Aku ikut senang mendengar Rayna sudah pulih dari depresi yang dideritanya.Aku berharap kejadian itu dapat mengubah prilakunya yang dulu menjadi lebih baik.
malam ini aku hanya berdiam diri dirumah. mendengarkan lagu diteras rumah duduk ditemani kopi susu.
malam ini langit sangat cerah bulan dan bintang menampakkan keindahannya.
Drrtt...drrtt.. telvon bergetar. cepat- cepat aku mengambilnya kemudian mengangkatnya.
" Nomor baru,siapa ini? Haloo...ini siapa ya?"
tidak ada suara
"Haloo...apa ada orang disebrang sana? Haloo."
" AKU TAU SEMUANYA,ADIKMU MATI BUKAN KARNA BUNUH DIRI TAPI DIBUNUH."
"Siapa kamu ? Halo...haloo..."
Tut...Tut..Tut... panggilan di matikan sepihak.
"Siapa ini orang, aku mencoba menghubunginya ulang"
(Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan.)hanya suara operator yang terdengar,aku mencoba menghubungi berkali-berkali tapi tetap saja hasilnya sama seperti pertama.
" Apa itu, tadi Rayna ? tapi tidak mungkin aku sangat kenal dengan suaranya? " pertanyaan demi pertanyaan memenuhi isi kepalaku.
Hampir jam 12 malam,aku masih duduk diteras dengan menerka-nerka siapa yang tadi menghubungi ku ? Kopi yang tadinya panas menjadi dingin. Suasana disini begitu sepi, banyak rumah - rumah yang lampunya sudah dimatikan hanya terlihat lampu teras dan juga jalan.
Didepan rumahku terdapat pohon besar yang menjulang tinggi terdapat ayunan yang sudah berkarat. ayunan itu memang sudah dari dulu.Ayah yang membuatnya katanya untuk main aku dan Nayma.
kupandangi ayunan itu, seraya mengenang kenangan waktu kecil dimana aku,Nayma dan keluarga kecilku sering menghabiskan waktu disana.
"Siapa itu? "Teriakku kala melihat sesosok orang mengenakan jaket berwarna hitam dengan memakai masker diwajahnya.Berada tepat disamping pohon ,seperti sedang mengawasi rumahku.Aku beranjak dari dudukku kemudian mencoba mengejarnya.Namun sial orang itu cepat menyembunyikan diri.
Siapa orang ini? apa dia yang menelvonku tadi ?setelah lama celingukan mencari- cari orang itu dan tidak ada tanda apapun dan mendapatkan apapun. akhirnya kuputuskan masuk rumah,untuk beristirahat.
**
pagi tiba,rasanya badan ini belum mau untuk diajak bangun. Malas mulai menyerang tapi demi kerja, malaspun harus dilawan.
Hari ini aku tidak sempat untuk membuat sarapan untukku sendiri. Aku takut telat,Kupacu motor scopyku menerobos jalanan. Karna motor Nayma yang biasa aku bawa telah dibakar orang,jadi sekarang aku mulai memakai motor Scoopy ku yang berwarna merah.
Aku Singgah ke counter hp.
" Haduh,kok tutup" Gumamku.
" Bang mau tanya,ini counter biasanya buka jam berapa ya ?tanyaku pada toko perhiasaan yang ada tepat disamping counter hp.
" Ow, ini mbak sudah tidak buka lagi,kemarin habis kemalingan dan sekarang yang punya jadi stres,tuh biasaanya dia mangkal disana ?"tutur penjual perhiasan dan menunjuk jalan yang ada disebrang.
" Astagfirullah,kalau begitu makasih bang?"
***
Mungkin ini bisa dibilang hari baik dan buruk bagiku,buruknya hp Nayma harus hilang selamanya.Dan baiknya biasanya jalanan macet tapi tidak dengan pagi ini jalanku lurus dan mulus.Hingga sampai cafe tepat waktu.
Seperti biasa,Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik.
" Wisnu sejak kapan ada anak baru disini? "
" Oh itu, Maya kasian dia dari kampung sudah seminggu lebih cari kerja gak dapet-dapet? karna aku kasian ya udah aku suruh dia kerja disini"
" Ow..begitu ?"
"Iya, Eh ,Nay kamu sudah selesai kan? ini tolong antarkan ke bos diatas? ucap Wisnu seraya memberikan nampan berisi kopi dan juga cemilan.
"lho bos sudah datang ? "
"Sudah ,gue aja heran ? padahal biasanya kalau kesini siang itu pun kalau penting sekali ? apa ini ada hubungannya dengan kamu Nay ?
" lho kok aku?" ucapku dengan membulatkan mata.
" Ya semenjak kejadian kemaren-kemaren itu bos jadi aneh." ucapnya seraya berbisik di telingaku.
." Ngaco aja kamu ini wisnu-wisnu. Jadi gak nih dibawain keatas? "
" Jadi lah? aku masih punya banyak kerjaan ."
"Ok"
Kulangkahkan kaki menaiki anak tangga dengan membawa nampan berisikan kopi dan cemilan.Sesampainya atas, terlihat Bos Narendra duduk,dengan memandang langit yang cerah.
"Permisi bos ini kopi dan cemilannya?"Ucapku
" Oh,taruh aja dimeja ?"jawabnya seraya menoleh ke arahku.
Kuletakkan kopi dan juga cemilan dimeja.
" Ini sudah Bos silahkan, mmm kalau begitu saya permisi mau kembali kebawah"
" Buru- Buru sekali mau kemana?" tanyanya.
" Lha kan tadi saya sudah bilang bos mau kerja lagi?"jawabku
"Ehemz..." bos Narendra berdehem seraya memegangi tenggorakannya.
" kenapa bos tenggoraknya?"
" Gak kenapa-napa? Eemmm..itu tolong sapu ruangan ini biar bersih"
" Nyapu bos, tapi kerjaan dibawah belum selesai "
" Kamu mau membantah, disini bosnya aku jadi kamu tidak usah banyak protes"
"I-iya bos maaf"
Dengan langkah gontai, aku menaruh nampan dimeja kemudian mengambil sapu yang ada digudang kecil sudut ruangan ini.
"Yang bersih nyapunya?" Gumam Narendra.
Selama aku menyapu serasa ada yang memperhatikanku," apa mungkin itu hanya perasaanku "gumamku dalam hati.
Ketika aku menatap bos Narendra ternyata bos Narendra pun menatapku. Tanpa sengaja kami bertemu tatap.Betapa aku malu sekali,ditatap begini. jantungku rasanya bergetar ada rasa yang berbeda,tidak seperti biasa.
Segera kupalingkan tatapanku ke arah sapu kemudian melanjutkan kembali.
Suasana diatas ini sangat hening hanya hembusan angin yang kurasa tanpa ada satu patah kata apapun terucap dari mulut kami.
" Sudah selesai bos,apa ada lagi yang perlu saya kerjakan?" ucapku didepan bos narandra yang sedang duduk dengan memakan cemilan yang kubawa tadi.
" Hmmzz... ya sudah,kamu boleh kembali kebawah?" jawabnya dengan melirikku sebentar kemudian kembali lagi dengan cemilannya .
" Baik bos" jawabku,tidak lupa membawa nampak bekas kopi dan cemilan.
Dibawah
" lama amat, Nay diatas ngapain? " tanya Wisnu
" Oh itu Bos Narendra memintaku nyapu? "jawabku dengan menaruh nampan,kuhenyakan tubuhku pada kursi yang tersedia.
"Nyapu?" ucap Wisnu dengan mata membulat
"Iya ,kenapa kaget gitu dengernya?" ucapku tak kalah heran .
" Emmzz tidak,tidak apa-apa?"
" kamu ini, mau ikut-ikutan kayak bos jadi manusia aneh?"ucapku terkekeh.
" Beda dong kalau aku mah,orangnya gak aneh tapi gokil?"
" Iya- iya percaya"
" Nay tadi Rayna cari kamu? tapi setelah aku bilang kalau kamu lagi kerja diatas dia langsung pergi gak pamit?"
"Masak sih? kenapa dia gak nunggu aku? "
" Tau orang dianya gak pamit" Jawab Wisnu dengan menggeleng kepala.
" Ya udah lah mungkin dia lagi Buru- buru ?makasih ya.. "
" iya"
Aneh sekali rayna ngapain mencariku.
Kuambil gelas kemudian ku isi dengan air dingin.Rasanya tenggorokanku kering setelah dari tadi kerja. ku balikkan badan dan...
Dug...aku tidak sengaja menabrak Maya, bajunya basah terkena air dari gelasku yang tidak sengaja mengenai bajunya.
" Aduh maaf kak maaf aku tadi jalan gak lihat- lihat?" ucapnya dengan menyatukan tangan didepan.
" Iya gak apa-apa? " aku juga minta maaf ya sudah bikin bajumu basah?" jawabku tidak enak.
"Iya kak gak apa- apa juga.Ini salahku kok?"
" Sudah gak usah salah-salahan,Oya kenalin nama aku Nayra kamu siapa?" tanyaku dengan mengulurkan tangan tanda perkenalan.
" Emmzz nama aku Maya kak" jawabnya dengan senyuman.
" Salam kenal ya"
" Ya kak"
suara ini , aku seperti pernah mendengar suara ini tapi dimana?
Kini Berbeda semenjak aku kehilangan nayma.aku menjadi sensitif Dengan apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments