BAB 20- Sholat Maghrib?!

"Mmm.... ti-tidak. Aku hanya pernah mendengar saja, tentang perusahaan itu dari orang-orang" Kilah Rahul dengan gugup.

"Oh...." Zahra manggut-manggut.

"Makanya saya ingatkan, Agar kau jangan pernah membuat masalah disini" Pak Mahdi kembali memperingatkan.

"Iy-iya Pak, anda tentang saja. Saya janji. Saya akan bekerja sebaik mungkin, agar tidak merugikan pabrik ini" Lirih Rahul sembari manggut-manggut. Dia tidak menyangka, jika pabrik tempatnya bekerja saat ini adalah milik keluarganya sendiri.

Memang keluarganya memiliki beberapa anak perusahaan, yang bergerak dalam beberapa sektor yang berbeda. Dengan beberapa gedung kantor, dan pabrik yang beradadi beberapa kota dan negara yang berbeda. Hingga dibeberapa pelosok, yang dia sendiri kurang tau.

Dia sedikit lupa akan hal itu. lantaran dirinya yang sudah bertahun-tahun tidak terlibat langsung, dalam masalah bisnis keluarganya karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk hal itu.

Huh..... Padahal tadinya dia berpikir. Bahwa desa ini sudah cukup aman baginya, untuk bersembunyi dari keluarganya sendiri. Tidak disangka, sekarang dia malah terjebak disini.

Dia hanya berharap, semoga tidak akan pernah ada yang mengenali dan menyadari statusnya, sebagai anak dari pemilik perusahaan pabrik ini.

"Oh ya Pak. Lalu bagaimana dengan kesepakatan kita tempo hari?" Timpal Zahra.

"Kesepakatan? Maksudnya?" Pak Mahdi mengernyitkan dahi. Entah memang tidak paham maksud Zahra, atau belagak lupa.

"Udah lah Pak. Gak usah belagak lupa. Kan Bapak sendiri yang memulai kesepakatan itu. Jika Rahul tidak bisa bekerja sesuai dengan ekspektasi, dan bahkan merugikan pabrik ini. Maka kami akan mengganti rugi dua kali lipat. Tapi sebaliknya, jika dia bisa memiliki kemampuan bekerja yang sejajar dengan karyawan lainnya, maka....." Jawab Zahra dengan santainya.

"Iya ya, ya, ya. Kamu tenang saja. Saya bukan tipe orang yang suka ingkar janji...." Tukas Pak Mahdi terpaksa.

"Yeaay!!" Rahul dan Zahra bersorak serempak, sembari meloncat kegirangan dan saling berpelukan. Membuat Pak Mahdi menatap mereka dengan nyalang dan menghela nafas berat.

"Eheum.... Tolong jangan jadikan saya sebagai obat nyamuk ya" Tegur Pak Mahdi ketus.

"Mmm, maaf Pak. Eu....oh ya, ini ada kue dari Ibu saya untuk Pak Mahdi. Semoga suka" Zahra menyodorkan kantong plastik berisi beberapa jenis kue basah, dalam dua kotak mika pada Pak Mahdi.

"Ini buat saya? Terima kasih ya. Kue Ibumu kan, terkenal paling enak didesa ini. Euu....aromanya saja udah enak, apalagi rasanya. Kalau perlu, sering-sering aja begini. Secara cuma-cuma"

Pak Mahdi menerima kantong plastik berwarna putih itu dengan mata membulat. Seiring senyum sumringah yang merekah diwajahnya yang berkulit sawo matang.

"Itu bisa diatur Pak. Asalkan ada uang, pasti ada barang. Inikan bisnis. Saya dan Ibu saya jualan. Kan kami juga tidak ingin rugi, kalau terus-terusan memberikan secara cuma-cuma" Zahra tersenyum meledek, membuat Pak Mahdi mengatupkan mulutnya dengan geram.

"Saya permisi dulu" Dia pun berlalu dengan raut wajah masam.

"Iya Pak" Zahra tersenyum jahil melihat Pak Mahdi mati kutu karena ulahnya. Lalu dia melirik Rahul.

"Ayo pulang" Dan dia langsung melangkahkan kakinya. Namun tidak dengan Rahul yang tetap berdiri mematung ditempat.

"Lho, kenapa kau masih berdiri saja? Tidak mau pulang?" Tanya Zahra yang berbalik kembali lantaran melihat pria itu masih berdiri seperti semula.

"Kau tidak membawakan apapun untukku?"

"Memangnya aku harus membawakan apa untukmu? Kan kamu tidak ada menyuruhku, membawakan apapun kesini" Zahra mengernyitkan dahi dengan mulut yang sedikit dimonyongkan.

"Tapi kamu membawakan kue buatan Ibumu untuk Pak Mahdi"

"Ya....kan dia pelanggan tetap, yang sering membeli atau memesan kue dan katering ditempat kami. Jadi sudah dijamin, kalau dia akan menyukai dan menghabiskan kue itu. Sedangkan kamu...."

"Aku juga sangat menyukai kue Ibumu. Kan rasanya enak"

"Hah? Memangnya kapan kamu pernah mencoba kue Ibuku? Perasaan, semenjak kamu tinggal bersama kami, aku ataupun Ibu tidak pernah membawakan kue itu sebagai menu makanmu?"

"Aku pernah memakannya waktu dirumah sakit. Bukan dirumahmu"

"Rumah sakit? Seingatku, saat aku memberikan kue untukmu dirumah sakit itu, kamu menjatuhkannya hingga berserakan dilantai. Kapan kamu memakannya?"

"Ya.... setelah kau pergi. Aku jadi penasaran dengan rasa kue itu Akhirnya aku memungutnya kembali dan memakannya" Jelas Rahul malu-malu.

"Apa! Astaga, kau memakan kue yang sudah kotor dilantai?" seru Zahra ternganga mendengar pengakuan Rahul.

"Kenapa? Apakah terdengar jorok?" Tanya Rahul dengan raut wajah malu.

"He eh. Baru kali ini, aku bertemu dengan orang yang lebih memilih makanan yang sudah tercecer dilantai, ketimbang makanan bersih yang masih dikotak" Jawab Zahra geli.

"Ya.... Namanya juga orang sedang emosi dan kalut. Jadi ya, mana bisa berpikir jernih" lirih Rahul dengan wajah menunduk saking malunya.

"Apa ini?" Rahul merasakan sepasang tangan memegang tangannya, dan menggenggamkan sesuatu yang terasa seperti kantong plastik berisi. Rahul meraba-raba isi kantong itu, yang ternyata adalah dua kotak mika berisi kue basah. "Hah?"

"Makanya, lain kali gak usah gengsi. Kena batunya kan? Ayo pulang" Zahra tersenyum sinis dan kembali berjalan. Meninggalkan Rahul yang mati kutu dibuatnya.

"Astaga, wanita itu menjahiliku lagi. Huh" Gumamnya kesal.

***********

Suara adzan sebagai pertanda bahwa waktu shalat maghrib telah tiba, terdengar berkumandang saat mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Sudah adzan. Hul, kita sholat maghrib dulu yuk" Ajak Zahra.

"Sholat maghrib?" Tanya Rahul kikuk.

"Iya. Kita sholat di mushola saja. Kalau dirumah tidak akan keburu, karena lokasinya masih agak jauh. Takutnya nanti waktu maghribnya keburu habis. Yuk" Zahra menarik tangan Rahul dan kembali berjalan, tanpa membaca ekspresi wajah Rahul.

"I-ya" Rahul hanya bisa pasrah mengikuti ajakan gadis itu.

***********

Rahul memasuki tempat wudhu khusus pria dengan linglung. Dia begitu bingung harus mulai darimana. Dia tidak begitu paham akan wudhu ataupun shalat.

Selama 29 tahun dia hidup, baru kali ini dirinya dituntut untuk melakukan ibadah seperti itu. Jika bukan lantaran malu dengan Zahra, ingin rasanya dia melarikan diri saja dari tempat itu. Gadis itu tampaknya begitu religius dan taat ibadah. Tidak seperti dirinya yang.....

Setelah berpikir selama beberapa saat, akhirnya Rahul memutar handle kran dan mencuci wajahnya.

Saat dia sedang kebingungan masalah wudhu, dari arah luar, lewat Amar dan genknya. Amar sedikit terkejut melihat keberadaan Rahul ditempat itu. Dia langsung menarik kedua sahabat karibnya untuk bersembunyi dibalik dinding.

"Eh Bro. Bukankah itu lelaki buta, yang kemarin bersama Zahra?" Kata Zacky dengan mata yang terus mengawasi gerak-gerik Rahul didalam sana.

"Iya benar. Itu si pria buta yang tidak tau diri. yang dengan sombongnya berani melawan dan menantang kita" Amar menatap Rahul dengan sorot mata penuh dendam.

"Sedang apa sibuta itu disini ya?" Timpal Thoriq.

"Ya kalau dia ada ditempat wudhu, itu artinya dia mau sholatlah. Masa mau berenang" Amar menjawab serampangan.

"Iya juga sih. Lalu, untuk apa kita bersembunyi disini? Jan dia juga tidak bisa melihat kita. Kan buta" Kata Thoriq lagi.

"Kemarin dia sudah berani melawan, bahkan hampir membuat kita digebukin oleh warga sekampung. Apa kita akan diam saja?" Zacky mulai memprovokasi.

"Iya Bro. Aku juga masih tidak terima, dengan apa yang dia lakukan pada kita waktu itu. masak, kita yang bisa melihat, kalah dari lelaki buta?" Timpal Thoriq.

"Iya, kalian benar. Sibuta itu memang harus diberi pelajaran. Hem..... Enaknya kita apain ya?" Amar tampak berpikir.

"Aku ada ide" Sahut Zacky yang lantas membisikkan idenya pada mereka. Ketiganya tersenyum licik, sebelum melangkah menghampiri Rahul kedalam tempat wudhu.

"Hello Bro. Bisa gak sih wudhu yang benar? Memangnya tidak pernah wudhu apa?" Komentar Amar melihat Rahul berwudhu tidak sesuai dengan ketentuan.

"Maaf, siapa kalian?" Tanya Rahul.

"Aku Amar. Dan ini.... Zacky dan Thoriq. Masih ingat? Yang kemarin bertemu dijalan" Jawab Amar lalu menunjuk kedua temannya.

"Oh..... Jadi kalian tiga lelaki berandalan itu? Yang sudah bersikap kurang ajar pada Zahra? Sedang apa kalian disini?" Kata Rahul dengan kesalnya. Mengingat bagaimana lelaki itu melecehkan dan hampir menampar Zahra kemarin. Rasanya dia tidak terima, ada orang yang berbuat tidak baik terhadap gadis itu.

"Santai Bro. Gak usah emosi. Inikan tempat umum. Lagipula inikan mushola. Jadi ya, kami disini mau sholatlah. Masak mau main catur" Jawab Amar sinis dan santai. Tidak terpengaruh dengan emosi Rahul.

Sementara Thoriq diam-diam mengambil botol berisi cairan pembersih lantai, dan menuangkannya sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan tepat didepan kaki Rahul. Jadi selangkah saja pria itu berjalan, maka pasti......

"Maaf. Aku tidak ada waktu untuk meladeni orang-orang seperti kalian. Jadi tolong jangan menggangguku" Rahul mengkretakkan giginya, berusaha sabar menghadapi ketiga manusia biang kerok itu. Karena enggan berurusan terlalu jauh dengan mereka, Rahul pun lebih memilih pergi saja.

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

, Zahra trllu bar bar

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1-Perdebatan Keluarga
2 Bab2-Dimana Rahul?!
3 BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4 BAB 4-Dimana Aku?!
5 BAB 5- Serasa Mendapat Support
6 BAB 6- Kemarahan Zahra
7 BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8 BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9 BAB 9- Beauty And The Beast
10 BAB 10- Meminta Maaf
11 BAB 11- Surprise
12 BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13 BAB 13- Sebatang Kara
14 BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15 BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16 BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17 BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18 BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19 BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20 BAB 20- Sholat Maghrib?!
21 BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22 BAB 22- Menepati Janji
23 BAB 23- Alergi??
24 BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25 BAB 25- Pameran festival
26 BAB 26- Kenekatan Rahul
27 BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28 BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29 BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30 BAB 30- Honeymoon
31 BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32 BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33 BAB 33- Operasi
34 BAB 34- Melepasmu
35 BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36 BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37 BAB 37- Penyelamatan Zahra
38 BAB 38- Kondisi Zahra
39 BAB 39- Kesedihan Rahul
40 BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41 BAB 41- Penolakan Rahul
42 BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43 BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44 BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45 BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46 BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47 BAB 47- Perkenalan
48 BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49 BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50 BAB 50- Suami Istri??
51 BAB 51- Tinggal Berdua??!
52 BAB 52- Kecelakaan!!
53 BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54 BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55 BAB 55- Kencan
56 BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57 BAB 57- Ngidam??!!
58 BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59 BAB 59- Rasa Bersalah
60 BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61 BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62 BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63 BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64 BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65 BAB 65- Berhalusinasi
66 BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67 BAB 67- Permintaan Shreya
68 BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69 BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70 BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71 BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72 BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73 BAB 73- Kacang Almond?!!
74 BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75 BAB 75- Salad dan jus strawberry
76 BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77 BAB 77- Aku Akan Pergi
78 BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79 BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80 BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81 BAB 81- Menyelidiki
82 BAB 82- Menemukan Bukti!!
83 BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84 BAB 84- Akulah Suaminya!!
85 BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86 BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87 BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88 BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89 BAB 89- Tinggal Bersama??
90 BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91 BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92 BAB 92- Keisengan Rahul
93 BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94 BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95 BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96 BAB 96- Kencan Kita
97 BAB 97- Kencan Kita Part 2
98 BAB 98- Kencan Kita Part 3
99 BAB 99- Ciuman??
100 BAB 100- Jebakan Rahul
101 BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102 BAB 102- Rasa Yang Sama
103 BAB 103- Rencana Amora
104 BAB 104- Ancaman Amora
105 BAB 105- Saling Mengancam
106 BAB 106- Kedatangan Fajar
107 BAB 107- Mengetahui Rahasia
108 BAB 108- Memprovokasi Zahra
109 BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110 BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111 BAB 111- Kegelisahan Zahra
112 BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113 BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114 BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115 BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116 BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117 BAB 117- Operasi Caesar
118 BAB 118- Penerus Dirgantara
119 BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120 BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121 BAB 121- Tuduhan Rahul
122 BAB 122- Menangkap Pelakunya
123 BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124 BAB 124- Acara Penyambutan
125 BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126 BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127 BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128 BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129 BAB 129- Nifas??!!
130 BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131 BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132 BAB 132- Aqiqah
133 BAB 133- Undangan Pernikahan
134 BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135 PROMO NOVEL BARU
136 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 136 Episodes

1
BAB 1-Perdebatan Keluarga
2
Bab2-Dimana Rahul?!
3
BAB 3- Pengorbananku Tak Dianggap
4
BAB 4-Dimana Aku?!
5
BAB 5- Serasa Mendapat Support
6
BAB 6- Kemarahan Zahra
7
BAB 7- Perasaan Tak Menentu
8
BAB 8- Pernyataanmu Membuatku Terharu
9
BAB 9- Beauty And The Beast
10
BAB 10- Meminta Maaf
11
BAB 11- Surprise
12
BAB 12- Mau Berteman Denganku?
13
BAB 13- Sebatang Kara
14
BAB 14- Tinggal Dirumah Belakang
15
BAB 15- Ibu Dan Anak Sama Saja
16
BAB 16- Tindakan Tak Terduga
17
BAB 17- Berdamai Dengan Takdir
18
BAB 18- Kamu Mataku, Dan Aku Kakimu
19
BAB 19- Lolos Masa Percobaan
20
BAB 20- Sholat Maghrib?!
21
BAB 21- Terpaksa Meminta Maaf
22
BAB 22- Menepati Janji
23
BAB 23- Alergi??
24
BAB 24- Ancaman Sang Rentenir
25
BAB 25- Pameran festival
26
BAB 26- Kenekatan Rahul
27
BAB 27- Kamu Adalah Sumber Kekuatanku
28
BAB 28- Sikap Ketus Zahra
29
BAB 29- Hari Bahagia Pernikahan Kita
30
BAB 30- Honeymoon
31
BAB 31- Aku Akan Bisa Melihat Lagi??!
32
BAB 32- Demi Aku Dan Calon Anak Kita
33
BAB 33- Operasi
34
BAB 34- Melepasmu
35
BAB 35- Apa Yang Terjadi Pada Istriku??!!
36
BAB 36- Duniaku Terasa Runtuh Kembali!!
37
BAB 37- Penyelamatan Zahra
38
BAB 38- Kondisi Zahra
39
BAB 39- Kesedihan Rahul
40
BAB 40- Benarkah Kamu Suamiku??
41
BAB 41- Penolakan Rahul
42
BAB 42- Kehidupan Seorang Fajar
43
BAB 43- Mengapa Aku Tidak Merasa Nyaman??
44
BAB 44- Benarkah Aku Sudah Jatuh Cinta??
45
BAB 45- Aku Mohon Kembalikan Istriku!!!
46
BAB 46- Perasaan Apakah Ini??!
47
BAB 47- Perkenalan
48
BAB 48- Kenapa Rasanya Sama Persis??
49
BAB 49- Andai Kalian Milikku!
50
BAB 50- Suami Istri??
51
BAB 51- Tinggal Berdua??!
52
BAB 52- Kecelakaan!!
53
BAB 53- Apakah Aku Terlalu Jahat??!
54
BAB 54- Aku Tidak Bisa Menjauhimu!!
55
BAB 55- Kencan
56
BAB 56- Apakah Kebersamaan Ini Akan Berakhir??!
57
BAB 57- Ngidam??!!
58
BAB 58- Aku Ingin Disuapi
59
BAB 59- Rasa Bersalah
60
BAB 60- Apakah Sudah Saatnya Aku Menjauhimu??!
61
BAB 61- Hanya Bisa Menatapmu Dari Jauh!!
62
BAB 62- Meratapi Kepergianmu
63
BAB 63- Akan Berusaha Melupakanmu
64
BAB 64- Aku Tidak Bisa Berhenti Memikirkanmu!
65
BAB 65- Berhalusinasi
66
BAB 66- Rencana Bu Zaitun
67
BAB 67- Permintaan Shreya
68
BAB 68- Sangat Ingin Bertemu
69
BAB 69- Akhirnya Kita Bertemu
70
BAB 70- Aku Sangat Merindukanmu
71
BAB 71- Memintamu Untuk Menjauhiku
72
BAB 72- Ada Apa Denganmu?!!
73
BAB 73- Kacang Almond?!!
74
BAB 74- Kecemburuan Rahul!!
75
BAB 75- Salad dan jus strawberry
76
BAB 76- Aku Harus Mengecewakanmu!
77
BAB 77- Aku Akan Pergi
78
BAB 78- Bertemu Di Acara Meeting
79
BAB 79- Dia Adalah Zahra??!!
80
BAB 80- Siapa Kamu Sebenarnya??!!
81
BAB 81- Menyelidiki
82
BAB 82- Menemukan Bukti!!
83
BAB 83- Bukti Sudah Jelas!!
84
BAB 84- Akulah Suaminya!!
85
BAB 85- Menjelaskan Segalanya
86
BAB 86- Melanjutkan Sandiwara!!
87
BAB 87- Aku Akan Membawamu Bersamaku!!
88
BAB 88- Jujur atau Tidak ya??
89
BAB 89- Tinggal Bersama??
90
BAB 90- Dia Bukan Milikku!!
91
BAB 91- Terima Kasih Sudah Kembali Padaku
92
BAB 92- Keisengan Rahul
93
BAB 93- Aku Sangat Bahagia!!
94
BAB 94- Momen Yang Kurindukan
95
BAB 95- Menghabiskan Waktu Denganmu
96
BAB 96- Kencan Kita
97
BAB 97- Kencan Kita Part 2
98
BAB 98- Kencan Kita Part 3
99
BAB 99- Ciuman??
100
BAB 100- Jebakan Rahul
101
BAB 101- Aku Bahagia Bersamamu
102
BAB 102- Rasa Yang Sama
103
BAB 103- Rencana Amora
104
BAB 104- Ancaman Amora
105
BAB 105- Saling Mengancam
106
BAB 106- Kedatangan Fajar
107
BAB 107- Mengetahui Rahasia
108
BAB 108- Memprovokasi Zahra
109
BAB 109- Siapa Aku Sebenarnya??!!
110
BAB 110- Siapa Suamiku Yang Sesungguhnya??!!
111
BAB 111- Kegelisahan Zahra
112
BAB 112- Apa Yang Harus Aku Lakukan??!!
113
BAB 113- Video Yang Menghebohkan!!
114
BAB 114- Fakta Yang Mengejutkan!!
115
BAB 115- Istri Atau Anak??!!
116
BAB 116- Keputusan Yang Sangat Sulit!!
117
BAB 117- Operasi Caesar
118
BAB 118- Penerus Dirgantara
119
BAB 119- Aku Adalah Zahramu!!
120
BAB 120- Chand Aditya Dirgantara
121
BAB 121- Tuduhan Rahul
122
BAB 122- Menangkap Pelakunya
123
BAB 123- Mengambil Tindakan!!
124
BAB 124- Acara Penyambutan
125
BAB 125- Benarkah Kamu Telah Mengkhianatiku??!!
126
BAB 126- Terkuaknya Rahasia Masa Lalu!!
127
BAB 127- Memperjelas Segalanya!!
128
BAB 128- Surat Gugatan Cerai!!
129
BAB 129- Nifas??!!
130
BAB 130- Nasib Gala Dan Amora
131
BAB 131- Melepas Kepergian Gala
132
BAB 132- Aqiqah
133
BAB 133- Undangan Pernikahan
134
BAB 134- Segalanya Untukmu (END)
135
PROMO NOVEL BARU
136
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!