"Aku tidak boleh berdiam diri begini? Bagaimanapun caranya aku harus tau kematian adikku?Ucap Nayra.
Hari ini hari Sabtu,Nayra yang masih malas beranjak dari tempat tidur membolak -balikkan badan ke kanan dan kiri.Hari ini memang Nayra tidak bekerja karna Cafe sengaja tutup 2 hari.
Ini kesempatan Nayra untuk mencari bukti baru tentang kematian adiknya.
Selesai mandi sarapan Nayra mulai mengendarai motor maticnya menuju tujuan pertama.Pagi ini cuaca lagi sedang tidak baik terlihat agak mendung disertai angin.Nayra yang memakai kaos pendek dengan bawahan celana panjang dengan rambut yang dibiarkan terurai tak lupa tas kecil berwarna senada dengan bajunya.
Satu jam setengah telah ditempuh Nayra.Nayra berhenti tepat didepan pagar berwarna putih.Nayra memarkir motor seraya mengedarkan sekeliling dalam rumah tersebut.
"Assalamualaikum"
"Apa orangnya keluar ya??"Ucap Nayra.
"Assalamuaikum"
"Waalaikumsallam" Terlihat wanita paruh baya berlari kecil menghampiri pagar.
"Cari siapa ya.. mbak" wanita itu berucap dengan pagar sudah dibuka.
"MMM...saya mau ketemu dengan Rayna Biik.?Nayra berucap dengan ramah dengan tersenyum.
"Mari non silahkan masuk"Wanita paruh baya itu mengajak Nayra untuk masuk kedalam.
"Kok sepi bik?"Ucap Nayra seraya memasuki rumah.
"Oh... iya non,tuan sama nyonya lgi ada urusan diluar Kota katanya seminggu baru pulang." Mmm... Mari non duduk dulu saya panggilkan non Reyna. menunjuk kursi,kemudian melangkah ke lantai atas.
Rumah Reyna ini terbilang sangat besar.Berlantai 2,tak tanggung-tanggung dirumah ini menggunakan lift khusus untuk sampai ke lantai 1 dan 2.Ayah Reyna adalah pengacara hukum terkenal,hingga banyak tawaran yang menghampirinya. Namun akhir-akhir ini info yang Nayra dengar dari Nayma dan teman-teman bahwa karir ayah Reyna sedang tidak baik-baik saja.Ayah Reyna ketahuan menerima sogokan dari pihak terdakwa kasus pembunuhan berencana dan terancam dicopot dari jabatannya.
"Non disuruh ke lantai 2 kamar Non Rayna??" Ucap bibik yang sudah berada dibelakang Nayra.
" Ya bik" Nayra mulai beranjak dari duduk.
," Saya tinggal dulu ya Non"bibik itupun kumengkah pergi.
Dari rung tamu, berjalan kearah kanan menuju lorong kecil dan terlihat pintu lift. Dulu Nayra memang sering kesini sekedar menjemput Nayma. Ketika sampai didepan pintu ,Nayra mulai menekan tombol yang berada disamping pintu lift.menunggu pintu lift terbuka setelah terbuka Nayra masuk kedalam lalu menekan tombol angka yang tertera disamping kiri.pintu liftpun tertutup tanda lift sedang berjalan menuju lantai atas.pintu lift terbuka.
"Hai..kak Nayra,aku senang sekali kakak kesini?"Ucap Reyna yang telah berdiri didepan kamarnya dengan senyum yang lebar.
"Iya mumpung lagi libur makannya kesini " Ucap Nayra.
"Sini kak masuk?kakak mau minum apa?"
Reyna menarik tangan Nayra masuk kamar seraya duduk diranjang tempat tidur.
" Apa aja deh?"
"Oke aku tinggal dulu ya kak ambil minuman dan cemilan."
"Ok"
Reyna mulai beranjak meninggalkan kamar.Nayra mulai bersiap-siap menggeledah seisi kamar Reyna.
Sebenarnya hal ini tidak patut dilakukan tapi demi mendapatkan bukti,apapun akan dilakukan.
"Tliiingg"
Suara lift berbunyi tanda Reyna telah turun.Dengan hati-hati Nayra mencoba mengintip dari pintu memastikan Reyna telah turun.
"Oke aku harus cepat?"Nayra berlari kecil dan mulai membuka setiap laci lemari.
"Ya..Allah bantu aku?" dengan tangan yang terus mencari-cari.
"Apa mungkin di bawah kasur ini?" Nayra mencari dibawah kasur, dibawah kolong namum masih belum menemukan apa pun.
Nayra yang mulai pusing dan panik hanya bisa menghela nafas besar.menangkupkan tangan kewajah lalu mengusapkannya dengan kasar.Seketika itu mata Nayra melihat buku kecil yang ada di antara buku Lainnya.
Dengan melangkah cepat Nayra mengambil buku itu. dapat dipastikan buku itu memang sengaja di sembunyikan terlihat dari cara meletaknya. jika tidak diperhatikan dengan teliti maka orang tidak akan tau jika akan ada buku sekecil itu.
" CATATAN AKHIR HIDUP" Buku apa ini?"
Nayra mulai membuka dan membaca setiap inci buku itu.Halaman pertama mengisahkan tentang kisah kecil Reyna Halaman kedua pun sama.Buku itu kecil tapi sangat tebal disana juga terpampang jelas foto-Foto yang sengaja ditempel.Dari foto keluarga hingga sahabat-sahabat Reyna.
Hingga sampai lembaran yang kesekian kali.Di kertas itu ada foto Nayma dan Reyna yang sedang duduk bersama 2 cowok dengan posisi Nayma ditengah dengan Reyna sedangkan 2 cowok itu berada disamping kanan dan kiri.
Difoto itu ada yang janggal dimana foto Nayma lubang,kalau dilihat seperti habis ditusuk mungkin jarum atau paku.
"Tling"
Terdengar suara lift terbuka,tangan Nayra mulai gemetar.Nayra sampai bingung mau apa? Dengan cepat Nayra mengembalikan buku itu ketempatnya.Menarik nafas dalam. menghembuskan dengan keras seraya duduk kembali di ranjang Reyna.
"Maaf kak lama"Ucap Reyna,dengan membawa nampan yang berisikan minuman serta cemilan kue kering.
"Ya tidak apa-apa kok? santai aja"Nayra yang berusaha bersikap biasa.
"Lho ini kok jatuh kaos kaki ku?"Reyna mengambil kaos kaki lalu memasukkan lagi ke laci.
"Uhukk....Uhuuk.." terbatuk-batuk.
"Aduuh... kakak hati-hati ini minum?"Reyna meyodorkan minuman ke Nayra.
Nayra langsung menerima minuman itu.tanpa banyak kata minuman itu langsung meluncur ke tenggorokan.
"Alhamdulillah" makasih Rey"
"Ya kak sama-sama, Pasti itu bibik yang naruh kaos kaki sampai jatuh-jatuh?kebiasaan emang orangnya?" Oceh Reyna.
Mendengar ocehan Reyna, Nayra hanya bisa menelan Slavina.Andaikan dia tahu kalau yang acak- acak kamarnya Nayra.Sungguh Nayra tidak bisa membayangkan.
"kenapa sekarang jarang ke Cafe lgi Rey ? terakhir Minggu lalu kamu sama Om-Om itu.
"Ucap Nayra
"Malas kak,Om ku juga lagi sibuk kak.''
"Mmmm... emang itu Ommu yang mana kok, aku baru lihat?"
"Ow itu Om aku yang baru tiba dari Surabaya kak? tapi sudah lama kok?Nayma juga kenal"
Deg..
"Kok bisa ?" Ucap Nayra dengan mata melotot.
" Kan kita sering jalan bareng kak bertiga? Om aku itu baik kak,ramah lagi orangnya"Reyna begitu semangat saat bercerita tentang Omnya.
"Ow...Begitu" hanya kata singkat itu yang terucap.
"Nayma tidak pernah bilang kalau kenal dengan Om-Om,Bahkan Nayma juga tidak pernah bilang kalau sering jalan bertiga.Setiap aku tanya mau pergi sama siapa?Dia hanya bilang mau pergi sama Reyna.Terakhir Nayma bilang kalau Reyna sering pergi dengan Orang asing yang Nayma pun tidak tahu itu siapa?
Mana yang harus aku percaya cerita Nayma papa cerita Reyna?" Batin Nayra.
"Om kamu itu juga tinggal dirumah ini Rey?."
"Tidak kak?Rumah Om aku itu ada dua.tapi sekarang Om tinggal didaerah perumahan Melati. "
"Mmmm..aku kira disini juga secara rumah kamu besar sayang kalau yang nempati sedikit hehe" Nayra terkekeh dengan mencomot kue kering didepannya.
Rencana mencari bukti dirumah Reyna gagal,Cara kedua aku harus bisa kerumah om-om itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments