Di pusat perbelanjaan.
Fais sedang fokus mencari buku yang akan di rekomendasikan untuk Nabila. Matanya terus berkeliling tetapi urung menemukan buku yang dia cari. Gadis yang bernama Nabila hanya mengikuti langkah Fais sambil menautkan tangan menahan canggung.
Fais menarik nafas, kemudian menghembuskannya pelan. Begitu terus sampai tidak terasa sudah delapan kali ia bolak-balik di rak yang sama. Pandangannya tertuju pada bacaan, tapi otaknya tidak menangkap apa isi bacaan tersebut.
Kenapa si ini gua? perasaan kalau cari buku yang di mau cepat. Apa ini yang dinamakan grogi?
"Nabila, maaf ya. maaf banget nih, kakak tidak tega lihat Nabila capek berjalan ikutin kakak. Pemilihan buku memang agak lama, jadi bisakah Nabila menunggu kakak di gerai kopi sana. Nanti kakak nyusul." Fais menyusun strategi untuk menghilangkan kecanggungan.
"Tapi Nabilanya jadi nggak enak merepotkan kak Fais, sedangkan Nabila hanya bersantai."
"Tapi kakaknya gak tega lihat Nabila capek." Fais berbohong.
"Ya sudah kalau gitu. Bener nih gak pa-pa?" tanya Nabila sekali lagi untuk memastikan.
"Iya, gak apa-apa. Kan kakak yang minta."
Akhirnya Fais sudah berada dalam jarak aman. Tidak ada lagi Nabila sebagai penguntit. Dengan begitu, Fais bisa leluasa mencari buku yang diinginkan.
"Tuh kan sekarang gua bisa baca, lah tadi mendadak otak gua butek kaya bajigur. Dasar Fais si hati hello Kitty." Fais bermonolog merutuki kebodohan. Para pengunjung yang tidak sengaja melihat aksinya menatap Fais dengan tatapan bertanya-tanya. Apakah cowok tampan itu gila? ataukah sedang berbicara dengan teman hantunya? mereka kontan geleng-geleng kepala.
Buku telah di dapat artinya Fais harus menyusul keberadaan Nabila. Gadis itu menunggu bosan sambil bertopang dagu. Nabila tidak suka menunggu. Baginya menunggu adalah kebosanan yang hakiki. Dan menunggu Fais adalah definisi bosan yang menyenangkan. Ketika Fais datang untuk menyusulnya, Nabila seperti mendapat energi penuh.
"Kak Fais, akhirnya kesini juga."
"Iya, nih sudah dapat bukunya. Ada dua, yang satu lumayan tebal. Kalau Nabila tidak mengerti jangan sungkan bilang kak Fais, kakak siap jadi tutorial."
"Terimakasih banyak kak. Kak Fais baik sekali sama Nabila."
"Sama-sama Nabila, emang jadi orang harus tolong menolong." Fais duduk dihadapan Nabila, menyeruput kopi yang telah dipesankan Nabila untuknya.
Tidak ada obrolan panjang lainnya kecuali ucapan terimakasih, rasa kagum pada Fais, dan juga membahas tugas. Sampai pada akhirnya, minuman mereka tandas dan berakhirnya pertemuan.
"Kak Fais sekali lagi Nabila ngucapin terimakasih banyak."
"Iya Nabila, sekali lagi kamu bilang terimakasih kamu dapat piring cantik."
Nabila tertawa, namun Fais hanya tersenyum. Disela-sela tawa Nabila, netra Fais menangkap seseorang yang mirip sekali dengan sang ayah. Orang itu sendirian. Tidak berdua dengan seorang wanita seperti dalam cerita ataupun film.
Fais dan Nabila mendekat.
"Pah, kok disini? emang gak kerja?"
Kaget, pul kumpul.
Ternyata benar, itu adalah ayahnya Fais. Dia menepuk-nepuk dada sebagai ungkapan keterkejutannya.
"Kaget papah is, papah lagi mau beli kaos kaki. Tadi di kantor kesangkut jempol jadi sobek."
hah
"Yang benar aja pah. Beli kaos kaki sampai ke mall. Ngomong-ngomong papah beli kaos kaki apa sarung kaki?"
"Kaos kaki is....eh bukannya kaos kaki sama sarung kaki itu sama ya?" ayahnya Fais tersadar kalau anaknya sedang mengecoh.
"Hahaha" gelak tawa lolos begitu saja dari bibir mungil Nabila.
"Siapa ini is? kamu bolos kuliah karena lagi pacaran ya?" Nabila terdiam. Merasa tidak enak dengan Fais atas tuduhan ayahnya.
"Kuliahnya udah kali pah, ini Fais lagi antar Nabila beli buku. Kenalin ini Nabila temannya Fais."
Nabila dan ayah Fais berkenalan. Tidak terlalu kaku seperti anak muda dan orang tua pada umumnya. Karena orang tua Fais sangat renyah terhadap pergaulan anak muda. Begitupun dengan Nabila, supel dan juga ceria.
"Selamat memilih kaos kaki lagi Pah. Fais sama Nabila mau pulang dulu." Pamit Fais.
"Iya is hati-hati. Buat Nabila yang katanya cuma teman, hati-hati juga ya." ngeledek.
dasar, bapaknya siapa si ini
Nabila cekikikan di dalam hati.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Dewi Payang
Faiz suka ngebanyol juga😁
2022-11-14
1
Dewi Payang
😁pembohong, pendusta, lengkap kak😁
2022-11-14
1
nowitsrain
Bisa aje kau, Is
2022-11-01
1