Jam 18:00,aku telah sampai diRumah, aku pulang agak telat karna harus mengantri mengisi bensin.kubaringkan tubuhku disofa,tidak lupa menyalakan televisi untuk hiburan dikala badan rasanya remuk bagaikan dipukul orang seRt.
Untungnya tadi sudah mampir makan diwarung Bu Salma jadi udah gak lapar lagi."Istirahat dulu sebentar baru deh nanti mandi terus tidur pasti enak nih badan" gumamku.
Acara ditelevisi sangat membosankan,sampai bingung pindah-pindah siaran.Hanya ada sinetron ku menangis, kali ini menceritakan tentang seorang istri yang ditinggal selingkuh sama suaminya padahal istrinya udah cantik,baik pekerja keras.Suami yang hanya pengangguran dengan senangnya berfoya-foya menghabiskan uang istri.Untungnya si istri tau kalau suaminya selingkuh akhirnya dicerai tuh suami.Memang ya penyesalan selalu datang dibelakang,sama sepertiku ketika Nayma ada sering sekali aku abai cuek bahkan sarapanpun jarang apalagi mendengarkan curhatnya itupun bisa dihitung.
"Maafkan Aku Nayma,Aku telah gagal menjadi seorang kakak,yang harusnya kakak bisa melindungi dan menjagamu ini malah sering mengabaikanmu.Maaf Nayma,Kakak selama ini sudah egois kakak fikir kamu akan bahagia dengan cukup uang yang kakak beri,apapun yang kamu ingin bisa tercapai,namun kakak salah ternyata uang belum cukup membuatmu bahagia."
Televisi masih nyala dengan acara sinetron yang sama,aku putuskan untuk mandi.Air mengalir dari shower menyentuh tubuhku dan masuk pada pori-pori kulitku, mengambil sabun kemudian menggosokkan ke badan,mengguyurkan kembali badanku pada air. Aku merasa lebih segar menggosok gigi. kemudian memakai baju.Badanpun menjadi segar dan fikiranku menjadi lebih tenang aku kembali menikmati acara ditelevisi dengan secangkir teh yang sengaja kubuat untuk menemani bersantai.
"Hahaha..."
aku tertawa terpingkal-pingkal melihat acara ditelevisi.Acara yang membuatku bisa menghilangkan fikiran bebanku sedikit berkurang, diantara kangen dengan Nayma rencana balas dendam.
Tok...tok..tok..!
"Ya siapa?"
Aku berdiri,melangkah menuju pintu.
" Siapa malam-malam kesini ?"ucapku membatin.
Tanganku mulai memutar kunci dan membukanya.
"Rayna....!"
"Ada apa?" ucapku kaget melihat Rayna yang berkunjung malam-malam.
" Malam kak,maaf mengganggu tadi saya habis dari rumah teman kebetulan pengen sekalian singgah ini kak saya bawakan martabak."
Rayna menyodorkan martabak didepanku, dengan terpaksa akupun menerimanya.Jujur saja hati ini masih sangat jengkel bahkan muak lihat muka dan senyumnya yang penuh dengan pura-pura.Tidak ada rasa bersalah ataupun rasa kehilangan sahabat diwajah Rayna.
"Oh,ya makasih,ayok mari masuk Ray?" Dengan langkah malas akupun mengajak Rayna masuk dan mempersilahkan duduk,tidak lupa ku buatkan teh manis.
"Sibuk apa Ray sekarang?" tanyaku basa basi
"Gak sibuk apa-apa kak cuma santai saja dirumah?aku minum ya kak tehnya"
"Ya silahkan habiskan ya?"ucapku seraya senyum yang kupaksa.
"Enak tehnya kak"Rayna menaruh lgi teh ke meja.
"Ya,beneran ? makasih pujiannya Ray,alangkah baiknya jujur saja." aku duduk dengan e bersender dikursi.
"Maksudnya kak?" Rayna membulatkan mata duduk dengan tegak.
" Ya kan tehnya asin bahkan mungkin pahit kali ya soalnya aku kasih garam gak gula? hahaha"
"Jadi kakak sengaja memberi teh pahit ini?"
"Ya.. itu baru hal kecil kamu sudah berbohong dan kamu tidak mau mengakuinya?pandai sekali kamu berpura-pura Ray?aku mau tau apa kamu akan jujur memberi tau semua apa yang sebenarnya terjadi kepada adikku sebelum meninggal?"
"Maksud kakak apa bicara begitu aku tidak tau menau soal kematian Nayma? kami jadi ketemu tapi sebentar habis itu aku pulang duluan karna aku harus ketemu om?"
"Hahahah ,ups..,kututup mulutku dengan tangan. Rayna..Rayna pernyataan kamu tidak sama seperti diawal,apa kamu sudah lupa?kenapa kamu susah mengakuinya apa kamu takut kalau masuk penjara? "
" Berhenti...menuduhku kak Nayra, aku sudah cukup sabar tapi sekarang tidak !,apa kamu punya bukti menuduhku begitu hah?" Rayna berdiri mentapku dengan mata membulat.
" Tidak usah berlagak sopan dengan memanggilku kakak.Memang belum ada tapi nanti pasti ada? intinya aku sudah tau kamu dan juga Om mu adalah orang dibalik kematian adikku"
"Sial kamu Nay?" Rayna mengambil vas bunga yang ada didepannya,kemudian meleparkan kekepalaku.
"Aaaduhh.... aaa..sakit,aku memegangi kepalaku yang mengeluarkan darah segar,berusaha berdiri mengambil benda pipih dimeja, namun belum sempat aku mengambil Rayna mendorong meja kecil itu hingga menjatuhkan Hpku ke lantai." Rayna apa yang kamu lakukan? belum puas kamu menghabisi adikku dan sekarang kamu mau menghabisi aku juga?"
" Itu akibatnya kalau kak Nayra berani menyudutkan ku? aku paling tidak suka jika ada orang ikut campur dalam masalahku,aku tau aku salah tapi aku tidak sengaja aku hanya main-main."Rayna menangis seraya memegangi kepala menarik rambutnya." Aku tidak salah kak aku hanya main- main"
Dalam posisi ini aku mencoba duduk pelan-pelan dan menghubungi polisi.Aku mencoba mengetik pesan kepolisi,agar Rayna tidak curiga tapi tetap belum ada respon.kepalaku semakin sakit,darahpun belum berhenti keluar.
"Tapi kenapa kamu lakukan itu Ray kalau hanya main-main?" ucapku mengalihkan perhatian Rayna.
"Aku tidak sengaja kak Nayra, aku tidak tau kalau apa yang aku lakukan akan membuat Nayma bunuh diri ?
Apa kamu sebelumnya sudah merencanakan itu semua buat menjebak adikku? Apa kamu tidak ingat dengan persahabatan kalian ?
"Persahabatan, persahabatan apa kak?Nayma bukan sahabat jika memang Nayma sahabat ku pasti dia tidak akan merebut lelaki yang kusukai. tapi nyatanya Nayma malah merebut lelaki itu dariku.tapi sekarang aku puas karna Nayma meninggal jadi aku bisa terbebas tidak akan ada lagi sahabat yang menghianati sahabatnya sendiri haha"
"Tenang Nay tenang ...aku mencoba mensugesti diri,aku harus mencoba tenang,tidak boleh gegabah lagi,sebelum polisi datang, tapi sampai sekarang polisi juga belum datang padahal pesanku sudah dibaca. "
"Angkat tangan " terlihat 2 orang polisi menodongkan pistol ke arah kami,berada tepat ditengah pintu yang sedari tadi kubuka.
"Tangkap itu pak,dia sudah menyerangku dengan vas bunga ini,padahal aku sudah minta maaf karna membuat teh kurang enak."
"Tidak... semua itu bohong,jangan bawa aku pak ? aku tidak bersalah kak Nayra sendiri yang melukai kepalanya?Dia fitnah aku pak?"
"Sudah ayok nanti jelaskan semua dikantor?.
"Tidak aku tidak mau,aku tidak salah aku dijebak,awas kak Nayra akan kubalas kamu lihat saja " ucap Rayna dengan sumpah serapahnya,terdengar kala dibawa ke mobil menuju kantor polisi.
"Apa anda terluka parah?" ucap salah satu polisi.
"Tidak,hanya luka sedikit,nanti juga sembuh "
" Baiklah,anda sepertinya harus istirahat dulu, mengingat kondisi anda yang sangat lemah. Saudara Nayra besok mohon sempatkan kekantor untuk keterangan lebih lanjut mengenai kasus ini."
"Ya pak baik,terimakasih sebelumnya"
"kalau begitu saya pergi dulu dan selamat malam."
"Fiiuuh...untung saja sudah dibawa.
Rayna mungkin sekarang aku belum bisa penjarakanmu soal kematian Nayma,tapi nanti secara perlahan akan aku ungkap semua dan kamu akan bertemu bersama dengan Om kesayanganmu itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments