
"dari mana aja jam segini baru Sampek rumah,ditelfon hp ngak aktif,mamy telfon temen temen kamu katanya kamu udah pulang,"marah mamy fana
"my,anak gadisnya baru pulang kok langsung disemprot sih"jawab Dira dengan suara dilemes lemeskan
"kamu pikir kamu hidup sendiri didunia ini,ngak ada yang khawatirin kamu,kamu anggap mamy apa,kenapa ditelfon ngak bisa?"tanya mamy meintrogasi.
"hp Dira laubet mi,semalam lupa dicas"sambil mengeluarkan hp memperlihatkan pada mamynya.
"ada apa ini ribut ribut"?
tanya papi yang baru pulang dari kantor dengan Andra.
"ini ni Pi,anak kamu tu,ditelfon ngak bisa,mamy telfon teman teman nya bilang dia udah pulang udah dari jam setengah 2 masak jam lima baru sampai rumah."kata mamy fana
"benar apa yang mamy bilang"?tanya papi sambil melihat ke arah Dira
..."bisa masuk dulu ngak,sebenarnya Dira lelah nih,emang papi sama kakak ngak capek apa habis dari kantor?"kata Dira dengan mimik wajah yang dilemah lemahkan....
"kalau mau masuk, masuk aja"kata fana melangkah kedalam.papi Dira dan Andre pun langsung mengekor dibelakang.
"duduk"
perintah fana
"jadi,bisa dijelaskan kenapa kamu bisa telat"sambung fana
flashback
diperjalanan Dira yang niat untuk langsung pulang,tapi tiba-tiba motornya mati,Dira langsung turun untuk memeriksa apa yang terjadi dengan motornya.
"ihs,mana ngerti gue,selama ini yang serfis motorkan kang Dimas,ini kenapa bisa kek gini sih"Sambil melayangkan tendangan kecil kemotornya.
"gue telfon Raka aja kalinya,kan ngak jauh nih dari restorannya"sambil mengeluarkan hpnya
"shittt,pakek laubet lagi ni hp"memasukkan kembali ke kantong jaket nya.
"terus gimana nih,ngak ada bengkel lagi disekitar sini,"mulai mendorong motornya
sejam lebih Dira mendorong motornya,tapi belum terlihat satu bengkel pun,hingga kejadian ditolong oleh imam,tapi Dira tida menceritakannya.
flashback
"kenapa ngak jelasin dari tadi"kata mamy
"bagaimana mau dijelaskan mamy langsung main semprot aja"
"udah ah,Dira kekamar dulu"bangkit dan melangkah kelantai dua menuju kamarnya.
papi dan andra yang dari tadi hanya mendengarkan tidak mengomentari pertikaian antara anak dan ibu itu.
"bagaimana kalau mamy tau tentang Dira yang sering keluar malem ikutan balab,bisa habis tu anak."batin andra, ternyata Andra juga tau tentang kegiatan Dira.
"yaudah my,Pi,Andra kekamar dulu"meninggalkan kedua orang tua nya.
"papi mandi dulu, mamy udah siapin baju ganti"
Indra langsung menuju ke kamar nya,sesampainya dikamar Indra menghubungi orang yang diutuskan untuk menjaga Dira.
"maaf tuan,waktu itu saya tidak mengikuti nona Dira,saya dapat panggilan dari rumah sakit istri saya melahirkan"jelas sipengawal.
waktu makan malam
"Andre,kamu udah ketemu sama IMAM"tanya Indra disela sela makan.
Dira yang mendengar langsung tersedak"ukhuk"
"makan nya hati hati dong sayang"sambil menyerahkan segelas air kedira.
"kenapa namanya imam"?batin Dira
"belum Pi,besok mungkin,dia beda sekarang,makin sibuk,apalagi harus ngurusin perusahaan om Edy juga".
"ukhuk"lagi lagi Dira tersedak"berarti benar,imam yang itu"batin Dira lagi
"kamu kenapa sih dek"tanya Indra
"ngak kenapa Napa,gatal tenggorokan aja dikit"
elak Dira.
"makanya,makan pelan pelan"kata papi
"ea Pi"
"kenapa hanya dengar nama aja jadi gini perasaan gue,aneh"batin Dira,dan melanjutkan makannya.
sedikit cerita,Andre dan imam sahabatan,itu terjadi karna Indra dan Edy ayahnya imam juga sahabatan, setiap kali mereka ngumpul selalu Andra dan imam ikut,tapi anehnya mereka tidak pernah satu sekolah,walau begitu mereka tetap menyempatkan untuk selalu bertemu,termasuk disaat imam kuliah di luar negri,bahkan imam sering bermain kerumah keluarga Andra.
dikediaman papa imam
setelah makan malam memang tak ada hal penting lain yang dibahas,hanya masalah perusahaan,orang tua imam tak pernah mengungkit masalah jodoh pada imam,karna mereka nyakin dengan pilihan dan hidup anak mereka.
dikamar imam
"kenapa dari tadi tak ada nomor baru yang masuknya"?sambil mengamati layar hpny .
"Lo bodoh si mam,,kenapa ngak minta no dia aja,kan Lo bisa bilang akan menghubungi kalau ada waktu."pikir imam lagi
"ah,resek banget, kalau gini jadinya"?sesal imam.
sedang kan dikamar Dira.
Dira sedang memandangi kartu nama yang diberikan oleh imam tadi.
"IMAM SYARIF SOETIBJO,ternyata Lo anak om Edy,besok gimana ya kalau dia benar benar ngajakin makan siang,"tiba tiba Dira teringat tugas kampusnya yang harus mendapatkan tanda tangan pak imam.
"apa gue ajak anak-anak ajanya sekalian?,tapi kalau mereka tau gimana..?inikan juga penting buat mereka, ah bodoh,mending gue tidur biar bisa bangun lebih pagi".menarik selimutnya,sudah satu jam lebih Dira mencoba untuk tidur,tapi pikiran nya masih memikirkan hal untuk besok.
drrrrtttt drrrrtttt...
bunyi hp Dira
dilihatnya nama tertera dilayar hpnya
dewa 😺
"halo wa,apa Lo malam malam nelfon bini orang"canda Dira
"oh maaf bang ganggu"
"udah tau"
bang, bang,emang Lo pikir bang sopir angkot"
timpal Dira,emang selalu seperti ini setiap dewa menelfon Dira.
"udah ah Ra,ngak keluar Lo,apa perlu gue jemput,anak anak nungguin kamu tu,apa lagi si Ferdi,dia mau nantangin Lo lagi,marah dia Lo kalahin dia kemarin malam"kata dewa
"males gue malam ini,badan gue ngak enak banget, kanyaknya gue mau sakit deh ni"alasan Dira.
"OOO yaudah deh,istirahat aja lo,minum obat tu, kalau emang udah tandanya mau sakit,jangan nunggu sampai parah,besok sampai jumpa di kampusnya,"kata dewa sedikit cemas"by cantiiik"
diakhiri seperti biasa oleh dewa
"lebai lu"kata Dira,dan langsung mematikan hpnya
"Tuttt"
dan mencoba untuk tidur kembali.
tak jauh berbeda dari Dira,imampun masih membolak-balik badannya untuk mencoba tidur yang nyaman,tapi tetap tidak bisa.wajah Dira yang jutek setiap berbicara dengannya melanyang lanyang dikepala.
"shiit,sial tu cewek,kalau besok dia ngak hubungin gue,gue bakal susul dia kekampus, sial."marah imam entah kedira atau malah Kedirinya sendiri.
akhir jam 23.02 malam mereka,maksudnya dira ataupun imam bisa tertidur,kekompakan ajanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Anonymous
seru....
2022-11-10
0