19.Tak termaafkan.

" Apa yang mama katakan itu semua tidak benar kan ma?" ucap Rayna seraya menangis.

Betapa hancurnya hati Rayna mendengar berita ini, sungguh akupun tak kuasa melihatnya.aku hanya menggigit kuku jariku.dadaku kini kurasa makin sesak.

"Ma jawab ma?"ucap Rayna dengan nada lemas.

Tante Ninda hanya diam,terduduk menutup wajahnya dengan kedua tangan menangis terisak.

Hening sesaat.

"Rayna sebaiknya kamu istirahat dulu demi kesembuhanmu setelah kondisimu membaik baru kamu bisa mendengar apapun."ucap dokter yang membaringkan tubuh Rayna diranjang.

" Tapi dok,aku mau bicara dengan mama?" balas Rayna yang menolak berbaring.

" Ya tapi tidak sekarang,kamu harus sembuh dulu.Jangan berfikir yang berat-berat dulu ya"

"Ya dok" ucap Rayna seraya mengikuti perintah dokter,membaringkan tubuhnya diranjang.

"Sebaiknya kita semua keluar dari kamar ini,biarkan Rayna istirahat. Dan untuk ibu Ninda ada hal penting yang harus saya bicarakan pada anda" ucap dokter kepada kami.

***

Setelah diluar dokter pun menutup pintu.kami masih berdiri didepan pintu kamar Rayna .

" Dok apa yang mau anda sampaikan ke saya?" ucap Tante Ninda

aku hanya ikut menyimak membicaraan mereka .

" Begini Bu Ninda sebaiknya ibu jangan bicara hal sensitif dulu dengan Rayna. Melihat kondisi Rayna belum stabil seutuhnya.Tadi sebelum ibu datang kemari dan Rayna berbicara dengan Nayra.Rayna mulai menunjukkan pemulihan yang luar biasa ,dimana sebelumnya Rayna tidak mau bicara dengan siapa pun bahkan dengan ibu sendiri tapi tadi Rayna sudah mau berbicara.Rayna sangat butuh kenyamanan bu bukan beban fikiran. Ibu boleh berbicara dengan anak ibu tapi saya ingatkan sekali lagi bicara yang ringan -ringan dulu.misalnya sudah enakan nak ? sudah makan nak? apa ada yang perlu ibu bantu? serta menguatkannya dengan hal positif. .Aku harap ibu mengerti yang saya maksud ini. " ucap dokter menjelaskan

" Tapi bagaimana dok saya tadi sudah terlanjur bilang soal papanya.yang sudah pergi.Bagaimana saya menjelaskan ini semua dok?" jawab Tante Ninda dengan kawatir.

"Tante ,maaf sebelumnya kalau saya ikut campur dalam masalah ini. kalau tante berkenan saya yang akan menjelaskan ke Rayna tentang kematian papanya."

" Kamu itu pembawa sial,apa kamu tidak ingat ini semua terjadi karna ulahmu,ulahmulah yang membuat dunia kami menjadi buruk.Dan sekarang kamu mau menjadi pahlawan kesiangan untuk keluargaku. Tidak akan aku biarkan,aku tidak butuh belas kasihmu sedikitpun! cuuuiiihh ."ucap Tante Ninda seraya melud*hi wajahku.

Aku terdiam seraya mengelap wajahku dengan sapu tangan yang kubawa.

"Maaf Ibu Ninda saya harus ikut berbicara.Usul Nayra ada benarnya, cobalah ibu mengennyampingkan ego ibu demi kesembuhan anak ibu.jika dilihat Rayna sangat nyaman ketika berbicara dengan Nayra.Apa salahnya jika kita coba? " ucap dokter

" Tapi dok,ini anak yang sudah memenjarakan anak saya"

" Iya saya tau, tapi tadi saya mendengar sendiri dari mulut Nayra bahwa kedatangannya kesini untuk mencabut tuntutan anak ibu dan membebaskan Rayna hari ini juga"

" Apa ?"Tante Ninda memangdangku dengan tatapan sinis

Aku hanya mengangguk.setelah itu menundukkan kepala. rasanya takut ingin berucap.

" Baiklah saya setuju dengan usul dokter.tapi ingat Nayra jangan sekali-kali kamu sakiti anak aku lagi ingat itu! "

" Ya Tante"

"Silahkan temui Rayna semoga berhasil,aku yakin kamu pasti bisa menyemangati Rayna?" Ucap dokter seraya membukakan pintu untukku masuk kedalam kamar Rayna.

Ku lemparkan senyuman kedokter dan juga Tante seraya melangkah masuk. kemudian kututup pintu. kulihat Rayna masih berbaring seperti posisi tadi sebelum kami keluar. kudekati lebih dekat.

"Rayna ,maaf mengganggu." ucapku,menarik kursi yang tersimpan dibawah ranjang. kuhenyakan tubuhku dikursi ini. memegang tangan Rayna dengan erat.

" Ya kak Nayra ,tidak kak nayra tidak mengganggu kok" ucap Rayna dengan senyum .

"Kak apa benar yang dikatakan mama tadi,apa benar papa sudah pergi? " ucap Rayna dengan mata berkaca-kaca.

" Mmmm...Tapi kamu harus sabar ya. ini memang berat tapi apa yang dikatakan mama kamu benar. Papa kamu sudah pergi."ucapku seraya mengusap punggung tangan Rayna.

" hikzz...hikz..aku sungguh tidak percaya, kalau papa akan secepat ini pergi meninggalkan ku. papa....papa..Rayna sayang papa.."Buliran bening menetes dengan derasnya.tangan Rayna semakin erat memegang tanganku." Apa papa meninggal karna ku kak Nay ?apa papa kecapek'an mencari uang buat mengeluarkan aku dari sini ? Atau papa malu mempunyai anak sepertiku anak yang membuat malu keluarga?"ucap Rayna,matanya yang penuh dengan air mata menatapku.menanti sebuah jawaban.

" Tidak Ray, itu semua tidak benar papamu meninggal karna sudah takdir dari Allah.Aku yakin papamu pasti sudah bahagia berada disana, surga terindah " aku menunjuk diatas ." Rayna papamu sangat bangga denganmu,bangga karna kamu sampai saat ini detik ini masih kuat dan berjuang melawan segala cobaan yang datang silih berganti. Aku yakin orang diluar sana belum tentu kuat sepertimu.Aku saja bangga melihatmu apalagi papamu dan juga mamamu.jadi aku harap kamu harus tetap menjadi dirimu sendiri menjadi Rayna yang kuat dan hebat.Ingat masih ada mamamu yang masih butuh kamu bahagiakan." ucapku menguatkan.

"Papa.." Rayna menangis sejadi-jadinya.

"Rayna yang sabar" aku memeluk tubuh Rayna dengan erat. menyalurkan energi positif yang mungkin bisa membantu menenangkan hati Rayna." papa kamu sudah tenang Ray, papa kamu sudah bahagia" bisikku ketelinga Rayna.

Tak terasa, hampir setengah jam aku menemani Rayna dikamar ini.Hingga Rayna terlelap tidur dalam pelukkanku.Kutinggalkan kamar Rayna,lanjut mengurus semua pembebasan Rayna.

" Alhamdulillah selesai" ucapku

Maafkan aku Nayma aku harus melakukan ini, kuharap kamu sudah bahagia dengan apa yang kakak lakukan ke Rayna kemarin.Setidaknya Rayna sudah menyadari akan kesalahannya.

***

Semua selesai aku putuskan,pulang tapi sebelumnya aku mau pamit dengan Rayna dan juga Tante Ninda .

" Rayna aku pulang dulu ya,"kulempar senyum kearah rayna yang juga mengulas senyum dibibirnya."Jangan lupa istirahat,makan banyak,Oya hari ini juga kamu sudah bisa pulang kerumah."

"Makasih kak Nayra kakak sudah memberikan pelajaran yang berharga bagi hidupku. kalau saja aku tak seperti ini mungkin aku masih menjadi Rayna yang dulu."

" Sudah,lupakan semua ini anggap lah ini hanya mimpi terburuk dalam tidurmu dan jangan biarkan mimpi buruk ini datang lagi ditidurmu esok hari."ucapku memandang Rayna kemudian beralih memandang Tante Ninda yang tengah berkacak pinggang melihatku sinis."Mmm..Tante aku pulang dulu ya " ku ulurkan tangan ke Tante namun tanganku tak mendapat sambutan.

" Ingat ya ..meski kamu sudah membebaskan anakku tapi jangan harap aku memaafkanmu ingat itu!"

Episodes
1 bab 1.Pencarian.
2 2.Kenangan itu menyakitkan.
3 3.Alasan yang membingungkan.
4 4.Setitik petunjuk.
5 Pov.WISNU Jika jodoh akan tetap bersama.
6 6.Rencana..
7 7. Aku tak percaya??
8 8. Pov.Reyna
9 9.Pov Reyna.
10 10.Terungkap.
11 11.Ada Apa?
12 12 Udara segar
13 13.Mengelak.
14 14. Baku hantam.
15 15. Diam- diam perhatian.
16 16.Kedatangan Tante Ninda
17 17. Harus aku yang tanggung jawab?
18 18. keputusan.
19 19.Tak termaafkan.
20 kini berbeda.
21 Lemparan batu.
22 22. Alampun ikut membantu
23 23. Pura - pura tersesat.
24 24. POV .Nayma DIHIANATI SAHABAT SENDIRI.
25 25 POV nayma
26 26 Kenyataan tepahit.
27 27. Ajakan makan malam
28 28. Pria berjaket.
29 29. Demi apa?
30 30.Sumpah serapahpun keluar
31 31. Doa buruk belum tentu dikabulkan.
32 32.pov Narendra .Cinta masak iya?
33 33.Semakin dekat.
34 34.Bikin ulah.
35 35.Berlanjut.
36 36. Pertolongan.
37 37 makan berdua
38 38. Apa Mungkin?.
39 39. pendengar setia.
40 40.Rumah Nayma
41 41.Ulah Rayna
42 42.meyimpan dendam.
43 43. Penusukan orang tidak dikenal.
44 44. Pura- pura kritis.
45 45. POV .Tante Ninda.
46 46. Malam penuh bintang.
47 47. Tak disangka.
48 48. lelah
49 49. Acara ulang tahun Narendra .
50 50. Pasang badan.
51 51.Jangan pergi.
52 52. Tidak !
53 53. Harus kehilangan.
54 54. Mungkin ini karma .
55 55.Maya sadar.
56 56. Terjebak cinta dan benci.
57 57.Kabar.
58 58. lamaran.
59 59. Hari lamaran.
60 60 .Tolong !
61 61. Berdarah.
62 62.Masih berlanjut.
63 63 . Apakah Maya orang misterius itu
64 64.Dirumah.
65 65. Pekerjaan Baru .
66 66. pencitraan.
67 67.Kabar Maya.
68 68. Kerja !
69 69. Menghilang.
70 70 . pertemuan kembali.
71 71. Tak bisa dimaafkan.
72 72.Hanya karma yang bisa menyadarkan.
73 Kecewa kedua kalinya.
74 Harus apa?
75 POV . Dinda cobaan berat.
76 Kembali atau tidak
77 Sakit tanpa luka .
78 Memastikan
79 Jaya dan Sardi.
80 Kabur.
81 Perjalanan dihutan. POV .jaya Kusuma
82 Berubah POV lanjutan POV jaya.
83 Hilang ?
84 Kebakaran
85 Terganggu
86 Cemburu.
87 Kedatangan Seno ditoko
88 lirik kan aneh ?
89 Terpuruk untuk beberapa saat.
90 Tiba - Tiba pergi ?
91 Mendatangi kantor polisi
92 Pria misterius .
93 Kemalangan
94 Orang yang sama .
95 Sebab kematian ibu Dinda.
96 Cctv menghilang dan hancur.
97 Curiga
98 Apa ini ayahku ?
99 Kebiasaan yang sama. POV . Narendra
100 Mencari jawaban !
101 Potongan baju itu?
102 Tidak semudah itu.
103 Pendekatan .
104 Penangkapan senja Ilaga.
105 Kepanikan
106 Berharap !
107 pilihan tersulit POV Agus
108 Ikatan batin.
109 PELUK KAN HANGAT.
110 Bebas tanpa syarat .
111 Susah mengaku.
112 Membuahkan hasil .
113 Berfikir keras
114 Hampir hilang
115 Memberi tahu narendra
116 Semakin ganas.
117 Alasan Wisnu.
118 Itu anakku?
119 Penghalang harus tiada !
120 Kejujuran Wisnu.
121 Menyakiti untuk kesekian kali.
122 Ingatan Narendra .
123 Gelap segalanya.
124 Akting yang meragukan.
125 Mulai dijauhi .
126 Semakin sendiri .
127 Tentang masa lalu .
128 Pembalasan terakhir .
129 Dibenci selamanya.
130 Seperti debu yang tertiup angin.
131 Senyuman terakhir.
132 Akhir cerita .
Episodes

Updated 132 Episodes

1
bab 1.Pencarian.
2
2.Kenangan itu menyakitkan.
3
3.Alasan yang membingungkan.
4
4.Setitik petunjuk.
5
Pov.WISNU Jika jodoh akan tetap bersama.
6
6.Rencana..
7
7. Aku tak percaya??
8
8. Pov.Reyna
9
9.Pov Reyna.
10
10.Terungkap.
11
11.Ada Apa?
12
12 Udara segar
13
13.Mengelak.
14
14. Baku hantam.
15
15. Diam- diam perhatian.
16
16.Kedatangan Tante Ninda
17
17. Harus aku yang tanggung jawab?
18
18. keputusan.
19
19.Tak termaafkan.
20
kini berbeda.
21
Lemparan batu.
22
22. Alampun ikut membantu
23
23. Pura - pura tersesat.
24
24. POV .Nayma DIHIANATI SAHABAT SENDIRI.
25
25 POV nayma
26
26 Kenyataan tepahit.
27
27. Ajakan makan malam
28
28. Pria berjaket.
29
29. Demi apa?
30
30.Sumpah serapahpun keluar
31
31. Doa buruk belum tentu dikabulkan.
32
32.pov Narendra .Cinta masak iya?
33
33.Semakin dekat.
34
34.Bikin ulah.
35
35.Berlanjut.
36
36. Pertolongan.
37
37 makan berdua
38
38. Apa Mungkin?.
39
39. pendengar setia.
40
40.Rumah Nayma
41
41.Ulah Rayna
42
42.meyimpan dendam.
43
43. Penusukan orang tidak dikenal.
44
44. Pura- pura kritis.
45
45. POV .Tante Ninda.
46
46. Malam penuh bintang.
47
47. Tak disangka.
48
48. lelah
49
49. Acara ulang tahun Narendra .
50
50. Pasang badan.
51
51.Jangan pergi.
52
52. Tidak !
53
53. Harus kehilangan.
54
54. Mungkin ini karma .
55
55.Maya sadar.
56
56. Terjebak cinta dan benci.
57
57.Kabar.
58
58. lamaran.
59
59. Hari lamaran.
60
60 .Tolong !
61
61. Berdarah.
62
62.Masih berlanjut.
63
63 . Apakah Maya orang misterius itu
64
64.Dirumah.
65
65. Pekerjaan Baru .
66
66. pencitraan.
67
67.Kabar Maya.
68
68. Kerja !
69
69. Menghilang.
70
70 . pertemuan kembali.
71
71. Tak bisa dimaafkan.
72
72.Hanya karma yang bisa menyadarkan.
73
Kecewa kedua kalinya.
74
Harus apa?
75
POV . Dinda cobaan berat.
76
Kembali atau tidak
77
Sakit tanpa luka .
78
Memastikan
79
Jaya dan Sardi.
80
Kabur.
81
Perjalanan dihutan. POV .jaya Kusuma
82
Berubah POV lanjutan POV jaya.
83
Hilang ?
84
Kebakaran
85
Terganggu
86
Cemburu.
87
Kedatangan Seno ditoko
88
lirik kan aneh ?
89
Terpuruk untuk beberapa saat.
90
Tiba - Tiba pergi ?
91
Mendatangi kantor polisi
92
Pria misterius .
93
Kemalangan
94
Orang yang sama .
95
Sebab kematian ibu Dinda.
96
Cctv menghilang dan hancur.
97
Curiga
98
Apa ini ayahku ?
99
Kebiasaan yang sama. POV . Narendra
100
Mencari jawaban !
101
Potongan baju itu?
102
Tidak semudah itu.
103
Pendekatan .
104
Penangkapan senja Ilaga.
105
Kepanikan
106
Berharap !
107
pilihan tersulit POV Agus
108
Ikatan batin.
109
PELUK KAN HANGAT.
110
Bebas tanpa syarat .
111
Susah mengaku.
112
Membuahkan hasil .
113
Berfikir keras
114
Hampir hilang
115
Memberi tahu narendra
116
Semakin ganas.
117
Alasan Wisnu.
118
Itu anakku?
119
Penghalang harus tiada !
120
Kejujuran Wisnu.
121
Menyakiti untuk kesekian kali.
122
Ingatan Narendra .
123
Gelap segalanya.
124
Akting yang meragukan.
125
Mulai dijauhi .
126
Semakin sendiri .
127
Tentang masa lalu .
128
Pembalasan terakhir .
129
Dibenci selamanya.
130
Seperti debu yang tertiup angin.
131
Senyuman terakhir.
132
Akhir cerita .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!