Nayra telah sampai di Cafe Ross white.Setelah masuk Nayra mulai mengedarkan mata ke sekeliling Cafe.Nayra menangkap sosok yang dicari-cari yaitu Reyna Melati putri.Gadis dengan wajah lugu dengan potongan rambut sebahu.Reyna adalah teman akrab Nayma,Nayma sering bercerita tentang Reyna bahwa Reyna suka diperlakukan kasar kepada orang tuanya karna masalah ekonomi hingga Reyna menjadi sasaran kemarahan kedua orang tuanya dan tak jarang Reyna pergi dari rumah untuk menenangkan fikiran,Naymalah tempat bercerita selama ini. Namun akhir-akhir ini tingkah Reyna tidak seperti biasa, Reyna lebih suka pulang malam dan tak jarang Reyna diantar oleh orang-orang asing yang Nayma tidak tau itu siapa??.Penuturan Nayma waktu itu.
"Sudah lama nunggunya Rey?"Nayra menghampiri Reyna yang sudah duduk dengan minuman jus didepannya.
"Eh...kak Nayra sudah datang mari kak duduk?gak kak aku juga baru saja datang?"
Reyna menunjuk kursi yang ada didepannya dengan jus jeruk yang telah tersaji dimeja.
"Ya makasih Rey" Nayra mulai duduk.
"Kak turut berduka cita ya atas kepergian Nayma" Aku masih tak percaya kalau Nayma akan pergi secepat ini.Kemaren itu memang kami rencana pergi membeli buku bareng dan rencananya Nayma mau aku jemput,karna aku dapat televon dari mama kalau mama suruh jemput juga. Akhirnya aku gk jadi jemput Nayma.Dan Nayma aku suruh cari Taksi dulu setelah itu nanti baru ketemuan di toko buku" .Dengan gugup dan tingkah aneh Reyna menjelaskan.
"Oh ....begitu, ya gak papa kok, mungkin memang udah jalannya. Terus setelah itu kalian ketemu kan ?"Nayra menatap Reyna dengan penuh selidik.
"Eemmzz... yaa..... eeemmzzz tidak-tidak kak"
"Maksud aku ya rencananya sih begitu saya mau kesana tapi saya gak jadi kak soalnya om saya telvon kan tadi"
"Om... atau Mama.... ?"
"Ta-ta di saya bilang Mama ya Mama kak,ya mama maksudku" Dengan nada menekan menyakinkan.
Nayra sangat curiga dengan Reyna semenjak kematian Nayma Reyna menjadi beda,ngomong juga seperti tak tertata apa yang sebenarnya disembunyikan dari Reyna?Tapi kata bapak- bapak Nayma turun dari mobil warna hitam sedangkan mobil orang tua Reyna warna putih.
"Emmmzz.... kak... kak...Hellooww "Tangan Reyna yang didepan wajah Nayra sontak membuat kaget dan membuyarkan lamunannya.
"Ya sampai mana tadi... ?"
Nayra mencoba memperbaiki duduk dan meminum jus yang ada dihadapannya.
"Kakak enggak kenapa-napa kan?" Reyna bersikap kawatir dengan Nayra.
" Tidak kenapa- napa kok?Oh...yah..kalau memang tidak ada lagi yang dibicarakan,apa aku bisa pergi sekarang?"
" Kenapa terburu-buru kak santai dulu saja disini?"
"Terimakasih banyak kapan-kapan lagi ya, aku masih ada urusan" Nayra beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Reyna.
"Bruuukk""
"Maaf..Maaf tidak sengaja ?" Rayna yang kini telah berada didepan pintu keluar tidak sengaja menabrak pemuda berbadan tinggi berkulit putih dengan stelan jas warna biru.
" Gak papa santai saja saya juga salah tidak perhatikan jalan" pemuda itu memperhatikan Nayra dengan senyum manisnya.
Nayra hanya membalas dengan senyuman yang terpaksa.
"Dasar lelaki Aneh!!"Di tabrak bukannya kesakitan atau bagaimana ?Eeh...ini malah senyum- senyum gak jelas tanganqku saja sakit?"Batin Nayra.
"Apa ada yang sakit?" Tanya pemuda ganteng tersebut.
"Tidak-tidak,tidak ada Permisi kalau gitu" Nayra tidak menatap pemuda itu lalu pergi.
Nayra menuju motor yang terparkir disamping Caffe,menaikinya dan tancap gas menuju pulang.
Dalam perjalanan Nayra masih saja memikirkan , Apa sebenarnya yang terjadi pada adiknya?
"Aku harus bisa memecahkan masalah ini ?
Aku akan cari tau siapa sebenarnya Reyna dan Punya siapa mobil warna hitam itu?Apa memang Rayna punya mobil lagi ?
Aagggrrhh...Sialnya kenapa ditempat kejadian tidak ada Cctv, ini malah bikin tambah sulit cari petunjuk?".
Ketika sedang asyik mengendarai motor,mata Nayra tertuju pada seorang perempuan yang terlihat sedang memilih-milih bunga ditoko bunga pinggir jalan.Nayra menepikan motornya dan menghampiri wanita paruh baya tersebut.
"Lagi cari bunga juga Tante?" Ucap Nayra.
"Lho... kamu Kakaknya Naymakan?
"Iya Tante saya Nayra" Nayra berjabat tangan tidak lupa mencium punggung tangan perempuan tersebut.
"Turut berduka cita ya.. kemaren Tante tidak ikut pemakaman adikmu habis Tante sibuk dirumah saudara.Ini saja baru pulang?"
"Ya Tante Ninda gak papa ? "Ucap Nayra seraya tersenyum.
Tante Ninda adalah Mamanya Reyna. Tante Ninda Sangat suka sekali mengoleksi bunga dari bunga Janda bolong,jenis Mawar ,jenis Aglonema dan masih banyak lagi.
"Pembohong"
"Siapa yang pembohong Nay?" Tante Ninda menatap Rayna.Terheran dengan perkataan Nayra.
"Oh...itu Tante anu hmmzz.... janda bolong iya mau beli janda bolong aku hehe. Mbak satu ya janda bolongnya ?"Nayra terkekeh seraya mengambil bunga dan memberikan ke penjualnya.
"Hehe..Tante salah dengar tadi .."Ucap tante seraya ikut terkekeh.
"Tadi perasaan Nayra bilang pembohong ini kok,jadi bolong ya,ah...apa?mungkin aku yang salah dengar?Jadi selama ini yang Papa bilang betul,papa salalu bilang ( Makanya sering-sering tuhh...bersihkan telinga)" . Batin Tante.
" Jadi yang mana Bu?" Tanya penjual.
Tante Ninda tersentak kala penjual bunga membuyarkan lamunannya.
" Yang ini saja," Tante Ninda menunjuk bunga Aglonema berdaun merah yang ada didepan penjual.
"Tante saya duluan ya?"
"Ya Nayra,kapan-kapan main ya dirumah Tante?"
"Beres Tante"Nayra senyum seraya menganggukkan kepala.
Nayra mulai menyalakan motor.Dengan santai Nayra mengendarai motor menuju Rumah.
Dari sini Nayra semakin yakin kalau Rayna ada hubungannya dengan kematian adiknya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments