#15

"Blacklist mereka dari perusahaan ini," ucap Arthur sembari berjalan kearah ruangannya.

"Baik boss," jawab Bastian.

"Sungguh melelahkan," keluh Clara terduduk di sebuah ruangan.

Brenda yang kebetulan lagi lewat di ruangan itu melihat Clara yang terduduk lemas di kursi, ia pun menghampirinya. "Ada apa nona Clara?" tanya Brenda.

Clara sontak kaget dan langsung berdiri. "Eh, bibi Brenda, tidak apa-apa kok, aku hanya lelah saja bi," ucap Clara.

"Sebaiknya nona istirahat dulu saja," ucap Brenda.

"Tidak bi, aku akan bekerja sebentar lagi," ucapnya.

"Jika tuan Arthur melihat nona seperti ini, pasti dia tidak akan menyuruh nona untuk bekerja lagi," ujar Brenda.

Clara pun akhirnya menganggukkan kepalanya. "Iya bi," ucapnya berjalan keluar dengan lemas. Brenda menggelengkan kepalanya.

"Hufttt! Sungguh sangat melelahkan, waktu ku lagi-lagi terhabis dengan sia-sia," keluh Clara merebahkan tubuhnya di atas kasurnya.

"Jika terus seperti ini, bisa-bisa aku akan terjebak selamanya disini, sudahlah aku ingin beristirahat dulu, tubuhku benar-benar lelah," sambungnya, lalu tidak lama terdengar dengkuran halus dari Clara.

Di kursi kebesarannya Arthur tampak gelisah karena sedari tadi dia mencoba menghubungi kekasihnya tetapi tidak ada sahutan. "Kenapa dia tidak mengangkat telepon dari ku," gumam Arthur gelisah.

Tidak lama terdengar suara ketukan dari ruangan Arthur, ia pun mempersilahkan untuk masuk. Bastian membawa beberapa map ditangannya lalu ia memberikan nya kepada bos nya, tapi Arthur tampak tidak peduli. Bastian merasa ada sesuatu yang sedang dipikirkan oleh bos nya karena dari raut wajahnya terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Maaf, ada apa bos? Apa kau mempunyai masalah," tanya Bastian sembari meletakkan map itu ke atas meja.

"Iya, masalah yang sangat serius," ucap Arthur.

"Masalah apa bos? Apa perusahaan mengalami masalah? " tanya Bastian mengerutkan keningnya karena setau dirinya perusahaan aman-aman saja.

"Clara tidak mengangkat telepon ku sedari tadi," ucap Arthur lesu.

Bastian tercengang mendengar ucapan bos nya barusan. *Ya ampun bos, aku pikir masalah serius seperti apa sehingga wajahmu seperti itu, ternyata hanya karena nona Clara tidak mengangkat teleponmu.* Batin Bastian seraya menggelengkan kepalanya.

Arthur menautkan alisnya melihat ekspresi asistennya yang terlihat sangat menyepelekan masalah tersebut. "Apa kau pikir ini bukan masalah serius hah? Ini jauh lebih serius dari bangkrutnya perusahaan dan ini juga jauh lebih serius dari menghadapi para musuh di mafia," tegas Arthur.

Bastian menelan saliva nya karena melihat kekesalan bos nya yang cukup mengerikan itu. "Kenapa bos tidak mencoba menghubungi Brenda saja untuk memastikan keadaan nona," ucap Bastian.

"Kau benar, kenapa aku tidak terpikir kesana," ucap Arthur.

*Karena di otak anda hanya ada nona Clara bos* batin Bastian.

Arthur pun menghubungi kepala pelayan di mansion nya. 'Hallo tuan,' ucap Brenda di seberang telepon nya.

"Dimana Clara?" tanya Arthur langsung to the point.

'Nona Clara baru saja sedang beristirahat tuan, apa perlu saya panggilkan tuan?' ucap Brenda.

"Tidak, jangan ganggu dia, biarkan dia beristirahat," ucap Arthur.

Lalu tidak lama ia pun memutuskan panggilan nya. "Ternyata dia sedang beristirahat," ucap Arthur tersenyum karena membayangkan wajah menggemaskan kekasihnya.

*Bos benar-benar sedang dimabuk cinta* batin Bastian.

Beberapa menit kemudian Arthur pun pulang terlebih dahulu dari perusahaan dengan di ikuti oleh sang asistennya pasti nya. Arthur sengaja pulang terlebih dahulu karena sangat merindukan kekasih kecilnya. *Padahal bos masih mempunyai beberapa pertemuan sore ini dan semuanya terpaksa harus di undur hanya karena dia merindukan nona Clara,* batin Bastian berjalan di samping Arthur.

"Oh ya nanti jangan lupa untuk mampir ke toko cake," ucap Arthur di dalam mobil.

"Baik bos," ucap sang supir.

Mereka pun melajukan mobilnya dengan di ikuti oleh dua mobil Jeep berwarna hitam di belakangnya. Sampainya di depan toko cake, Arthur berjalan masuk bersama dengan Bastian. Para anak buah Arthur yang mengikutinya dari mobil yang berbeda pun merasa bingung kenapa bos mereka tiba-tiba berhenti di tempat tersebut. "Untuk apa bos masuk ke tempat seperti itu?" ucap salah satu anak buahnya.

"Untuk nona Clara, emangnya bisa untuk siapa lagi," jawab anak buah yang lain.

"Selamat datang tuan, tuan ingin cake jenis apa?" tanya petugas toko itu.

"Saya ingin yang paling enak dan paling mahal, dan pastinya yang sangat disukai oleh wanita," ucap Arthur.

"Sepertinya saya punya yang tuan inginkan, tunggu sebentar saya akan mengambilnya," ucap wanita itu berjalan mengambil jenis cake yang diinginkan oleh Arthur.

"Emmm, honey ini enak banget," ucap seorang pembeli wanita di toko itu bersama kekasihnya.

"Benarkah," ucap seorang pria.

Wanita itu menganggukkan kepalanya. Lalu pria itu mencium bibir wanita tersebut. "Kau benar, sangat enak baby," ucap pria itu tersenyum puas.

"Kau sangat nakal," ucap wanita itu.

Arthur memperhatikan interaksi romantis dari sepasang kekasih itu yang membuat dia semakin merindukan Clara. Dia juga membayangkan Clara dan dirinya berada di posisi itu. Berbeda dengan Bastian, pria itu malah merasa geli melihat sepasang kekasih tersebut.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

org klo Uda akut bucinnya ya gitu deeh 🤦🤣🤣😇

2024-03-25

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

praktek ar

2024-02-20

1

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

hmmmm.. blm rs mr. b deh..
jodoh nya b juga deh

2023-10-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!