"Emmm, bagaimana suatu saat nanti kalau kau menemukan wanita tersebut, apa kau akan bertanggung jawab terhadap nya?" tanya Clara sedikit ragu.
"Iya baby, aku pasti akan bertanggung jawab dengan memberikan uang kompensasi sebagai pertanggung jawaban ku terhadap nya," jawab Arthur.
Dada Clara tiba-tiba merasa sakit mendengar ucapan Arthur barusan. *Dasar bajingan, kau pikir aku wanita apaan hah* batin Clara kesal.
"Sudahlah aku tidak ingin mendengar cerita mu lagi, lebih baik kau segera pergi membersihkan diri," ucap Clara sedikit kesal.
Arthur dapat melihat raut wajah kekasihnya yang tiba-tiba berubah kesal mendengar jawabannya. "Baby apa kau marah?" tanya Arthur.
"Marah? Marah kenapa," ucap Clara sedikit cuek.
"Kau sepertinya marah, saat mendengar jawaban ku tadi," ucap Arthur.
"Aku tidak ada hak untuk marah padamu," ucapnya.
"Kau berhak bahkan sangat berhak atas diriku baby," ucap Arthur memegang kedua tangan Clara.
"Sudahlah aku masih mengantuk," ucap Clara kembali membaringkan tubuhnya.
Arthur bukannya pergi tapi ia malah ikut berbaring sambil memeluk Clara yang membelakanginya. "Baby, maafkan aku jika aku salah kepadamu," ucap Arthur lembut.
Tidak tahu kenapa Clara merasa dadanya sangat sesak, dia mencoba menahan tangisnya supaya tidak keluar. *Ada apa denganku, kenapa aku jadi kesal kepadanya setelah mendengar ucapannya tadi,* batin Clara yang tiba-tiba meneteskan air matanya, lalu ia pun mengusapnya.
"Baby," panggil Arthur dengan lembut.
Clara tidak menyahuti panggilan dari Arthur. "Baby," panggil Arthur kembali.
Tapi Clara masih tidak menyahuti nya, sehingga Arthur sedikit mengangkat tubuhnya dan melihat kalau kekasihnya benar-benar telah kembali tidur. "Sepertinya dia benar-benar kelelahan," gumam Arthur pelan dan mencium pipi kekasihnya itu.
Lalu Arthur bangun dan keluar dari kamar Clara untuk membersihkan dirinya. Setelah Arthur keluar dari kamar itu, tiba-tiba Clara langsung menangis. "Hiks. Hiks," hisak tangis Clara pecah.
"Kau bodoh Clara, kenapa kau menangis, apa yang kau harapkan darinya," ucap Clara.
"Tidak, aku tidak boleh goyah, aku harus secepatnya mendapatkan berlian itu dan pergi dari hidupnya," gumam Clara menyeka air matanya.
"Ada apa dengannya, kenapa dia tiba-tiba marah kepadaku saat mendengar jawaban ku tadi, apa ada yang salah dengan ucapan ku," gumam Arthur bertanya-tanya di depan cermin kamar mandinya.
Clara saat ini duduk di taman belakang dekat paviliun bersama dengan beberapa pelayan disana. "Ayolah, jangan bersikap seperti itu kepadaku," ucap Clara karena para pelayan itu terus menunduk dan bersikap formal kepadanya.
"Maaf nona," ucap Lisa, salah satu pelayan.
"Lisa," ucap Clara.
"Aku akan mengadukan kalian kepada Arthur kalau kalian terus bersikap formal kepadaku," ancam Clara.
"Clara," ucap semua pelayan yang ada disana secara bersamaan.
Clara tersenyum. "Nah seperti ini yang kumaksud," ucapnya.
Mereka pun akhirnya menuruti ucapan Clara. "Tapi kami akan tetap bersikap formal kepadamu jika ada tuan Arthur," ucap Lisa.
"Hufttt, baiklah, baiklah." Ucap Clara pasrah.
Mereka pun akhirnya mengobrol bersama disana walau masih ada rasa ketakutan dan kegusaran dalam diri mereka karena para anak buah Arthur memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tatapan yang sulit diartikan.
•
•
•
Setelah beberapa saat kemudian, Arthur keluar dari kamarnya dan turun kebawah, untuk kembali menemui kekasihnya. Pada saat dia baru keluar dari pintu belakang mansionnya, dia mendapati kekasihnya yang terlihat sedang asik bercerita dengan para pelayan nya. Arthur pun berjalan mendekatinya, para pelayan yang melihat tuan bos mereka berjalan mendekat pun langsung berdiri dan menunduk. Berbeda dengan Clara dia merasa bingung akan sikap para pelayan tersebut karena dia membelakangi Arthur jadi dia tidak tahu.
"Hei, ada apa?" tanya Clara.
"Baby, apa yang kau lakukan disini?" ucap Arthur memeluk Clara dari belakang.
Sontak Clara merasa kaget. "Arthur, kau mengagetkan ku," ucap Clara mendongakkan kepalanya.
"Maafkan aku baby," ucap Arthur lembut dan mencium puncak kepala Clara.
*Pantasan mereka tiba-tiba bersikap begitu* batin Clara melihat para pelayan yang tengah berdiri sembari menunduk.
"Ada apa?" tanya Clara.
"Maksudmu?" tanya Arthur.
"Ada apa kau mencariku?" ucap Clara.
"Tentu saja karena aku merindukanmu baby," jawab Arthur.
"Kita baru berpisah tiga puluh menit yang lalu," ucap Clara.
"Bahkan jika aku meninggalkan mu satu detik pun, aku tetap merindukanmu," ucap Arthur.
Wajah Clara tiba-tiba merah merona mendengar ucapan manis dari Arthur. "Ayo baby, lebih baik kita masuk kedalam karena sebentar lagi hari akan mulai gelap," ucap Arthur.
Clara menganggukkan kepalanya, lalu ia pun berdiri dan Arthur langsung merangkul pinggangnya. "Kalian juga lebih baik kembali ke paviliun," ucap Clara kepada para pelayan.
Mereka semua pun mengangguk. Lalu Arthur merangkul pinggang Clara dan mereka berdua pun berjalan masuk kedalam mansion. Setelah mereka berdua masuk, baru para pelayan pergi dari sana.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Terlalu bertele tele ceritanya...🥴🥴🥴
2024-03-06
1
Selvi
pdhl tinggal bilang arthur suruh ambil sertfkt panti beresss.. idup kok dibuat ruwet hi hi
2024-02-28
0
Kenzi Kenzi
gmn reaksimu ar, tahu misi cla
2024-02-20
1