Setelah sehari selesai pelelangan itu, Bastian memberitahukan kepada Arthur kalau ada salah satu geng mafia Italia, yang mencoba ingin merebut kawasan mereka yang berada disana. Setelah mendengar berita tersebut ia pun langsung terbang kesana dengan beberapa anak buahnya. "Beraninya mereka." Gumam Arthur mengepalkan tangannya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dari Amerika serikat ke Italia. Akhirnya mereka pun sampai di Italia tepatnya di ibu kota Roma. Arthur dan Bastian beserta anak buah yang lainnya langsung menuju ke markas milik mereka yang ada di negara tersebut. "Selamat datang bos," ucap semua anak buahnya yang menyambut kedatangan bos besar mereka di depan kastil tua itu.
Arthur berjalan dengan gagahnya masuk kedalam kastil tua yang masih terlihat bagus tersebut. Arthur langsung mendudukkan tubuhnya di kursi single di ruangan yang besar itu sedangkan Bastian dia berdiri di belakang kursi bos nya. "Siapa yang telah berani ingin merebut daerah kekuasaan ku?" tanya Arthur dengan gagahnya kepada anak buah yang dia percayai untuk memimpin geng mafia milik nya di negara itu.
Anak buah kepercayaan nya itu berdiri tegak didepan bosnya, jujur didalam diri pria itu terdapat rasa takut yang luar biasa terhadap bos nya itu. "Mereka dari organisasi mafia black bird bos, salah satu mafia terkenal di Italia," jawab anak buahnya.
"Black bird? Apa mereka tidak mengenal The Devil's, sehingga sangat berani mengusik daerah ini." ucap Arthur dingin.
"Mereka berkata dengan sombongnya, kalau mereka sama sekali tidak takut terhadap the Devil's bos dan mereka akan menyerang markas ini besok sore bos," ujar pria itu.
Satu tangan Arthur memangku dagunya dan satu tangannya lagi mengetuk-ngetuk pinggiran kursi tersebut dengan jarinya, sembari bibirnya menyeringai. Anak buahnya itu menelan saliva nya melihat bos nya yang terlihat sangat menakutkan itu. *Bos benar-benar menyeramkan* batinnya.
"Baiklah kalau begitu kita tinggal menunggu segerombolan burung-burung itu datang kemari, untuk mengantarkan nyawa nya," ucap Arthur menyeringai.
"Dan kau, siapkan seluruh anak buah untuk menyambut mangsa kita besok," sambungnya.
Pria itu menganggukkan kepalanya dan pamit pergi untuk menyiapkan pasukannya besok. Tidak lama Arthur pun berdiri dan berjalan menaiki tangga kastil tua itu menuju lantai dua dengan di ikuti oleh asisten nya. Arthur pun sampai di depan pintu kamar yang emang khusus untuknya jika sedang kesana. "Bastian, kau pergi istirahatlah," ucap Arthur.
"Baik, terimakasih tuan," ucap Bastian, ia pun langsung berjalan kearah kamar yang berada disamping kamar milik Arthur.
•
•
•
Ke esokan Sore nya. Arthur berdiri di dalam kamarnya dengan bertelanjang dada sembari melipat kedua tangannya dan menatap para anak buahnya yang telah berkumpul di halaman luar, dari balik kaca jendela besar kamar nya . Arthur menyunggingkan bibirnya setelah melihat kedatangan segerombolan orang ke kastil nya. "Ck, Ternyata hanya sekelompok burung pipit," ucap Arthur berdecak.
Lalu Bastian masuk kedalam kamar bosnya dengan menggunakan kaos singlet berwarna putih dan jaket kulit hitamnya. "Bos, orang-orang itu telah datang." Ucap Bastian.
"Kalau begitu, ayo kita turun dan menyantapnya," ucap Arthur memasang kaos singlet dan jaket kulitnya nya yang berwarna hitam.
Mereka berdua pun turun dan berjalan ke halaman luas kastil itu. Semua anak buahnya menunduk hormat menyambut bos mereka.
"Heh, Apa kami juga perlu berlutut di depan mu," teriak pemimpin black bird itu mengejek Arthur karena jarak mereka cukup jauh.
"Boleh saja, tapi apakah sekelompok burung pipit bisa berlutut? Bukankah mereka memiliki kaki yang sangat pendek," Balas Arthur, sehingga para anak buahnya tertawa.
"Kauu," ucap pemimpin black bird itu geram.
"Lihat saja kami akan merebut daerah kekuasaan kalian ini," sambungnya.
Arthur dan para anak buah The Devil's tertawa kecil mendengarnya, mereka seakan meremehkan ucapan pria itu dan berpikir kalau geng mafia itu belum mengenal bos mereka yang sangat kejam itu. Arthur mengeluarkan pistol berjenis S&W 500 yang sangat mematikan di dunia. "Kau yakin," ucap Arthur meniup ujung pistolnya.
Semua anggota black bird langsung bergidik ngeri melihat senjata yang sangat mematikan itu karena tembakkan peluru itu bisa meledakkan objeknya. "Kenapa kalian diam saja, tenang saja senjata ku ini tidak terlalu mengerikan dibandingkan dengan belatih ku," ucap Arthur menyeringai.
Kali ini bukan anggota black bird yang bergidik ngeri melainkan anak buah The Devil's, karena bos mereka akan sangat mengerikan seperti iblis jika menyiksa musuhnya dengan belatih tersebut, hingga membuat para musuhnya memohon-mohon untuk dibunuh daripada disiksa atau dikuliti dengan belatih mengerikan itu.
Dorr!! Arthur menembak salah satu anak buah black bird yang berdiri dibelakang pemimpin itu. Sontak membuat pemimpin itu dan para anak buahnya terkejut dan membulatkan matanya, karena peluruh itu menembus kepala anak buahnya hingga pecah dan memuncratkan darahnya dan mengenai mereka. "Sayang sekali tidak meledak," seringai Arthur.
"Kauuuu," geram pria itu.
"Serannnggg," teriaknya. Dan semua anggota nya pun berlari menyerang The Devil's.
"Dasar bodoh," gumam Arthur
Dor! Dor! Dor! Suara tembakan memenuhi halaman kastil itu. Tidak butuh waktu lama untuk The Devil's menumbangkan anggota black bird, bahkan Arthur sama sekali tidak turun tangan karena menurutnya mereka sama sekali bukan lawannya. "Ck, hanya segitu kemampuan kalian," ucap Arthur mengejek lalu ia menginjak kepala pemimpin black bird itu dengan sepatu kulit nya yang memiliki telapak sangat keras.
"Arghhhh," teriak pria itu hingga tewas.
"Bunuh mereka semua, jangan tinggalkan satupun," perintah Arthur dan berjalan kedalam dengan di ikuti oleh Bastian.
"Ckk, benar-benar membuang waktuku saja, aku pikir aku menemukan lawan yang hebat seperti diriku," ucap Arthur duduk di kursi single nya.
*Tidak ada yang bisa menandingi ke iblisan mu bos* batin Bastian yang berdiri dibelakang kursi Arthur.
Ke esokan paginya Arthur pun langsung kembali lagi ke negara nya karena konflik ringan mafia nya di Italia sudah selesai. "Sudah berjalan berapa persen proyek gedung di Mexico?" tanya Arthur kepada Bastian yang sedang berada di dalam pesawat.
"Sudah hampir delapan puluh persen bos, sekitar satu bulan lagi, gedung perusahaan itu sudah bisa langsung beroperasi," jawab Bastian.
"Ckk, lambat sekali kerja mereka," gerutu Arthur.
"Saya pastikan, ini terakhir kalinya kita bekerjasama dengan mereka bos," ucap Bastian karena dia tahu pasti bos nya itu sangat tidak suka dengan keterlambatan dalam hal apapun terutama dalam dunia bisnis.
BERSAMBUNG.
Hai guys jangan lupa beri dukungannya ya ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Aidah Djafar
nyantai banget raja iblis Arthur cara ngebunuh 🤔😇kereen👌👍
2024-03-24
1
Delifa_cute
typo ya thor./Pray//Chuckle/
Belatih ->belati
2024-02-17
2
Wulan Cahaya wulan dari pratiwi
a\
2024-02-08
0