Seminggu sudah Khayra dan suami berada di London. Dan rencananya besok mereka berdua akan pulang ke Indonesia.
Kondisi Zafira juga sehat kembali dan juga sudah beraktivitas kuliah kembali. Beruntung Zafira kuliah di jurusan yang sama dengan saudara kembarnya dan juga saudara angkatnya Luna.
Jadi Zafira tidak ketinggalan pelajaran karena baik Zafran dan Luna mereka membantu Zafira dengan membuatkan catatan materi selama Zafira tidak kuliah.
Dan rencananya malam ini Khayra dan ustad Gibran ingin berbicara empat mata dengan Bagas. Mereka ingin memastikan perasaan Bagas terhadap putri mereka.
Selesai makan malam ustad Gibran meminta Bagas untuk menemuinya di ruang kerja. Sedangkan Zafira, Luna,dan Zafran mereka langsung masuk ke kamar masing-masing karena mereka berpikir akan membicarakan soal pekerjaan . Ustad Gibran dan Bagas masuk ke ruang kerja. Sedangkan Khayra sendiri membuatkan kopi terlebih dahulu.
" Ayo gas silahkan duduk kita tunggu Mommy dulu ya." ucap ustad Gibran menyuruh Bagas duduk di sofa yang ada di ruang kerja.
" Iya Ded." jawab Bagas.
" Aduh ada apa ya kok kelihatannya Deddy serius banget deh." Gumam Bagas dalam hati.
Tak lama Khayra datang dengan dua cangkir kopi, segelas teh hangat dan juga cake. Setelah menaruh nampan yang berisikan kopi dan juga cake di meja Khayra pun ikut duduk di samping sang suami.
" Aduh Mommy juga memasang wajah serius sama seperti Deddy. Ya Allah ada apa ya? Atau karena sakitnya Fira kemarin ya." Lagi-lagi Bagas berbicara dalam hati karena tak pernah melihat Mommy dan Deddy nya memasang wajah se serius ini.
" Gini gas besok kan kami mau kembali ke Indonesia. Ada yang mau kami sampaikan ke kamu." Ustad Gibran membuka pembicaraan sambil menatap Bagas.
" Maaf kalau seandainya Mommy dan Deddy salah, Tapi kami selaku orang tua pasti memiliki firasat terhadap anaknya. Berapa hari kami tinggal di sini kami memperhatikan kalian termasuk kamu gas." ujar ustad Gibran.
Deg..
" Aduh ada apa ya." Ucap Bagas dalam hati dan Wajah Bagas berubah tegang.
" Mommy sama Deddy mau tanya sama kamu boleh." Tanya ustad Gibran.
" Bo..boleh Ded." Tangan Bagas mulai dingin.
" Apa kamu menyukai putri Deddy?." Tanya ustad Gibran tanpa basa basi.
Deg
" Ma..maksud Deddy Fira." Jawab Bagas tegang.
Ustad Gibran dan khayra mengangguk.
" Ya Allah kenapa Mommy Sama Deddy bisa tahu ya kalau aku mencintai putrinya. Apa Deddy sama Mommy akan marah karena aku telah lancang mencintai putrinya." kata Bagas dalam hati.
" Maaf kalau Bagas lancang karena menyukai Fira." Ucap Bagas langsung menunduk tak berani menatap orang tua angkatnya.
" Memang kenapa kalau kamu menyukai putri Deddy toh kamu itu pria normal." ucap ustad Gibran.
" Jadi Deddy sama Mommy nggak marah bagas mencintai Zafira." tanya Bagas ragu.
" Kami sebagai orang tua tidak masalah gas toh Fira juga sudah dewasa." ujar ustad Gibran.
" Iya gas dulu waktu seumuran Fira Mommy malah sudah punya Rayyan. Tapi cukup Mommy dan Dania saja yang menikah muda. Karena Mommy cuma nggak ingin kuliah Fira keganggu saja."
" Mommy percaya sama kamu Gas kamu lelaki yang baik dan Mommy percaya kamu bisa membahagiakan Fira. Tapi Mommy cuma minta kalau memang kamu mencintai Fira Mommy minta kamu menunggu sampai Fira lulus kuliah baru kamu ungkapkan perasaan kamu." jelas khayra.
" Deddy akan kasih lampu hijau tapi bukan berarti Deddy menerima kamu untuk jadi suami Fira. Karena keputusan akhirnya tetap di tangan Fira." ucap Ustad Gibran.
" Terima kasih Mommy Deddy karena tidak marah Bagas menyukai fira.' hati Bagas berbunga -bunga atas pernyataan Mommy dan Deddy angkatnya.
Bagas sudah khawatir Mommy dan Deddy tak mengizinkan dirinya mencintai Fira.
" Gas Mommy sama Deddy punya satu permintaan untuk kamu." ucap ustad Gibran.
" Apa Ded?."
' Deddy dan Mommy minta sama kamu untuk menjaga Fira dan kami meminta untuk sementara jangan sampai Fira tahu perasaan kamu ke Fira sebelum dia lulus." ucap ustad Gibran.
" Insyaallah ded, Mom."
" Ya sudah sekarang kamu kembali ke kamar dan istirahat." Ustad Gibran menyuruh Bagas untuk kembali ke kamarnya karena sudah tidak ada yang harus di bahas.
Kini di ruangan itu hanya ada ustad Gibran dan khayra. Ustad Gibran menatap istrinya setelah berbicara dengan Bagas.
" Gimana sudah tenang kan sayang?." tanya sang suami begitu Bagas sudah keluar.
" Jahat nggak sih yang aku minta Bagas menunggu Princess."
" Nggak sayang jujur Deddy juga berat kalau melepas princess ke laki-laki lain. Rasanya nggak rela aja."
" Menurut kamu yang princess bakal melangkahi kakak-kakaknya atau nggak." tanya Khayra.
" Pinginnya sih nggak tapi jodoh kan nggak ada yang tahu sayang. Udah yuk balik ke kamar kita istirahat." Ajak ustad Gibran.
Mereka pun keluar dari ruang kerja menuju kamar mereka.
Sedangkan Bagas begitu keluar dari ruang kerja senyumnya mengembang sempurna. Bagas pun kembali ke kamar dengan hati berbunga-bunga.
Bagas langsung merebahkan tubuhnya di ranjang sambil terus tersenyum. Dia sama sekali nggak pernah menyangka bahwa Deddy dan Mommy nya langsung memberikan lampu hijau. Padahal Bagas tahu sekali bagaimana ustad Gibran menjaga putri kesayangannya. Bagas berpikir akan susah meminta izin ke Deddy angkatnya itu.
Bagas benar-benar sangat bahagia walaupun dia harus menunggu wanita yang di cintai nya lulus kuliah dulu. Tapi tak mengapa Bagas akan menunggu waktu itu tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Anisnikmah
kisahnya dimulai saat sakit Fira ya,,
2022-07-16
0
Ella al maghfiro
semangatt bagas💪🏻💪🏻❤❤❤
next kk,,,💖💖
2022-07-14
1
Astri Desi
lanjut author semangat
2022-07-14
0