baik itu dulu dia ada di tubuhnya sendiri sebagai angel dan sekarang menempati tubuh orang lainpun dia tidak mendapatkan kasih kasang orang tua. jangankan kasih sayang mengobrol dan bercanda seperti temannya itupun dia tidak pernah,dia merasa iri dan merasa hidup ini tidak adil.
rora hanya bisa menangis dalam diam. dan dia langsung menutup panggilan itu secara sepihak. karena dia tidak tau kenapa hatinya merasakan sakit dan sesak di dadanya.
di sisi jeni, dia melihat hp nya mati, ternyata panggilannya sudah di tutup sama rora. dan dia segera save nomer rora biar bisa di hubungi sewaktu waktu.
"sayang papa boleh tanya sesuatu ke kamu"tanya surya ke anaknya jeni, jeni hanya menganggukkan kepalanya saja sambil melihat ke arah papa nya.
"pas kejadian itu bagaimana bisa kamu tau kalau kamu yang jadi sasaran mereka nak"tanya surya dengan sabar
"hmmm...... sebenarnya pas mereka menghadang kita dan menyuruh kita semua keluar dari dalam mobil, kami ketakutan pa. tapi rora dengan santainya menanggapi mereka dan terjadilah obrolan antara rora dan mereka itu sebelum perkelahian mereka terjadi pa, dari situ jeni tau kalau sasaran mereka adalah jeni, karena mereka bertanya siapa anak dari keluarga hendrawan"jelas jeni ke papanya
"apakah kamu masih mau pergi ke sekolah besok setelah kejadian ini nak, karena papa khawatir jika mereka akan datang lagi untuk menyelekaimu lagi, karena mereka hari ini mereka gagal"ucap surya dengan nada khawatir
"hmm.... Jeni masih takut pa. jeni ikut kata papa saja "kata jeni, dia tidak mau kejadian hari ini terulang lagi ,dan membuat orang tuanya khawatir.
"baiklah sayang, kalau begitu besok papa akan menghubungi pihak sekolah"kata surya lagi sebelum pergi meninggalkan anaknya di kamarnya sendiri.
di kamar yang tidak terlalu terang karena pencahayaan yang kurang, terdengar isak tangis ,tidak ada siapa siapa selain dirinya di kamar itu.
"nona apakah anda baik baik saja "
"hmmm... "
"apa perlu saya panggilkan alfa nona, anda sepertinya butuh seseorang untuk menemani anda"
"bilang ke kak alfa, suruh bi sumi saja ke sini max"
"baik nona"
tak berselang lama suara pintu di ketuk dari luar
tok.... tok...
"non ini bibi non, bibi masuk ya"
"iya bi"jawab rora dengan suara paraunya
ceklek
suara pintu di buka dan bi sumi membuka masuk ke dalam setelah menutup kembali pintu kamar rora. bi sumi melihat rora meringkuk di kasurnya.
"non, ada apa? apa ada yang menyakiti non rora, bilang ke bibi non"tanya bi sumi ke rora dengan lembut danenelus kepala rora dengan sayang, karena bi sumi sudah menganggap rora seperti anaknya sendiri karena dialah yang merawat rora selama ini dari bayi.
"apakah rora salah jika di lahirkan ke dunia ini bi,dan juga rora tidak minta untuk di lahirkan dari keluarga itu dan mengakibatkan mama meninggal, apakah ada anak pembawa sial"kata rora di sela tangis dan suaranya yang sudah mulai habis karena terlalu lama menangis.
"non, tidak ada yang namanya anak pembawa sial, yang ada anak pembawa berkah karena anak adalah pemberian sang pencipta untuk para orang tua, sebagai pengikat supaya hubungan rumah tangga mereka semakin harmonis dan semakin bahagia karena adanya anak anak mereka buah cinta mereka, cinta mereka akan semakin besar "ucap bi sumi tetap dengan tangannya mengelus kepala rora, dia merasakan sesak di dadanya karena tau apa yang ada di fikiran nona nya ini sebelum dia melanjutkan kata katanya.
"setiap anak di lahirkan dan ciptakan oleh TUHAN dalam keadaan suci, anak anak tidak tau mereka akan di lahirkan di keluarga mana ,di keluarga kaya atau miskin karena mereka tidak bisa memilih"ucap bi sumi lagi
"tapi kenapa hidup rora seperti ini bi, rora tak di anggap oleh keluarga rora sendiri dan di anggap anak pembawa sial oleh keluarga sendiri, jika rora bisa memilih rora tidak mau di lahirkan dari pada harus hidup tanpa adanya kasih sayang, rora tidak ingin harta atau apapun itu rora hanya ingin di sayang dan di cintai dengan tulus bi, apa salah jika rora menginginkan itu "semakin bergetar tubuh rora karena menangis suara sudah habis, bi sumi segera memeluk nonanya itu dan ikut menangis,
"non, nona percaya akan adanya TUHAN "ucap bi sumi dia menyeka air matanya sendiri,rora hanya menganggukkan saja.
"TUHAN tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya jika dia tidak mampu, bibi percaya dari segala cobaan yang nona terima selama ini akan ada hikmah nya di balik semua itu,bibi percaya suatu saat nona akan mendapatkan cinta dan kasih sayang yang berlimpah meski itu bukan dari keluarga nona sendiri atau dari keluarga nona sendiri suatu saat nanti, kita tidak tahu akan keajaiban yang TUHAN berikan kepada umatnya"kata bi sumi bijak, dia tidak ingin memupuk dendam pada nonanya biarlah hukum TUHAN yang mengadili semuanya.
"nona yang sabar dan percaya pasti semua akan indah pada waktunya, dan tepatnya kapan bibi juga tidak tahu yang pasti nona harus sabar dan tabah menerima cobaan ini"bi sumi masih mengelus punggung rora. tiba tiba pintu di buka dan ada alfa di sana.
"ada apa dengan rora bi"tanya alfa
"hanya butuh seseorang untuk curhat den"kata bi sumi, alfa hanya mengangguk saja sambil mendekat ke arah rora dan naik ke ranjang dan tidur di sisi rora.
"biar alfa yang menemaninya bi, bibi bisa kembali lagi"perintah alfa
"baik den, terimakasih den sudah menyayangi non rora, karena dari kecil tidak mendapatkan kasih sayang, hanya bibi yang ada waktu itu sampai sekarang"kata bi sumi ke alfa dan alfa hanya menganggukkan kepalanya saja.
setelah kepergian bi sumi, alfa memeluk rora memberikan kehangatan kepada orang yang menganggapnya kakak itu, padahal dirinya hanya seorang bawahan saja, tetapi atasannya ini menganggap dirinya lain. bukan bawahan melainkan keluarganya.
"aku akan melindungimu nona dengan nyawa ku sendiri, tidak akan aku biarkan orang lain menyakitimu lagi"kata alfa
"brown keluarlah"perintah alfa pada salah satu bayangannya
"saya tuan"
"apa kau sudah menemukan siapa orang yang menyuruh preman preman waktu itu"
"dia adalah inggrit tuan teman sekolah nona rora, dia iri melihat kecantikan non rora dan kedekatan non rora dengan laki laki yang di sukainya, padahal non rora tidak mengenal perempuan itu,mereka bertemu di sekolah saja, selebihnya non rora sudah membereskan semuanya tuan, tapi perempuan itu menyuruh salah seorang anggota mafia untuk menyelekai non rora tuan "jelas brown
"apakah masih ada hubungannya dengan para mafia yang di habisinya waktu itu brown"tebak alfa
"bukan tuan, yang nona habisi itu mafia dari black rose dan yang sedang mengincar nyawa nona muda adalah black dragon mafia no 10 di negara ini tuan"kata brown
"hmmm...... pergilah, kita tunggu perintah dari nona mudamu tapi tetap awasi mereka brown jangan samapi lengah "perintah alfa ke brown
"baik tuan"
brown menghilang dari pandangan alfa, dan alfa masih dalam keadaan memeluk tubuh rora, dia menggeliat mencari kenyamanan dalam pelukan alfa. alfa hanya tersenyum .
(*siapa sahabat sekaligus adek angkat para pria dewasa itu, dan siapa yang menyewa para mafia untuk menangkap jeni, dan bagaimana dengan aldo dan marisa.....
tunggu up nya di bab bab selanjutnya
dukung terus karya author ini jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😊😊*)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Restu Apih
baca cerita ini harus orang yg cerdas dan halu tingkat tinggi..
2025-02-25
0
Oi Min
aq mngira sahabat plus adik perempuan para papa itu Angel sblm mati dan masuk ke tubuh Rora
2024-04-11
1
Inyoman Raka
uh jarang ada misi
2024-03-12
0