Seminggu berada dirumah,membuat Nayra malas untuk kembali kerja.Kini rumah terasa kosong dan hampa,jika biasanya setiap pagi akan ada drama dimana Nayra harus teriak-teriak untuk membangunkan Nayma adiknya, ngomel-ngomel setiap Nayma pulang telat dan selalu mintak dibikinkan nasi goreng. Kini semua hanya tinggal kenangan.Kenangan yang harus disimpan didalam hati,dibuka dalam setiap doa dan di ingat sampai mati.
"Aku harus cepat mandi,sarapan,kembali kerja semangat Nayra"Nayra mensugesti diri dengan senyum yang lebar didepan kaca kamar.
Sebenernya sulit mengikhlaskan orang yang selama ini menemani kita baik itu orang tua saudara atau teman.Tapi apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur,dan bubur tidak akan bisa kembali jadi nasi.
"Inilah hidup ada pasang surut,ada siang ada malam begitu juga dengan hidupku kemaren bahagia dengan orang tua dan adik,dengan sekejap kebahagiaan itu hilang diganti dengan kehilangan.Akupun tidak tau nantinya hidupku akan seperti apa?Hanya bisa mengikuti alur yang sudah diatur oleh sang pencipta." Nayra berucap dibawah guyuran air shower.
selesai mandi Nayra langsung ganti baju,sarapan dan tancap gas menuju Cafe dimana dia bekerja.Alhamdulillah Bos Nayra sangat pengertian dengan memberi izin libur dalam seminggu ini,padahal Nayra belum tau seperti apa Bosnya itu.
"Pagii pak Asep " Nayra menyapa tukang parkir yang ada disamping Cafe.
"Pagi mbak Nayra"
"Sendiri pak Asep Mang Ujang kemana?Nayra turun dari motor seraya memarkirkannya.
"Mang Ujang lagi cuti katanya anaknya sakit"Pak Asep tersenyum seraya menata motor-motor karyawan lain.
" Astagfirullah, Sudah dibawa Ke Rumah Sakit pak?"
"Sudah kemaren pas dapat telvon dari istrinya Mang Ujang langsung minta Izin ke Bos Besar,Dan ternyata Bos Besar itu baik orangnya sampai-sampai Bos Besar sendiri yang mengantar ke Rumah sakit juga membayar semua pengobatan anak Mang Ujang." Tutur pak Asep tukang parkir Resto.
Nayra yang sudah selesai memarkirkan motornya .berdiri ,sesekali mengangguk ,mendengar cerita dari Pak Asep.
"Ow..begitu pak,Alhamdulillah kalau begitu. Saya masuk dulu Pak Asep takut banyak kerjaan" Nayra gegas melangkah.
"Oya....Salam buat Mang Ujang semoga anaknya cepat sembuh?"
"Oke mbak Nayra nanti saya sampaikan"
"Oke Pak Asep..terimakasih"
"Siipp"Pak Asep mengacungkan jempolnya.
****
"Nayra...kamu sudah datang? Gimana kabarmu? Turut berduka cita ya?" Wisnu yang meletakkan sayur yang telah dibawanya di atas pantry.
"Ya....Alhamdulillah sudah lumayan baik"
Nayra mengambil pisau lalu membantu membersihkan sayur.
DiCafe ini selain menjamu pelayan.Nayra juga kerap membantu Chef Wisnu sekaligus tangan kanan Bos besar untuk sekedar mengupas serta membersihkan sayuran. Kadang-kadang ikut belajar juga masak-masakan dicafe inia.
"Maaf ya kemaren ada metting mendadak, soal kerja sama makanya tidak bisa hadir dipemakaman adikmu?" Wisnu memandang Nayra yang sibuk potong-potong sayur dengan nada tidak enak.
"Ya tidak apa-apa"Nayra yang terus memotong sayur.
Potong sayur telah selesai.
"Apa sudah bisa saya tinggal buat bersih-bersih meja didepan?"Nayra melepas Apron yang dikenakan.
"Boleh..?" Nanti tolong meja yang nomor 2 sama 3 dirapikan yang bagus ya? ada yang pesan buat lamaran "Ucap Wisnu yang sedang sibuk bikin bumbu masakan.
"Sippp...Bos?"Nayra mengacungkan dua jempolnya.
" Yee..aku bukan Bos,panggil Wisnu aja biar santai ? "
"Ok Bos ,eh Wisnu hehe"
Ditangan Nayra sudah ada kain Lap, dan berbagai hiasan meja Seperti bunga mawar merah yang tersusun apik divas bunga,serta hiasan kursi.Dicafe ini sebenarnya ada 10 karyawan. Dengan sistim siff siang malam dengan dibagi menjadi 2 grup. Dicafe akan buka pada jam 08:00 pagi sampai jam 10:00 malam. Dan Nayra kebanyakan dalam sif pagi. jarang sekali dapat sif malam.
Kini semua telah beres dan rapi,Nayra mengembalikkan peralatan bersih-bersih. Pengunjung mulai datang satu persatu, Nayra mulai menjamu para tamu.
"Man kopi satu,milk shake Dua ya..?"Nayra mulai membaca pesanan pengunjung.
"Ok...!! Ini minuman buat meja nomor 10 ya kamu antar dulu?" Herman menyerahkan jus jeruk dan kopi dinampan depan Nayra.
Dengan cepat Nayra mengambil nampan yang ada didepannya. dan segera menuju meja nomor 10.Dimeja nomor 10 terlihat pasangan gadis muda potongan sebahu dicurly dan om-om dengan pakaian kaos dan celana panjang,mungkin itu saudaranya. Karna posisi Nayra dari belakang bisa dipastikan Nayra tidak dapat melihat wajah gadis tersebut.
"Ini mbak pesanannya?" Nayra meletakkan minuman didepan pasangan tersebut dengan menunduk.
"Kak Nayra?"
"Reyna" Aku kira siapa?kamu cantik sekali sampai pangling aku?.
" Ya kak tidak apa-apa?Kenalin ini Om aku?"
"Jaya kusuma!" seraya mengulurkan tangan.
"Nayra" Nayra pun menjabat tangan Om.
Namun pada saat berjabat tangan Nayra fokus pada kalung yang dipakai Om tersebut. Kalung yang dipakai itu mirip dengan kalung yang ada ditangan Nayma.
"Ka..kalau begitu selamat menikmati "Nayra yang kaget langsung melepas tangan Om.membungkukkan setengah badan lalu pergi.
"Terimakasih kak "Reyna mengulas senyum.
Nayra langsung berlari kedapur, mencoba menenangka fikiran berdiri didepan pantry.Nayra semakin curiga pada Reyna ditambah kalung yang dipakai Om itu mirip dengan kalung yang dibawanya.
"Kok..Bisa sama?" Apa memang kalung ini pasaran hingga mudah ditemukan?" Nayra mengambil kalung yang ada di sakunya memperhatikan dengan jeli kalung itu.
"Sedang apa Nayra" Wisnu menepuk bahu Nayra.
"Oh... tidak ada apa-apa"Nayra rekflek segera memasukkan kalung ke saku.
"Ini pesanan meja nomor 2 kamu antar?"
"Ok" Nayra berucap.
Hari ini sangat melelahkan karna pengunjung banyak yang datang, sedangkan karyawan hanya 3 yang masuk. Yang 2 pada izin.
" Reyna" Nayra mengetik di Facebook.kemudian menscrol kebawah dan memilih kontak pertemanan,setelah itu mulai mencari Jaya Kusuma.
"Oh.. ini dia?"Nayra membuka profil seorang Om-Om yang sedang berfose foto dengan istri dan putrinya.Bisa dilihat keluarga itu sangat romantis.
Ow ternyata hanya punya satu anak,cantik sekali anaknya?
Aku harus bisa mencari tau keluarga ini lebih dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments