Selesai shalat ustad Gibran beranjak bangun ingin mengambil Al Qur'an. Tapi tidak jadi karena ponselnya berdering ustad Gibran langsung mengeryitkan keningnya melihat nama yang tertera di ponselnya.
" Siapa sayang?." Tanya Khayra saat melihat perubahan wajahnya.
" Zafran sayang yang telpon." Ucap ustad Gibran.
" Angkat yang tumben jam segini telpon." kata Khayra khawatir.
" Mungkin kangen sama kamu." Ucap ustad Gibran menenangkan istrinya kalau boleh jujur dirinya juga sedikit khawatir.
" Assalamualaikum mas Zafran." Ucap ustad Gibran mengangkat teleponnya yang sengaja di loudspeaker.
" Walaikum salam, Ded maaf mengganggu." Jawab Zafran di sebrang sana.
" Nggak apa-apa sayang ini Mommy sayang. Mommy sama Deddy habis shalat malam." Kali ini Khayra yang jawab.
" Iya Mom, Maaf mom Zafran cuma mau ngasih tahu aja kalau Fira sakit dan sekarang di rawat di rumah Sakit."
" Apa..Fira sakit kok bisa sayang sakit apa adik kamu." tanya Khayra dengan air mata yang sudah jatuh menetes di pipinya.
" Badan Fira panas Mom pas mas Zafran cek ternyata suhunya 39 derajat Jadi mas Zafran sama mas Bagas langsung bawa Fira ke rumah sakit. Kata dokter Fira kena tifus Mom."
" Ya Allah kasihan anak Mommy, Pasti kecapekan dia " jawab Khayra sedih
" Kemarin Fira kerja kelompok Mom dan Aku, Fira dan Luna beda kelompok semua. Luna pulang malam dia bilang akan sampai rumah setelah makan malam. Dan ternyata Fira pulang naik kereta sampai stasiun hujan turun deras ponsel Fira mati. Jadi Fira memutuskan untuk menunggu hujan reda. Karena tak kunjung sampai rumah mas Bagas nyusul ternyata ketemu Fira di jalan sudah basah kuyup. Mungkin itu salah satunya Mom."
" Astaghfirullahaladzim, Terus fira nya mana?."
" Fira masih tidur Mom."
" Ya udah nanti kamu hubungi Mommy lagi kalau Fira sudah bangun."
" Mungkin nanti mas Bagas yang menghubungi Mommy soalnya aku harus kuliah."
" Kamu jangan lupa bilangin Bagas ya."
" Iya Mom, Aku tutup ya Assalamualaikum."
" Walaikum salam."
Zafran langsung membuang nafas kasar karena mendengar Mommy nya begitu sedih. Dan Zafran paling tidak bisa melihat Mommy nya menangis.
" Sudah Fran." tanya Bagas begitu Zafran menutup telponnya.
" Sudah mas Mommy langsung panik mas pasti di sana Mommy bakal nggak tenang. Oh iya mas nanti kalau Fira sudah bangun suruh kabarin Mommy."
" Iya nanti mas bakal telpon Mommy."
" Mas Bagas aku ke kantin dulu mau cari sarapan. Mas Bagas juga belum sarapan." Tanya Zafran.
" Iya baru satu suap kamu sudah bilang Fira panas ya mas Bagas panik lah."
" Ya udah mas Bagas mau sarapan apa?." Tanya Zafran lagi.
" Apa aja."
" Sip aku tinggal ke kantin ya." Pamit Zafran.
Zafran pun keluar dari ruangan rawat Zafira.
Di dalam ruang rawat Zafira, Bagas memandangi wajah pucat Zafira. Walaupun dia tahu menatap lawan jenis yang bukan muhrimnya sangat di larang agama. Tapi matanya susah sekali berpaling.
" Ya Allah kalau kaya begini aku bisa khilaf dan ingin cepat memiliki Zafira . Tapi apa aku bilang ke Mommy sama Deddy mau menikahi princess kesayangannya apa boleh ya." gumam Bagas dalam hati.
Tak lama Zafran kembali dengan kantong berisikan makanan untuk mereka sarapan.
****
Luna sampai di rumah sakit diantar oleh supir. Luna pun keluar dari mobil sambil membawa tas berisikan perlengkapan zafira dan mas Bagas serta laptop milik mas Bagas.
" Mau saya bantuin non." Ucap supir.
" Nggak usah pak Luna bisa sendiri kok. Tunggu sebentar ya pak Luna nggak lama kok." Ucap Luna langsung pergi masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ke ruangan dimana Zafira di rawat.
Ceklek...
" Assalamualaikum." Luna pun masuk ke dalam.
" Walaikum salam."
" Gimana keadaan Fira?." tanya Luna sambil menaruh barang-barang yang dia bawa.
" Masih belum bagun mungkin masih pengaruh obat." Jawab Zafran.
" Mudah-mudahan cepat sehat kembali. Oh iya Luna bawa sarapan untuk mas Bagas dan mas Zafran. Kalian makan dulu dan mas Zafran setelah makan kita harus berangkat kuliah tas kamu ada di mobil." Ucap Luna.
" Kamu telat lun kita baru aja sarapan." Ucap Zafran.
" Ya terus ini gimana?." Tanya Luna pada makanan yang dia bawa.
" Taruh aja nanti mas Bagas makan ." Ucap mas Bagas.
Luna dan Zafran pun pamit untuk berangkat ke kampus.
Setelah Zafran dan Luna sudah berangkat ke kampus. Ruang rawat zafira menjadi kini tinggal Bagas saja yang tinggal yang menunggu Zafira di rumah sakit.
sembari menunggu Zafira bangun bagas pun memilih duduk di sofa dan membuka laptopnya untuk mengecek pekerjaannya. Walaupun Bagas hari ini tidak datang ke kantor tapi dia tak lupa dengan tanggung jawabnya.
Bagas sudah menghubungi sekretaris nya bahwa hari ini dia tidak ke kantor karena ada urusan.
Tak lama Zafira membuka matanya dan melihat ruangan yang asing ruangan serba putih dan yang pasti itu bukan kamarnya. Zafira pun mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi. Zafira pun mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya sampai dia melihat sosok yang dia kenali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
ꪶꫝNOVI HI
lanjut
2022-07-17
0
Astri Desi
lanjut author semangat
2022-07-13
2
Mamahnya Erika
selalu ku tunggu,, 🥰🥰🥰🥰
2022-07-13
0