#04

"Apa? Jadi pria itu semalam telah memperkosa mu," pekik Beatrice kaget. Karena Clara telah menceritakan semuanya kepada Beatrice apa yang telah terjadi semalam, mereka berdua memang saling terbuka dan tidak pernah mempunyai rahasia sama sekali terhadap satu sama lain.

Clara mengangguk pelan. "Iya, karena sepertinya semalam dia terpengaruh oleh obat perangsang , aku juga sudah memberontak tapi dia sangat kuat," ucap Clara pelan.

"Sial, nasib baik kau tidak dibunuh oleh devil itu. Kita harus secepatnya mendapatkan barang itu, lalu kita tinggalkan negara ini," ucap Beatrice.

"Tapi sepertinya barang itu sudah mereka bawa," ucap Clara.

"Aku akan meretas CCTV hotel itu," ucap Beatrice, lalu ia mengambil laptopnya dan mengutak-atik nya.

"Damn, Mereka benar-benar telah membawa nya," ucap Beatrice kesal.

"Aku yakin mereka meletakkan barang tersebut di kediaman iblis mafia itu," seru Clara.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Beatrice.

Clara nampak berpikir lalu ia meminta laptop kepada Beatrice. "Berikan aku laptopnya," ucap Clara.

Beatrice memberikan nya. "Kau mau apa?" tanya nya.

Clara mengutak-atik laptop itu, "Kau lihat," seru Clara menunjukkan layar laptop tersebut kearah sahabatnya.

Beatrice menautkan alisnya saat membaca layar laptop itu. "Apa maksudmu?" tanya Beatrice.

"Mereka membuka lowongan untuk seorang pelayan disana. Jadi aku akan mendaftar supaya bisa menyusup masuk kesana dan mengambil berlian itu," jelas Clara.

Beatrice menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, aku tidak setuju. Itu sangat beresiko Clara, yang akan kau masuki itu adalah kandang iblis. Apa kau tidak tahu," protes Beatrice sedikit kesal karena dia tidak mau sahabat nya itu sampai kenapa-kenapa karena mereka saling menyayangi.

"Aku tahu Bi tapi kita tidak ada cara lain lagi, hanya ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan," ucap Clara, (Bi, adalah panggilan Clara untuk Beatrice).

"Jika sampai kau ketahuan, maka mereka akan membunuhmu Clar," ucap Beatrice senduh.

"Percayalah padaku Bi, apa kau mau melihat panti asuhan di ratakan oleh keparat Daniello itu," ucap Clara.

Beatrice pun menggeleng pelan. "Baiklah, tapi kau harus berjanji untuk menjaga dirimu dengan baik disana." Ucap Beatrice.

Clara pun mengangguk. "Aku janji kau tenang saja," ucap Clara.

Lalu Beatrice berdiri dan berjalan kemeja tempat nya bekerja, dia membuka laci mejanya dan mengambil sesuatu, lalu dia kembali menghampiri Clara. "Ulurkan tanganmu," seru Beatrice.

Clara pun mengulurkan tangan kanannya. "Apa itu bi?" tanya Clara saat Beatrice memasangkan nya sebuah jam tangan berwarna hitam.

"Ini adalah jam tangan khusus yang aku rakit sendiri. Jadi jika terjadi sesuatu kau bisa menekan tombol yang ada disini, lalu aku akan datang membantumu," ucap Beatrice menunjuk tombol tersebut.

Clara memeluk sahabatnya itu. "Terimakasih, aku janji akan menjaga diri," ucap Clara.

"Kau harus menepati janjimu, dan ingat untuk sering menelpon ku," ucap Beatrice.

Ke esokan pagi nya Clara berpamitan kepada Beatrice untuk segera pergi ke mansionnya Arthur karena lamaran dia telah diterima semalam. "Ingat jaga dirimu," ucap Beatrice.

"Iya sayang, kau sudah mengatakan itu puluhan kali pagi ini," ucap Clara.

"Karena aku sangat mengkhawatirkan mu," ucap Beatrice senduh.

"Aku janji akan menjaga diriku, jadi kau jangan khawatir, aku pergi dulu ya. Bye," ucap Clara mencium kedua pipi Beatrice dan melambaikan tangannya lalu pergi.

"Aku mohon jagalah sahabat ku tuhan, dan semoga rencana kami berjalan dengan lancar," gumam Beatrice senduh dan terdapat cairan kristal di ujung kelopak matanya.

Clara telah sampai di depan gerbang mansion milik Arthur, lalu ia pun menghampiri penjaga disana. "Permisi pak, saya pelayan baru, yang baru di rekrut kemarin," ucap Clara kepada penjaga disana.

"Mari ikuti saya," ucap dingin penjaga yang berwajah sangar itu. Lalu ia membuka gerbang dan menuntun Clara masuk kedalam.

Clara melihat sekeliling mansion itu yang banyak di kelilingi oleh anak buahnya Arthur yang bertubuh kekar semua. *Ternyata penjagaan disini sangat ketat* batin Clara. Tapi dia tidak merasa takut melihat para penjaga yang terlihat sangar-sangar itu karena dia sudah terbiasa menghadapi penjaga yang seperti itu saat menjalankan misi bayaran yang ilegal.

Penjaga itu mengantarkan Clara kepada kepala pelayan di mansion itu, lalu kepala pelayan itu membawa Clara ke paviliun tempat kediaman para pelayan disana. Kepala pelayan itu menunjukkan kamar nya Clara. "Ini adalah kamar kamu nantinya," ucap kepala pelayan itu.

"Terimakasih, oh ya boleh aku tahu nama mu?" ucap Clara ramah.

"Kau panggil aku bibi Brenda saja, seperti yang lainnya," ucap Brenda.

"Baiklah, bibi Brenda," ucap Clara.

"Silahkan letakkan barang-barang mu, lalu aku akan memberi tahu tugas-tugas mu disini," ucap Brenda.

Clara pun mengangguk kan kepalanya dan meletakkan ranselnya ke atas ranjang nya, lalu Brenda menjelaskan apa saja pekerjaan yang akan dilakukan oleh Clara nanti. "Apa kau sudah mengerti semuanya?" tanya Brenda.

"Iya saya sudah mengerti semua," ucap Clara.

"Baiklah, ini seragam pelayan nya, kau sudah bisa bekerja besok pagi," ucap Brenda.

Clara pun mengangguk lalu ia berjalan masuk ke kamarnya. "Baiklah, aku akan beraksi besok pagi," gumam Clara menyunggingkan bibirnya.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

R yuyun Saribanon

R yuyun Saribanon

bagus.... alur ceritanya lugas tdk berbelit belit tp nyambung ga terkotak kotak

2024-03-24

1

Aidah Djafar

Aidah Djafar

bukan dpt berlian c Clara🤔 malah di jadiin bini lagi sama c raja iblis wkwkwkwk

2024-03-23

0

Elok Mulyasari

Elok Mulyasari

bukannya sendu ya ... bukan senduh

2023-01-15

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!