Selesai dari kamar Zafira, Bagas pun kembali ke dapur mencuci mangkuk dan juga gelas bekas Zafira makan dan minum tadi.
Setelah itu Bagas pun kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Walaupun dia juga nggak akan bisa tidur karena masih mengkhawatirkan Zafira.
Sehabis shalat subuh Bagas lebih dulu pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Tak lama Luna nyusul ke dapur begitu juga Zafran.
" Fira belum bangun." Tanya Zafran Ke Bagas.
" Nggak tahu belum keluar kamar." Jawab Bagas.
" Coba aku lihat dulu." Ucap Zafran yang berlalu pergi dari dapur.
Tak lama zafran muncul dengan wajah paniknya.
" Lun... Luna kamu tahu termometer dimana?." Tanya Zafran begitu masuk ke dalam dapur dengan wajah panik.
Bagas yang melihat wajah panik Zafran langsung berlari ke kamar Zafira tanpa bertanya ke Zafran terlebih dahulu.
Zafran dan Luna melongo melihat Bagas berlari menuju kamar Zafira.
" Ada apa sih mas Bagas sampai lari begitu?." Tanya Luna
" Kan aku belum bilang kalau badan Fira panas. Kenapa mas Bagas langsung lari aja.' Ucap Zafran.
" Oh iya dimana termometer nya." Tanya Zafran begitu mengingat tujuannya.
" Di tempat obat." Jawab Luna yang juga berlalu pergi ke kamar Zafira.
***
Deg...
Bagas pun berlari ke kamar Zafira saat tahu Zafira sakit. Sampai kamar Zafira Bagas melihat Zafira terbaring lemah dengan wajah yang pucat.
Bagas pun menyentuh pipi Zafira dan terasa panas.
" Ya Allah kok kamu bisa sampai kaya gini sih." lirih Bagas sedih.
Hati Bagas begitu sakit melihat pujaan hatinya sakit.
Tak lama Zafran datang dengan membawa termometer dan langsung mengecek suhu badannya dengan menembakkan termometer digitalnya ke dahi Zafira.
" Allah Akbar suhunya 39 derajat mas." seru Zafran panik saat melihat hasil yang tertera di layar termometer nya.
" Astaghfirullahaladzim, Kita harus bawa Fira ke rumah sakit." ucap Bagas yang juga panik.
" Iya bang kita ganti baju dulu."
Zafran dan Bagas pun ganti baju, Setelah ganti baju Zafran pun segera mengendong tubuh Zafira keluar dari apartemen nya menuju rumah sakit.
Tapi sebelumnya Bagas menyuruh Luna tetap tinggal di apartemen.
" Kamu di rumah aja nggak usah ikut, Nanti kalau mau ke kampus minta antar supir aja." Pesan Bagas sebelum keluar apartemen.
" Iya mas." Jawab Luna dan menatap sedih melihat mas Bagas dan Zafran membawa Zafira ke rumah sakit.
Begitu di parkiran Bagas langsung membukakan pintu untuk Zafran yang sedang mengendong Zafira. Zafran pun langsung meletakkan kembarannya itu di jok belakang. Setelah itu Zafran ikut duduk di jok belakang dan menjadikan pahanya menjadi bantalan kepala Zafira.
Setelah Zafran dan Zafira sudah masuk ke dalam mobil Bagas pun langsung masuk ke kursi kemudi lalu Bagas melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
Sampai di rumah sakit Zafira pun di bawa ke UGD untuk di periksa. setelah menunggu beberapa saat akhirnya dokter memberi tahu kalau Zafira terkena tifus dan Harus di rawat.
" Fran, mas Bagas urus administrasinya dulu ya." Ucap Bagas.
" Iya mas."
Bagas pun pergi meninggalkan Zafran yang berada di IGD untuk mengurus administrasi rawat inap Zafira.
Setelah mengurus administrasi Zafira pun di pindahkan ke rawat inap dan Bagas pun meminta ruang rawat VVIP.
Begitu sampai di kamar rawat Zafira, Zafran terus saja berada di samping kembarannya. Sedangkan Bagas berdiri tak jauh dari brankar Zafira. Bagas menatap gadis yang di cintai nya yang begitu pucat, Rasanya dia nggak tega melihatnya.
" Mas Bagas kalau mau ke kantor silahkan aja biar Fira Zafran yang jaga." ucap Zafran yang tidak enak dengan Bagas
" Mas Bagas sih gampang bisa ngerjain pekerjaan mas Bagas dari sini. Lebih baik kamu yang berangkat ke kampus. Takut nanti kamu ketinggalan mata kuliah kalau untuk Zafira aman sama mas Bagas nanti pulang kuliah baru gantian jaga gimana?. Lagi pula kamu juga harus ngasih tahu pihak kampus kalau Zafira masuk rumah sakit." jelas Bagas.
" Iya sih hari ini ada kuis.' ucap Zafran pasrah karena dia bingung.
" Nah mendingan kamu ke kampus." usul Bagas.
Setelah berpikir berapa saat akhirnya Zafran memutuskan untuk pergi ke kampus saja.
" Ya udah aku telpon Luna buat bawain tas aku dan sekalian jemput aku ke sini." ucap Zafran sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku
" Sekalian bilang Luna bawain baju Fira sama mukena dan juga minta Fira sekalian bawain laptop mas Bagas."
Zafran pun menelpon Luna.
" Assalamualaikum lun." Ucap Zafran ketika telpon tersambung.
" ........"
" Zafira kena tifus dan harus di rawat."
" ....... "
" Aku boleh minta tolong nanti kamu kuliah di antar supir kan."
" ......"
" Aku minta tolong bawain tas aku, Sudah tinggal bawa aja. Sama mas Bagas minta bawain laptop sama baju ganti serta mukena untuk zafira. "
" ......"
" walaikum salam."
Setelah menutup telpon Zafran pun kembali menghampiri Bagas yang setia duduk di samping brankar Zafira.
" Fran kamu lebih baik kamu telpon Deddy deh kasih tahu kalau Fira masuk rumah sakit. Takutnya kita nanti kesalahan nggak ngasih tahu." Ucap Bagas.
" Baik mas."
Zafran pun langsung menelpon Daddy nya karena Jam segini Deddy nya di Indonesia pasti sudah bangun untuk shalat malam.
Sedangkan di Indonesia seperti biasa ustad Gibran akan membangunkan sang istri untuk shalat malam berjamaah.
Tapi saat ustad Gibran baru membuka mata ternyata sang istri sudah bangun dan sedang duduk bersandar di headboard tempat tidur.
" Sayang kamu sudah bangun." Tanya ustad Gibran.
" Iya yang, Aku terbangun tiba-tiba ingat princess." jawab Khayra.
" Mungkin kamu kangen sama princess aja sayang." ucap ustad Gibran.
" Tapi beda yang kok aku jadi nggak tenang ya, gelisah gitu." Ujar Khayra.
" Sudah mungkin itu cuma perasaan kamu aja Sekarang lebih baik kita shalat malam dulu biar hati kamu tenang setelah itu kita telpon princess." Ucap ustad Gibran menenangkan Khayra.
Akhirnya Khayra pun beranjak turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itu mereka melaksanakan shalat malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Mamahnya Erika
lebih sering update nya, 🥰🥰
2022-07-12
1
Fitri
lanjut 👌 semangat 😘😘
2022-07-12
0