"Hey..kamu, anak baru kan?perempuan berbadan besar bertubuh tinggi berkata.Kenapa diam apa kamu tidak punya telinga haah...!"perempuan itu melotot dengan berkacak pinggang.
Rayna hanya bisa diam,dan ketakutan. tangannya memegang jeruji besi dengan kuat,duduk bersender dipojokan.
"Itu bos anak baru ini katanya masuk kesini karna kasus penyerangan. Dia melempar vas bunga pada temannya hingga kepala temannya bocor." wanita berbadan kurus menimpali.
"Ow begitu,heyy... masih diam saja kamu? Sama temanmu saja kamu berani melukai.Coba apa kamu masih berani disini,asal kamu tau saja ini adalah sel kekuasaan ku Marta pembunuh tersadis dikota ini." Marta tersenyum sinis,duduk berjongkok didepan Rayna, dengan tangan bertumpu lutut,memegangi dagu.
"Apa yang kalian mau?pergi aku tidak punya urusan dengan kalian?"Rayna menatap Marta sebentar kemudian kembali ke posisi semula.
Didalam sel ini, Rayna harus bertemankan 2 orang perempuan Marta dengan kasus pembunuhan sadis dan Erin dengan kasus kekerasan.
"Ow kamu berani melawan !"Marta dengan cepat menarik rambut Rayna yang terurai sebahu.
"peraturan disini bagi anak baru seperti kamu, harus menaati peraturan yang aku buat ngerti?"
"lepas...lepaskan !" kamu pikir aku takut dengan kamu,dasar emak bau trasi ." Rayna memegang tangan Marta kemudian memelintirnya hingga Marta mengaduh kesakitan.
"Aaaduuuhh....aaakk..Erin ! cepat bantu aku? "
Erin yang tadinya diam kini ikut membantu,tangannya menarik rambut dan juga baju Rayna dengan kuat. Raynapun mengaduh kesakitan.
"Kamu,beraninya lepaskan rambutku ! awas ya aku beri pelajaran kamu nanti ya?"Ucap Erin
" Makannya lepasin bos ku, atau mau aku tarik sampai lepas rambutmu hiiiihh..."Erin semakin kuat menarik rambut dan baju Rayna ,hingga tangan Rayna agak longgar memegang marta.tanpa pikir panjang Marta dengan sikap melepaskan tangannya dari cengkraman Rayna.
"uughh" Marta mendorong Rayna.Dengan posisi tersungkur Marta membalikkan badan Rayna kemudian Marta naik diperut Rayna.
Raynapun tidak sanggup menghindar.
"plaakk...plaak"
pipi mulus Rayna harus mendapat,salam manis dari tangan Marta pipi mulus Rayna kinipun memerah dengan cap 5Jari.
"haha...haha." ini kalau kamu berani membangkang.
"Aku,tidak takut padamu Emak bau trasi.Cuiih,haha...rasakan itu"Rayna meludahi wajah Marta Mata Marta membulat sempurna dengan mengeratkan gigi.
" Dasar perempuan si*l ,Bugh...Bugh..."Marta menonjok pipi Rayna .
"Kamu Emak bau trasi.,uugghh...ughh..."Rayna membalas dengn memukul- mukul badan Marta sekenanya.
Baku hantam pun terjadi Marta yang berbadan besar tak mau kalah dengan Rayna .begitupun dengan Rayna tak mau kalah.
perkelahian sangat seru Marta.setelah tadi adu tonjok dan tampar-tamparan. kini adegan Jambak menjambak berguling-guling.
Erin hanya menonton dan bersorak gembira kala melihat baku hantam terjadi
" Ayok bos,kalahkan si cungkr*Ng itu ?semangat bos semangat...yaa.... hiih..ya truz."
Rayna dan Marta sama-sama kuat meski badan Rayna tidak ada apa-apanya dibanding Marta yang berbadan gemuk.Namun Rayna selalu mencari kelemahan Marta .Jika di nilaikan maka nilai yang pantas adalah 1- 1
"Hey..berhenti ...berhenti !" petugas polisi yang mendengar keributan dari dalam sel,mendatangi sel tahanan.
Keadaan semakin kacau, rambut Rayna dan Marta acak-acakan. baju sobek dimana-mana belum lagi luka ditangan dipipi baik Rayna maupun Marta.
petugas polisi membuka sel tahanan dengan kunci yang ada ditangannya,setelah pintu sel terbuka petugas pun melerai Marta dan Rayna.
"Apa yang kalian perbuat? apa masih kurang masa tahanan kalian?"
"Itu Bu,anak resek ini.baru datang bikin onar ngajak ribut"Marta berucap.
"Iya betul Bu anak baru ini yang mulai? "Erinpun
menimpali.
"Itu bohong Bu polisi, mereka berdua yang menyerangku?"ucap Rayna membela.
"Sudah jawab yang jujur siapa yang mulai duluan?ucap polwan yang berdiri ditengah- tengah mereka.
"Dia..Bu " jawaban serempak. dengan tangan saling menunjuk.
"Kalian ini masih tidak mau mengaku? Baiklah ayok ikuti aku !"
Polisi wanita itu pun mengajak ketiga tahanan itu ke suatu tempat,dengan berjalan melewati koridor sempit yang hanya mampu dilewati dua orang saja.Dikanan kiri terdapat kamar-kamar mungkin ini ruangan yang disebut dengan ruangan isolasi.lorong itu sangat gelap hanya ada penerangan lampu yang minim. setelah melawati koridor,kami telah sampai di lapangan yang sangat luas, banyak para napi lain yang berada disitu dengan kesibukan masing-masing.
"Nah disini,karna kalian bertiga tidak ada yang mau mengaku ? maka kalian bertiga mendapat hukuman.jadi kalian harus membersihkan lapangan ini mengerti?.
"Haaa.. apa bersih- bersih?Rayna membulatkan mata.
" Hmmzz..begitu saja kaget, dasar anak manja"Marta berucap
"iya bos anak manjaa itu hmmzz." Erin menimpali
" Apa kalian ?"ucap Rayna
"Cepat mulai kerja ! ambil alat kalian masing-masing?" ucap polisi wanita seraya menunjuk alat bersih-bersih didepannya.
"Siapp"ucap serempak.
Marta dan Erin sangat cepat dalam hal bersih-bersih,mungkin sudah terbiasa beda dengan Rayna yang dari tadi hanya mampu mengambil botol bekas 4 saja.
"Dari tadi cuma dapat 4 botol saja dasar anak manja ,apa kamu tidak tau sampah banyak tuh.. ? "ucap Marta seraya membawa sampah yang telah penuh.
" Bacot...." ucap Rayna dengan sinis.
"Ugh...dasar " Marta menendang sampah Rayna .
"Haha.... kasian sekali anak manja,orang sampah banyak kok,yang diambil cuma botol minuman saja yang bersih pula...Haha...dasar anak manja.."ucap Erin mencemooh.
Rayna mengumpulkan kembali botol-botol yang telah dikumpulkannya, kemudian membuangnya ke tong sampah" iihh...dasar bacot semua."
Marta,memandang Rayna dari atas sampai bawah." kenapa bos ?"Erin yang mengamati tingkah laku si bos Marta pun penasaran.
Aku masih penasaran dengan Rayna anak manja itu.Maksud bos Marta?
**
"Gimana sih kok bisa gagal ? aku sudah keluarkan uang banyak buat misi itu ,dasar payah!" Tante Ninda berbicara ditelvon.
" Maaf Ninda,anaknya banyak akal tidak semudah yang aku bayangkan." suara dari ujung telvon.
"Aahh... kamu ini,rugi aku sudah bayar kamu,jangan harap minta sisa uang lagi."
" lho kok begitu Nin kan perjanjiannya full?"
"iya full kalau kamu kerjanya bener,lha ini gagal begitu?" Tut..tuu..tuut.tante Ninda memutus sepihak.
"Mama habis telvonan sama siapa?tanya om Bimo.
"Teman pa?" gimana pa,apa Rayna bisa secepatnya bisa bebas kasian anak kita pa ?" Tante Ninda duduk dipinggir ranjang.menyenderkan kepala kebahu suaminya.
" Sabar ma.. papa juga lagi pusing, pusing karna papa sekarang sudah tidak lgi jadi pengacara.ini lgi Rayna malah bikin onar?" Om Bimo berdiri kemudian duduk lagi.
"Anak kita tidak salah pa jadi jangan menyalahkan Rayna ? "
"Drttt....Drrt.." ponsel om Bimo bergetar.
"Siapa pa?"
"Kantor polisi " ada apa lagi ini?Ya saya sendiri.Apa? ya..ya.. kami akan segera kesana!"
Ada apa pa? kenapa panik ? Rayna tidak apa-apa kan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments