selama ini alfa menghimpun kekuatan untuk keluarga Alexander karena pasti suatu saat alfa butuh kekuatan besar di belakangnya nanti. untuk melindungi gadis kecilnya itu. Dan perusahaan yang sudah mulai berkembamg pesat, rora tidak mengetahui akan hal itu.
dan alfa diam diam mengulik masa lalu rora kepada mang dadang dan bi sumi, dari situlah ide membangun kekuatan yang besar tercetus. karena pasti ibu tiri serta saudara tirinya akan mengusik kehidupan rora lagi, entah kapan. tapi alfa sudah menyiapkan semua itu.
tangan alfa mengelus punggung rora dengan pelan. dia mengelus pipi rora dan menyingkapkan anak rambut rora ke daun telinganya.
"sungguh malang nasibmu nona muda, jangan menangis lagi dan jangan bersedih lagi masih ada kami yang selalu menyayangimu "gumam alfa
***
keesokan paginya sang mentari menyapa pagi hari dengan cuaca yang cerah. di dalam kamar seorang gadis masih betah dalam tidur nyenyaknya dalam dekapan pria tampan.
"dek sudah pagi, apa kamu gak mau pergi kesekolah hmmm... "kata alfa membangunkan rora
"hmmm..... masih ngantuk kak, dan kepala rora masih pusing "jawab rora dengan suara seraknya karena kemaren dia menangis terlalu lama jadi pusinglah dianya.
"ya sudah kakak mau bangun dan bilang kepada bi sumi buat siapin sarapan buat kamu ya"kata alfa lagi
"tapi aku masih mau seperti ini kak"manja rora kepada alfa dan semakin mengeratkan pelukannya.
"hmmm...... ya sudah tidurlah lagi kalau begitu "ucap alfa sambil mengelus kepala dan punggung rora, dan tak lama terdengar suara dengkuran halus dari rora, menandakan bahwa rora sudah tidur lagi. pelan pelan dia melepas pelukannya dan meninggalkan aurora, alfa pergi ke kamarnya sendiri untuk membersihkan dirinya.
setelah selesai dia pergi ke dapur untuk memberi bi sumi untuk menyiapkan sarapan untuk adiknya itu.
"bi boleh minta tolong siapkan sarapan untuk rora, dia bilang masih ngantuk dan kepalanya pusing"kata alfa kepada bi sumi
"baik den, mungkin karena kemaren terlalu lama menangis den jadi pusing non rora"jawab bi sumi, alfa hanya menganggukkan kepalanya.
dia pergi ke ruang kerjanya untuk mengerjakan pekerjaannya yang sudah tertunda. dia hari ini tidak pergi ke kantor karena khawatir akan kondisi rora, dia tidak mau terjadi apa apa kepada rora. dia mau jadi kakak yang siaga bagi rora.
drrrttttt
ddrrrttt
ddrrrrttt
suara hp rora berbunyi tanda seseorang menghubungi telfonnya, dan bertepatan dengan bi sumi sudah ada di dalam kamar rora. dan bi sumi lah yang mengangkat panggilan tersebut.
"halo... ra, loe hari ini sekolah apa tidak, soalnya gue gak sekolah untuk beberapa hari ini"tiba tiba suara di sebrang sana menyela sebelum bi sumi menjawab
"halo non, maaf ini dengan bi sumi, non rora nya gak bisa pergi kesekolah non hari ini"kata bi sumi
"hmmm..... maaf bi, saya tidak tau kalau boleh tau bi sumi ini, bibinya aurora ya"tanya jeni kepo
"bukan non, bibi hanya pengasuhnya non rora saja"jawab bi sumi
"Oooo..... gitu ya, Oh ya bi memangnya rora kenapa kok gak sekolah hari ini"jiwa kepo jeni menyeruak
"hmmm.... non rora lagi tidak enak badan non"jawab bi sumi dengan sabar menghadapi ke kepoan jeni
"apa... "teriak jeni di dalam telfon, dan bi sumi segera menjauhkan telfonnya dari telinga nya.
"sakit apa dia bi, apakah parah, apakah dia baik baik saja sekarang, apakah saya boleh menjenguknya bi"tanya jeni beruntun
"hmmm.... untuk masalah nona boleh ke sini apa tidak, bibi tanyakan dulu ke den alfa ya non, nanti bibi telfon lagi "jawab bi sumi
"baiklah bi, terimakasih, saya tunggu telfon dari bibi ya nanti"kata jeni
"baik non"bi sumi
setelah menutup panggilan itu, bi sumi mendekat ke arah ranjang di mana rora tidur.
"non bangun ini bibi sudah siapkan bubur biar tidak pusing lagi dan teh hangat supaya suara non rora gak serak lagi"ucap bi sumi membangunkan rora,
"hmmm.... iya bu, taruh saja di situ kepala ku masih sakit bi"jawab rora
"iya bibi tau makanya bibi buatkan bubur, yak bibi bantu makan ya, bibi suapin terus non bisa tidur lagi nanti "
"hmm.. "
dengan telaten bi sumi merawat nona nya itu, dan menyuapi rora dengan telaten, tak terasa bubur yang ada di mangkuk sudah tandas tanpa sisa, bi sumi hanya tersenyum dan langsung memberikan teh hangat.
"non tadi ada temannya telfon, dia mau datang menjenguk non rora apa boleh"tanya bi sumi
"siapa bi yang talfon"
"gak tau non, tadi dia yang tlfon dan ngomongnya panjang sekali dan banyak bertanya sampai bibi bingung sendiri"
"hmmm.... bibi tanya ke kak alfa ya bisa apa gak dia datang ke sini"
"baik non"setelah menjawab bi sumi pergi dari kamar rora sambil membawa bekas makan rora. dan setelah meletaknya bekas makan rora bi sumi menuju ruang kerja alfa.
tok... tok..
"masuk"jawab suara dari dalam
bi sumi membuka pintu itu
ceklek
"den, boleh bibi masuk"tanya bi sumi
"masuk saja bi, tidak apa apa. ada apa bibi cari saya" tanya alfa
"gini den, tadi temen nya non rora telfon dan bibi yang angkat karena non rora masih tidur, temannya non rora mau ke sini apa boleh den, kata non bibi di suruh bertanya ke den alfa"kata bi sumi
"hmmm.... baiklah bi, suruh dia datang siapa tau dengan kedatangan teman temannya bisa menghibur kesedihan nya kan bi"
"benar juga ya den, ya sudah kalau begitu bibi permisi dulu mau kasih kabar ke temen temennya non rora".
"hmmm... "
alfa melanjutkan pekerjaannya dan bi sumi kembali ke kamar rora. di sana rora sudah tidur nyenyak lagi. bi sumi mengambil hp rora untuk mengabari temannya itu. tapi bi sumikan tidak bisa buka hp nya rora. akhirnya bi sumi membangunkan rora lagi.
"non bangun ini bagaimana cara buka hp nya non,"
"hmmm.... "rora bangun dan membuka hp nya yang terkunci dan langsung mengirimkan alamat rumahnya ke jeni.
"sudah bi"
"ya sudah bibi ke dapur untuk siapin camilan buat temen nona nanti"kata bi sumi
"hmmm... "
di tempat kediaman hendrawan
setelah mendapatkan kabar kalau rora sakit dia langsung mencari teman temannya yang memang masih menginap di rumahnya.
"guys kita ke rumah rora ya sekarang, jenguk dia ,kata pengasuhnya tadi dia sakit"
"apa sakit" kata mereka serempak
"tapi kita kan tidak bisa kemana mana sekarang"kata dewi
"hmmm.... iya juga, ah gue tanya sama papa gue dulu, sebelum dia berangkat kerja"kata jeni
jeni keluar kamar mencari papanya
"papa.... papa di mana"
"ada apa sayang kok teriak gitu hmm... "tanya mama laura
"he... he.... Jeni lagi cari papa ma, mama lihat papa gak"tanya jeni kepada mamanya
"ada di ruang kerjanya"jawab sang mama
"ok, makasih ma, jeni mau ketemu papa dulu ya" ucap jeni sambil melenggang pergi meninggalkan mama nya yang lagi ngobrol sama teman temannya yang kemaren menginap di rumah mereka.
tok... tok...
"masuk"sahut suara dari dalam ruangan
ceklek
"pa, boleh jeni masuk"
"masuklah sayang, ada apa hmmm"tanya pak surya
"aku sama yang lainnya mau jenguk rora pa, kata pengasuhnya dia sedang sakit"kata jeni
"apa kemaren lukanya parah ya sampai dia sakit, kenapa tidak di bawa kerumah sakit"leo
"jeni gak tau om kalau soal itu, sebelum jeni jenguk"
"makanya jeni sama yang lainnya ingin ke rumahnya sekarang untuk menjenguknya om"
"ya sudah kalian hati hati dan bawa beberapa bodyguard ya buat jagoan kalian "kata surya
"baik pa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Restu Apih
ko bi Sumi songong..
2025-02-25
0
Rizal Hood
jagain
2024-02-27
0
Yoni Hartati
pada datang, orang sakit apa tdk tambah parah karena berisik
2023-03-25
0